The Break-up Guru - Bab 21 Jauh di Atas Langit, Dekat di Depan Mata
"Jangan pikir kau bisa kabur setelah semua sudah terbongkar, aku tidak menemanimu bermain selama ini hanya untuk hal yang sia-sia saja."
Sepertinya Grace Yin bisa menebak jalan pikiranku, ia mengeluarkan sebuah CD, lalu memasukkannya ke dalam laptop yang berada di lemari TV.
Ia mengulurkan tangannya, lalu sebuah suara wanita yang sedang berteriak-teriak terdengar dari laptop itu, aku menutup kedua mataku, menatap pada gambar orang yang sedang "bertarung" di atas sofa.
Ini pertama kalinya aku melihat diriku sebagai pemeran pria utama di dalam video, meskipun agak sedikit memalukan, namun setidaknya aku mengerti sedikit di dalam hatiku.
Nana, si wanita genit itu, adalah umpan yang sengaja disuguhkan padaku oleh Grace.
Aku selalu mengira bahwa Grace adalah ikan yang sudah tak bisa lari lagi dari mulutku, namun tak disangka bahwa ternyata bagi dirinya, akulah kura-kura yang sudah terjebak dalam kerangkengnya.
SIal, aku benar-benar sudah dipermainkan olehnya.
"Seharusnya kau tahu jelaskan apa pengaruhnya jika sampai video ini tersebar keluar."
Kuakui, Grace benar-benar profesional, video ini diambil dari balik sofa, dari awal sampai akhir, wajah Nana sama sekali tidak terlihat, yang terlihat hanyalah wajahku yang tampak sangat penuh gairah, seolah seperti aku sedang memaksa wanita yang berada di bawahku itu untuk melakukannya.
"GM Yin, percintaan antar pria dan wanita seperti ini, memang ada beberapa orang yang secara moral tidak bisa menerimanya, tapi aku juga tidak melakukan kesalahan apa-apa kan, hanya dengan video ini saja, kau mau mengancamku?" Aku bisa menebak apa yang diinginkan Grace dalam hatiku, namun aku tetap tidak mengutarakannya.
Hari ini aku ingin melihat trik apa lagi yang akan dimainkan oleh wanita ini.
"Huh, benar-benar tidak takut kalau belum melihat peti mati ya kau ini, kuingatkan kau, kau sudah berkali-kali mengganggu Nana, kau juga sudah memperkosanya, saat ini dia sedang menceritakan kebejatanmu sambil menangis pada sahabat-sahabatnya di Departemen Hubungan Masyarakat."
Grace menatapku sambil tertawa, wajahnya tampak sangat bangga.
Ternyata begitu, ia sengaja menyuruh seorang wanita genit untuk menggodaku, lalu memutarbalikkan faktanya untuk menyerangku, taktiknya ini dalam sekali.
Namun apa yang akan kau lakukan kalau aku tidak mengakuinya, tak mungkin kalau dia bilang aku memperkosanya, berarti aku memang benar-benar memperkosanya kan, kalau begitu aku kan juga bisa mengatakan bahwa dialah yang memperkosa diriku!
"GM Yin, mengapa aku tidak mengerti ucapanmu ya, apa maksudnya aku mengganggu dan memperkosanya, jelas-jelas wanita itu yang langsung menggodaku sejak hari pertama aku masuk kantor."
Setelah diserang beberapa kali, aku pun mulai tenang, aku berkata sambil bangkit berdiri, lalu mulai mengganti pakaianku di hadapan Grace.
Tidak mungkin aku mengenakan jubah handukku ini terus kan, aku harus mencari kesempatan untuk melepaskan diri.
Video yang ada di tangan Grace sekarang juga tidak bisa digunakan sebagai barang bukti sepenuhnya, anggap saja rekaman video ini sebagai video hiburan gratis, aku tak peduli, aku juga tidak rugi apa-apa, sekarang masalahnya sudah menjadi seperti ini, kabur adalah hal yang terpenting sekarang.
Wade terus menyuruhku untuk bergegas, ia sudah bersiap-siap di depan pintu hotel untuk menjemputku.
Namun baru saja aku selesai mengganti bajuku dan hendak pergi, Grace pun melempariku dengan setumpuk kertas putih, dan kertas-kertas itu pun bertebaran di hadapanku.
Kata "Pemerkosaan" yang tertulis di atas salah satu kertas itu sangat menusuk mata, aku pun mengambil kertas itu dan melihatnya, ternyata kertas-kertas itu adalah Laporan Identifikasi Cedera.
Nana Zhang, Perempuan, 27 Tahun, menurut hasil identifikasi, organ kelamin bagian bawah sobek, ada sisa-sisa air mani pria, kemungkinan besar diperkosa.
Kukepalkan telapak tanganku perlahan-lahan dan meremas kertas itu.
"Hari itu kau sengaja mengenakan baju dalam berwarna merah untuk menggodaku agar aku tidak bisa mengontrol diriku sendiri, lalu meninggalkan barang bukti di dalam tubuh wanita itu, iya kan? Grace Yin, taktikmu ini lumayan juga ya."
