The Break-up Guru - Bab 49 Menguji Keberuntungan
“Aku tahu permasalahan ini tidak mendatangkan keuntungan bagi kalian dan kalian tidak ingin menghiraukannya, kita awalnya keluar karena ingin beristirahat, juga tidak seharusnya menghiraukannya, namun jika memang takdirnya sudah tiba dan bertemu, aku berharap permasalahan ini mempunyai akhir yang baik.
Paula Li sudah berkata demikian, aku juga sudah harus membuka mulutku.
“Baik, Wade, pergi cek keberadaan putra mereka, serahkan sisanya kepadaku.”
Paula Li menganggukan kepalanya,”Kalau begitu, kita pulang saja dahulu untuk hari ini.”
Ketika pulang ke penginapan, semua orang berpura-pura seakan-akan tidak ada yang terjadi, tidak ada yang mengungkitnya, tidak ada yang menanyakannya juga.
“Hei, kalian pulang sangat cepat hari ini, apakah di luar hujan hingga kegiatan kalian tidak menyenangkan lagi?”
Bos tersenyum kepada kami, dia tetap bersikap ramah, Wade pun merasa tidak nyaman dan mengelus hidungnya.
“Aku akan naik dahulu.” Wajahnya selalu menuturkan sesuatu, sehingga ia khawatir dirinya akan mengungkapkannya pada saat ini, lalu bergegas naik ke atas untuk segera mengecek informasinya.
Sedangkan aku sengaja menarik James Ge untuk berbincang.
“Kak James, kalian sudah mulai mencapai usia lanjut, apakah kalian masih tidak akan pensiun?”
James Ge tersenyum, lalu menyajikan segelas teh untukku dan Paula Li.
“Hei, lagipula tidak ada kesibukan lain, jika aku bisa melakukannya sehari lebih lagi, maka aku akan melakukannya sehari lebih lagi, tanpa adanya seorang putra, aku hanya bisa bergantung kepada diriku sendiri.”
Dia masih sedang tersenyum, namun ia terlihat tidak terlalu nyaman dalam tersenyum.
Aku kebetulan menunggunya membahas hal ini,”Hei, bagaimana kamu bisa mengatakan tidak mempunyai putra, kamu sudah membesarkannya selama belasan hingga dua puluh tahun, bagaimanapun, ia pasti mempunyai ikatan perasaan denganmu.”
Mengungkit mengenai hal yang membuatnya tersakiti, James Ge pun menghela nafasnya dan duduk.
“Jangan ungkit lagi, sejak mengalami kegagalan dalam Ujian Nasionalnya, dia selalu bermain game di rumah saja setiap harinya, setelah memarahinya cukup lama, ia berkata ia akan keluar untuk mencari kegiatan, ia pergi selama empat hingga lima hari dengan membaw beberapa ribu yuan, namun akhirnya kembali pulang tanpa menyisahkan sepeserpun.”
“Lalu?” Aku tentu saja terus bertanya mengenai topik yang satu ini.
James Ge berpaling dan melirik ke arah kamar sejenak, setelah memastikan Caroline Wu tidak ada, dia berpaling kembali dan melanjutkannya.
“Lalu, apalagi yang bisa dilakukan, ia terus mengambil uang dari rumah, terus keluar dan menghamburkan uangnya, saat kita sudah tidak bisa memberikan uang, ia pun pergi meninggalkan rumah dan tidak pernah kembali lagi.”
“Oh, itu juga merupakan kemarahan sesaat, telepon dan nasehati dia, dia pasti juga akan pulang, tahun baru akan segera tiba, seberapa menyenangkan jika semuanya dapat berkumpul bersama.” Selama bisa mendapatkan kontaknya, permasalahan ini akan mudah diurusi.
James Ge melambaikan tangannya ke arahku,”Aku sudah kehilangan nomornya sejak awal, jangan diungkit lagi, ibunya akan merasa kesal jika mendengarnya.
Aku menganggukan kepalaku,”Seorang anak putra pasti mengikuti sifat ibunya, jika tidak, seberapa baiknya jika ia memiliki tempramen sebaik dirimu, mengapa ia sekeras itu.”
