Sang Pendosa - Bab 23 Ternyata Seorang Wanita
Karina Huang merapikan pakaiannya dan melirik orang tidak berlengan itu yang terbaring di tanah. Dia mengerang kesakitan. Seharusnya ada beberapa gigitan di kakinya dan ada pendarahan di celananya.
Aku tidak tahu apakah itu karena cuaca dingin atau karena rasa sakit yang parah di lukanya, seluruh badannya bergetar hebat.
Karina Huang berkata kepada Jack Li: "Aku baru saja mengumpulkan bukti-bukti dari si pembunuh, dan kebetulan sekarang dapat langsung dipakai, bawa dia kembali ke kantor untuk menginvestigasinya. Sulit baginya untuk mengaku bersalah tanpa pengakuan.
“Itu dia, tidak salah lagi”, Jack Li berkata dengan tegas, “Kamu ingat apa yang dia katakan tadi.”
"Ingat, ada apa?"
"Ketika Michael Fan menghipnotis Monica Su, Monica Su mengatakan hal yang persis sama."
Karina Huang terkejut, "Hal yang persis sama? Kapan ?"
"Waktu menghipnotis untuk pertama kalinya, kamu tidak ada di sana. Michael Fan beranggapan bahwa saat dalam keadaan diluar kendali, terdapat kemungkinan ada orang dengan perkataan yang sama berbicara kepada dia, dan orang ini menyebabkan kerusakan besar pada mentalnya, bahkan apa yang dia katakan juga bisa membuat Monica Su mengatakan hal yang sama. Dengan begitu dia akan mengatakannya secara tidak sadar ketika dia dihipnotis. "
Jack Li menyimpulkan apa yang pernah dikatakan Michael Fan, meskipun dia tidak ingin menyebut orang ini, tetapi hipnotis Michael Fan terhadap Monica Su diakui hebat olehnya. Jika tidak, ia tidak akan mengikuti keinginan ayahnya untuk mengundang Michael Fan untuk berpartisipasi dalam kasus ini.
Karina Huang tiba-tiba menyadari dan mengganguk kepala, seakan dia mengerti maksudnya. Dia melirik orang yang sedang terbaring di lantai. Setelah memikirkannya, dia membuka kotak peralatan yang dibawanya dan menemukan disinfektan dan kain kasa. Dia bermaksud membuat perban sederhana untuk si pembunuh.
Petugas polisi lainnya datang dan ingin melihat sendiri di mana orang misterius dan kejam dengan lengan yang patah ini. Stephen Tang tidak berani, tetapi dia sangat ingin tahu, dia mendekati Karina Huang dan mengambil foto dengan ponselnya.
“Kamu minggir sedikit, kalau kamu menempel denganku, bagaimana aku bisa mendisinfeksi dan membalut lukanya?”, Karina Huang berkata dengan kesal.
"Yo, kamu benar-benar tidak memikirkannya! Tadi dia hampir membahayakanmu!", Stephen Tang mencemooh Karina Huang.
Karina Huang memutar matanya dan berkata dengan santai, "Sekarang dia membawa virus rabies, jika berdiri begitu dekat sini, hati-hati ya ini bisa menular".
Setelah mendengar ini, Stephen Tang segera mundur sejauh satu kaki.
Karina Huang terkekeh, dan berkata: "Dasar penakut!"
Kleyson Fan memandang Karina Huang sambil tersenyum dan melihat ia bicara dengan pintarnya, dan merasa bahwa dia semakin tertarik pada Karina Huang.
Karina Huang merasakan khawatir saat melilitkan kain kasa pada orang tidak berlengan tersebut.
Luke benar-benar sudah sangat berjuang, kedua kaki orang ini terluka parah dan bernanah, gigitan ini seharusnya sudah beberapa hari yang lalu terjadi. Luka yang baru digigit memiliki kulit berdaging dan aliran darah, dan dia tampak kaget melihat hal ini.
Hati Karina Huang bergetar, jika Luke salah mengartikan, maka kaki dia yang putih dan bagaikan giok ini juga akan memiliki kaki yang berlumuran darah seperti ini.
Terpikir jika diri sendiri yang mengalami hal tragis seperti ini, Karina Huang tidak bisa menahan diri untuk menatap Kleyson Fan.
Mata Kleyson Fan selalu tertuju pada Karina Huang. Melihatnya tiba-tiba menatapanya dengan tatapan penuh dendam, dia tidak bisa menahan diri dari keraguan, dalam hati berpikir: Apakah dia bersimpati dengan orang tidak berlengah itu, tetapi tidak mungkin kalau dia tidak menyuruh Luke untuk mengigit orang itu?
"Ah ... Aku di sini untuk menyelamatkanmu, jangan tidak tahu mana baik dan buruk."
Memikirkan kemungkinan itu, Kleyson Fan sedikit marah, tepatnya, merajuk.
Kleyson Fan masih merasa sangat kesal. Hidup dan mati semua tergantung pada Luke, tidak ada yang lebih baik dari Luke. Tidak ada yang bisa menyakiti orang itu, jika bukan karena orang itu menyandera Karina Huang sehingga membuat keamanannya terancam, apakah Kleyson Fan dapat menyuruh Luke untuk menyerang? Dengan tindakan sendiri menyelesaikan masalah ini.
Karina Huang mendengus dingin, tidak menjawab lagi, dan mulai mendisinfeksi luka pada orang tidak berlengan itu.
Hah?
Apa ini?
Tempat yang tidak digigit ternyata putih dan halus, tanpa bulu kaki sama sekali, dan seluruh kaki tidak setebal kaki pria.
Karina Huang bingung.
Pria ini benar-benar istimewa. Sampai bulu kaki saja sampai tidak ada ,Dia bahkan tidak memiliki rambut kaki. Karina Huang sungguh tidak dapat menduga.
Sejujurnya, dari saat dia disandera sampai sekarang ia tidak pernah melihat dengan baik orang tersebut.
Penampilannya mirip dengan yang dijelaskan oleh Lili Liu. Rambutnya berantakan dan bau, hampir menutupi wajahnya. Pakaiannya jubah hitam, kotor dan sobek, dan bau yang tidak enak dikeluarkan dari seluruh tubuh.
Karina Huang mengulurkan tangan dan mengangkat rambut acak-acakan di wajahnya, mencoba melihat seperti apa tampangnya, tidak mungkin sampai kumis saja tidak ada.
Orang tidak berlengan itu tampak agak malu-malu, dan tubuhnya mencoba menghindar, menghindari sentuhan Karina Huang. Karena kakinya diborgol, sehingga susah untuk bergerak.
Karina Huang tertawa dan menggeser rambutnya yang berantakan yang menghalangi dahinya dalam sekejap.
Tujuannya untuk melihat wajahnya yang tidak ada kumis itu, bahkan satu helai pun tidak ada.
Karina Huang menatap wajah ini untuk waktu yang lama tanpa berbicara.
“Ada apa?”, Jack Li bertanya dengan ragu.
"Dia ... dia sebenarnya ... sebenarnya seorang perempuan."
"Perempuan?"
Jack Li mencondongkan tubuh dan melihat dari dekat. Orang tidak berlengan itu sangat kurus sehingga kedua tulang belulangnya sangat cekung. Pandangan yang terbatas, tulang pipinya tinggi, dan rahangnya panjang yang memperlihatkan diri yang kuyu.
Meskipun wajahnya kotor, masih bisa dilihat kalau ia adalah seorang wanita.
Orang tidak berlengan ini adalah seorang wanita!
Kebenaran ini mengejutkan semua petugas polisi yang hadir, dan mereka berkumpul untuk melihat penampilan sebenarnya dari si pembunuh.
Jack Li dengan kuat menahan kejutan di dalam hatinya, dan bertanya kepada wanita tidak berlengan itu: "Katakan, siapa namamu? Apa yang kamu lakukan?"
Orang tidak berlengan ini tidak menanggapi kata-kata Jack Li, bibirnya tertutup dan tubuhnya bergetar, seperti dari awal tubuhnya yang tidak bisa berhenti bergetar.
"Jangan pura-pura bodoh di depanku, aku tahu kamu bisa mengerti dan menjawab aku, siapa kamu?"
Mata dari orang tidak berlengan mulai fokus, dan ketika dia melihat Jack Li di depannya, tubuhnya semakin menggigil.
"Beri ... beri aku ... sedikit ..." Orang tidak berlengan itu menyentakkan bibirnya dan berkata dengan suara kecil dan putus-putus.
Orang tidak berlengan yang patah tidak seganas tadi, dan dia saat ini lemah tak berdaya.
“Apa yang kamu katakan?” Jack Li bertanya.
"Beri ... beri aku ..." Sebelum kata-kata itu selesai dikatakan, dia menutup matanya dan pingsan.
“Dia kehilangan banyak darah dan harus segera dikirim ke rumah sakit untuk perawatan darurat”, kata Karina Huang sambil mengingatkan.
