Sang Pendosa - Bab 36 Kekasih Robert Su (3)
“Kami ingin menemui Julia Gu anakmu“, Kata Jeni Sun, “Kami ingin tahu apakah kondisi anakmu sudah membaik? Perihal kejadian awal tahun yang menimpanya, kami juga baru saja tahu“.
Natalie Shen dengan sekuat tenaga meletakkan gelasnya di atas meja. Dengan tatapan heran melihat Jeni Sun, lalu berjalan menuju satu kamar.
Kamarnya sempit dan kumuh. Sebuah ranjang sebesar 1.2 meter, sebuah meja yang terdapat tumpahan cat, sebuah kursi yang lapuk, sebuah laci tua yang belum ada catnya, serta piala kecil dan besar terjejer di dinding. Hanya itu saja isi kamarnya.
Saat Michael Fan seorang diri berjalan masuk ke dalam kamar itu, ketiga orang tersebut membelalakkan mata menuju ke arah ranjang dengan raut muka yang sangat terkejut.
Ranjang itu kosong!
Lalu, ke mana orang yang dalam keadaan koma itu?
“Julia Gu, dia......“, Baru saja Jeni Sun hendak bertanya, matanya mendadak menatap atas meja dan tidak berpaling dalam waktu yang cukup lama.
Di atas meja itu ada sepasang lilin, di tengahnya terdapat mangkok untuk membakar dupa. Di dalam mangkok tersebut ada 3 dupa yang sudah ditancapkan.
Asap dupa yang beterbangan, di dinding yang lembab itu, tergantung dua bingkai foto berwarna hitam. Di dalam bingkai tersebut, terdapat foto hitam putih seorang laki-laki dan perempuan. Sang laki-laki berusia 30 tahun lebih dan sang perempuan berusia sekitar 22 atau 23 tahun.
Perempuan muda itu memiliki wajah yang bulat dan manis, sepasang mata besarnya memancarkan sinar, bibirnya sedikit dikatupkan, dan di pipinya terdapat sepasang lesung pipi yang manis.
Akan tetapi, perempuan semuda dan secantik ini ternyata sudah ada di dunia yang lain.
Hati ketiga orang tersebut mendadak pilu.
Mereka menduga orang yang ada di dalam foto tersebut adalah Robert Su dan Julia Gu pada saat masih bersama! Dia pada saat di foto itu sama sekali tidak tahu sama sekali bahwa suatu hari nanti akan meninggal dunia karena seorang laki-laki yang berusia lebih tua 30 tahun darinya itu.
“Dia……Apakah dia adalah Julia Gu?”, tanya Jeni Sun dengan sekuat tenaga karena tenggorokannya seolah-olah sedang dicekik orang.
Natalie Shen membenarkan dengan nada berat, suaranya pun agak serak, “Dia sudah terbaring selama 3 bulan, tetapi pada akhirnya dia pun meninggal……Ya, dia meninggalkan aku sendiri, wanita tua yang kesepian ini”.
Setelah berkata demikian, ia pun mengangkat lengan bajunya dan menyeka sudut matanya, lalu berbalik badan dan pergi.
Jeni Sun menarik napas panjang, berpura-pura tenang, lalu berkata: “Petunjuk ini sudah tidak ada“.
“Belum tentu.”
Entah kapan, Michael Fan membuka laci dan melihat di dalamnya terjejer buku-buku yang disusun dengan rapi, ada buku pendidikan, sastra, majalah, dan lain-lain.
Dia mengambil satu koran secara acak dan membacanya. Tiba-tiba, ada satu karangan atau laporan yang dibacanya yang berjudul “Ringkasan Uji Coba Hukum Kimia Bagian 2” yang ditulis oleh “Robert Su dari Ningcheng University”.
Tidak hanya itu, ia juga menemukan ada sepenggal puisi berjudul “Tidak Ada Judul” di samping karangan tersebut: Saat anda lahir, aku belum lahir. Saat aku lahir, anda sudah berusia lanjut. Anda benci karena aku terlambat datang ke dunia ini, aku benci karena anda terlalu cepat datang.
Tulisan hitam di atas kertas putih, ditambah lagi dengan satu gambar hati merah yang besar.
Penulis laporan tersebut adalah Robert Su yang rencananya akan mereka investigasi.
Objeknya adalah Robert Su. Tampak jelas ini murni bukan sekedar sebuah puisi yang dikutip dan disalin, tetapi ini adalah penjelasan dari kondisi hati Julia Gu pada saat itu: Di waktu yang salah bertemu dengan orang yang tepat.
