The Break-up Guru - Bab 73 Tidak Mencampuri Urusan Sesama
Sebelum Paula Li keluar, aku menceritakan semua dokumen yang berhasil kuperiksa secara garis besar kepada Wade, pada saat Paula Li sepertinya sedang berada pada tingkat SMA satu, pada saat ia sedang berumur 16 tahun, pihak musuh datang ke rumahnya, ayahnya dipukuli sampai mati, sedangkan ibunya diperkosa secara bergilir di depan hadapan Paula Li.
Ini adalah hal-hal yang diucapkan oleh Paula Li ketika ia hendak menyelamatkan Yumi saat masih menjadi pekerja ilegal.
Selain daripada ini, hal yang lebih tidak ia ungkapkan lagi adalah, sejak saat itu, ia pergi ke tempat lain untuk menyingkir dari keluarga musuh, juga untuk membawa ibunya pergi dari tempat yang membuat hatinya terluka ini, aku tidak pernah melihatnya lagi, hingga akhirnya ia mencariku dan mengajakku untuk berbisnis bersama.
“Kak Neil, maksdmu, Kak Paula, dia...... Ingin menggunakan pekerjaan untuk membalas dendamnya?”
Aku menganggukan kepalaku,”Aku kira seharusnya seperti ini, lihat saja, mulai sejak permasalahan flashdisk, kita selalu saja bertemu dengan orang dan permasalahan yang bersangkutan dengan narkotika, sedangkan sebagian besar dari keluarga musuh yang mencari ayah Paula Li itu sepertinya juga karena permasalahan narkotika, aku masih belum menemukan bukti untuk poin yang satu ini.”
Wade terdiam cukup lama, aku berpaling dan meliriknya, wajahnya terlihat sangat serius.
“Heh, aku terkejut, aku selalu meragukan dirimu mengetahui situasinya, lalu bekerja sama dengan wanita itu untuk mempermainkanku.”
“Sialan, jika aku tahu sejak awal, aku pasti sudah mencari Kak Paula untuk memperjelas permasalahan ini! Sialan, ini adalah sebuah permainan yang sangat besar, siapa yang sanggup mempermainkannya, apakah aku ingin memperpendek umurku.”
“Kalau begitu, apakah mungkin permasalahan Frenky Zhao juga disebabkan karena Kak Paula ingin menginvestigasi orang tersebut, bukan, sialan, orang itu, kita benar-benar tidak sanggup menyinggungnya......”
Wade terus mengomel, namun lampu ruang gawat darurat padam, suster kemudian mendorong tandu troli itu keluar.
Ibu Paula Li terlebih dahulu berlari menghampirinya,”Paula, Paula? Paulaku, apa yang terjadi padamu!”
Ia terus menangis sambil berteriak, ia baru saja mendonorkan darah dalam jumlah yang sangat banyak, sehingga ia tidak seharusnya terlalu emosional, aku melirik Wade supaya ia menutup mulutnya untuk sementara waktu, lalu bergegas menggendong wanita tua itu ke luar.
“Bibi, jangan terlalu emosional, Paula Li sudah baik-baik saja, jika kamu bersikap seperti ini, dia tidak akan bisa beristirahat dengan baik.”
Aku perlahan membujuknya, membujuknya hingga Paula Li perlahan membuka mtanya, ia melirik diriku dengan ibunya, lalu segera memejamkan matanya kembali, seakan-akan tidak ingin menghadapi semuanya.
Aku juga tidak ingin mengungkapkan dirinya, aku hanya mengangkat kepalaku dan bertanya kepada suster,”Nona Suster, dia sudah baik-baik saja, bukan?”
Ekspresi suster itu masih terlihat kelelahan dan dingin,”Sudah tidak ada halangan berskala besar lagi, namun lukanya baru saja dijahit, ia harus dirawat untuk beberapa saat di rumah sakit.”
Aku bergegas menganggukan kepalanya, lalu mengantar Paula Li dan ibunya ke dalam ruang pasien.
Berdasarkan kondisi Paula Li saat ini, ia memelukan orang untuk menjaganya, aku berpikir sejenak, lalu menyuruh Wade untuk turun dan membeli sedikit makanan, setelah tersiksa cukup lama, semua orang tentu saja merasa lapar, sehingga kita seharusnya makan terlebih dahulu.
Wade melangkah keluar dari ruang pasien, ibu Paula Li terus meringkuk di samping tempat tidur sambil menggenggam tangan Paula Li dengan mata yang berkaca-kaca.
“Wade sudah pergi, tidak ada orang yang akan mempertanyakanmu, kamu sudah boleh membuka maamu,”aku berbicara dengan perlahan, lalu melihat bulu mata Paula Li bergemetar, hingga ia akhirnya membuka matanya.
Aku sudah terlalu memahami sifat wanita yang satu ini, Wade adalah orang yang tidak bisa menyembunyikan permasalahan, ia khawatir Wade akan terus bertanya kepadanya, ia juga tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya.
Paula Li memiringkan kepalanya, lalu perlahan mengangkat tangannya, ia mungkin menyenggol lukanya, sehingga alis matanya terlihat sedikit mengerut.
“Ibu......” Ia perlahan menyapa dengan mata yang berkaca-kaca, namun tidak meneteskan air mata.
“Paula, Paulaku masih saja secantik ini, kekasihmu datang untuk menjemputku, ia membawaku datang menjengukmu,”wanita tua itu berbicara sambil menggenggam erat tanganku.
“Dia bahkan menaklukkan pembantu baru itu, kamu tidak tahu, pembantu itu terus menggertakku......”
Sambil berbicara, ibu Paula Li akhirnya mulai menangis seperti seorang anak kecil.
Paula Li hanya terdiam, ia hanya perlahan mengelus rambut ibunya yang mulai memutih dan ingin menenangkannya.
“Neil Wu, berapa banyak yang sudah kamu ketahui?” Ia tidak menatapku, ia hanya perlahan bertanya kepadaku, bibirnya dan wajahnya pun terlihat memucat.
Aku berpikir sejenak,”Masih banyak sekali hal yang belum kuketahui, kamu harus memberitahukannya kepadaku, lalu aku akan mempertimbangkan kembali apakah aku ingin mencampurinya denganmu atau tidak.”
Aku berbicara dengan sangat natural, namun Paula Li hanya tersenyum.
“Ternyata, ini adalah Neil Wu yang kukenal, aku tidak mengatakannya kepadamu karena aku takut kamu akan menjauhiku setelah mengetahui kebenarannya, aku bukannya mengkahwatirkanmu, jika dibandingkan denganmu, aku lebih mengkhawatirkan Wade.”
Ckck, ucapannya ini cukup menyakitkan, namun setelah dipikirkan kembali, aku memang adalah seorang lelaki brengsek yang serakah dan pengecut.
“Oh, namun aku sudah mengetahuinya saat ini, walaupun aku tidak tahu apa kegunaan diriku, namun, jika kamu mencariku untuk bergabung dalam permainan ini, kamu seharusnya berharap aku dapat terus mempertahankan posisi yang kamu perlukan, bukan.”
Senyuman pada wajah Paula Li terlihat meudar, harus diakui, sikapnya yang masih saja tertawa ketika wajahnya pucat dan lemas ini benar-benar membuat orang ingin sekali menciunya.
“Tidak, Neil Wu, kamu sudah terlepas dari pengendalianku sejak awal, namun aku tidak akan menyampaikan semuanya kepadamu, aku juga berharap kamu tidak akan mencampuri permasalahanku lagi, hubungan kerja sama kami sudah terputus.”
Setelah selesai berbicara, Paula Li langsung membalikkan tubuhnya hingga membelakangi diriku seperti menggunakan semua tenaganya.
Aku tidak tahu harus berkata apa ketika melihat bayangan punggungnya yang sangat keras kepala itu.
Aku sudah berusaha untuk mendapatkan kelemahannya supaya ia melunak, mengapa ia masih saja bersifat keras padaku.
Ibu Paula Li kini menempel pada punggung Paula Li, seakan-akan ingin tidur bersama dengannya.
Aku menghela nafasku,”Paula Li, jika kamu berkata demikian, maka aku juga tidak akan memaksa, terima kasih sudah menjaga dan membantuku selama bertahun-tahun, karena sudah berjanji kepada Grace Yin, maka aku masih harus melaksanakan permasalahan Frenky Zhao ini, aku tidak akan mempedulikan apakah hal ini akan mempengaruhi tindakan yang hendak kamu ambil atau tidak.”
Punggungnya itu tetap saja tidak bergerak.
“Selain itu, aku membawa ibumu datang hari ini demi menyelamatkan nyawamu, aku berharap kamu tidak keberatan, lalu security yang menjaga pemukiman tempat tinggal ibumu benar-benar tidak bisa diandalkan, ia dapat disogok hanya dengan sedikit uang, pembantu yang satu itu juga harus diganti, sudah, hanya ini saja, kita tidak akan saling mencampuri masalah sesame lagi kedepannya.”
Setelah selesai berbicara, akupun langsung berjalan keluar dari ruang pasien, lalu kebetulan bertemu dengan Wade yang sedang menjinjing setumpuk barang di depan pintu.
“Ada apa, Kak Neil, mengapa kamu keluar?”
“Cepat bawa barang-barangnya masuk, aku sudah menjelaskan semuanya kepada Kak Paula, kita akan mengurusi urusan masing-masing kedepannya, putuskan sendiri dengan siapa yang akan kamu ikuti.”
Aku langsung melangkah pergi setelah selesai berbicara, karena sudah memutuskan untuk melaksanakan permasalahan Frenky Zhao, maka aku harus segera menghubungi Emma Tang, aku juga sekaligus menghirup nafas yang dalam, lalu bertanya siapakah sebenarnya wanita yang menerobos masuk ke ruang belajar Frenky Zhao, ia memiliki keahlian yang lebih hebat dibandingkan Paula Li, apa yang ingin ia lakukan dengan masuk ke dalam.
