Sang Pendosa - Bab 21 Berburu Sosok Tidak Berlengan (3)

Sepuluh orang itu diam tak bersuara, dengan cermat mendengar pergerakan di sekitar mereka. Mengawasi setiap pintu dan jendela, setiap sudut dinding, setiap tumbuhan rerumputan dan dedaunan yang ada dengan penuh kewaspadaan, tidak ada yang bisa menebak dimana sosok tidak berlengan itu bersembunyi.

Hingga sampai di depan pintu rumah Robert Su, kesepuluh orang itu tidak menemukan keanehan apapun.

Pintu besi besarnya terbuka setengah, terdapat banyak bercak darah dan jejak lumpur di lantai semennya, menutupi bekas noda darah yang ditinggalkan Monica Su saat ia melarikan diri.

Lili Liu mengatakan bahwa dia baru kembali dari ladang saat itu, jika dia tidak berbohong, jejak kaki berlumpur itu seharusnya adalah jejak yang ditinggalkannya. Dan bercak darah yang segar itu harusnya berasal dari sosok tidak berlengan. Luka dari wajah dan leher Lili Liu tidak sampai berdarah. Berdasarkan ceritanya, Luke yang menggigit sosok tidak berlengan itu. Setelah Lili Liu dan Luke pergi, sosok tidak berlengan mengejar keluar, berhenti di depan pintu. Karena Luke selalu mengikuti Lili Liu, ia tidak berani maju untuk mengejar.

Jack Li dan Kleyson Fan satu di depan dan belakang sambil mengangkat pistolnya memasuki rumahnya, mengikuti jejak darah yang ada hingga berjalan sampai ke dapur, pintu dapur setengah terbuka, terdapat beberapa jejak kaki di tanah.

Demi keamanan, mereka berdua saling menatap memberi kode, tidak langsung memasuki dapur, tapi menuju sekitar ambang-ambang jendela, jendelanya sedang terbuka.

"Bos!"

Tidak tahu sejak kapan Karina Huang berjalan sampai ke depan, berada di belakang Kleyson Fan, dia benar-benar berani. Tidak tahu apa yang dia temukan tiba-tiba berteriak pada Jack Li,

Jack Li berbalik badan melihat Karina Huang seorang diri, tidak tahu Jeni Sun lari kemana, dan sangat ingin marah. Karina Huang dengan cepat mengeluarkan sarung tangan lateks dari sakunya dan mengenakannya. Dia dengan matanya yang tajam, meraih sepotong kain dari celah jendela.

Kainnya itu bermotif bunga berwarna biru, sama dengan jaket katun yang dikenakan Lili Liu.

"Lili Liu tidak berbohong, ini harusnya adalah kain hasil robekan ketika si pelaku menyeret dia masuk dari jendela luar.” Karina Huang memasukkan kain itu ke dalam plastik bukti, seperti merasa bahwa di dalam dapur terdapat bukti yang lebih penting di dapur. Dia tanpa meminta ijin ke Jack Li langsung memanjat ambang jendela dan melompat masuk ke dapur.

Dapurnya berantakan, peralatan makan berserakan di lantai, meja dan kursi telah bengkok, sangat berbeda dengan situasi adegan pembunuhan yang terlihat terakhir kali, dimana-mana terdapat bekas noda pertempuran, bahkan ada darah segar.

Karena kebiasaan pekerjaan, semakin kacau tempat kejadian, Karina Huang semakin bersemangat, ini menunjukkan bahwa dia dapat menemukan lebih banyak lagi barang bukti yang lebih berharga.

Beberapa saat kemudian, Karina Huang dengan nada gembira berteriak: "Bos, ini ......"

"Ada apa?"Jack Li meregangkan lehernya dan melihat ke dalam, Agar tidak merusak tempat kejadian perkara, dia tidak masuk ke dalam rumah, hanya berdiri di depan pintu.

"Rambut", Karina Huang mengambil segumpal rambut yang berantakan itu, menundukkan kepala mengendus sebentar, mencium bau yang tidak enak, “Ini bukan rambut Lili Liu, rambutnya rapi dan jauh lebih pendek dari ini ... ini adalah rambut si pelaku!"

"Mata Jack Li juga bersinar, akhirnya menemukan barang bukti fisik dari si pelaku.

"Selama dapat menangkap sosok tidak berlengan ini, pelaku dan bukti sama-sama dapat diungkapkan, dia walaupun adalah seorang kaisar juga tidak akan bisa melarikan diri lagi."

