Sang Pendosa - Bab 58 Berjalan Keluar dengan Langkah Besar
“Sepertinya tidak ada yang mau kamu bicarakan lagi”, tatapan mata Polisi He sangat dingin, nampak ada paksaan yang kuat dalam nada bicaranya.
“Apa yang harus dibicarakan, saya sudah ceritakan semua.”
“Tidak perlu begini, saya beritahu kamu, saya sudah melihat banyak narapidana seperti kamu, kamu pikir kami asal-asalan jadi polisi, begitu mudah kamu bohongi?”
“Heh, baiklah, kalau kamu tidak percaya, saya juga tidak bisa berbuat apa-apa”, Michael Fan tersenyum, berdiri, menggoyangkan kaki dan meregangkan pinggangnya.
“Bagaimana dengan sikapmu ini? Masih tertawa? Saya akan memenjarakan kamu sekarang juga percaya tidak? Duduk yang tenang! Lebih serius!”, polisi He memukul meja dengan kuat, sepertinya mulai emosi lagi.
Michael Fan tiba-tiba meletakkan kedua tangannya di atas meja. Dia mendekatkan diri kepada polisi He, dan berbisik ditelinganya, “Apakah Anda ingin tahu tentang kematian Natalie Shen? Saya bisa menceritakan kepada Anda.”
Polisi He memandang Michael Fan dengan perasaan khawatir, seperti tidak percaya dengan apa yang telah didengarnya.
Dia berpikir: Apakah dia tergertak dengan perkataan tadi?
Terpikir akan kemungkinan ini, polisi He merasa senang, “Asalkan kamu mengatakan yang sebenarnya, aku pasti akan meringankan hukuman kamu.”
Michael Fan tersenyum dalam hatinya.
“Ingin saya katakan, boleh saja; tetapi ada syaratnya.”
“Syarat? Apa syaratnya?”, polisi He mulai terpancing.
“Kita akan bermain sebuah permainan, kalau Anda menang, aku akan menceritakannya.”
“Permainan apa?”, polisi He mulai bersemangat.
Bagi dia, asalkan Michael Fan mau buka mulut, sebuah permainan tidak masalah. Bisa dikatakan dia juga tumbuh besar dekelilingi dengan permainan-permainan, seperti di tahun 2000-an permainan Bubble Hall, X-Legend dan permainan sekarang seperti Mobile Legend, Battlegrounds, League of Legend dan lain-lain, ia selalu menjadi ahlinya.
“Sangat gampang, permainannya adalah wooden child, peraturan dari permainannya lebih kurang 15 menit, tidak boleh bergerak dan tidak boleh berbicara, tidak boleh ada ekspresi.”
Polisi He tercengang, “Bukankah ini adalah pemainan anak kecil?”, dia mengira permainan dengan IQ tinggi.
“Iya, tetapi ini sedikit berbeda, kita akan saling menentang secara bergiliran, tidak bersamaan. Tentu saja Anda boleh memilih untuk tidak bermain, pokoknya ini syarat saya…”
Polisi He langsung memutuskan pembicaraan, hanya khawatir Michael Fan akan mengingkari janji, “Tentu saja akan bermain”, hanya saja ia merasa sedikit kekanak-kanakan.
“Kamu duluan, atau aku duluan, atau kita menentukan dengan gunting batu kertas?”
“Aku duluan”, permainan anak kecil masih perlu ditentukan dengan gunting batu kertas?
Michael Fan duduk, mengeluarkan jam saku.
“Sekarang pas jam 2, saya akan menghitung sampai pada hitungan ketiga, Anda tidak boleh…”
“Hei… Tunggu sebentar, saya tidak boleh bergerak, apa yang mau kamu lakukan? Kamu tidak mencari kesempatan untuk melarikan diri kan?”, polisi He bertanya dengan waspada.
“Ha… Ha… Kamu sangat lucu!”, Michael Fan tertawa, “Bukankah kamu bisa melihat saya jika saya ingin melarikan diri?”
“Iya juga, tentu saja kamu tidak punya nyali, mari kita mulai”, setelah mendengar perkataan Michael Fan, polisi He menjadi tenang.
“Tiga… Dua… Satu… Wooden child”, setelah mengucapkannya, Michael Fan mengambil jam saku, meletakkannya di depan polisi He dan mengayunkannya sesuai ketukan.
“Lihat baik-baik, masih ada 14 menit 30 detik, 29 detik, 28 detik, 27 detik…, 13 menit 59 detik, 58 detik…”
Sesuai ayunan jam, perlahan-lahan sepertinya tidak lagi terdengar suara Michael Fan, Polisi He mulai terlihat lelah, matanya mulai tertutup.
Tangan kiri Michael Fan dengan cepat menekan kepalanya, berkata: “Tertidur.”
Polisi He menutup mata dan segera tertidur.
Michael Fan memasukkan jam saku ke kantong, berkata kepada polisi He: “Sekarang benar-benar menjadi wooden child, saya tidak lagi bermain permainan anak seperti ini lagi denganmu, sampai jumpa.”
Michael Fan merapikan bajunya, langkah besar berjalan keluar dari ruang sidang, polisi yang bertugas mengira dia sudah dibebaskan dari hukuman, membiarkannya dan tidak lagi bertanya apapun.
