The Break-up Guru - Bab 2 Selebriti Wanita Yang Cantik

Pepatah yang berbunyi wanita menawan di mata orang miskin hanyalah sebuah mainan di tangan orang kaya ini benar-benar tidak salah sedikitpun.

Walaupun wanita seperti Kaylie Lin ini hanyalah seorang selebriti kelas C yang tidak terlalu terkenal, namun dia tetap saja merupakan wanita impian bagi tidak sedikit lelaki, namun dia hanyalah sebuah mainan yang boleh dibuang setelah merasa bosan di mata para orang yang kaya dan berkuasa ini.

Aku tidak menyangka aku mendapatkan sebuah pekerjaan besar kali ini, aku menghirup nafas yang dalam, lalu berkata kepadanya, Tuan Zhang, biayaku ini tergantung kepada tingkat kesulitannya, umumnya berkisar antara lima puluh hingga seraturs ribu yuan. Namun latar belakang kekasihmu ini lebih tinggi, tingkat kesulitan pekerjaanku tentu saja ikut bertambah, jadi biayanya juga akan lebih tinggi.

“Aku sudah berkata bahwa uang tidak akan menjadi masalah, dua puluh ribu ini hanyalah uang pangkal, aku akan langsung memberikan dua ratus ribu yuan setelah permasalahannya selesai, apakah ada masalah?”

Aku merasa sedikit bersemangat, dua ratus ribu tentu saja bukanlah sejumlah uang yang kecil bagiku, jasaku ini adalah sebuah jasa yang tidak ramai pelanggan namun uang yang didapatkan akan langsung sangat banyak ketika satu pelanggan datang, aku bukannya mempunyai bisnis setiap harinya, dua ratus ribu adalah jumlah uang yang kudapatkan dalam waktu setengah tahun.

Ketika teringat akan hal ini, aku juga tidak merasa ragu lagi, aku langsung bberkata kepada pria paruh baya itu bahwa tidak ada maslaah, aku perlu mengetahui sifat serta kebiasaan kekasihmu, tempat apakah yang ia kunjungi ketika ia mempunyai waktu luang, serta orang seperti apakah yang berhubungan dengannya. Jika memungkinkan, mohon sampaikan karakternya kepadaku.

Dia menjawab pertanyaanku dengan sederhana, aku mendapati faktanya bahwa Kaylie Lin tidak sesempurna itu, ayah dan ibunya bercerai pada saat ia masih sangat muda, ayahnya terlalu memanjakannya, hingga ia relatif memberontak. Dia mengenal pria paruh baya bermarga Zhang ini setelah berkuliah, hingga karirnya pun berjalan cukup lancar.

Kesimpulannya, ia tidak pernah mengalami rintangan sebelumnya, namun ada sebuah hal yang sangat penting, wanita ini senang pergi ke bar. Sepertinya ini adalah kebiasaan yang terbentuk pada masa kuliahnya, lagipula ia belum terkenal hingga semua orang mengenalinya dimana saja, sehingga tidak akan muncul berita gosip apapun sekalipun ia pergi ke bar.

Terlebih lagi, pria paruh baya itu berkata, selain daripada dirinya, Kaylie Lin seharusnya masih mempuyai pasangan ambigu lainnya, namun dia juga hanya mempermainkannya saja, sehingga dia hanya menutup sebelah matanya dalam menghadapi hal ini.

Selanjutnya, dia berkata bahwa dia tidak mempedulikan cara apapun yang aku gunakan, memaksanya, menakutinya, sekalipun membuat Kylie Lin jatuh cinta padaku. Selama tidak mempengaruhi keluarganya dan dapat berpisah secara damai dengannya, maka tugasku sudah selesai.

Aku hanya tersenyum dan berkata kepadanya bahwa tidak masalah, namun dia mungkin harus menyediakan sedikit bantuan yang diperlukan. Dia menganggukan kepalanya, lalu menyampakan kepadaku bahwa dia hendak pergi menemui klien saat ini, hubungi saja kontak tadi jika ada masalah.