DI saat seperti ini, aku tidak perlu berpura-pura lagi, air mani yang tersisa di dalam tubuh Nana Zhang itu memang betul milikku, kalau dibawa dan diperiksa ke rumah sakit, tentu saja akan cocok dengan milikku, ini adalah bukti yang sangat kuat.
Ada video, ada saksi, ada pula barang bukti yang kuat, kalau pun dia tidak bisa membuatku mati, tapi dengan kemampuan Grace, tak masalah baginya untuk menjebloskanku ke dalam penjara beberapa tahun hanya dengan merekrut seorang pengacara hebat.
Seketika, punggungku pun terasa dingin, kakiku terasa lemas, aku tertatih ke belakang dan terduduk di atas ranjang, lalu, aku pun mengangkat kepalaku dan menatap Grace dengan pasrah.
"Kalau kau tidak menolakku, lalu bekerjasama dengan John Wang untuk menyerangku, aku juga tidak akan melakukan semua ini." perkataan Grace itu membuatku tercengang.
Menolak Grace? Kapan?
Grace mengetahui kebingunganku, ia tersenyum, lalu mengulurkan tangan kanannya seolah hendak menelepon seseorang, bibir merahnya terangkat ke atas.
"Aku menelepon kalian karena aku mempercayai kalian, aku tidak percaya pada orang lain. Aku tahu standar biaya kalian, kalau kalian bisa melakukannya dengan baik, aku bersedia membayar dua kali lipat."
"Aku bisa menunggu."
Grace mengatakannya sepatah demi sepatah, akhirnya aku pun mengerti, tak heran mengapa aku merasa sangat familiar saat aku pertama kali mendengar suaranya, bukankah dia adalah sang investor yang punya banyak uang itu!
Aku ini benar-benar bodoh, kenapa sekarang aku baru mengenali suaranya.
"Kau tidak menerima pesananku, kau malah membantu orang bodoh itu, jangan salahkan aku kalau aku membalasmu."
"Setelah berkecimpung di dunia ini selama bertahun-tahun, aku bisa langsung tahu apa yang ada di dalam otak pria saat aku melihat pria itu, kau pikir, kalau bukan aku yang mengendalikan dirimu selama ini aku bisa terus berpura-pura di hadapanku?"
Bagus, kartu AS ku ada di tangannya, mengaku kalah saja.
"Kalau begitu apa yang kau inginkan?"
"Terimalah tawaran bisnis yang kukatakan dulu."
Aku pun tercengang, lalu tersenyum, dua ini benar-benar lucu, mereka berdua ingin saling menyerang satu sama lain, John Wang si pria culun itu mencariku karena ia tidak tahan lagi dengan sikap Grace yang suka berhura-hura di luar dan tidak bisa mendapatkan hartanya sepeser pun, lalu Grace Yin itu mencari split-up guru sepertiku untuk berbisnis, apa yang ia inginkan?
"Coba katakan." Grace mau menjebakku dengan susah payah seperti ini, itu artinya ia sudah bertekad untuk menendang pria parasit itu.
"Mudah, bukankah John menyuruhmu untuk membuat bukti bahwa aku berselingkuh, sekarang kebalikannya, buatlah bukti bahwa dia berselingkuh, aku ingin membuatnya pergi tanpa membawa satu peser pun."
Sudah kuduga, tapi aku tidak ahli menyerang lelaku.
Setelah berpikir sejenak, aku pun membujuk Grace, "Kak Grace, meskipun John Wang itu matrilokal, tapi kau juga tidak pernah mengizinkan dia untuk menyentuhmu satu kali pun, kau juga selalu berselingkuh di belakangnya setiap hari, bukankah baik juga kalau kau mengeluarkan sedikit uang untuk membuatnya pergi."
Tak disangka, setelah Grace mendengarkan perkataanku ini ia malah mengeluh kesal.
"Dia berkata seperti itu padamu? Neil, kuberitahu kau, aku tidak mengizinkannya menyentuhku karena kita sudah menyepakatinya sebelum kita menikah dulu, tapi tak lama setelah menikah, ia langsung menyesal dan malah menggangguku, aku tidak menyetujuinya, dia langsung menggunakan uangku untuk merayu gadis ini itu di luar sana, sekarang ini mungkin saja dia sudah terkena suatu penyakit kelamin karena terlalu senang di luar sana."
Kata Grace sambil berjalan ke arahku, semakin lama semakin mendekat, sepertinya ia memiliki aura yang elegan, perkataannya tegas dan jelas, logikanya sangat kuat, benar-benar membuat orang lain kagus.
"Tidak hanya itu saja, yang jelas aku tidak ingin melihatnya lagi, dia ingin berpesta-ria di luar, aku juga tak peduli, tapi sekarang ia mau menyerangku, oleh karena itu aku juga harus memberinya pelajaran."
Ternyata orang itu juga suka berhura-hura di luar sana, kalau begitu, kenapa Grace mau menikah dengan John?
Aku juga tidak ingin menyembunyikan keherananku itu lagi, dan langsung menanyainya, Grace tercengang dan malah tersenyum padaku.
"Seharusnya kau masih ingat Melsy Lin kan?"