Walaupun mulutku berkata tidak mempedulikan Paula Li, namun aku masih saja tidak bisa menerima dengan mudah jika wanita ini benar-benar mengalami masalah.
Setelah bertahun-tahun berlalu, dia melewati semua ini dengan tekanan yang menekannya, sehingga ia juga cukup kesulitan.
“He, rasa simpatis yang konyol, Neil Wu, kamu sebaiknya mengkhawatirka dirimu sendiri.” Sambil menghadap ke arah kaca di toilet dan merapikan rambut, aku kemudain berpaling dan menelepon Emma Tang.
Novel Terkait
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeKing Of Red Sea
Hideo TakashiAfter The End
Selena BeeIstri Yang Sombong
JessicaMenunggumu Kembali
NovanAku bukan menantu sampah
Stiw boyDiamond Lover
LenaThe Break-up Guru×
- Bab 1 The Split-up Guru
- Bab 2 Selebriti Wanita Yang Cantik
- Bab 3 Mengambil Kebutuhan Masing-Masing
- Bab 4 Aku Mungkin Sudah Menyukaimu
- Bab 5 Target Di Tangan
- Bab 6 Masalah Yang Disebabkan Paula Li
- Bab 7 Rahasia Flashdisk?
- Bab 8 Suami Yang Diselingkuhi
- Bab 9 Menerima Tugas Baru
- Bab 10 Perubahan Rahasia
- Bab 11 Menguji
- Bab 12 Nana
- Bab 13 Alarm yang Mengerikan
- Bab 14 Godaan yang Luar Biasa
- Bab 15 Pemain Handal
- Bab 16 Tidak Ada Harapan
- Bab 17 Kamar Presidensial
- Bab 18 Kehilangan Kesempatan
- Bab 19 Membuka Flash Drive
- Bab 20 Ketahuan
- Bab 21 Jauh di Atas Langit, Dekat di Depan Mata
- Bab 22 Penculikan
- Bab 23 Berubah Kotor
- Bab 24 Asal Usul USB Itu
- Bab 25 Pilihan
- Bab 26 Harapan Tipis
- Bab 27 Penyakit Kembali Kambuh
- Bab 28 Kami Adalah Polisi
- Bab 29 Merampas Orang yang Dicintai
- Bab 30 Terbongkar
- Bab 31 Terjadi Sesuatu Pada Paula Li
- Bab 32 Menangkis Tembakan
- Bab 33 Membunuh Untuk Menutup Rahasia
- Bab 34 Grace Yin Turun Tangan
- Bab 35 Serangan Balik
- Bab 36 Bertaruh
- Bab 37 Aku Juga Pernah Merasakannya
- Bab 38 Menjadi Menantu
- Bab 39 Perayaan
- Bab 40 Masa Lalu
- Bab 41 Berlibur
- Bab 42 Permainan Menembak
- Bab 43 Melakukan Tak-Tik
- Bab 44 Percaya
- Bab 45 Pelanggan Baru, Caroline Wu
- Bab 46 Perlombaan Jet Ski
- Bab 47 Rahasia
- Bab 48 Anak Putra
- Bab 49 Menguji Keberuntungan
- Bab 50 Kubu Perlindungan
- Bab 51 Melapor Polisi
- Bab 52 Menaruh Obat
- Bab 53 Pulang
- Bab 54 Memanja
- Bab 55 Ada Masalah Di Obatnya
- Bab 56 Adiknya, Lily Wu
- Bab 57 Diperintahkan
- Bab 58 Menakut-nakuti
- Bab 59 Pria Brengsek
- Bab 60 Merayu
- Bab 61 Frenky Zhao
- Bab 62 Tidak Bisa Melihat Bayangan Selingkuhan Itu
- Bab 63 Mencari Bukti
- Bab 64 Pahlawan
- Bab 65 Sudah Impas
- Bab 66 Di Rumah Sakit
- Bab 67 Menunjukkan Kewibawaan
- Bab 68 Menikah Di Umur 14 Tahun
- Bab 69 Mengutamakan Keselamatan
- Bab 70 Terluka
- Bab 71 Darah
- Bab 72 Wanita Gila
- Bab 73 Tidak Mencampuri Urusan Sesama
- Bab 74 Dipaksa
- Bab 75 Keuntungan
- Bab 76 Perbedaan Wanita Dan Pria
- Bab 77 Misi Rahasia
- Bab 78 Iri Hati
- Bab 79 Mengikuti Jejak Untuk Melacak
- Bab 80 Gadis Muda
- Bab 81 Dunia Sangat Sempit
- Bab 82 Tidak Takut Mati
- Bab 83 Daftar Nama Ditangan Siapa
- Bab 84 Brengsek
- Bab 85 Wade Ditangkap
- Bab 86 Tumor Beracun
- Bab 87 Anak Muda Yang Suka Jalan Belakang
- Bab 88 Rencana
- Bab 89 Pertukaran
- Bab 90 Bersandiwara
- Bab 91 Meninggal
- Bab 92 Menyerang Polisi
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Selamat Tahun Baru
- Bab 95 Kembali