The Break-up Guru - Bab 26 Harapan Tipis
Aku tersenyum terhadap Paula Li dan Wade, "Masalah sudah seperti ini, kita tidak bisa menghindarinya, kalaupun harus mati, tetap tidak boleh mati penasaran, benar bukan?"
Mereka berdua melihatku dan melongo sejenak, kemudian menganggukkan kepala dengan tekad yang bulat.
Aku pun tidak merasa ragu lagi, meskipun kami sekarang ingin mengembalikan nama baik, takutnya tidak akan bisa sampai tuntas, tapi mungkin masih ada sedikit harapan untuk bisa mengetahui seluk beluk permasalahan.
"Kak Grace, terima kasih, juga maaf telah ikut melibatkanmu."
Meskipun Grace Yin melakukannya dengan sukarela, tapi resiko masalah ini sangat besar, hari ini dia telah menyelamatkan kami dan juga membantu kami membuka isi USB, orang-orang itu nantinya pasti akan menyelidikinya.
Grace Yin menganggukkan kepala saja tanpa berbicara, kemudian aku menekan tombol spasi, akhirnya, rahasia di dalam USB yang telah disembunyikan begitu lama terbuka di hadapan kami.
Di dalamnya hanya terdapat satu file video.
Paula Li dan Wade mulai duduk mendekat, aku bertatapan dengan mereka berdua sekilas, lalu membuka file Video.
Durasinya hanya sekitar 5 menit, terdapat dua orang lelaki duduk di samping meja yang sedang minum-minum sambil berbicara, melihat letak meja itu, seharusnya berada di suatu ruang dalam rumah.
"Carlos Nie!" Paula Li tiba-tiba berkata, mengulurkan tangan menunjuk ke arah pria dalam video sebelah kiri.
Grace Yin langsung mengerutkan kening setelah mendengar nama yang diucapkan oleh Paula Li, tapi tidaklah mengatakan apapun, mungkin hanya sekedar pernah mendengarnya.
Jika dirinya ada di video dalam USB yang dilemparkan olehnya, aku sama sekali tidak merasa aneh, tapi siapa pria yang satu lagi?
Pria itu kelihatannya telah berumur tinggi, samar-samar bisa melihat rambutnya di cambang yang sudah sedikit memutih.
Sang pria duluan berbicara terhadap Carlos Nie, "Kali ini kamu berencana untuk berinvestasi di tanah daerah mana?"
Investasi tanah? Aku mulai mengerti, ini adalah persaingan memperebutkan tanah.
Sudut kamera tepat menghadap ke wajah mereka berdua, mampu melihat Carlos Nie sedang tertawa.
"Tanah di Chengnan saja, tempatnya dekat dengan perkotaan, nilai perkembangannya sangat besar."
Pria yang berada di samping melongo sejenak, suaranya menjadi lebih kecil, "Berapa banyak pabrik yang ada di Chengnan, kamu sendiri tahu bukan."
Di dalam kota ini, tanah mana yang tidak kuketahui?" Carlos Nie tersenyum dingin, lalu meninggikan kacamata di wajahnya.
"Kalau tidak kamu katakan, siapa yang tahu, setelah rumah telah dibangun, aku akan menurunkan harga sebesar 500 per meter persegi, semua orang itu tidak akan berhasil memperebutkannya."
Si pria tua tak berbicara lagi, matanya yang gelap mulai bersinar.
"Kalau begitu kali ini, berapa banyak yang kamu berikan?" Sambil mengatakannya, dia menggosok-gosokkan dua jari tangan.
Carlos Nie tidak berkata, langsung mengulurkan satu tangan.
"500 ribu RMB, kamu terlalu......" Sang pria tua terlihat jelas tidak begitu senang.
"5 juta RMB!" Carlos Nie langsung memotong perkataan pria tua itu, kami yang berada di depan komputer pun tercengang, harga yang dibukanya langsung senilai 5 juta RMB, Carlos Nie ini sungguh murah hati.
Tapi, kalau benar-benar telah mendapatkan tanah di Chengnan itu, setelah bisnisnya berjalan, laba yang diperoleh pasti tidak hanya sebesar 5 juta RMB.
Tidak peduli bagaimana pun, Carlos Nie ini pasti hanya melakukan bisnis yang menguntungkan.
Selanjutnya, mereka membahas kondisi tanah di tempat itu dengan lebih teliti, secara terus terang, Carlos Nie ini sedang membeli tanah dengan cara menyogok, apalagi, tanah itu jelas-jelas bermasalah, tapi dia tetap saja berniat untuk mengembangkannya menjadi daerah perumahan, hatinya sungguh gelap, nyalinya juga cukup besar.
Video berdurasi 5 menit selesai diputar dengan cepat, kami semua mengerti, ini adalah bukti penyogokan, juga membuktikan tanah di Chengnan itu bermasalah.
Asalkan video ini tersebar, dua orang ini pasti akan menderita meskipun tidak sampai mati.
"Haha, sudah kuduga orang yang kalian singgung sedikit rumit, tapi tidak disangka kalian kali ini telah menemui masalah besar."