"Bos, telah temukan dia--"

Terdengar suara keras Stephen Tang dari luar rumah.

Suara kerasnya ini, bahkan hewan akan lari ketakutan, apalagi si pelaku jahat dan licik itu.

Jack Li tidak sempat marah, dengan tergesa-gesa berlari keluar. Semua orang pun berlari menuju halaman belakang setelah mendengar berita itu. Stephen Tang yang penakut berada di barisan paling belakang.

"Di mana orangnya?" Jack Li bertanya kepada Stephen Tang.

"Kita baru saja mencari-cari di sekitarnya, tiba-tiba sebuah bayangan hitam muncul dari kandang ayam, berlari cepat menuju halaman belakang rumah."

"Bayangan hitam? Apakah kamu yakin bahwa itu orang?"

"Jeni Sun yang menemukannya, aku juga tidak melihat jelas. Hanya nampak sebuah bayangan berlari menuju halaman belakang rumah sana."

Jack Li tanpa sadar mencibirnya, ketika menundukkan kepalanya, tiba-tiba nampak jejak noda darah di tanah yang belum mengering, "Orang ini benar-benar cukup kuat, sudah terluka masih berlari sangat cepat. Kejar!"

Para polisi mengejar dengan mengikuti jejak noda darah di tanah dan arah lari bayangan hitam, di halaman belakang luar adalah sebuah ladang dengan rumput yang tandus di dalamnya, bayangan hitam itu telah meninggalkan halaman belakang tetap dikejar sampai area padang rumput yang tandus itu.

Sekarang sudah masuk bulan Desember, angin dingin berhembus kuat, langit seperti tertutup oleh kabut, berwarna abu-abu.

Ini adalah awal dari musim salju.

Semua orang tidak peduli lagi dengan cuaca yang dingin, memegang pistol, berbaring di padang rumput dan menelusuri ke dalam. Gulma yang tebal setinggi pinggang. Jika ingin melihat di mana bayangan hitam itu bersembunyi, perlu memisahkan gulma yang tandus itu.

Tadi hanya nampak sebuah bayangan hitam, dan juga darah yang mengalir karena cedera, tapi apakah itu manusia atau binatang, tidak ada seorangpun mengetahuinya. Terhadap makhluk yang belum jelas ini, semua orang tidak berani santai.

Di luar, semua orang sedang mencari bayangan hitam dengan intensif. Sementara Karina Huang masih tetap menelusuri tempat kejadian. Dia memiliki konsentrasi yang tidak sama seperti manusia biasa lainnya. Dalam lingkungan yang bising sekalipun, dia dapat berkonsentrasi, fokus mengerjakan masalahnya sendiri.

Dia asyik mengumpulkan bukti yang berguna, seperti rambut, kain yang tersobek, kuku yang patah...... Bukti-bukti yang tersebar di berbagai tempat disortir secara bersamaan olehnya, agar dapat menjadi petunjuk yang bermanfaat dan penting.

Dia setelah sibuk untuk waktu yang lama, akhirnya mengumpulkan puluhan bungkus bukti fisik. Hasil kali ini tidaklah sedikit. Dia menegakkan tubuh dan menarik napas dengan puas.

Tidak tahu entah kapan mereka kembali, semua tidak mengatakan apa-apa, berdiri di halaman dengan wajah cemberut, sepertinya tidak menangkap apapun.

Selain dia, sembilan polisi dengan sembilan senjata mereka tidak menangkap seorang pelaku yang terluka, walau sebenarnya agak tidak masuk akal. Tapi tidak ada seorang pun yang pernah melihat sosok tidak berlengan itu, apalagi menelitinya dengan jarak yang dekat. Apa mungkin dia memiliki suatu kemampuan khusus, tidak ada yang tahu.

"Dia bisa bersembunyi sementara dari masalah, namun tidak mungkin ia dapat membebaskan diri dari masalah yang ada, kali ini kita memiliki bukti yang cukup kuat, cepat atau lambat, kita pasti dapat menangkapnya", Karina Huang menghibur Jack Li dengan kata-katanya yang penuh percaya diri.

Jack Li tidak menjawab, hanya menundukkan kepalanya, tidak tahu apa yang sedang dipikirkan olehnya.

Karina Huang hendak melaporkan kepadanya situasi dari investigasi lokasi.Tiba-tiba, muncul sosok bayangan hitam dari dalam dapur, memeluknya dengan erat dari belakang.

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu