The Break-up Guru - Bab 18 Kehilangan Kesempatan
Kebahagiaan selalu datang terlalu tiba-tiba, aku membawa koper Grace Yin dengan masih tidak percaya ke kamar presidensial yang sangat luas ini dengan hanya satu tempat tidur.
“Aku mau mandi dulu,” Grace Yin berkata dan langsung pergi ke kamar mandi, dan aku duduk di sofa memikirkan seglanya dan tidak mengerti bagaimana wanita ini hanya membuka satu kamar dengan penampilannya yang dingin ini
Apakah ini akan membiarkanku tidur di sofa atau ada hal lain? Ehh, ini kesempatan bagus, sebuah ide melintas dan dengan cepat memanfaatkan celah Grace Yin di kamar mandi untuk memasang kamera kecil tepat di seberang tempat tidur.
Tidak peduli apa, bahkan jika tidak dapat benar-benar mendapatkan Grace Yin, selama kamera yang menghadap tempat tidur dapat menangkap sedikit gambar antara dia dan laki-laki lain, dia tidak akan bisa lolos lagi.
Siapa yang akan membawa seorang pria untuk membuka kamar presidensial dengan dirinya sendiri ketika melakukan perjalanan bisnis?
Mungkin dengan cara ini, satu juta akan ada di tangan!
Setelah memasang kamera, aku keluar dari kamar dan dengan sengaja mengambil satu botol anggur dari lemari anggur dan menuang dua gelas anggur, kelihatannya seperti koktail biasa, tetapi tingkat di dalamnya jauh lebih tinggi.
Nana mengatakan kepadaku sebelumnya kalau Grace Yin tidak terlalu bisa minum, dan setiap kali dia keluar untuk bernegosiasi, dia membantu Grace Yin meminum anggur.
Selalu lebih baik untuk persiapan yang lebih.
“Aku hampir selesai.” Suara Grace Yin datang dari belakang, dan aku berbalik dan melihat bahwa dia keluar dibungkus dengan handuk mandi!
Rambut hitam bergelombang jatuh di pundaknya yang seputih salju, dan ombak yang bergejolak di dadanya tidak bisa ditutupi sama sekali.
Tidak bisa melihat apa maksud Grace Yin, berarti aku benar-benar bodoh.
"GM Yin, kamu ..."
Grace Yin tersenyum, pertama kali dia melihat dia tersenyum padaku dengan sangat menggoda, sama seperti dia menghadapi kekasihnya di telepon.
“Aku sudah seperti ini, dan kamu masih tidak mengerti?” Grace Yin berkata sambil berjalan selangkah demi selangkah ke arahku perlahan.
Aku melihatnya duduk di pangkuanku seperti seorang dewi, gembira tetapi sedikit tidak tenang.
Bukankah ini berjalan terlalu lancar?
"GM Yin, kamu, aku orang bodoh. Lebih baik memberi tahuku sedikit lebih jelas." Ketika berkata, aku bergerak dengan kaku, berusaha untuk menjauh darinya, Grace Yin mengulurkan tangan dan langsung menangkap dasiku dan wajah cantik terus mendekatiku selangkah demi selangkah, aku bahkan bisa merasakan aroma dari mulutnya.
"Kamu bodoh? Neil Wu, kamu bermain dengan sekretarisku hanya baru dua hari setelah bergabung dengan perusahaan. Kamu bilang kamu bodoh?"
Aku benar-benar terpana sekarang, tidak heran Nana begitu tidak normal sebelumnya, ternyata Grace Yin telah mengetahui apa yang mereka lakukan.
"GM Yin, ini ... itu bukan niatku, salah Nana karena sangat cantik, dan aku tidak bisa tahan tidak melakukan itu ..."
Yang penting ini bukan masalah besar, karena Grace Yin bertanya demikian, itu pasti sudah diketahui dengan jelas, dan aku tidak bersembunyi sama sekali dan langsung berkata yang sesungguhnya.
"GM Yin, jangan marah, aku tidak akan melakukannya lagi,, jangan mengusirku keluar dari perusahaan!"
Yang paling penting sekarang adalah tetap di perusahaan, jika tidak hal-hal akan sulit ditangani kedepannya.
Grace Yin malah tidak marah, dia mengulurkan tangannya dan dengan lembut melingkarkan lengannya di leherku, lalu dia mendekat ke telingaku dan berkata dengan lembut, "Nana memberi tahuku, kamu melakukannya dengan hebat, apa itu benar?"
