Sang Pendosa - Bab 42 Menghipnotis Ibunya Julia Gu (1)
Michael Fan benar-benar tidak tahu harus berkata apa terhadapnya. Nilai-nilai Julia Gu sangat bagus, dan ujian masuk perguruan tingginya di bidang sains selalu mendapat peringkat teratas, masa depannya sama sekali tidak perlu bergantung pada orang lain lagi, apalagi orang seperti Robert Su.
"Apa gunanya menyalahkan diri sendiri sekarang, kalau kamu sudah tahu mereka sudah berjalan bersama sejak SMA, dan saat Julia Gu di ejek-ejek di Ningcheng University, kenapa kamu tidak pergi ke Ningcheng University untuk membersihkan nama baik putrimu?"
"Apa kamu kira aku tidak pernah memikirkan hal itu? Ketika wanita tua itu menuntut Julia Gu, aku memberitahunya, tetapi dia tidak mendengarkanku, dia bilang dia tidak bisa menghancurkan Robert Su, gadis bodoh ini, dia masih saja sebodoh itu dan memikirkan Robert Su", wajah Natalie Shen terlihat sangat membenci orang itu.
Lagi-lagi terluka oleh cinta, terperangkap oleh cinta. Cinta, terkadang sangatlah berbahaya.
“Kamu adalah seorang ibu, apakah kamu memiliki kesabaran kalau melihat putrimu dijelek-jelekkan? Apa kamu tidak terpikir jika kamu melaporkan ini kepada polisi, pasti akan berujung lebih baik?”, Michael Fan bertanya terus menerus, suaranya menekan rasa yang tidak mampu marah.
Julia Gu benar-benar kasihan mendapatkan Ibu yang seperti ini.
"Sekarang orangnya sudah tidak ada lagi, untuk apa dikatakan lagi. Lagipula, siapa yang tahu jika kalian bersekongkol dengan Ningcheng University atau tidak? Heh, berujung lebih baik? Aku tidak mengerti apa maksudmu, apa itu berujung baik, aku hanya tahu perbuatan baik dibalas dengan perbuatan baik, jika ada dendam maka harus membalas dendam itu. Robert Su dan Sonya Ye telah mencelakai putriku, jadi aku balas dendam terhadap mereka."
"Apakah kamu tahu? Pada waktu itu, putriku menangis hampir siang dan malam, matanya bengkak. Kemudian, dia berhenti menangis, seperti orang bodoh, duduk di tempat tidur, menyeringai sambil memegang surat Robert Su. Dipanggil juga tidak menyaut, dia tidak makan, minum, atau tidur. Kemudian, dia memotong urat nadinya dan bunuh diri. Dia benar-benar ingin mati, dan memotongnya begitu dalam, apa kalian tahu? Aliran darah itu bercucuran sangat deras, tidak bisa berhenti. Aku belum pernah melihat begitu banyak darah, dan tempat tidurnya semua bernoda darah."
"Semuanya salahku, salahku! Seorang gadis yang dulunya sangat kuat, dan aku mendorongnya ke pelukan iblis, semuanya salahku..."
Natalie Shen mengendurkan tangan Jeni Sun yang memegang pistol, kemudian Natalie Shen langsung menamapar wajahnya sendiri, bercap tangan merah muncul di wajahnya yang kurus.
Mereka semua melihatnya dengan bingung.
Stephen Tang menatap Jeni Sun dengan tajam, tatapan itu memberitahunya untuk cepat pergi dari sana.
Jeni Sun menggelengkan kepalanya dengan lembut, dia tahu itu adalah kesempatan bagus untuk melarikan diri.
Tetapi di hadapan Natalie Shen yang histeris, dia tidak berani banyak bergerak. Dia khawatir orang gila ini akan mengeluarkan asam sulfat dan menyiramkannya kepadanya, siapa tahu dia menyimpan asam sulfat di sakunya?
“Apa kamu benar-benar ingin mati?”, Michael Fan menatap Natalie Shen dan mengucapkan sepatah kata dengan dingin.
Natalie Shen berhenti dan mengangkat wajahnya yang memerah, mata suram, dan menatapnya dengan curiga, "Apa maksudmu?"
"Aku bilang, kamu itu tidak berani untuk mati!"
"Katakan sekali lagi!"
"Kamu penakut dan pengecut, kamu tidak berani mati, kamu hanya bisa membunuh secara diam-diam, kamu tidak berani membenarkan ketidakadilan Julia Gu dan mengklarifikasi fakta."
Natalie Shen menatap Michael Fan dengan mata lebar dan menggeram: "Kamu... kamu omong kosong, kamu... coba katakan sekali lagi!"
Teriakan histeris terdengar kuat di koridor untuk waktu yang lama, dan lelaki tua tetangga di sebelah membuka sedikit pintu, menjulurkan kepalanya, tetapi dengan cepat menariknya lagi, dan menutup pintu kembali.
Jeni Sun sangat ketakutan. Apa yang terjadi dengan orang ini, Michael Fan, jika Natalie Shen gila, akankah mereka mendapatkan hasil yang baik? Dia telah mencongkel bola mata orang-orang dan menyiram mereka dengan asam sulfat.
"Michael Fan, tutup mulutmu!"
Michael Fan tampaknya tidak mendengar kalau Jeni Sun berbicara, dan juga dia tidak melihat Natalie Shen sekarang memegang Jeni Sun dengan kedua tangan dan semakin erat, tapi Michael Fan masih berkata dengan acuh tak acuh: "Jika kamu ingin mematahkan pinggangnya, silahkan saja, kamu tidak berani menghadapi putrimu, silahkan saja."