Grace Yin duluan berkata, aku melongo, kelihatannya Grace Yin mengenalnya.
"Orang yang di sebelah kiri ini, adalah Carlos Nie, si Raja Properti, tanah Chengbei dibeli olehnya, demi mempercepat pembangunan, dia telah duluan mengutus orang untuk mengancam penghuni awal di sana, dan mengusir mereka semua, lalu dibangun menjadi rumah baru, tapi sama sekali tidak menebus mereka dengan satu rumah pun di sana."
"Sedangkan yang di sebelah kanan, coba kamu tebak?" Grace Yin berkata sambil memalingkan kepalanya melihatku.
"Jangan-jangan, Walikota?" Orang yang bisa mengontrol bisnis jual beli tanah dengan sesuka hati, pasti harus merupakan seorang pejabat tinggi, di tempat ini, pejabat tertinggi tidak lain adalah walikota di kota kita bukan.
Grace Yin tertawa, "Kamu sungguh berani mengatakannya."
"Aku sudah terpikirkan, dia adalah sekretaris daerah di kota kita, Devian Liu." Paula Li tiba-tiba berkata dengan dingin.
Sekretaris daerah? Sepertinya merupakan sebuah kata yang sering terdengar dari siaran berita televisi.
"Hmm, benar, walikota kedengarannya merupakan pejabat tertinggi, tapi sebenarnya, kekuasaan sekretaris daerah lebih besar daripada walikota."
"Hal yang bisa dikendalikan olehnya secara diam-diam jauh lebih banyak daripada walikota."
Grace Yin melihat lelaki tua yang ada di video, raut wajahnya terlihat sedikit buruk.
Pria ini jelas-jelas tahu bahwa terdapat pabrik industri berat di Chengnan yang mengakibatkan polusi udara serius, tapi tetap menjual tanah itu kepada Carlos Nie untuk dibangun menjadi pemukiman warga, jelas-jelas ini semua demi kekayaan, sama sekali tidak mempedulikan keamanan dari para masyarakat.
"Sudahlah, apa gunanya kalian terus membahasnya panjang lebar di sini, sekarang bos bisnis gelap ini sedang memburu kita, pejabat ini juga sedang memburu kita, jalan keluar kita semua telah ditutup, bagaimana cara kita untuk bisa bertahan hidup!"
Wade sudah tak tahan akan cerewetan kami di sini, dia langsung mondar-mandir di tengah ruang tamu sendirian.
"Jalan keluar bukanlah tidak ada, hanya saja kalian harus bekerja sama denganku."
Grace Yin tersenyum, wajahnya tetap begitu percaya diri seperti biasanya.
"Kak Grace, masalah sudah seperti ini, kamu jangan menggantungkan cerita lagi." Aku mengankat tangan terhadap Grace Yin, memberi isyarat padanya untuk langsung mengatakan apa rencananya.
"Kedua orang ini sama-sama melakukan bisnis terang dan gelap, kalau kalian melaporkan polisi, pasti akan dibungkam oleh mereka saat berada di penjara, kalau kalian menyerahkan USB itu, mereka pasti juga akan menyadari kode sandinya telah dipecahkan, apalagi, mereka tidak akan percaya kalian bisa menjaga rahasia rapat-rapat."
Poin alalisis dari Grace Yin tepat merupakan hal-hal yang kupikirkan, hatiku sedikit merasa panik, tapi hanya bisa terus mendengarnya berkata.
"Tapi yang patut disyukuri adalah, kita telah memiliki video yang ada di dalam USB."
Apa maksudnya, memangnya kenapa kalau telah memiliki video?
"Bagaimana kalau mereka mengatakan ini palsu?" Paula Li yang jarang berbicara mulai berkata, kelihatannya dia telah mulai mengerti maksud dari perkataan Grace Yin.
"Haha, biarkan saja masyarakat yang menentukan ini asli atau tidak, asalkan opini publik yang kita buat cukup besar, perumahan di Chengnan pasti akan sulit terjual, dengan begini, Carlos Nie akan rugi besar, dan posisi yang diduduki oleh Devian Liu pun sulit dipertahankannya."
Setelah dikatakannya, aku pun mulai mengerti terhadap apa maksud dari Grace Yin.
Wanita ini, ternyata memang cerdik, dia langsung bisa memikirkan bagaimana cara memanfaatkan video yang ada di tangan untuk membuat opini publik di internet, memancing perhatian para pembaca.
Dengan begini, mereka akan pergi ke Chengnan untuk membuktikan kecurigaan mereka, setelah benar-benar telah melihat pabrik industri berat dengan polusi parah di Chengnan, maka mereka akan mengetahui ini asli atau palsu.
"Kak Grace, aku rasa tidak cukup jika hanya begini, kalau memang ingin memanfaatkan masyarakat, maka manfaatkanlah sampai tuntas, dengan memancing amarah mereka."
Grace Yin mengangkat alisnya, melihatku dengan tatapan tertarik.
"Bagaimana cara melakukannya?"
"Aku dan Wade akan pergi ke Chengnan untuk memotret para penduduk yang telah tinggal puluhan tahun di sana, pergi mewawancarai mereka sejenak, lalu membuat laporan wawancara, dan tentu saja kamu mengerti terhadap bagaimana isi dalam laporannya, alangkah bagusnya jika mengaitkannya dengan polusi di sana."