“He, dia ini seperti diriku di masa muda, memiliki hati setinggi langit, namun takdir setipis kertas, saat bergaul dengan sekelompok pengikut di luar, dia sendiri sudah mengira dirinya adalah seorang bos besar, alhasil, siapapun dapat melihat bahwa dia hanyalah seorang gangster kecil.”
Aku merasa senang dalam hati, sepertinya petua yang satu ini masih mempunyai sedikit tempramen di masa mudanya.
“Oh, pantas saja namamu James Ge, Kak James, Kak James, sangat berani, bagaimana dengan putramu, siapa namanya?”
Wajah James Ge langsung melemas, ia kemudian berusaha untuk tersenyum,”Wendy Ge, aku sendiri adalah seorang boss besar, sehingga aku ingin putraku mempelajari budayanya sedikit, tidak kusangka dia ternyata menjadi gangster di jalanan, sepertinya aku sudah melakukan terlalu banyak hal berdosa di masa mudaku.”
James Ge berbicara sambil menyalakan rokoknya, aku sudah lama sekali tidak merokok, sehingga aku memiliki keinginan untuk merokok sejenak, aku bahkan menganggukan kepalaku kepada Paula Li saat aku menyalakan rokokku.
Paula Li tentu saja mengerti maksudku, namanya sudah terungkap, naik dan sampaikan kepada Wade, dia pasti akan berhasil mengeceknya dalam waktu yang tidak lama.
Dua rokok menyala, perbincangan diantara kedua lelaki pun bertambah.
“Kakak, jangan terlalu bersedih, seberapa keras kepala pun putramu ini, dia tetap adalah keturunanmu, dia pasti tetap akan pulang.”
Ini adalah ucapan untuk menenangkannya, juga merupakan target yang kutetapkan untuk diriku sendiri, yaitu menyuruh putra mereka untuk pulang, walaupun mereka mungkin akan bertengkar, namun hal ini akan membuat Caroline Wu mempunyai dorongan untuk terus melanjutkan kehidupannya, sedangkan James Ge juga akan merasa jauh lebih baik.
Setelah berbincang lebih lagi mengenai berbagai hal, Caroline Wu melangkah keluar, James Ge pun segera mematikan rokoknya.
“Mengapa kamu keluar, udara di luar dingin.” Bisanya ia menganggap udara di Hainan ini dingin, akupun merasa senang mendengar ucapan pak tua ini.
Caroline Wu tidak menghiraukannya, lalu mengangkat kepalanya dan melirikku sejenak,”Jangan merokok terlalu banyak, tubuhmu yang sudah tua ini tidak akan bisa menandingi tubuh pemuda.”
James Ge hanya tertawa,”Hei, baik baik baik, aku merasa sangat senang berbincang dengan saudara kecilku hari ini, sehingga aku mengambil sepuntung.”
“Pergi istirahat, aku akan mempersiapkan makan siang, kamu duduk saja terlebih dahulu, aku akan segera memasaknya.”
James Ge mengangkat kepalanya sambil berbicara kepadaku, lalu melangkah masuk ke dapur.
“Kenapa, bagaimana dengan hal ini?” Caroline Wu duduk di sisiku, namun tatapannya tertuju kepada James Ge yang sedang sibuk di dapur.
“Tidak, kita hanya berbincang, Kak Caroline, apakah kamu sudah menemukan target berikutnya?”
Caroline Wu tersenyum,”Kenapa, apakah kamu menyesal?”
“Bukan begitu, Kak James adalah orang yang baik, aku tidak sanggup menipunya.”
Caroline Wu kali ini benar-benar tersenyum lebar,”Dia baik? Kalian kini sudah melihat dirinya yang tenang, pada saat ia masih muda, ia bertengkar hingga berdarah-darah dengan gangster di jalanan, tempramenku juga tidak stabil, saat melihatnya cukup meyakinkan, aku pun menikah dengannya tanpa memberitahu keluargaku.”
Ha, lelaki ini benar-benar tidak terlihat.