Wanita ini terlihat sangat serius, jadi dia tahu cara bermain! Tubuhku bergetar, dan terdiam oleh perubahan tiba-tiba Grace Yin.
"Aku bilang padamu, sebenarnya, aku sudah lama menikah, tapi aku sama sekali tidak menyukai lelaki itu. Bagiku, laki-laki hanya untuk bersenang-senang. Karena Nana bilang kamu sangat hebat, maukah kamu bermain denganku?"
Ini berkah di langit, hatiku sangat bahagia sampai hampir menjadi gila, aku langsung menggendong Grace Yin dan membawanya ke tempat tidur.
Tidak peduli betapa bahagianya, aku tidak melupakan misi satu juta itu, ini adalah medan pertempuran utama.
Aku diam-diam melirik kamera yang menghadap tempat tidur, dan hendak menyerang Grace Yin di tempat tidur, tapi bel pintu tiba-tiba berbunyi.
Apakah mungkin benar-benar ada pelanggan?
Aku melirik Grace Yin dengan heran, dia juga tampak bingung.
"Lupakan, biarkan saja, kita lanjutkan." Kebahagiaan sudah di depan mata, tentu saja aku tidak bisa membiarkannya pergi dengan mudah.
Tidak peduli dengan bel pintu yang semakin keras, aku mulai melepas jubah mandi Grace Yin.
Tetapi pada saat ini, orang di luar pintu mulai menggedur pintu.
“Aiii, kamu lihat saja dulu, mungkin ada sesuatu yang mendesak.” Grace Yin mengulurkan tangannya untuk menghentikanku menyentuh pinggangnya, dan suaranya menjadi datar lagi.
Sial, kenapa orang ini mengganggu momen bahagiaku!
Aku dengan marah membuka pintu,
Sebelum aku sempat memarahinya, orang di luar pintu menarikku keluar dengan satu tangan.
Dasi di leher begitu ketat hingga aku tidak bisa bernapas, tetapi aku melihat ini adalah beberapa pria yang tak dikenal.
“Serahkan flash drive-nya.” Mereka menyeretku langsung ke tangga, dan tiba-tiba mengatakan tentang flash drive.
Lalu aku ingat flash drive yang diberikan Paula Li kepadaku.
Sial, lagi-lagi karena flash drive-nya yang sialan itu.
Aku terus tekena masalah karena flash drive ini, dan ini membuatku sangat marah.
“Flash drive apa, aku belum pernah mendengarnya, jangan ganggu aku!” Aku tidak bisa menahan amarahku juga, dan berteriak pada beberapa orang di depan.
Begitu selesai berkata, pisau yang mengkilap mengarah ke perutku.
“Katakan sekali lagi, serahkan flash drive-nya.” Sial, kelompok orang ini lebih kejam daripada yang terakhir kali.
Paula Li, aku sangat menderita olehmu.
"Kakak, kalian benar-benar salah cari orang. Aku tidak tahu apa yang kalian cari, begini saja, aku juga mengenal beberapa orang di sini. Beri tahu padaku apa yang kalian cari, seperti apa bentuknya, aku bisa membantu kalian mencarinya, oke?"
Nadaku tulus, dan benar-benar mengejutkan pria dengan pisau itu.
"Apa benar idiot ini?"
Tepat di saat aku sedang berpikir bagaimana menghindari pisau dan menyelinap pergi, pria lain yang berdiri di belakang dan mengenakan topi tiba-tiba membuka mulutnya.
"Jangan percaya apa yang dikatakan anak ini, aku memeriksa di resepsionis hotel, orang yang memasuki kamar presidensial bernama Neil Wu."
Sialan, apakah hotel bintang ini begitu tidak dapat diandalkan, bisa membocorkan informasi tamu hotel seperti itu saja?
Gawat, pria dengan pisau itu benar-benar sangat marah olehku, dan dia langsung meninju perutku.
"Berani berbohong padaku? Apa kamu tahu siapa aku? Berani sekali kamu?"
Pria itu hendak menampar lagi ketika dia berkata, aku buru-buru mengulurkan tangan untuk menangkisnya, dan kemudian tersenyum.
"Kak, aku benar-benar tidak tahu siapa kamu, perkenalkan dulu dirimu, jangan biarkan aku tidak tahu segalanya seperti ini!"
Aku tetap tenang, sudah terbiasa banyak diancam, alih-alih takut, menatap beberapa orang di depan dengan ekspresi kejam.
Novel Terkait
Diamond Lover
LenaGet Back To You
LexyAfter The End
Selena BeeVillain's Giving Up
Axe AshciellyAkibat Pernikahan Dini
CintiaPenyucian Pernikahan
Glen ValoraSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiThe Break-up Guru×
- Bab 1 The Split-up Guru
- Bab 2 Selebriti Wanita Yang Cantik
- Bab 3 Mengambil Kebutuhan Masing-Masing
- Bab 4 Aku Mungkin Sudah Menyukaimu
- Bab 5 Target Di Tangan
- Bab 6 Masalah Yang Disebabkan Paula Li
- Bab 7 Rahasia Flashdisk?
- Bab 8 Suami Yang Diselingkuhi
- Bab 9 Menerima Tugas Baru
- Bab 10 Perubahan Rahasia
- Bab 11 Menguji
- Bab 12 Nana
- Bab 13 Alarm yang Mengerikan
- Bab 14 Godaan yang Luar Biasa
- Bab 15 Pemain Handal
- Bab 16 Tidak Ada Harapan
- Bab 17 Kamar Presidensial
- Bab 18 Kehilangan Kesempatan
- Bab 19 Membuka Flash Drive
- Bab 20 Ketahuan
- Bab 21 Jauh di Atas Langit, Dekat di Depan Mata
- Bab 22 Penculikan
- Bab 23 Berubah Kotor
- Bab 24 Asal Usul USB Itu
- Bab 25 Pilihan
- Bab 26 Harapan Tipis
- Bab 27 Penyakit Kembali Kambuh
- Bab 28 Kami Adalah Polisi
- Bab 29 Merampas Orang yang Dicintai
- Bab 30 Terbongkar
- Bab 31 Terjadi Sesuatu Pada Paula Li
- Bab 32 Menangkis Tembakan
- Bab 33 Membunuh Untuk Menutup Rahasia
- Bab 34 Grace Yin Turun Tangan
- Bab 35 Serangan Balik
- Bab 36 Bertaruh
- Bab 37 Aku Juga Pernah Merasakannya
- Bab 38 Menjadi Menantu
- Bab 39 Perayaan
- Bab 40 Masa Lalu
- Bab 41 Berlibur
- Bab 42 Permainan Menembak
- Bab 43 Melakukan Tak-Tik
- Bab 44 Percaya
- Bab 45 Pelanggan Baru, Caroline Wu
- Bab 46 Perlombaan Jet Ski
- Bab 47 Rahasia
- Bab 48 Anak Putra
- Bab 49 Menguji Keberuntungan
- Bab 50 Kubu Perlindungan
- Bab 51 Melapor Polisi
- Bab 52 Menaruh Obat
- Bab 53 Pulang
- Bab 54 Memanja
- Bab 55 Ada Masalah Di Obatnya
- Bab 56 Adiknya, Lily Wu
- Bab 57 Diperintahkan
- Bab 58 Menakut-nakuti
- Bab 59 Pria Brengsek
- Bab 60 Merayu
- Bab 61 Frenky Zhao
- Bab 62 Tidak Bisa Melihat Bayangan Selingkuhan Itu
- Bab 63 Mencari Bukti
- Bab 64 Pahlawan
- Bab 65 Sudah Impas
- Bab 66 Di Rumah Sakit
- Bab 67 Menunjukkan Kewibawaan
- Bab 68 Menikah Di Umur 14 Tahun
- Bab 69 Mengutamakan Keselamatan
- Bab 70 Terluka
- Bab 71 Darah
- Bab 72 Wanita Gila
- Bab 73 Tidak Mencampuri Urusan Sesama
- Bab 74 Dipaksa
- Bab 75 Keuntungan
- Bab 76 Perbedaan Wanita Dan Pria
- Bab 77 Misi Rahasia
- Bab 78 Iri Hati
- Bab 79 Mengikuti Jejak Untuk Melacak
- Bab 80 Gadis Muda
- Bab 81 Dunia Sangat Sempit
- Bab 82 Tidak Takut Mati
- Bab 83 Daftar Nama Ditangan Siapa
- Bab 84 Brengsek
- Bab 85 Wade Ditangkap
- Bab 86 Tumor Beracun
- Bab 87 Anak Muda Yang Suka Jalan Belakang
- Bab 88 Rencana
- Bab 89 Pertukaran
- Bab 90 Bersandiwara
- Bab 91 Meninggal
- Bab 92 Menyerang Polisi
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Selamat Tahun Baru
- Bab 95 Kembali