The Break-up Guru - Bab 50 Kubu Perlindungan
Setelah makan siang, kami bertiga pun perlahan bergerak menuju ke pinggir pantai.
Walaupun hujan di pagi hari, namun matahari bersinar pada sore harinya, sehingga banyak orang yang keluar untuk bermain di pinggir pantai.
“Kak Neil, aku sudah lupa total bagaimana penampilan anak itu, kamu harus mencari orang yang bisa diandalkan.”
Aku tersenyum dan mengankgat kepalak ke arah Paula Li.
“Tenang, selama ada Paula Li, lelaki tiu pasti melihat kami, dan bersikeras kemari.”
Wade terlihat mengerti,”Aku lupa tentang ini!”
Pria itu sudah terkagum melihat ekspresi Paula Li, aku mengira dia akan mengutus pengikutnya untuk menghabiskan kami karena sudah merusak acaranya, tidak kusangka dua hari ini berjalan dengan tenang.
Pemandangan di pinggir pantai sanga tindah, kita berjalan mengiringi jalan yang kita lalui hari itu, namun kita tidak melihat Wendy Ge itu.
“Hei, kita sia-sia datang kemari, bagiamana kalau, ayo, pergi minum bir dan makan sate barberkyu!”
Wade menarik lengan pakaianku, ada banyak sekali toko barbekyu di pinggir pantai ini, semua hidangan lautnya juga segar-segar, namun harganya saja yang sedikit lebih tinggi.
Apa yang akan kita sampaikan ketika kini tidak bisa menemukan Wendy Ge, Paula Li bersikeras menyelesaikan hal ini, aku berpaling dan melihat ke arhanya, namun dia tidak terlihat gugup sedikitpun.
“Ayo, aku akan membawa kalian makan di suatu tempat.” Setelah Paula Li selesai berbicara, kitapun berjalan menyusur jalan terusan di pinggir pantai.
Hei, dia ternyata menyetujuinya, cukup menarik, Wade pun merasa senang, ia langsung bergegas jalan ketika mendengar kita hendak makan.
“Eh, apakah kamu lebih mengenal tempat ini dibandingkan diriku? Hingga kamu tahu dimana letak toko barberkyu itu?”
Aku mendekati Paula Li, melihat ekspresi wajahnya dan tidak terlihat ragu sedikitpun, ia pun lansgung berjalan menuju ke satu arah.
“Kamu dan Wade harus berhati-hati nanti.” Ucapannya ini membuatku kehabisan kata-kata, aku tercengang dan ingin bertanya lagi kepada Paula Li, namun dia menggelengkan kepalanya dan tidak berbicara lagi.
Hatiku terus menebak, aku kemudian bergegas berjalan bersama dengan Wade, sehingga aku mempunyai sedikit referensi.
Setelah berbelok ke beberapa gang kecil, kita akhirnya tiba di sebuah warung yang berjarak sangat jauh dari pinggir pantai.
Ada beberapa kursi yang ditaruh di depan pintu, disertai papan yang sesekali menyala di sisinya, Heji Seafood.
Tidak tahu apakah karena bisnis di sore hari kurang baik atau bukan, namun tirai menutupi setengah pitnunya.
“Kak Paula, kamu benar-benar pelit, ini hanyalah sebuah toko kecil, ada makanan apa yang enak?”
Aku khawatir Wade mengungkapkannya, sehingga aku tidak menyampaikan apa yang Paula Li katakan kepadanya, dia kini masih saja terus mengomel ingin makan.
Paula Li tidak menghiraukannya, dia melangkah masuk, lalu seroang bos dengan kemeja hitam, kalung emas, dan celana jeans yang sudah memiliki beberapa robekan terlihat berbaring malas-malasan di dalamnya, untung saja di Hainan, sehingga tidak sedingin di utara, jika tidak, pria ini pasti akan kedinginan.
“Ada apa?” Pria itu terlihat paling tua baru saja berumur 25 tahun, saat mendengar suara tirai dan pintu besi dibuka, ia pun membuka matanya dengan perasaan tidak sabar.
“Hei, kamu yang membuka bisnis ini, namun kamu yang bertanya untuk apa kami datang kemari, apakah kamu tidak ingin berjualan?”
Wade mulai gugup, ia langsung melangkah maju dan berteriak, aku bahkan merasa berbeda mendengar ucapan Wade, pada saat aku baru saja hendak berbicara, ekspresi pria itu langsung berubah senang.
“Ternyata datang untuk berbisnis, baik baik, namun aku tidak pernah melihat kalian sebelumnya, apakah kalian pelanggan yang kembali?”
Ketika berbicara mengenai hal ini, aku juga mulai merasa ada yang kurang tepat, sepertinya dia tidak hanya sesungguhnya menjual hidangan laut saja.
“Iya, kita keluar untuk bermain, agak sulit untuk membawanya, lalu tiba-tiba merasa ingin, sehingga kita ingin mencari Kak Wendy untuk melakukannya.”
Paula Li meregangkan kecanggungannya, mata Wade langsung melebar, ia hampir saja berteriak, namun aku langsung menahannya dan menariknya ke belakang.