“Kak Neil!” Pada saat aku masih ingin menasehati Caroline Wu, Wade berteriak sambil berlari turun.
Saat melihat Caroline Wu berada di sisiku, ia pun kembali menutup mulutnya.
Saat melihat dirinya, aku juga dapat menebaknya, senyumannya hampir saja terlihat, kemungkinan besar dia sudah menemukan putra Caroline Wu.
“Kak Caroline, jika putramu kembali, apakah kamu masih merasa rela untuk mati?”
Aku berdiri dan masih saja tidak dapat menahan diri untuk bertanya kepadaya, ekspresi Caroline Wu langusng terlihat tercengang, ia kemudian mengangkat kepalanya dan menatapku.
“Apa maksudmu?”
Aku tersenyum dan tidak meneruskan ucapanku, lalu langsung naik ke atas.
“Kak Neil, kusampaikan kepadamu, kamu tidak akan mungkin menyangkanya sekalipun kamu dipukuli mati-matian, siapakah putra James Ge dan Caroline Wu ini?!”
Wade terlihat bersemangat, namun ia khawatir orang lain mendengarnya, sehingga ia merendahkan suaranya dan berbisik di samping telingaku.
Aku sebenarnya sudah memiliki bayangan dalam hati, namun hatiku terus berkata tidak mungkin kebetulan sekali, saat melihat Wade sekarang ini, aku pun merasa semakin yakin adalah dirinya.
Saat masuk ke kamar, Paula Li juga sedang hadir, dia sedang menggenggam laptop dengan foto yang menampilkan wajah yang sedikit kukenali.
Sama seperti James Ge, hidung mancung, alis tebal, serta mata bulat, namun semua orang dapat melihat ketidaktenangan pada tatapannya.
“Wendy Ge?”
“Betul, benar-benar tidak disangka, gangster yang berencana untuk mengalahkan Kak Paula waktu itu adalah putra James Ge dan Caroline Wu!”
Wade masuk ke dalam kamar dan berteriak kuat.
Paula Li mengerutkan alisnya,”Sepertinya akan sedikit sulit jika kita ingin menyuruh anak yang satu ini pulang.”
Betul, berdasarkan penampilannya pada hari itu, anak ini mempunyai tempramen yang sangat agresif, juga membawa sekelompok pengikut, jika dia tidak ingin pulang, apa yang dapat kita lakukan.
“Tidak mungkin, ibunya sudah seperti itu, kita juga sudah melihatnya hari ini, kepalanya sudah botak, jika dia masih tidak ingin pulang untuk menjenguknya sejenak, apakah dia tidak terlalu tidak berbakti?”
Wade mengedipkan matanya, lalu berbicara sambil mencari nomor ponsel Wendy Ge di internet.
“Hei, Kak Neil, cukup menarik, ponsel anak ini diikuti oleh perangkat anti pelacak.”
Aku tercengan,”Kamu yakin?”
“Omong kosong, jika bukan karena perangkat ini, aku sudah dapat menemukan posisinya sejak awal.”
Anak itu benar-benar tidak mudah dihadapi,”Paula Li, bagaimana kalau kita pergi melihatnya bersama-sama?”
Paula Li menganggukan kepalanya,”Orang biasa umumnya tidak bisa memasang perangkat seperti ini, sepertinya Wendy Ge tidak sia-sia dijuluki sebagai kakak besar.”
Lelaki yang hanya mempunyai kios balon dan bisnis kecil di pinggir jalan tidak akan mungkin menjadi kakak hebat.
Jika kita tidak bisa melacak posisinya, maka kita hanya bisa menguji keberuntungan kami dengan pergi ke pinggir pantai lagi.
Novel Terkait
My Enchanting Guy
Bryan WuInnocent Kid
FellaCinta Tapi Diam-Diam
RossieHusband Deeply Love
NaomiDoctor Stranger
Kevin WongThe Break-up Guru×
- Bab 1 The Split-up Guru
- Bab 2 Selebriti Wanita Yang Cantik
- Bab 3 Mengambil Kebutuhan Masing-Masing
- Bab 4 Aku Mungkin Sudah Menyukaimu
- Bab 5 Target Di Tangan
- Bab 6 Masalah Yang Disebabkan Paula Li
- Bab 7 Rahasia Flashdisk?