Ia langsung melangkah pergi setelah selesai berbicara,, namun aku tidak langsung pergi, aku mengeluarkan ponselku untuk mencari salah satu drama yang pernah dibintangi oleh Kaylie Lin sebelumnya sambil mempertimbangkannya.

Orang dalam dunia hiburan sangat menyayangi reputasinya sendiri, selain dari tindakan yang disengaja, maka mereka paling takut akan gosip yang tersebar, terlebih lagi foto telanjangnya. Sehingga, selama aku bisa merekam Kylie Lin, sekalipun hanya foto yang tidak tepat, maka tugasku sudah terlaksanakan setengahnya.

Namun terlihat jelas bahwa Kylie Lin bukanlah lawan yang mudah ditindaki, dia tidak kekurangan uang, juga sudah terjun di dunia hiburan untuk waktu yang sangat lama, pria tampan mana yang tidak pernah ia temui sebelumnya? Membawanya hingga ke atas tempat tidur itu tidak akan menjadi sebuah hal yang mudah.

Namun ada suatu hal yang membuat Kaylie Lin sangat kompetitif, yaitu ingin terkenal. Sebenarnya semua orang di dunia hiburan itu mempunyai sikap buruk ini, mereka tidak akan mempedulikan apapun caranya selama mereka dapat terus meningkatkan ketenarannya, jika tidak, bagaimana mungkin Kaylie Lin menjadi kekasih seorang pria berumur empat puluh tahunan?

Ketika teringat akan hal ini, aku pun mulai memperhitungkannya dalam hati, namun pelaksanaannya masih memerlukan bantuan orang tadi, kini hanya tergantung apakah ia bersedia atau tidak.

Malam keesokan harinya, aku mengendarai sebuah mobil sport yang kupinjam sementara dan berhenti di depan pintu sebuah bar.

Aku baru saja menerima panggilan dari pria paruh baya itu satu jam yang lalu, ia berkata bahwa Kaylie Lin baru saja bertengkar dengannya, jika tidak ada ketidakterdugaan, maka dia seharusnya sedang melampiaskannya di bar yang bernama Rumor, aku merasa ini adalah sebuah kesempatan, sehingga aku boleh mencobanya.

Ini adalah toko yang paling disukai Kaylie Lin, aku berjalan masuk, sisi telingaku dipenuhi oleh suara musik yang keras, para wanita yang mengenakan pakaian terbuka dan sepatu hak tinggi berwarna hitam di lantai dans aitu membuatku sedikit tergoda.

Aku menajamkan tatapanku dan mencari bayangan Kaylie Lin di tengah kerumunan orang-orang, namun aku masih saja tidak bisa menemukanya setelah mencari cukup lama, apakah mungkin dia tidak datang hari ini?

Aku mengerutkan alisku, namun tidak lama kemudian, akupun mendengar suara pertengkaran yang berasal dari sudut bar, diikuti dengan suara cacian seorang wanita yang berkata tidak tahu malu, cepat pergi!

Tidak ada orang yang mengurusi permasalahan seperti ini, mereka hanya akan melihat dan meramaikan suasananya saja, permasalahan seperti ini sering sekali ditemui di bar. Lelaki yang datang ke bar umumnya mempunyai niat yang tidak baik, namun bukan berarti setiap wanita yang datang ke bar selalu bertujuan untuk mencari lelaki, mereka mungkin hanya ingin melegakan diri dan melampiaskan emosi.

Aku awalnya ingin pergi meramaikan suasana, namun aku langsung tercengang saat wanita itu memalingkan wajahny kemari. Aku sudah memperhatikan foto tersebut untuk waktu yang sangat lama kemarin malam, bukankah wanita cantik yang berada di depan mata ini adalah Kaylie Lin?

Kaylie Lin kini sedang dipersulit oleh seorang lelaki, lelaki itu memiliki rambut berwarna merah, lengan yang dipenuhi tato, benar-benar berpenampilan seperti seorang preman, selain daripada murid-murid SMA yang belum sepenuhnya mengenal dunia, tidak ada wanita lain yang tertarik melihatnya.