Kak Wendy, Wendy Ge, bukan, walaupun tidak tahu jelas bagaimana Paula Li mengecek jalan ini, namun aku kini dapat memastikan Wendy Ge sepertinya sudah melakukan bisnis bubuk yang sangat besar, hingga menjadi bos besar.
“He, pantas saja nada bicara kalian berbeda, namun jika kalian memang merupakan pendatang, bagaimana kalian bisa mengenal Kak Wendy?”
Pria itu menyalakan rokoknya, lalu memperhatikan kami lebih lagi.
Aku tidak memahami situasinya seperti Paula Li, sehingga aku juga tidak ikut berbicara.
“Oh, dua hari yang lalu, aku baru saja menyinggung Kak Wendy di pinggir pantai, lalu temanku yang merupakan penduduk disini mengatakan kepadaku bahwa aku tidak seharusnya mencari masalah dengannya, dia ternyata mengurusi hal ini.” Paula Li berbicara sambil mengelus rambutnya, hingga membuat pria itu tercengang melihatnya.
Ck, dia langsung menggunakan kecantikannya.
“Hari ini, pertama, aku ingin membeli sedikit barang, dua, aku juga ingin mengganti kerugian Kak Wendy.”
Pria ini sepertinya tidak ada di pinggir pantai saat itu, sehingga dia tidak mengetahui situasinya, saat melihat sikap Paula Li yang bersegan, ia pun mempercayainya.
“Deal, aku akan membantumu menanyakannya, Kak Wendyki sepertinya akan memarahiku jika aku mengusir wanita cantik sepertimu.”
Pria itu tersnyum, lalu segera berpaling dan menatap taja diriku denganWade.
“Namun, dua orang ini?”
“Oh, teman lamaku, kita datang bermain bersama-sama, lebih menyenangkan.”
Walaupun Paula Li berkata demikian, namun pria itu tetap saja terlihat tidak terlalu percaya,”Begini, wanita cantik, bukannya aku tidak menghargai dirimu, namun jika orang yang kamu bawa datang ini merusak suasana, aku akan kesulitan, bagaimana kalau kamu pergi menemui Kak Wendy seorang diri, semua barangnya berada di tangannya.
Ini benar-benar harus diwaspadai, saat melihat Paula Li hendak menyetujuinya, Wade mulai gugup, aku menariknya dan berjalan selangkah mendekati pria itu.
“Ini kurang cocok, dia akan membeli miliknya, kami berdua akan membeli milik kami, bagaimana jika ia membawa uang kami pergi dan berkata hendak membeli barangnya, namun berpaling dan melarikan diri? Aku dan saudaraku setidaknya perlu menemuinya sejenak.”
Pria itu melihat aku dan Wade,”Baik, kalau begitu, kamu dan dia saja.”
Heh, aku tahu, dia tidak akan mungkin memilih Wade yang sebesar itu, jika mereka berakhir bertengkar, tenaga yang diperlukan untuk menghadapinya itu agak sulit.
Aku menepuk bahu Wade untuk menyuruhnya menenangkan diri, dirinya yang memiliki sifat tidak dapat menahan tempramen itu mungkin saja akan bertengkar jika masuk bersama dengan Paula Li, dengan demikian, kita akan semakin kesulitan bertemu dengan Wendy Ge.
Namun, berdasarkan keadaan saat ini, Wendy Ge hendak pulang ke rumah atau tidak adalah permasalahan kedua, hal yang paling penting, jika pria ini benar-benar menjual narkoba.
Aku tidak dapat menahan diri untuk tidak mengerutkan alis ketika teringat akan wajah Caroline Wu yang pucat itu.
“Ayo jalan, Kak James berada di dalam.” Pria itu mengenakan celana jenas yang lebar dan menuntun kami masuk ke dalam.
Kini kita baru menyadari, selain dari beberapa piring hidangan laut di luar, kamar yang berada di dalamnya itu benar-benar merupakan jalur menuju ke tempat yang berbeda.
Kesimpulannya ini hanyalah sebuah kubu perlindungan.
Setelah melewati jalur yang sempit, aku menarik tangan Paula Li,”Apakah kamu yakin?”
Orang-orang yang menggunakan narkoba umumnya adalah orang-orang yang berbahaya, jika kita masuk dan mereka menyadari kita datang untuk mencari orang, kita mungkin saja tidak bisa keluar lagi.
Paula Li menganggukan kepalanya dan memberikan tatapan yang menenangkan diriku, namun sejujurnya, aku tetap saja masih merasa tertekan.
Aku ingin melegakan diri dalam liburan dua hari ini, tidak kusangka awalnya aku hanya berencana untuk mencari orang, namun akhirnya menjadi menangkap pelaku narkoba.
Terlebih lagi, berapa banyak kerugian yang harus kubayar dari bisnis yang tidak menguntungkan sepeserpun bahkan mengancam nyawaku?!
Setelah permasalahannya selesai, aku pasti akan membicarakannya baik-baik dengan Paula Li, jika dia masih saja melibatkan dirku dan Wade ke permasalahan berbahaya seperti ini, maka sepertinya kita sudah tidak dapat melalui hari-hari bersama lagi.
Saat aku sedang berpikir, mataku tiba-tiba terasa sakit, aku mengangkat kepalaku dan melihat penampilan sebuah gudang, yang dipenuhi oleh kotak-kotak besar yang tersebar di segala arah.
Wendy Ge sedang duduk di sofa dan menelepon, saat melihat aku dan Paula Li berjalan masuk, matanya langsung membesar dalam sekejap, ia langsung memutuskan panggilannya dan berdiri.
“Tahan mereka!” Sekelompok pengikutnya mengambil pisau serta tongkat besi dan berdatangan kemari, Paula Li berdiri di depan hadapanku, tubuhnya juga ikut menegang.
Novel Terkait
Ten Years
VivianMy Greget Husband
Dio ZhengMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeThick Wallet
TessaHarmless Lie
BaigeDewa Perang Greget
Budi MaPria Misteriusku
LylyThe Break-up Guru×
- Bab 1 The Split-up Guru
- Bab 2 Selebriti Wanita Yang Cantik
- Bab 3 Mengambil Kebutuhan Masing-Masing
- Bab 4 Aku Mungkin Sudah Menyukaimu
- Bab 5 Target Di Tangan
- Bab 6 Masalah Yang Disebabkan Paula Li
- Bab 7 Rahasia Flashdisk?
- Bab 8 Suami Yang Diselingkuhi
- Bab 9 Menerima Tugas Baru
- Bab 10 Perubahan Rahasia
- Bab 11 Menguji
- Bab 12 Nana
- Bab 13 Alarm yang Mengerikan
- Bab 14 Godaan yang Luar Biasa
- Bab 15 Pemain Handal
- Bab 16 Tidak Ada Harapan
- Bab 17 Kamar Presidensial
- Bab 18 Kehilangan Kesempatan
- Bab 19 Membuka Flash Drive
- Bab 20 Ketahuan
- Bab 21 Jauh di Atas Langit, Dekat di Depan Mata
- Bab 22 Penculikan
- Bab 23 Berubah Kotor
- Bab 24 Asal Usul USB Itu
- Bab 25 Pilihan
- Bab 26 Harapan Tipis
- Bab 27 Penyakit Kembali Kambuh
- Bab 28 Kami Adalah Polisi
- Bab 29 Merampas Orang yang Dicintai
- Bab 30 Terbongkar
- Bab 31 Terjadi Sesuatu Pada Paula Li
- Bab 32 Menangkis Tembakan
- Bab 33 Membunuh Untuk Menutup Rahasia
- Bab 34 Grace Yin Turun Tangan
- Bab 35 Serangan Balik
- Bab 36 Bertaruh
- Bab 37 Aku Juga Pernah Merasakannya
- Bab 38 Menjadi Menantu
- Bab 39 Perayaan
- Bab 40 Masa Lalu
- Bab 41 Berlibur
- Bab 42 Permainan Menembak
- Bab 43 Melakukan Tak-Tik
- Bab 44 Percaya
- Bab 45 Pelanggan Baru, Caroline Wu
- Bab 46 Perlombaan Jet Ski
- Bab 47 Rahasia
- Bab 48 Anak Putra
- Bab 49 Menguji Keberuntungan
- Bab 50 Kubu Perlindungan
- Bab 51 Melapor Polisi
- Bab 52 Menaruh Obat
- Bab 53 Pulang
- Bab 54 Memanja
- Bab 55 Ada Masalah Di Obatnya
- Bab 56 Adiknya, Lily Wu
- Bab 57 Diperintahkan
- Bab 58 Menakut-nakuti
- Bab 59 Pria Brengsek
- Bab 60 Merayu
- Bab 61 Frenky Zhao
- Bab 62 Tidak Bisa Melihat Bayangan Selingkuhan Itu
- Bab 63 Mencari Bukti
- Bab 64 Pahlawan
- Bab 65 Sudah Impas
- Bab 66 Di Rumah Sakit
- Bab 67 Menunjukkan Kewibawaan
- Bab 68 Menikah Di Umur 14 Tahun
- Bab 69 Mengutamakan Keselamatan
- Bab 70 Terluka
- Bab 71 Darah
- Bab 72 Wanita Gila
- Bab 73 Tidak Mencampuri Urusan Sesama
- Bab 74 Dipaksa
- Bab 75 Keuntungan
- Bab 76 Perbedaan Wanita Dan Pria
- Bab 77 Misi Rahasia
- Bab 78 Iri Hati
- Bab 79 Mengikuti Jejak Untuk Melacak
- Bab 80 Gadis Muda
- Bab 81 Dunia Sangat Sempit
- Bab 82 Tidak Takut Mati
- Bab 83 Daftar Nama Ditangan Siapa
- Bab 84 Brengsek
- Bab 85 Wade Ditangkap
- Bab 86 Tumor Beracun
- Bab 87 Anak Muda Yang Suka Jalan Belakang
- Bab 88 Rencana
- Bab 89 Pertukaran
- Bab 90 Bersandiwara
- Bab 91 Meninggal
- Bab 92 Menyerang Polisi
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Selamat Tahun Baru
- Bab 95 Kembali