"Oh iya, juga boleh memotret gambar pabrik-pabrik itu saat mengeluarkan polusi, kalau memang tidak ada, maka palsukan sedikit, di dunia ini, jika hal-hal palsu sudah sering dikatakan, maka lama kelamaan akan menjadi asli."
Saat jalan keluarnya terbuka, aku mulai terpikirkan banyak ide.
Melihat Wade dan Paula Li perlahan-lahan mulai memancarkan ekspresi senang, dalam hati aku tiba-tiba merasa diriku telah kembali hidup.
Novel Terkait
After Met You
AmardaMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyPernikahan Tak Sempurna
Azalea_Wahai Hati
JavAliusThe Break-up Guru×
- Bab 1 The Split-up Guru
- Bab 2 Selebriti Wanita Yang Cantik
- Bab 3 Mengambil Kebutuhan Masing-Masing
- Bab 4 Aku Mungkin Sudah Menyukaimu
- Bab 5 Target Di Tangan
- Bab 6 Masalah Yang Disebabkan Paula Li
- Bab 7 Rahasia Flashdisk?
- Bab 8 Suami Yang Diselingkuhi
- Bab 9 Menerima Tugas Baru
- Bab 10 Perubahan Rahasia
- Bab 11 Menguji
- Bab 12 Nana
- Bab 13 Alarm yang Mengerikan
- Bab 14 Godaan yang Luar Biasa
- Bab 15 Pemain Handal
- Bab 16 Tidak Ada Harapan
- Bab 17 Kamar Presidensial
- Bab 18 Kehilangan Kesempatan
- Bab 19 Membuka Flash Drive
- Bab 20 Ketahuan
- Bab 21 Jauh di Atas Langit, Dekat di Depan Mata
- Bab 22 Penculikan
- Bab 23 Berubah Kotor
- Bab 24 Asal Usul USB Itu
- Bab 25 Pilihan
- Bab 26 Harapan Tipis
- Bab 27 Penyakit Kembali Kambuh
- Bab 28 Kami Adalah Polisi
- Bab 29 Merampas Orang yang Dicintai
- Bab 30 Terbongkar
- Bab 31 Terjadi Sesuatu Pada Paula Li
- Bab 32 Menangkis Tembakan
- Bab 33 Membunuh Untuk Menutup Rahasia
- Bab 34 Grace Yin Turun Tangan
- Bab 35 Serangan Balik
- Bab 36 Bertaruh
- Bab 37 Aku Juga Pernah Merasakannya
- Bab 38 Menjadi Menantu
- Bab 39 Perayaan
- Bab 40 Masa Lalu
- Bab 41 Berlibur
- Bab 42 Permainan Menembak
- Bab 43 Melakukan Tak-Tik
- Bab 44 Percaya
- Bab 45 Pelanggan Baru, Caroline Wu
- Bab 46 Perlombaan Jet Ski
- Bab 47 Rahasia
- Bab 48 Anak Putra
- Bab 49 Menguji Keberuntungan
- Bab 50 Kubu Perlindungan
- Bab 51 Melapor Polisi
- Bab 52 Menaruh Obat
- Bab 53 Pulang
- Bab 54 Memanja
- Bab 55 Ada Masalah Di Obatnya
- Bab 56 Adiknya, Lily Wu
- Bab 57 Diperintahkan
- Bab 58 Menakut-nakuti
- Bab 59 Pria Brengsek
- Bab 60 Merayu
- Bab 61 Frenky Zhao
- Bab 62 Tidak Bisa Melihat Bayangan Selingkuhan Itu
- Bab 63 Mencari Bukti
- Bab 64 Pahlawan
- Bab 65 Sudah Impas
- Bab 66 Di Rumah Sakit
- Bab 67 Menunjukkan Kewibawaan
- Bab 68 Menikah Di Umur 14 Tahun
- Bab 69 Mengutamakan Keselamatan
- Bab 70 Terluka
- Bab 71 Darah
- Bab 72 Wanita Gila
- Bab 73 Tidak Mencampuri Urusan Sesama
- Bab 74 Dipaksa
- Bab 75 Keuntungan
- Bab 76 Perbedaan Wanita Dan Pria
- Bab 77 Misi Rahasia
- Bab 78 Iri Hati
- Bab 79 Mengikuti Jejak Untuk Melacak
- Bab 80 Gadis Muda
- Bab 81 Dunia Sangat Sempit
- Bab 82 Tidak Takut Mati
- Bab 83 Daftar Nama Ditangan Siapa
- Bab 84 Brengsek
- Bab 85 Wade Ditangkap
- Bab 86 Tumor Beracun
- Bab 87 Anak Muda Yang Suka Jalan Belakang
- Bab 88 Rencana
- Bab 89 Pertukaran
- Bab 90 Bersandiwara
- Bab 91 Meninggal
- Bab 92 Menyerang Polisi
- Bab 93 Kenangan
- Bab 94 Selamat Tahun Baru
- Bab 95 Kembali