The Break-up Guru - Bab 89 Pertukaran
“Sampai ketemu besok.” Yongki Zeng pergi, sudah mengatakan semuanya juga, aku juga sudah tidak peduli lagi.
Grace Yin ingin menghalanginya, aku menggelengkan kepala.
“Tidak berguna, dia tidak memiliki informasi yang lebih berguna, kalau ada pun ia tidak akan mengatakannya.”
Seluruh studio kembali menjadi hening lagi, dengan cepat hari pun sudah pagi.
Paula Li ke dalam ruangan untuk tidur sebentar, Grace Yin duduk di sofa tidak berhenti merokok, dan aku menggunakan waktu yang tersisa sedikit ini untuk mengumpulkan informasi tentang Emma Tang.
Di komputernya Wade seharusnya masih ada.
Keluarga Tang, Emma Tang, anak yang dilahirkan oleh simpanan Bos Lin, karena identitasnya tidak jelas, jadi mengikuti marga Ibunya.
Menurut apa yang dikatakan Emma Tang, saat dia berumur 14 tahun sudah menikah dengan Frenky Zhao, dan itu karena kepentingan keluarga, lalu apa kepentingan antara keluarga penjual narkoba dengan pria kader militer?
Mengikuti garis informasi ini, semakin aku melihatnya, semakin merasa terkejut.
Sudah hampir jam 10, aku memilah informasi yang aku kumpulkan di dalam otakku, lalu membasahkan wajahku dengan air dingin, menjadi segar.
Baru saja membuka ritsleting celana dan ingin membuang air kecil, telepon berbunyi, "Yansen An".
Langsung menjadi semangat, aku membuka hp, “Halo?”
“Berhasil mengejar supirnya Emma Tang, malam itu juga dia datang ke pinggiran kota, lalu bertemu dengan seorang wanita, mengambil satu kotak barang lalu kembali.”
“Tahu tidak barang itu apa? Wajah wanita tersebut sudah dilihat dengan jelas belum?”
“Sudah mengambil fotonya dan kirim ke kamu, kalau kotak tersebut, tidak terlihat dengan jelas apa isinya, hanya saja Supir itu membuka kotak tersebut lalu melihat sekilas, sepertinya adalah sekantong-sekantong kecil yang berisi bubuk.”
Seluruh badan aku gemetar, dengan cepat aku mengambil hp untuk melihat foto wanita yang bertemu dan melakukan transaksi dengan Supir Emma Tang di layar hp.
Wanita tersebut, aku tadi baru saja melihatnya, adalah…….Ibunya Emma Tang.
Informasi yang aku temukan di komputer Wade juga termasuk foto ini, berarti Emma Tang mengutuskan orang dengan Ibunya sendiri, yang merupakan simpanan dari Bos Lin untuk melakukan transaksi.
Barang itu, memungkinan besar adalah narkoba.
Berpikir di dalam hati, “Yansen, tangkap Supir itu dan wanita itu, bawa ke studio aku, yang penting tidak sampai mati saja, oh iya, sama kotak itu juga.”
Yansen An menjawab iya, dia membawa pistol bersamanya, orangnya juga berada di tempat gelap, seharusnya tidak susah untuk menangkap kedua orang lain.
Menghelakan nafas dengan lega, kali ini setidaknya memiliki sedikit kepastian.
Keluar dari kamar kecil, Paula Li dan Grace Yin sudah sedang mencoba senjata di luar, pistol diselipkan di pinggangnya, dan tertutup mantel, tidak terlihat sama sekali.
“Sudah, setidaknya butuh 2 jam untuk sampai ke sana, sebelum waktu puncak keramaian, ayo pergi, Grace Yin, panggil orang-orang kamu.”
Grace Yin menganggukkan kepala, langsung keluar dan masuk ke dalam mobil.
Paula Li di belakang, aku baru saja hendak ingin mengingatkan dia untuk berhati-hati, bagaimanapun cedera dipinggangnya baru saja sembuh, tapi dia sama sekali tidak melihat aku, langsung keluar.
Baiklah, hubungan yang akhirnya mendekat dengan susah payah, sekarang menjadi dingin lagi.
Yasudah, urusan yang ini lebih penting, waktu juga terburu-buru, tidak punya kesempatan untuk memberitahukan kepada mereka kalau Yansen An baru saja menelepon aku.
Aku sambil mengemudi, kedua wanita ini duduk di masing-masing sisi kursi belakang, wajah yang dingin, tidak berbicara.
“Menangani urusan utama, menangani urusan utama.” Aku sambil berbicara di dalam hati, berusaha tidak terpengaruh oleh kedua wanita ini.
Suasana di dalam mobil benar-benar membuat orang sesak nafas, aku menginjak-injak gas sepanjang jalan, akhirnya tiba di rumah Keluarga Zhao setengah jam lebih awal.
Aku merasa tatapan kedua wanita yang ada di mobil sudah hampir berkelahi.
Memarkirkan mobil, lalu berjalan ke dalam rumah Keluarga Zhao, di depan pintu tidak ada supirnya Emma Tang, tidak ada juga orang yang menghalangi kami, seolah-olah seluruh rumah Keluarga Zhao sedang menunggu kami masuk.
Berjalan sampai ke ruang tamu yang sebelumnya itu, Emma Tang tetap sambil tersenyum dan duduk di tengah sofa.
Cheongsam dengan warna muda dan meja yang penuh dengan set teh, waktu tampaknya telah berhenti di Emma Tang sini, dia selalu terlihat tidak peduli seperti ini.
“Kak Tang?” Akhirnya aku membuka mulutku dan menghentikan gerakannya, dia terlihat akhirnya tersadar tiba-tiba dan mengangkat kepalanya.
“Duh kalian sudah datang, suruh kamu bawa pacar kamu datang, kamu malah sekali langsung bawa dua orang, rejekimu besar juga dicintai wanita cantik.”
Emma Tang berbicara dengan terus terang, aku merasa kesal di dalam hati, namun wajahku hanya bisa menahan dan tidak menunjukkannya.
Wajah kedua wanita yang ada di samping langsung berubah, aku menghelakan nafas di dalam hati, sepertinya yang aku hadapi hari ini benar-benar merupakan pertempuran yang sulit.
“Kak Tang, kita langsung ke inti masalah saja, temanku Wade ada di tanganmu bukan?”
Gerakan tangan Emma Tang menuang teh tertegun sebentar, lalu tersenyum, “Iya, ada di tanganku.”
“Daftar nama itu juga ada di tanganmu kan?” Aku lanjut bertanya lagi.
Kali ini Emma Tang bahkan tidak ragu-ragu, “Iya, ada di tanganku juga.”
Mendengarkan ucapan tersebut, pada saat yang sama Grace Yin dan Paula Li melihat ke Emma Tang, hampir saja langsung mengeluarkan pistol dan ingin merebutnya.
Namun sebodoh-bodohnya mereka juga akan tahu, Emma Tang tidak mungkin menyimpan barang yang begitu penting di badannya.
“Aku menginginkan temanku dan daftar nama tersebut, lalu aku akan menjaga rahasiamu, lalu aku meninggalkan tempat ini, kita tidak tidak saling terlibat lagi.”
Dengan cepat aku mengatakan tujuan aku, Paula Li melihat sekilas ke aku, tidak mengatakan apapun.
dan Emma Tang, malah tertawa dengan sangat senang, dia menuangkan teh, dan menciumnya dengan perlahan, kemudian mengangkat kepalanya.
“Atas hak apa kamu bernegosiasi dengan aku, Neil Wu? Rahasia aku, di Keluarga Zhao ini, rahasia terbesarku adalah suamiku memiliki simpanan.”
“Oh ya? Simpanan itu jangan-jangan Ibumu?” Aku mendengus dengan dingin, menatap Emma Tang dengan lurus, lalu memberikan foto yang sudah diunduh ke dalam hp tadi pagi ke depan Emma Tang.
itu adalah foto Ibunya , Gem Tang, elegan, seperti dia, ada sepasang mata lembut yang bisa tersenyum.
Emma Tang tertegun, kedua wanita juga melihat ke hpku, ini adalah informasi yang baru aku temukan, mereka tidak mungkin tahu.
Dengan lama, tidak ada orang yang mulai berbicara.
Orang yang memecahkan keheningan ini adalah Emma Tang, “Neil Wu, aku sudah meremehkanmu.” dia berbicara dengan dingin, sama sekali tidak terlihat sikap lembut seperti sebelumnya.
Wanita itu memalingkan wajahnya seperti membalikkan halaman sebuah buku, "Kenapa, apakah kamu masih berpikir aku tidak memenuhi syarat untuk bernegosiasi denganmu?"
Kali ini bergantian aku yang tertawa, aku langsung mengambil teh yang ada di depan Emma Tang dan meminumnya.
Orang, tiba-tiba muncul dari segala arah, semua orang memegang pistol di tangan, tertuju padaku dengan lurus.
“Kalau aku membunuhmu, memangnya kamu bisa melakukan apa?” Emma Tang menjadi tenang, aku bahkan tidak melihat dia melakukan gerakan apa, orang-orang ini langsung keluar.
Benar-benar di luar dugaanku, tapi memangnya bisa melakukan apa.
“Aku bisa memberitahukan kepadamu dengan begitu terus terang, berarti, aku masih ada kartu di dalam tanganku.”
Aku langsung menelepon Yansen An, “Halo, kirim foto kedua orang itu kepadaku.”
Dengan cepat, foto tersebut pun dikirim.
Emma Tang melihatnya, langsung menjadi tegang.