Aku berdiri dan berjalan ke arah meja di sudut tersebut, lelaki berambut merah ini sedang menahan lengan Kaylie Lin, sepertinya ia ingin menariknya pergi, aku berjalan menghampirinya dan langsung menghalanginya.

“Sialan, darimana kamu? Minggir!”

Aku tidak emosi saat mendengar lelaki berambut merah itu mencaci maki, aku berkata kepadanya, saudaraku, datang ke bar untuk bersenang-senang itu memang tidak ada salahnya, namun bukankah kita tetap harus mematuhi peraturannya? Jika gadis itu tidak ingin pergi bersama denganmu, maka tidak ada artinya lagi jika kamu memaksanya, bukan?

“Kekasihku menggoda lelaki lain di luar, mengapa rupanya jika aku ingin membawanya pulang? Apakah ada hubungannya denganmu? Cepat pergi, jangan cari masalah disini.”

Dia bahkan tertawa dengan nada dingin setelah mengatakannya, ia kemudian menatap tajam Kaylie Lin dan berbicara dengan nada yang kejam, sialan, bukankah kamu senang menggoda lelaki? Lihat saja bagaimana aku akan menghabiskanmu ketika pulang nanti!

Kaylie Lin merasa ketakutan hingga sediki tercengang, ia menatap tajam diriku dengan ekspresi memohon, lalu berkata bahwa dia bukanlah kekasihku, aku tidak mengenalnya.

Orang yang melihat kehebohan itu tidaklah sedikit, aku tidak takut pria berambut merah ini bertindak, aku hanya tertawa dan berkata kepada pria berambut merah itu, baiklah, jika kamu berkata bahwa dia adalah kekasihmu, apakah kamu tahu siapa namanya?

Ekspresi pria berambut merah itu langsung berubah, kemudian berpura-pura bersikap keras dan berkata, apa hubungannya denganmu? Atas dasar apakah aku harus menyampaikannya kepadamu?

Ketika mendengarnya berkata demikian, security yang menonton kehebohan inipun merasakan ada yang kurang tepat, ekspresi mereka mulai terlihat berubah, mereka kemudian datang dan menangkap pria berambut pirang itu, serta hendak mengusirnya keluar.

Tidak disangka pria berambut merah itu langsung mengangkat sebuah botol alkohol dan membenturkannya ke kepala salah satu pengawal, suasana di bar langsung mengheboh pada saat botol alkohol itu pecah, suara kepalan tangan, suara cacian kesal, diikuti dengan suara kaca-kaca yang pecah, bahkan terdengar lebih ramai dibandingkan pasar.

Aku bergegas menarik Kaylie Lin ke belakang tubuhku dan bergegas menyuruhnya untuk lari, aku terus menariknya hingga ke pintu bar, dunia terasa jauh lebih tenang dalam sekejap. Aku kemudian mendengar Kaylie Lin berkata ayo jalan, orang tadi pasti adalah preman, ia mungkin saja mempunyai temannya, keadaannya akan memburuk jika mereka berhasil mengejar.

Aku kini baru mempunyai kesempatan untuk memperhatikannya secara mendetil, sejujurnya, tidak heran preman itu mengganggunya, pakaian Kaylie Lin ini sebenarnya sedikit mencolok. Dia mengenakan gaun yang memperlihatkan bahunya, menginjak sepasang sepatu hak tinggi dengan kaki yang terlihat sedikit bergemilang, sepertinya dia mengenakan stoking berwarna daging.

Terlebih lagi, tubuhnya juga dilapisi oleh aroma alkohol, terlihat jelas bahwa dia sudah meminum tidak sedikit alkohol, namun sepertinya dia masih belum mabuk.

Tidak tahu apakah karena gugup atau bukan, namun dia terus menggenggam tanganku sejak berlari dari dalam sampai saat ini.

Aku menggenggam tangan Kaylie Lin sejenak, dengan salah satu tangan lain yang mengeluarkan kunci mobil, kemudian menariknya berjalan hingga ke mobil sport yang berada di pinggir jalan dan berkata, naiklah ke mobil, ayo pergi tinggalkan tempat ini.

Terlihat jelas bahwa Kaylie Lin merasa sedikit terkejut, ini adalah sesuatu yang kuinginkan, seleranya itu sangatlah tinggi, aku harus meninggikan identitas diriku untuk dapat berhubungan lebih dekat lagi dengannya.

Aku mengendarai mobilnya dan mengelilingi jalanan tanpa tujuan, kemudian mendengar Kaylie Lin mengucapkan terima kasih atas permasalahan tadi, jika bukan karena dirimu, lelaki itu pasti sudah melakukan sesuatu terhadap diriku.

Aku tersenyum, dan berkata kepadanya bahwa tidak apa-apa, dimana rumahmu? Waktu sudah sangat larut, aku akan mengantarmu pulang.

Setelah mendengar ucapanku, ekspresi wajah Kaylie Lin terlihat sedikit berubah, tatapannya terlihat sedikit kesepian, ia menggigit bibirnya dan berkata bahwa dia tidak ingin pulang karena ia baru saja bertengkar dengan ayahnya.

Ucapannya ini benar-benar membuatku ingin sekali tertawa, sebenarnya, pertengkaran yang terjadi malam ini memang sudah sengaja direncanakan oleh diriku dan pria paruh baya tersebut. Namun Kaylie Lin hanya meyebutnya sebagai ayahnya, wanita ini benar-benar pintar sekali berbohong.

Namun dia menahannya, pada saat ia hendak bertanya kemana Kaylie Lin ingin pergi jika tidak pulang, Kaylie Lin akhirnya terlebih dahulu membuka mulut dan berkata bagaimana kalau aku mengundangmu untuk makan? Anggap saja sebagai ucapan terima kasihku kepadamu.

Aku merasa sedikit bersemangat, berdasarkan hubungan tadi, aku menyadari Kaylie Lin sebenarnya tidak sesulit ditindaki seperti apa yang kupikirkan, namun dirinya yang langsung berinsiatif seperti ini berada sedikit diluar dugaanku.

Namun aku tetap saja berpura-pura untuk bersegan sejenak dan berkata bahwa ini tidak terlalu baik, aku juga hanya membantu saja.

Tidak disangka Kaylie Lin langsung menarik lenganku.

Pada saat aku kembali fokus, aku mendengarnya berkata bahwa suasana hatinya sebenarnya sedang sangat buruk, ingin mencari orang untuk menemaninya minum alkohol untuk melepaskan rasa tertekannya. Terlebih lagi, ia baru saja bertengkar dengan ayahnya, dia juga tidak bisa pulang, benar-benar tidak ada artinya, sehingga dia ingin mencari orang untuk menemaninya.

Kaylie Lin akhirnya berkata, sudahlah jika kamu memang keberatan, hentikan mobilnya, aku akan turun untuk mencari bar dan minum seorang diri.

Dia sudah mengatakannya seperti ini, jika aku tidak menyetujuinya lagi, bukankah aku akan menjadi orang bodoh? Jika nasibnya cukup baik, ia mungkin saja dapat mengurusi wanita ini malam ini, bukankah uang dua ratus ribu yuan itu akan langsung sampai di tanganku?

Sepertinya aku yang sudah memikirkan masalahnya terlalu rumit, walaupun Kaylie Lin adalah orang dalam dunia hiburan, namun dia tetaplah seorang wanita, bahkan seorang wanita yang sangat suka datang ke toko-toko di malam hari.

Bukannya bermaksud untuk memuji diriku sendiri, sebenarnya penampilanku ini tidak terlalu buruk, masih dapat dikatakan cukup jantan, ditambah lagi dengan mobil sport terkenal yang berada di bawah bokongnya ini, wanita seperti ini umumnya akan menyukainya.

Aku melirik ekspresi Kaylie Lin dari kaca spion sejenak, pantulan bayangannya yang berada di kaca spion itu terlihat sedang menggigit bibirnya, ekspresi wajahnya terlihat sedikit menanti, mungkin karena baru saja minum alkohol, tatapannya bahkan terlihat sedikit kabur.

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu