The Break-up Guru - Bab 60 Merayu
Hampir jam istirahat siang, di penghujung tahun, perusahaan sangat sibuk dalam pengiriman barang.
Aku masih dihalangi oleh penjaga keamanan di pintu ini, dan orang-orang juga melihat ini.
"Saudaraku, jika tidak percaya denganku, silakan telepon dan tanyakan pada GM Yin."
Setelah berbicara, aku sengaja meninggikan suaraku, "Ada lagi, apakah dia masih mengingat kapan terakhir kali dia mencoba pakaian dalam merah di depanku dan memintaku untuk mengambil fotonya."
Begitu mengatakan ini, orang-orang di sekitar meledak.
"Sial, apakah GM Yin ternyata segenit itu?"
"Wah wahh, aku tidak bisa melihat ada tubuh panas di balik setelan dan rok hitam itu ~"
"Jangan bicara omong kosong, GM Yin sangat cantik, sepertinya pasti ada banyak pria yang mengejarnya?"
"Ya, bukankah ini asisten GM di perusahaan kita sebelumnya? Konon dia telah melakukan pelecehan pada Nana!"
…………
Mendengar perbincangan itu, aku merasa nyaman, tetapi satpam kecil itu gelisah.
“Berhenti bicara, tunggu aku akan bertanya.” Penjaga keamanan itu mengangkat interkom setelah berbicara.
Aku juga tidak terburu-buru, aku memang ingin membuat masalah dengan wanita itu, semakin banyak orang menontonnya, semakin baik.
“Tuan, GM Yin ingin kamu naik untuk berbicara langsung.” Penjaga keamanan itu segera kembali, sikapnya telah berubah secara drastis, dan matanya penuh dengan rasa ragu dan ketakutan.
Aku tersenyum dan menepuk pundak penjaga keamanan itu, lagipula, dia tidak melakukan kesalahan apa pun.
“Terima kasih.” Di tengah keraguan orang banyak, aku memasuki pintu perusahaan Haiqin.
Akan tetapi, begitu masuk ke dalam lift, aku menghela napas lega Sebenarnya, masih berpikir bahwa Grace Yin mungkin akan menyuruh orangnya untuk mengusirku.
Ada juga Melsy Lin yang berada di balik trik tersebut, yang tidak yakin bagaimana cara membereskanku.
Tanpa diduga, dia masuk dengan lancar.
"Tiinggg—" Lift terbuka, dan itu masih lantai dua puluh enam. Setelah beberapa lama, mendongak dan melihat Nana.
Dia sedang membungkuk untuk melihat komputer. Rok hitam yang dikenakannya pendek dan ketat. Dengan lengkungan seperti itu, aku bisa melihat celana dalam putih di dalamnya.
Tiba-tiba, teringat adegan saat aku bermain dengannya di kantor Grace Yin.
Wanita itu tiba-tiba tertawa.
“Kenapa, berapa lama kamu akan melihatnya?” Wajahku tersipu, tak disangka dia tahu aku melihatinya dari belakang sejak tadi.
Tapi itu tidak masalah, bagaimanapun dia sudah pernah bermain denganku.
“Nana, berapa lama kamu menampar pantatmu, berapa lama juga aku melihatnya.” Setelah berkata, aku maju mendekat dan meremas pantatnya.
Ini sangat lembut!
"Heh, lupa pelajarannya terakhir kali? Apa kamu tidak takut aku akan mengatakan kamu memperkosaku lagi?"
Itu jelas keji, tapi wanita itu menoleh kearahku dan mengatakannya sambil tersenyum.
Sebaliknya, melihat bibir merah yang ada di dekatku, mau tidak mau aku ingin menggigitnya.
“Tidak takut, biarkan aku melakukannya lagi, tidak peduli kamu mau berkata apa.” aku tertawa ringan.
Melihat akan menyentuh mulut kecil itu, sebuah suara dingin terdengar.
"Anggap perusahaan ini tempat apa, berani berbuat seperti ini di sini.” Setelah apinya padam, mendongak dan melihat Melsy Lin berdiri di depan kantor.
Nana bereaksi lebih dulu dan mendorongku menjauh, lalu menoleh dan tersenyum pada Melsy Lin.
Lalu melihat Melsy Lin melambaikan tangan padaku.
"Masuk."
Heh, ada apa, berniat jahat di belakangku, dan bersikap baik di depanku.
Masuk ya masuk, aku tidak akan takut dengan wanita kecil seperti kalian.
“Hati-hati dimakan sampai tidak ada sampah yang tersisa ~” Baru saja hendak mengikuti Melsy Lin masuk, tiba-tiba Nana berbisik di belakangku.
Aku sedikit gemetar, mengertakkan gigi, dan memasuki kantor.
Di dalamnya ada desain yang sama seperti sebelumnya. Grace Yin duduk santai di sofa, dengan sepasang kaki panjang yang dilipat. Cuaca di luar sangat dingin. Ia juga memakai stoking transparan, yang memperlihatkan warna kulitnya.
"Wah, kekasihku ada di sini, silakan duduk."
Grace Yin dalam suasana hati yang baik, ketika dia melihatku masuk, dia berdiri sambil tersenyum, dan melambai padaku.
Tapi kekasihnya? Kepalaku pusing, tetapi memikirkan apa yang dikatakan barusan, harus mengikutinya.
"Kakak Yin, sudah lama tidak bertemu, semakin cantik saja."
Aku sengaja duduk agak jauh dari Grace Yin. Meskipun berakting, aku selalu merasa bahwa aura wanita ini terasa sangat kuat.
“Bukannya kekasih, kenapa memanggil kakak?” Melsy Lin di sebelahnya mulai berkata dengan sedikit tidak senang
Heh, aku memang mau membuatmu kesal!
"Ya, biasa melihatku, tapi tidak bisa mengubah mulutku, Grace, aku sudah beberapa hari tidak bertemu denganmu, aku sangat merindukanmu, apa kamu merindukanku?"
Nadaku bicaraku tajam, tetapi Grace Yin masih tersenyum, seolah dia tidak menganggap ada yang salah.
Bahkan tubuh Grace Yin bersandar padaku, garis lehernya telah dibuka rendah. Ketika dia bersandar begitu miring, dua kelembut putih salju yang menggoda itu langsung terlihat di depan mataku.
Sebuah pembungkus kecil berwarna merah muncul di bawah garis leher putih, dan tubuhku tiba-tiba menjadi kaku, terakhir kali Grace Yin mengenakan bra merah itu.
"Grace tentu saja merindukanmu, Neil Wu, tapi setiap malam, aku tidak bisa tidur terus menerus di tempat tidur, aku hanya merindukanmu."
Grace Yin menggigit bibirnya sedikit, matanya setengah menyipit, suaranya lembut dan manis, dan tubuh bagian bawahku langsung keras.
Sial, otakku sudah terbayang postur seksi Grace Yin yang berbaring di depanku.
Ingin mengambil kesempatan untuk memberi Melsy Lin pelajaran, tetapi orang yang tidak tahan duluan adalah aku sendiri.
"Neil Wu, apakah kamu dipanggil Grace? Kamu tidak memiliki efek obat, jadi jangan terburu-buru ke sini."
Untungnya, Melsy Lin akhirnya tidak bisa menahannya, dia menarik Grace Yin ke dalam pelukannya tanpa menghindar, dan langsung menempelkan tangannya di kelembutan dada Grace Yin.
"Adapun kamu, setiap malam, ketika berbalik di tempat tidur, bukankah aku selalu di atas tubuhmu?"
Melsy Lin memiliki rambut pendek, dan alis yang tajam. Saat ini, dia mencubit dada Grace Yin dengan keras sambil mengucapkan kata-kata yang tidak senonoh.
Aku yang merupakan seorang pria juga tergoda mendengarnya.
Novel Terkait
Loving The Pain
AmardaUangku Ya Milikku
Raditya DikaWonderful Son-in-Law
EdrickMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiUnperfect Wedding
Agnes YuAdore You
ElinaLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyThe Break-up Guru×
- Bab 1 The Split-up Guru
- Bab 2 Selebriti Wanita Yang Cantik
- Bab 3 Mengambil Kebutuhan Masing-Masing
- Bab 4 Aku Mungkin Sudah Menyukaimu
- Bab 5 Target Di Tangan
- Bab 6 Masalah Yang Disebabkan Paula Li
- Bab 7 Rahasia Flashdisk?