Meskipun orang ini melakukan kejahatan keji, bisa dikatakan ini adalah perbuatan yang tidak termaafkan, polisi masih tetap harus menyelamatkannya terlebih dahulu.
Novel Terkait
Si Menantu Dokter
Hendy ZhangCinta Yang Terlarang
MinnieLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaUntouchable Love
Devil BuddyBeautiful Love
Stefen LeeBeautiful Lady
ElsaSang Pendosa×
- Bab 1 Serangan di Tengah Malam
- Bab 2 Teror Kembali Terulang
- Bab 3 Orang yang Selamat (1)
- Bab 4 Orang yang Selamat (2)
- Bab 5 Orang yang Selamat (3)
- Bab 6 Hipnotis
- Bab 7 Semuanya Sudah Siap
- Bab 8 Tempat Kejadian Peristiwa
- Bab 9 Ruangan Bawah Tanah Tempat Pembuatan Narkoba
- Bab 10 Mayat dalam Dapur
- Bab 11 Orang yang Dicurigai (1)
- Bab 12 Orang yang Dicurigai (2)
- Bab 13 Orang yang Dicurigai (3)
- Bab 14 Robert Su dan Istrinya
- Bab 15 Keberadaan yang Tidak Diketahui
- Bab 16 Menghipnotis Lagi
- Bab 17 Penemuan yang Tak Terduga
- Bab 18 Berita dari Kedokteran Forensik
- Bab 19 Berburu Sosok Tidak Berlengan (1)
- Bab 20 Berburu Sosok Tidak Berlengan (2)
- Bab 21 Berburu Sosok Tidak Berlengan (3)
- Bab 22 Berburu Sosok Tidak Berlengan (4)
- Bab 23 Ternyata Seorang Wanita
- Bab 24 Identitas Orang Tidak Berlengan
- Bab 25 Musibah yang Diakibatkan oleh Narkoba
- Bab 26 Efek dari Kecanduan Narkoba
- Bab 27 Keanehan Monica Su
- Bab 28 Kebingungan Michael Fan
- Bab 29 Kebenaran di Bawah Godaan (1)
- Bab 30 Kebenaran di Bawah Godaan (2)
- Bab 31 Kebenaran di Bawah Godaan (3)
- Bab 32 Kebenaran di Bawah Godaan (4)
- Bab 33 Menyelidiki Robert Su
- Bab 34 Kekasih Robert Su (1)
- Bab 35 Kekasih Robert Su (2)
- Bab 36 Kekasih Robert Su (3)
- Bab 37 Menulis Surat untuk Julia Gu
- Bab 38 Kebodohan Julia Gu
- Bab 39 Pelakunya adalah Ibunya Julia Gu
- Bab 40 Ibunya Julia Gu Menyerang Polisi
- Bab 41 Ibunya Julia Gu Menyalahkan Dirinya Sendiri
- Bab 42 Menghipnotis Ibunya Julia Gu (1)
- Bab 43 Menghipnotis Ibunya Julia Gu (2)
- Bab 44 Menginterogasi Ibunya Julia Gu
- Episode 45 Partisipasi Reporter
- Episode 46 Pertemuan Ibu dan Anak
- Bab 47 Mencurigai Monica Su
- Bab 48 Kecurigaan yang Mulai Terungkap
- Bab 49 Percakapan di Dalam Penjara (1)
- Bab 50 Percakapan di Dalam Penjara (2)
- Bab 51 Perubahan Natalie Shen
- Bab 52 Bunuh Diri
- Bab 53 Penangkapan Michael Fan (1)
- Bab 54 Penangkapan Michael Fan (2)
- Bab 55 Penangkapan Michael Fan (3)
- Bab 56 Michael Fan Kabur
- Bab 57 Menginterogasi Michael Fan
- Bab 58 Berjalan Keluar dengan Langkah Besar
- Bab 59 Hasil Identifikasi yang Dicurigai
- Bab 60 Meminta Bantuan Stephen Tang
- Bab 61 Penemuan yang Luar Biasa
- Bab 62 Berterus Terang
- Bab 63 Kebenaran yang Mengejutkan
- Bab 64 Niatan yang Timbul Seketika
- Bab 65 Pengkhianat Tim Satuan Tugas Khusus
- Bab 66 Seekor Rubah Licik
- Bab 67 Membongkar Kebohongan (1)
- Bab 68 Membongkar Kebohongan (2) (Tamat)