Jeni Sun melihat Michael Fan dan bertanya: “Dokter Fan, Anda terus dicari oleh Ketua tim.”
“Baru saja aku bertemu dengannya.”
Jeni Sun hanya meresponnya dengan “Oh”, kemudian tidak bertanya apa-apa lagi.
Michael Fan naik taxi ke Jinnan Normal University, mobilnya masih ada di sana, pelajaran umum kemarin masih belum dimulai, hanya bisa diganti jadwalnya ke hari yang lain.
Baru saja menghentikan taxi, ada panggilan telepon dari Karina Huang, dia cukup cepat dalam menangani masalah, dalam waktu beberapa puluh jam, ia sudah dapat data identifikasi keluarga dari tiga orang tersangka.
“Dokter Fan, hasilnya sudah keluar”, suara yang agak lesu terdengar dari telepon.
Hati Michael Fan mulai panik, ada firasat buruk yang timbul.
“Bicaralah!”
“Monica Su dan Sonya Ye ada hubungan darah.”
Novel Terkait
Hanya Kamu Hidupku
RenataPergilah Suamiku
DanisDark Love
Angel VeronicaWahai Hati
JavAliusThis Isn't Love
YuyuHidden Son-in-Law
Andy LeePRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeAdieu
Shi QiSang Pendosa×
- Bab 1 Serangan di Tengah Malam
- Bab 2 Teror Kembali Terulang
- Bab 3 Orang yang Selamat (1)
- Bab 4 Orang yang Selamat (2)
- Bab 5 Orang yang Selamat (3)
- Bab 6 Hipnotis
- Bab 7 Semuanya Sudah Siap
- Bab 8 Tempat Kejadian Peristiwa
- Bab 9 Ruangan Bawah Tanah Tempat Pembuatan Narkoba
- Bab 10 Mayat dalam Dapur
- Bab 11 Orang yang Dicurigai (1)
- Bab 12 Orang yang Dicurigai (2)
- Bab 13 Orang yang Dicurigai (3)
- Bab 14 Robert Su dan Istrinya
- Bab 15 Keberadaan yang Tidak Diketahui
- Bab 16 Menghipnotis Lagi
- Bab 17 Penemuan yang Tak Terduga
- Bab 18 Berita dari Kedokteran Forensik
- Bab 19 Berburu Sosok Tidak Berlengan (1)
- Bab 20 Berburu Sosok Tidak Berlengan (2)
- Bab 21 Berburu Sosok Tidak Berlengan (3)
- Bab 22 Berburu Sosok Tidak Berlengan (4)
- Bab 23 Ternyata Seorang Wanita
- Bab 24 Identitas Orang Tidak Berlengan
- Bab 25 Musibah yang Diakibatkan oleh Narkoba
- Bab 26 Efek dari Kecanduan Narkoba
- Bab 27 Keanehan Monica Su
- Bab 28 Kebingungan Michael Fan
- Bab 29 Kebenaran di Bawah Godaan (1)
- Bab 30 Kebenaran di Bawah Godaan (2)
- Bab 31 Kebenaran di Bawah Godaan (3)
- Bab 32 Kebenaran di Bawah Godaan (4)
- Bab 33 Menyelidiki Robert Su
- Bab 34 Kekasih Robert Su (1)
- Bab 35 Kekasih Robert Su (2)
- Bab 36 Kekasih Robert Su (3)
- Bab 37 Menulis Surat untuk Julia Gu
- Bab 38 Kebodohan Julia Gu
- Bab 39 Pelakunya adalah Ibunya Julia Gu
- Bab 40 Ibunya Julia Gu Menyerang Polisi
- Bab 41 Ibunya Julia Gu Menyalahkan Dirinya Sendiri
- Bab 42 Menghipnotis Ibunya Julia Gu (1)
- Bab 43 Menghipnotis Ibunya Julia Gu (2)
- Bab 44 Menginterogasi Ibunya Julia Gu
- Episode 45 Partisipasi Reporter
- Episode 46 Pertemuan Ibu dan Anak
- Bab 47 Mencurigai Monica Su
- Bab 48 Kecurigaan yang Mulai Terungkap
- Bab 49 Percakapan di Dalam Penjara (1)
- Bab 50 Percakapan di Dalam Penjara (2)
- Bab 51 Perubahan Natalie Shen
- Bab 52 Bunuh Diri
- Bab 53 Penangkapan Michael Fan (1)
- Bab 54 Penangkapan Michael Fan (2)
- Bab 55 Penangkapan Michael Fan (3)
- Bab 56 Michael Fan Kabur
- Bab 57 Menginterogasi Michael Fan
- Bab 58 Berjalan Keluar dengan Langkah Besar
- Bab 59 Hasil Identifikasi yang Dicurigai
- Bab 60 Meminta Bantuan Stephen Tang
- Bab 61 Penemuan yang Luar Biasa
- Bab 62 Berterus Terang
- Bab 63 Kebenaran yang Mengejutkan
- Bab 64 Niatan yang Timbul Seketika
- Bab 65 Pengkhianat Tim Satuan Tugas Khusus
- Bab 66 Seekor Rubah Licik
- Bab 67 Membongkar Kebohongan (1)
- Bab 68 Membongkar Kebohongan (2) (Tamat)