“Kenapa kamu bisa mencurigai dia?” Terlihat jelas Emma Tang merasa gelisah, kalau tidak ia juga tidak akan langsung menanyakan pertanyaan yang begitu bodoh.
Lalu dengan cepat ia pun berkata, “Teman kamu bisa aku lepaskan kepadamu, tapi daftar nama itu, jangan berharap.”
Sudah sampai saat seperti ini, masih membicarakan persyaratan dengan aku? Memang terlalu percaya diri.
Novel Terkait
After The End
Selena BeeCEO Daddy
TantoLove And War
JaneMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeDewa Perang Greget
Budi MaThe Sixth Sense
AlexanderLoving The Pain
AmardaThe Break-up Guru×
- Bab 1 The Split-up Guru
- Bab 2 Selebriti Wanita Yang Cantik
- Bab 3 Mengambil Kebutuhan Masing-Masing
- Bab 4 Aku Mungkin Sudah Menyukaimu
- Bab 5 Target Di Tangan
- Bab 6 Masalah Yang Disebabkan Paula Li
- Bab 7 Rahasia Flashdisk?
- Bab 8 Suami Yang Diselingkuhi
- Bab 9 Menerima Tugas Baru
- Bab 10 Perubahan Rahasia
- Bab 11 Menguji
- Bab 12 Nana
- Bab 13 Alarm yang Mengerikan
- Bab 14 Godaan yang Luar Biasa
- Bab 15 Pemain Handal
- Bab 16 Tidak Ada Harapan
- Bab 17 Kamar Presidensial
- Bab 18 Kehilangan Kesempatan
- Bab 19 Membuka Flash Drive
- Bab 20 Ketahuan
- Bab 21 Jauh di Atas Langit, Dekat di Depan Mata
- Bab 22 Penculikan
- Bab 23 Berubah Kotor
- Bab 24 Asal Usul USB Itu
- Bab 25 Pilihan
- Bab 26 Harapan Tipis
- Bab 27 Penyakit Kembali Kambuh
- Bab 28 Kami Adalah Polisi
- Bab 29 Merampas Orang yang Dicintai
- Bab 30 Terbongkar
- Bab 31 Terjadi Sesuatu Pada Paula Li
- Bab 32 Menangkis Tembakan
- Bab 33 Membunuh Untuk Menutup Rahasia
- Bab 34 Grace Yin Turun Tangan
- Bab 35 Serangan Balik
- Bab 36 Bertaruh
- Bab 37 Aku Juga Pernah Merasakannya
- Bab 38 Menjadi Menantu
- Bab 39 Perayaan
- Bab 40 Masa Lalu
- Bab 41 Berlibur
- Bab 42 Permainan Menembak
- Bab 43 Melakukan Tak-Tik
- Bab 44 Percaya
- Bab 45 Pelanggan Baru, Caroline Wu
- Bab 46 Perlombaan Jet Ski
- Bab 47 Rahasia
- Bab 48 Anak Putra
- Bab 49 Menguji Keberuntungan
- Bab 50 Kubu Perlindungan
- Bab 51 Melapor Polisi
- Bab 52 Menaruh Obat
- Bab 53 Pulang
- Bab 54 Memanja
- Bab 55 Ada Masalah Di Obatnya
- Bab 56 Adiknya, Lily Wu
- Bab 57 Diperintahkan
- Bab 58 Menakut-nakuti
- Bab 59 Pria Brengsek
- Bab 60 Merayu
- Bab 61 Frenky Zhao
- Bab 62 Tidak Bisa Melihat Bayangan Selingkuhan Itu
- Bab 63 Mencari Bukti
- Bab 64 Pahlawan
- Bab 65 Sudah Impas
- Bab 66 Di Rumah Sakit
- Bab 67 Menunjukkan Kewibawaan
- Bab 68 Menikah Di Umur 14 Tahun
- Bab 69 Mengutamakan Keselamatan
- Bab 70 Terluka
- Bab 71 Darah
- Bab 72 Wanita Gila
- Bab 73 Tidak Mencampuri Urusan Sesama
- Bab 74 Dipaksa
- Bab 75 Keuntungan
- Bab 76 Perbedaan Wanita Dan Pria
- Bab 77 Misi Rahasia
- Bab 78 Iri Hati
- Bab 79 Mengikuti Jejak Untuk Melacak
- Bab 80 Gadis Muda
- Bab 81 Dunia Sangat Sempit
- Bab 82 Tidak Takut Mati
- Bab 83 Daftar Nama Ditangan Siapa
- Bab 84 Brengsek
- Bab 85 Wade Ditangkap
- Bab 86 Tumor Beracun
- Bab 87 Anak Muda Yang Suka Jalan Belakang
- Bab 88 Rencana
- Bab 89 Pertukaran
- Bab 90 Bersandiwara
- Bab 91 Meninggal
- Bab 92 Menyerang Polisi
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Selamat Tahun Baru
- Bab 95 Kembali