The Break-up Guru - Bab 41 Berlibur
Setelah membersihkan selama sehari penuh, memindahkan yang seharusnya dipindahkan, membersihkan yang seharusnya dibersihkan, ruang kerjanya pun kembali ke kondisi awalnya.
Setelah memperhitungkannya dengan jarinya, bulan dua belas ini sudah berakhir, tidak lama lagi tahun baru Imlek akan tiba, semua orang sudah kelelahan beberapa waktu belakangan ini, aku akan membuat keputusan yang terakhir, lalu bergegas pergi berlibur, sudah seharusnya beristirahat sejenak.
Awlanya Paula Li merasa tidak senang, namun Wade menyetujuinya, menempel pada Paula Li selama dua hari hingga akhirnya berhasil meyakinkannya.
Hei, ini adalah musim dingin, tangan dan kaki terasa dingin, aku dan Wade memperhitungkannya sejenak dan langsung pergi membeli tiket pesawat menuju Hainan, kita akan pergi ke sisi lain negeri untuk menerima sepoian angin laut dan berjemur matahari.
Perjalanan tidak mengalami halangan sedikitpun, suhu di Hainan tentu saja meninggi, setelah melepaskan luaran yang dikenakan pada saat berangkat, Wade langsung berlari ke pinggir pantai dengan penuh semangat untuk pergi melihat para wanita cantik, namun Paula Li menatapnya tajam hingga ia akhirnya kembali.
“Kamu yang memesan hotelnya, pimpin kamu masuk ke hotelnya terlebih dahulu.” Kepala Wade langsung ditarik, setelah menemukan taksi dan menyampaikan tempat tujuan, ia pun menjelaskan rencana liburan yang sudah didiskusikan kepada kami.
Tidak disangka, pada saat ia baru saja berbicara, supir yang berada di depan pun ikut berbicara.
“Hei, kalian bertiga, apakah kalian orang luar yang datang untuk bermain di Hainan? Keluargaku membuka penginapan, harganya bersahabat, lingkungan juga bersih, jaraknya juga sangat dekat dari tempat wisata, apakah kalian ingin melihatnya?”
Hei, tidak disangka, pendatang baru ini bertemu dengan penduduk asli, akupun merasa senang,”Ayo, ayo, kita benar-benar sangat ditakdirkan, kamu harus memberikan harga diskon kepada kami.”
Lagipula Paula Li dan Wade juga hadir, sehingga tidak perlu takut dibohongi, hehe.
Sang supir tiba di penginapannya dalam waktu singkat, walaupun istrinya merupakan pendatang dari daerah kami, namun seiring dengan berjalannya waktu, nada bicaranya pun berubah menjadi seperti ini.
“Hei, ini adalah istriku, Caroline Wu, oh, aku lupa mengatakannya, namaku James Ge, kalian semua hanya perlu memanggilku sebagai Kak James saja.”
Sambil berbicara, James Ge memindahkan koper kami ke lantai atas, wanita yang bernama Caroline Wu itu kemudian bersikap ramah dan menuangkan teh hangat untuk kami.
Paula Li terlihat kelelahan di sepanjang perjalanan, sehingga dia langsung memasuki kamarnya sendiri dan pergi beristirahat, aku dan Wade tidur di kamar yang satunya lagi, kamar tersebut sangat luas dan bersih, pada saat kita baru saja memasuki kamar, Kak Wu ikut masuk ke kamar dan membawakan beberapa selimut untuk kami.
“Eh, aku tahu kalian yang datang untuk berlibur ini merasa tidak nyaman menggunakan selimut dan handur dari luar, ini adalah selimut kami sendiri, di sisi dinding terdapat wifi dan nomor teleponku, silahkan hubungi jika ada masalah.”
Hei, ternyata tidak ditipu sedikitpun, ini adalah sebuah hal yang jarang sekali ditemui di tempat wisata, aku merasa senang dan melambaikan tanganku dengan bersegan.
“Terima kasih, Kakak, aku akan mengganti pakaianku sejenak, lalu menyerahkan kartu identitasku keapdamu.”
“Eh, baik.” Kakak melangkah keluar dari kamar, aku langsung berpaling dan melihat sebuah tubuh yang tidak berpakaian melangkah keluar dari dalam kamar mandi.
“Kak Neil, tolong ambilkan celana pendekku kemari.”
Kepala Wade terlihat basah kuyup, dia bahkan menutupi dadanya dengan menggunakan tangannya, lalu melihatku dan langsung mengedipkan matanya.
“Mengapa kamu tergesa-gesa, orang lain mungkin akan salah paham aku mempunyai sesuatu denganmu jika melihatnya......”
Aku bergumam sambil mencarikan celana pendek bermotif itu dan memberikannya kepada Wade, dia menjepit celananya lalu mengangkat celananya masuk.
“Apa yang disalahpahami, semua orang yang cerdas dapat melihat jelas bahwa aku ini normal, lelaki jantan yang kuat!”
“Kukatakan kepadamu, jika bukan karena aku yang menasehati Kak Paula bahwa menetap saat kekuatan Carlos Nie belum sepenuhnya dibersihkan itu tidak aman, Kak Paula tidak akan mungkin setuju untuk datang berlibur, kamu harus berterima kasih kepadaku, kak Neil!”
Suara air di dalam kamar mandi terus terdengar, sehingga aku juga tidak dapat mendengarnya dengan sangat jelas,”Sudahlah, kita sudah datang, jangan banyak omong kosong lagi, aku akan turun untuk mengurusi prosedur registrasi sejenak, ingat untuk isi daya baterai ponselmu!”
Sambil membawa identitas diriku dan ponselku keluar dari kamar, aku tiba-tiba teringat bahwa kamar Paula Li juga perlu melakukan prosedur registrasi.
“Paula Li, ambil identitas dirimu dan registrasikan.” Aku mengetuk pintunya, hei, tidak ada orang yang menjawab, apakah dia tertidur lelap secepat itu?
“Paula Li?” Tidak ada jawaban, mungkin sistem kedap suara pintu ini terlalu bagus, aku akan memanggilnya setelah selesai makan saja.
Saat turun ke lantai bawah, Kak Wu sudah terlebih dahulu sibuk memasak, dia dan suaminya, James Ge, sudah hampir menginjak umur 50 tahun, mereka sudah menjalankan penginapan ini untuk sangat lama, sepertinya mempunyai seorang putra, namun sepertinya juga bersifat sangat pemberontak, sehingga sudah pergi meninggalkan rumah sejak awal dan tidak pernah kembali lagi.
Aku juga mendengar hal ini dari asisten toko, jika demikian, maka kedua orang ini juga tidak mudah.
“Nyonya, ini identitas diriku, registrasikan saja.” Kak Wu sedang berada di dapur, saat ia melihat diriku, ia pun berpaling dan berteriak.
“Hei, hantu mengesalkan, apalagi yang dilakukan, ini ada tamu, registrasikan dahulu.” Wanita ini sangat bersegan terhadap para tamu, namund ia sangat kejam terhadap suaminya.
Namun dia terlihat jauh lebih muda dibandingkan suaminya, dia pasti merupakan seorang gadis yang sangat cantik pada saat masih muda, dirinya yang kini bahkan merupakan seorang wanita paruh baya saja masih dapat dikatakan cantik.
“Eh, datang datang, jangan terus menumis sayur, semua ini penuh dengan asap, biarkan aku saja, biarkan aku saja.”
“Cepat pergi urusi registrasinya, tamu sedang menunggu, tidak tahu apa yang kamu sibukkan!”
Kak Wu terus memarahinya, lelaki itu akhirnya tercengang dan berlari keluar,”Eh, maaf, pasti terlihat konyol.”
Aku hanya tersenyum,”Tidak, lagipula dia adalah istrimu, kamu sudah seharusnya memanjakannya, terlebih lagi, Kak Wu juga sangat menawan, dia tidak seharusnya hidup kasar seperti ini.”
James Ge hanya tersenyum konyol saat mendengar ucapanku, dia mengamil identitas diriku dan mencatatnya di kertas, mereka sudah menjalani usahanya sangat lama, namun masih saja tidak ada satupun komputer, aku merasa sedikit aneh, namun aku juga merasa tidak nyaman untuk menanyakannya.
Setelah registrasi, aku berkata Paula Li masih belum bangun, sehingga registrasikan saja kamar itu setelah selesai makan malam, lelaki itu tidak mengatakan apapun, lalu hanya menganggukan kepalanya dan kembali membantu istrinya memasak.
Ha, benar-benar sangat sayang istri.
Setelah kembali ke kamar, Wade sudah tidak terlihat lagi, sepertinya dia sudah pergi melalang, aku tidak menghiraukannya, dia tidak akan hilang.
Aku tidur sejenak, lalu terbangun hanya karena suara panggilan.
“Hei, halo?” Karena belum sepenuhnya terbangun, aku hnaya bergumam dan mendengar suara seorang wanita dari ponselku, aku merasa sedikit akrab dengan suaranya.
“Halo, aku ingin bertanya sejenak, apakah kalian ini bisa membantu orang dalam memikirkan cara untuk mengurusi perceraian?”
Walaupun wanita itu berusaha keras untuk berbicara menggunakan bahasa Mandarin, namun aku tetap saja merasa nada bicaranya itu terdengar akrab.
Namun aku masih belum sepenuhnya terbangun dan masih sedikit linglung, namun aku kini masih sedang berlibur, singkirkan tugasnya terlebih dahulu, aku sudah sulit sekali mendapatkan kesempatan untuk keluar sejenak.
“Iya, maaf, kami sedang ada urusan saat ini, sehingga kita menghentikan jasa kami untuk sementara waktu.”
“Ah? Kapan kalian akan kembali beroperasi? Aku sudah tidak bisa menunggu terlalu lama.”
Wanita itu terdengar sangat tergesa-gesa, nada bicaranya bahkan terdengar berubah, aku merasa suaranya ini terdengar semakin akrab, sehingga akupun sedikit lebih sadar lagi.
“Nona, bagaimana kalau kamu tinggalkan nama dan kontakmu, kita akan segera menghubungimu setelah kami kembali beroperasi.”
Setelah menanyakan nama dan kontaknya, aku membandingkannya dan menyadari bahwa aku sudah mengenal orang yang salah.
Namun tiba-tiba terdengar suara lelaki dari sisi lain panggilan, wanita itu pun mulai gugup.
“Maaf, aku sedang ada urusan saat ini, aku akan meneleponmu lagi kedepanya.”
Panggilan langsung terputus dalam sekejap, hei, wanita ini sepertinya ditangkap dalam aksi oleh suaminya sendiri.
Walaupun masih diam-diam merasa sedikit akrab dengan nada bicaranya, namun aku tidak memikirkannya lebih lagi, aku keluar untuk berlibur, sehingga aku akan mengsampingkan semua masalah yang merepotkan ini terlebih dahulu.
Novel Terkait
Cintaku Pada Presdir
NingsiInventing A Millionaire
EdisonCinta Tapi Diam-Diam
RossieAwesome Guy
RobinHei Gadis jangan Lari
SandrakoVillain's Giving Up
Axe AshciellyYour Ignorance
YayaMilyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu
Milea AnastasiaThe Break-up Guru×
- Bab 1 The Split-up Guru
- Bab 2 Selebriti Wanita Yang Cantik
- Bab 3 Mengambil Kebutuhan Masing-Masing
- Bab 4 Aku Mungkin Sudah Menyukaimu
- Bab 5 Target Di Tangan
- Bab 6 Masalah Yang Disebabkan Paula Li
- Bab 7 Rahasia Flashdisk?
- Bab 8 Suami Yang Diselingkuhi
- Bab 9 Menerima Tugas Baru
- Bab 10 Perubahan Rahasia
- Bab 11 Menguji
- Bab 12 Nana
- Bab 13 Alarm yang Mengerikan
- Bab 14 Godaan yang Luar Biasa
- Bab 15 Pemain Handal
- Bab 16 Tidak Ada Harapan
- Bab 17 Kamar Presidensial
- Bab 18 Kehilangan Kesempatan
- Bab 19 Membuka Flash Drive
- Bab 20 Ketahuan
- Bab 21 Jauh di Atas Langit, Dekat di Depan Mata
- Bab 22 Penculikan
- Bab 23 Berubah Kotor
- Bab 24 Asal Usul USB Itu
- Bab 25 Pilihan
- Bab 26 Harapan Tipis
- Bab 27 Penyakit Kembali Kambuh
- Bab 28 Kami Adalah Polisi
- Bab 29 Merampas Orang yang Dicintai
- Bab 30 Terbongkar
- Bab 31 Terjadi Sesuatu Pada Paula Li
- Bab 32 Menangkis Tembakan
- Bab 33 Membunuh Untuk Menutup Rahasia
- Bab 34 Grace Yin Turun Tangan
- Bab 35 Serangan Balik
- Bab 36 Bertaruh
- Bab 37 Aku Juga Pernah Merasakannya
- Bab 38 Menjadi Menantu
- Bab 39 Perayaan
- Bab 40 Masa Lalu
- Bab 41 Berlibur
- Bab 42 Permainan Menembak
- Bab 43 Melakukan Tak-Tik
- Bab 44 Percaya
- Bab 45 Pelanggan Baru, Caroline Wu
- Bab 46 Perlombaan Jet Ski
- Bab 47 Rahasia
- Bab 48 Anak Putra
- Bab 49 Menguji Keberuntungan
- Bab 50 Kubu Perlindungan
- Bab 51 Melapor Polisi
- Bab 52 Menaruh Obat
- Bab 53 Pulang
- Bab 54 Memanja
- Bab 55 Ada Masalah Di Obatnya
- Bab 56 Adiknya, Lily Wu
- Bab 57 Diperintahkan
- Bab 58 Menakut-nakuti
- Bab 59 Pria Brengsek
- Bab 60 Merayu
- Bab 61 Frenky Zhao
- Bab 62 Tidak Bisa Melihat Bayangan Selingkuhan Itu
- Bab 63 Mencari Bukti
- Bab 64 Pahlawan
- Bab 65 Sudah Impas
- Bab 66 Di Rumah Sakit
- Bab 67 Menunjukkan Kewibawaan
- Bab 68 Menikah Di Umur 14 Tahun
- Bab 69 Mengutamakan Keselamatan
- Bab 70 Terluka
- Bab 71 Darah
- Bab 72 Wanita Gila
- Bab 73 Tidak Mencampuri Urusan Sesama
- Bab 74 Dipaksa
- Bab 75 Keuntungan
- Bab 76 Perbedaan Wanita Dan Pria
- Bab 77 Misi Rahasia
- Bab 78 Iri Hati
- Bab 79 Mengikuti Jejak Untuk Melacak
- Bab 80 Gadis Muda
- Bab 81 Dunia Sangat Sempit
- Bab 82 Tidak Takut Mati
- Bab 83 Daftar Nama Ditangan Siapa
- Bab 84 Brengsek
- Bab 85 Wade Ditangkap
- Bab 86 Tumor Beracun
- Bab 87 Anak Muda Yang Suka Jalan Belakang
- Bab 88 Rencana
- Bab 89 Pertukaran
- Bab 90 Bersandiwara
- Bab 91 Meninggal
- Bab 92 Menyerang Polisi
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Selamat Tahun Baru
- Bab 95 Kembali