"Apa yang aku takuti, aku melakukan ini semua untuk membalaskan dendamnya."
Jeni Sun memandang Michael Fan dengan tak percaya. Dia tidak bisa mempercayai telinganya. Dia tahu Natalie Shen berada di luar kendali, dan dia membuatnya semakin marah. Apa yang dia lakukan
Meskipun dia punya pistol di tangannya, itu adalah pilihan terakhir, dia tetap saja tidak bisa menembak.
"Michael Fan, kamu gila!"
Michael Fan tidak memperdulikan teriakan Jeni Sun, masih menatap Natalie Shen, dan berkata dengan dingin, "Natalie Shen, apa kamu pikir dengan melakukan ini sudah cukup? Biar aku beritahu, ini masih jauh dari cukup, masih jauh."
"Lalu apa yang harus aku lakukan?"
"Tanyakan pada putrimu."
"Tapi dia sudah mati."
"Dia belum mati."
"Belum mati?! Di mana dia?"
Michael Fan menunjuk ke matanya sendiri, "Dia di sini, lihat aku baik-baik, lihat aku."
Natalie Shen melototkan matanya dan menatap mata Michael Fan tanpa bergerak.
Melalui mata transparan itu, dia melihat seorang gadis dengan rambut panjang berkibar, gadis itu memegang buku di tangannya, dan mendatanginya dengan senyum saat ini.
Novel Terkait
Wahai Hati
JavAliusDewa Perang Greget
Budi MaLove Is A War Zone
Qing QingSuami Misterius
LauraCinta Yang Terlarang
MinnieUnlimited Love
Ester GohSang Pendosa×
- Bab 1 Serangan di Tengah Malam
- Bab 2 Teror Kembali Terulang
- Bab 3 Orang yang Selamat (1)
- Bab 4 Orang yang Selamat (2)
- Bab 5 Orang yang Selamat (3)
- Bab 6 Hipnotis
- Bab 7 Semuanya Sudah Siap
- Bab 8 Tempat Kejadian Peristiwa
- Bab 9 Ruangan Bawah Tanah Tempat Pembuatan Narkoba
- Bab 10 Mayat dalam Dapur
- Bab 11 Orang yang Dicurigai (1)
- Bab 12 Orang yang Dicurigai (2)
- Bab 13 Orang yang Dicurigai (3)
- Bab 14 Robert Su dan Istrinya
- Bab 15 Keberadaan yang Tidak Diketahui
- Bab 16 Menghipnotis Lagi
- Bab 17 Penemuan yang Tak Terduga
- Bab 18 Berita dari Kedokteran Forensik
- Bab 19 Berburu Sosok Tidak Berlengan (1)
- Bab 20 Berburu Sosok Tidak Berlengan (2)
- Bab 21 Berburu Sosok Tidak Berlengan (3)
- Bab 22 Berburu Sosok Tidak Berlengan (4)
- Bab 23 Ternyata Seorang Wanita
- Bab 24 Identitas Orang Tidak Berlengan
- Bab 25 Musibah yang Diakibatkan oleh Narkoba
- Bab 26 Efek dari Kecanduan Narkoba
- Bab 27 Keanehan Monica Su
- Bab 28 Kebingungan Michael Fan
- Bab 29 Kebenaran di Bawah Godaan (1)
- Bab 30 Kebenaran di Bawah Godaan (2)
- Bab 31 Kebenaran di Bawah Godaan (3)
- Bab 32 Kebenaran di Bawah Godaan (4)
- Bab 33 Menyelidiki Robert Su
- Bab 34 Kekasih Robert Su (1)
- Bab 35 Kekasih Robert Su (2)
- Bab 36 Kekasih Robert Su (3)
- Bab 37 Menulis Surat untuk Julia Gu
- Bab 38 Kebodohan Julia Gu
- Bab 39 Pelakunya adalah Ibunya Julia Gu
- Bab 40 Ibunya Julia Gu Menyerang Polisi
- Bab 41 Ibunya Julia Gu Menyalahkan Dirinya Sendiri
- Bab 42 Menghipnotis Ibunya Julia Gu (1)
- Bab 43 Menghipnotis Ibunya Julia Gu (2)
- Bab 44 Menginterogasi Ibunya Julia Gu
- Episode 45 Partisipasi Reporter
- Episode 46 Pertemuan Ibu dan Anak
- Bab 47 Mencurigai Monica Su
- Bab 48 Kecurigaan yang Mulai Terungkap
- Bab 49 Percakapan di Dalam Penjara (1)
- Bab 50 Percakapan di Dalam Penjara (2)
- Bab 51 Perubahan Natalie Shen
- Bab 52 Bunuh Diri
- Bab 53 Penangkapan Michael Fan (1)
- Bab 54 Penangkapan Michael Fan (2)
- Bab 55 Penangkapan Michael Fan (3)
- Bab 56 Michael Fan Kabur
- Bab 57 Menginterogasi Michael Fan
- Bab 58 Berjalan Keluar dengan Langkah Besar
- Bab 59 Hasil Identifikasi yang Dicurigai
- Bab 60 Meminta Bantuan Stephen Tang
- Bab 61 Penemuan yang Luar Biasa
- Bab 62 Berterus Terang
- Bab 63 Kebenaran yang Mengejutkan
- Bab 64 Niatan yang Timbul Seketika
- Bab 65 Pengkhianat Tim Satuan Tugas Khusus
- Bab 66 Seekor Rubah Licik
- Bab 67 Membongkar Kebohongan (1)
- Bab 68 Membongkar Kebohongan (2) (Tamat)