- Bab 8 Suami Yang Diselingkuhi
- Bab 9 Menerima Tugas Baru
- Bab 10 Perubahan Rahasia
- Bab 11 Menguji
- Bab 12 Nana
- Bab 13 Alarm yang Mengerikan
- Bab 14 Godaan yang Luar Biasa
- Bab 15 Pemain Handal
- Bab 16 Tidak Ada Harapan
- Bab 17 Kamar Presidensial
- Bab 18 Kehilangan Kesempatan
- Bab 19 Membuka Flash Drive
- Bab 20 Ketahuan
- Bab 21 Jauh di Atas Langit, Dekat di Depan Mata
- Bab 22 Penculikan
- Bab 23 Berubah Kotor
- Bab 24 Asal Usul USB Itu
- Bab 25 Pilihan
- Bab 26 Harapan Tipis
- Bab 27 Penyakit Kembali Kambuh
- Bab 28 Kami Adalah Polisi
- Bab 29 Merampas Orang yang Dicintai
- Bab 30 Terbongkar
- Bab 31 Terjadi Sesuatu Pada Paula Li
- Bab 32 Menangkis Tembakan
- Bab 33 Membunuh Untuk Menutup Rahasia
- Bab 34 Grace Yin Turun Tangan
- Bab 35 Serangan Balik
- Bab 36 Bertaruh
- Bab 37 Aku Juga Pernah Merasakannya
- Bab 38 Menjadi Menantu
- Bab 39 Perayaan
- Bab 40 Masa Lalu
- Bab 41 Berlibur
- Bab 42 Permainan Menembak
- Bab 43 Melakukan Tak-Tik
- Bab 44 Percaya
- Bab 45 Pelanggan Baru, Caroline Wu
- Bab 46 Perlombaan Jet Ski
- Bab 47 Rahasia
- Bab 48 Anak Putra
- Bab 49 Menguji Keberuntungan
- Bab 50 Kubu Perlindungan
- Bab 51 Melapor Polisi
- Bab 52 Menaruh Obat
- Bab 53 Pulang
- Bab 54 Memanja
- Bab 55 Ada Masalah Di Obatnya
- Bab 56 Adiknya, Lily Wu
- Bab 57 Diperintahkan
- Bab 58 Menakut-nakuti
- Bab 59 Pria Brengsek
- Bab 60 Merayu
- Bab 61 Frenky Zhao
- Bab 62 Tidak Bisa Melihat Bayangan Selingkuhan Itu
- Bab 63 Mencari Bukti
- Bab 64 Pahlawan
- Bab 65 Sudah Impas
- Bab 66 Di Rumah Sakit
- Bab 67 Menunjukkan Kewibawaan
- Bab 68 Menikah Di Umur 14 Tahun
- Bab 69 Mengutamakan Keselamatan
- Bab 70 Terluka
- Bab 71 Darah
- Bab 72 Wanita Gila
- Bab 73 Tidak Mencampuri Urusan Sesama
- Bab 74 Dipaksa
- Bab 75 Keuntungan
- Bab 76 Perbedaan Wanita Dan Pria
- Bab 77 Misi Rahasia
- Bab 78 Iri Hati
- Bab 79 Mengikuti Jejak Untuk Melacak
- Bab 80 Gadis Muda
- Bab 81 Dunia Sangat Sempit
- Bab 82 Tidak Takut Mati
- Bab 83 Daftar Nama Ditangan Siapa
- Bab 84 Brengsek
- Bab 85 Wade Ditangkap
- Bab 86 Tumor Beracun
- Bab 87 Anak Muda Yang Suka Jalan Belakang
- Bab 88 Rencana
- Bab 89 Pertukaran
- Bab 90 Bersandiwara
- Bab 91 Meninggal
- Bab 92 Menyerang Polisi
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Selamat Tahun Baru
- Bab 95 Kembali