"Direktur divisi marketing itu? Aku tahu, sebenarnya dia bukan bawahan John, dia adalah bawahanmu, iya kan?"
Sudah kuduga, kenapa aku bisa menjadi asisten Grace Yin dengan lancar seperti ini, ternyata semua ini adalah ulah Melsy.
Tapi apa hubungannya dengan pernikahan Grace dan John?
"Bukan, dia bukan bawahanku, dia adalah kekasihku."
Seketika aku pun terbelenggu, sial, jadi kekasih gelap Grace Yin yang selama ini aku cari-cari sebenarnya selalu berada di depan mataku?
Novel Terkait
Cutie Mom
AlexiaPredestined
CarlySee You Next Time
Cherry BlossomMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeHusband Deeply Love
NaomiAwesome Husband
EdisonUnplanned Marriage
MargeryThe Break-up Guru×
- Bab 1 The Split-up Guru
- Bab 2 Selebriti Wanita Yang Cantik
- Bab 3 Mengambil Kebutuhan Masing-Masing
- Bab 4 Aku Mungkin Sudah Menyukaimu
- Bab 5 Target Di Tangan
- Bab 6 Masalah Yang Disebabkan Paula Li
- Bab 7 Rahasia Flashdisk?
- Bab 8 Suami Yang Diselingkuhi
- Bab 9 Menerima Tugas Baru
- Bab 10 Perubahan Rahasia
- Bab 11 Menguji
- Bab 12 Nana
- Bab 13 Alarm yang Mengerikan
- Bab 14 Godaan yang Luar Biasa
- Bab 15 Pemain Handal
- Bab 16 Tidak Ada Harapan
- Bab 17 Kamar Presidensial
- Bab 18 Kehilangan Kesempatan
- Bab 19 Membuka Flash Drive
- Bab 20 Ketahuan
- Bab 21 Jauh di Atas Langit, Dekat di Depan Mata
- Bab 22 Penculikan
- Bab 23 Berubah Kotor
- Bab 24 Asal Usul USB Itu
- Bab 25 Pilihan
- Bab 26 Harapan Tipis
- Bab 27 Penyakit Kembali Kambuh
- Bab 28 Kami Adalah Polisi
- Bab 29 Merampas Orang yang Dicintai
- Bab 30 Terbongkar
- Bab 31 Terjadi Sesuatu Pada Paula Li
- Bab 32 Menangkis Tembakan
- Bab 33 Membunuh Untuk Menutup Rahasia
- Bab 34 Grace Yin Turun Tangan
- Bab 35 Serangan Balik
- Bab 36 Bertaruh
- Bab 37 Aku Juga Pernah Merasakannya
- Bab 38 Menjadi Menantu
- Bab 39 Perayaan
- Bab 40 Masa Lalu
- Bab 41 Berlibur
- Bab 42 Permainan Menembak
- Bab 43 Melakukan Tak-Tik
- Bab 44 Percaya
- Bab 45 Pelanggan Baru, Caroline Wu
- Bab 46 Perlombaan Jet Ski
- Bab 47 Rahasia
- Bab 48 Anak Putra
- Bab 49 Menguji Keberuntungan
- Bab 50 Kubu Perlindungan
- Bab 51 Melapor Polisi
- Bab 52 Menaruh Obat
- Bab 53 Pulang
- Bab 54 Memanja
- Bab 55 Ada Masalah Di Obatnya
- Bab 56 Adiknya, Lily Wu
- Bab 57 Diperintahkan
- Bab 58 Menakut-nakuti
- Bab 59 Pria Brengsek
- Bab 60 Merayu
- Bab 61 Frenky Zhao
- Bab 62 Tidak Bisa Melihat Bayangan Selingkuhan Itu
- Bab 63 Mencari Bukti
- Bab 64 Pahlawan
- Bab 65 Sudah Impas
- Bab 66 Di Rumah Sakit
- Bab 67 Menunjukkan Kewibawaan
- Bab 68 Menikah Di Umur 14 Tahun
- Bab 69 Mengutamakan Keselamatan
- Bab 70 Terluka
- Bab 71 Darah
- Bab 72 Wanita Gila
- Bab 73 Tidak Mencampuri Urusan Sesama
- Bab 74 Dipaksa
- Bab 75 Keuntungan
- Bab 76 Perbedaan Wanita Dan Pria
- Bab 77 Misi Rahasia
- Bab 78 Iri Hati
- Bab 79 Mengikuti Jejak Untuk Melacak
- Bab 80 Gadis Muda
- Bab 81 Dunia Sangat Sempit
- Bab 82 Tidak Takut Mati
- Bab 83 Daftar Nama Ditangan Siapa
- Bab 84 Brengsek
- Bab 85 Wade Ditangkap
- Bab 86 Tumor Beracun
- Bab 87 Anak Muda Yang Suka Jalan Belakang
- Bab 88 Rencana
- Bab 89 Pertukaran
- Bab 90 Bersandiwara
- Bab 91 Meninggal
- Bab 92 Menyerang Polisi
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Selamat Tahun Baru
- Bab 95 Kembali