- Bab 8 Suami Yang Diselingkuhi
- Bab 9 Menerima Tugas Baru
- Bab 10 Perubahan Rahasia
- Bab 11 Menguji
- Bab 12 Nana
- Bab 13 Alarm yang Mengerikan
- Bab 14 Godaan yang Luar Biasa
- Bab 15 Pemain Handal
- Bab 16 Tidak Ada Harapan
- Bab 17 Kamar Presidensial
- Bab 18 Kehilangan Kesempatan
- Bab 19 Membuka Flash Drive
- Bab 20 Ketahuan
- Bab 21 Jauh di Atas Langit, Dekat di Depan Mata
- Bab 22 Penculikan
- Bab 23 Berubah Kotor
- Bab 24 Asal Usul USB Itu
- Bab 25 Pilihan
- Bab 26 Harapan Tipis
- Bab 27 Penyakit Kembali Kambuh
- Bab 28 Kami Adalah Polisi
- Bab 29 Merampas Orang yang Dicintai
- Bab 30 Terbongkar
- Bab 31 Terjadi Sesuatu Pada Paula Li
- Bab 32 Menangkis Tembakan
- Bab 33 Membunuh Untuk Menutup Rahasia
- Bab 34 Grace Yin Turun Tangan
- Bab 35 Serangan Balik
- Bab 36 Bertaruh
- Bab 37 Aku Juga Pernah Merasakannya
- Bab 38 Menjadi Menantu
- Bab 39 Perayaan
- Bab 40 Masa Lalu
- Bab 41 Berlibur
- Bab 42 Permainan Menembak
- Bab 43 Melakukan Tak-Tik
- Bab 44 Percaya
- Bab 45 Pelanggan Baru, Caroline Wu
- Bab 46 Perlombaan Jet Ski
- Bab 47 Rahasia
- Bab 48 Anak Putra
- Bab 49 Menguji Keberuntungan
- Bab 50 Kubu Perlindungan
- Bab 51 Melapor Polisi
- Bab 52 Menaruh Obat
- Bab 53 Pulang
- Bab 54 Memanja
- Bab 55 Ada Masalah Di Obatnya
- Bab 56 Adiknya, Lily Wu
- Bab 57 Diperintahkan
- Bab 58 Menakut-nakuti
- Bab 59 Pria Brengsek
- Bab 60 Merayu
- Bab 61 Frenky Zhao
- Bab 62 Tidak Bisa Melihat Bayangan Selingkuhan Itu
- Bab 63 Mencari Bukti
- Bab 64 Pahlawan
- Bab 65 Sudah Impas
- Bab 66 Di Rumah Sakit
- Bab 67 Menunjukkan Kewibawaan
- Bab 68 Menikah Di Umur 14 Tahun
- Bab 69 Mengutamakan Keselamatan
- Bab 70 Terluka
- Bab 71 Darah
- Bab 72 Wanita Gila
- Bab 73 Tidak Mencampuri Urusan Sesama
- Bab 74 Dipaksa
- Bab 75 Keuntungan
- Bab 76 Perbedaan Wanita Dan Pria
- Bab 77 Misi Rahasia
- Bab 78 Iri Hati
- Bab 79 Mengikuti Jejak Untuk Melacak
- Bab 80 Gadis Muda
- Bab 81 Dunia Sangat Sempit
- Bab 82 Tidak Takut Mati
- Bab 83 Daftar Nama Ditangan Siapa
- Bab 84 Brengsek
- Bab 85 Wade Ditangkap
- Bab 86 Tumor Beracun
- Bab 87 Anak Muda Yang Suka Jalan Belakang
- Bab 88 Rencana
- Bab 89 Pertukaran
- Bab 90 Bersandiwara
- Bab 91 Meninggal
- Bab 92 Menyerang Polisi
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Selamat Tahun Baru
- Bab 95 Kembali