Michael Fan berpikir dalam hati: Seiring berjalannya waktu, jika menyuruh Julia Gu menulisnya sekarang, ia mungkin akan menulis ‘di waktu yang salah bertemu dengan orang yang salah pula’.
“Julia Gu sangat mirip dengan ayahnya, jika dibandingkan dengan ibunya tidak begitu mirip”, Jeni Sun menatap foto Julia Gu itu, seakan-akan seperti sedang berbicara sendiri.
Michael Fan menumpuk buku-buku dari setiap laci, dibantu oleh Stephen Tang. Mereka membuka halaman demi halaman, setelah memastikan tidak ada kejanggalan, mereka pun mengembalikannya ke tempat semula.
“Jeni Sun, aku ingat sebelumnya aku pernah menyuruhmu menempeli Natalie Shen”, kata Michael Fan kepada Jeni Sun yang tiba-tiba teringat akan sesuatu.
“Dia sudah pergi, lalu untuk apa masih mengikutinya?”
“Benar.” Stephen Tang mengiyakan sembari tidak berhenti membolak-balikkan halaman demi halaman buku.
Sebuah buku laporan berwarna merah jatuh dari celah-celah buku. Stephen Tang mengambil dan membacanya, lalu menyadari bahwa itu adalah buku laporan SMA.
Melihat nilai rapor yang sangat baik itu, ia pun terkesima: “Anak cerdas, ini barulah anak yang benar-benar cerdas! Nilai Matematika dan Fisikanya 100, bahkan Sastra Mandarin dan Bahasa Inggrisnya hampir mendekati 100. Benar-benar hebat! Julia Gu adalah seorang yang cerdas! Ah, sayang sekali!“
Makin melihat ke belakang, Stephen Tang semakin takjub. Pada saat yang bersamaan, hatinya dipenuhi amarah.
Ia tidak marah karena gaya hidup Julia Gu, tetapi marah karena rumor-rumor yang berdatangan itu.
“Orang-orang itu mengatakan tanpa melihat fakta sebenarnya. Mereka bilang bahwa Julia Gu bisa melanjutkan studi S2 karena ia menggunakan parasnya untuk menggoda guru. Omong kosong! Nilai rapornya saat SMA saja di atas rata-rata, bagaimana mungkin ia tidak lulus ujian masuk studi S2 di Ningcheng University? Kalau dengan nilai rapor seperti ini, ke Tsinghua University pun juga pasti bisa masuk! Kenapa dia pada saat itu tidak mau daftar ke Tsinghua University? Apa mungkin ia tidak lulus ujian? Ah, nasibnya memang kurang beruntung!“
Stephen Tang menghela napasnya berkali-kali.
Mendengar ucapan Stephen Tang, Jeni Sun kembali menatap foto Julia Gu dengan iba, lalu berkata sambil menghadap foto tersebut: “Jika kamu merasa Tuhan tidak adil, datanglah dan berikan kami sebuah petunjuk.“
Mendengar ucapan Jeni Sun, Michael Fan yang sedang membaca buku tertawa: “Lebih baik kamu pergi mengundang orang pintar, sepertinya di pinggir jalan juga ada. Mereka membuat sebuah pelakat besar, di atasnya ada gambar penjelasan Yin dan Yang, lalu di bawahnya ada tulisan ‘Bisa Meramal dari Raut Wajah, Meramal Pernikahan, Meramal Masa Depan‘. Nanti saat kalian mengerjakan suatu kasus, kalian undang saja peramal itu. Bisa jadi ramalannya itu bisa membantu kalian mengungkapkan kebenaran kasus itu, sangat lebih berguna dibanding kalian mencariku“。
“Aku hanya bercanda saja. Di dunia ini mana ada peramal yang benar-benar punya kemampuan melihat masa depan, ditambah lagi perihal Yin dan Yang. Itu semua bohong. Bagaimana bisa semua trik palsu mereka itu dibandingkan denganmu“, Jeni Sun langsung mengatakan sanjungan kepada Michael Fan.
Michael Fan sebenarnya juga hanya bercanda saja. Ia tertawa, lalu tidak mengatakan apa-apa lagi dan melanjutkan membaca dan menumpuk buku.
Sembari menumpuk, tiba-tiba, ia menemukan sebuah amplop surat tebal yang terjepit di dalam sebuah buku. Di amplop tersebut tidak ada tulisan, sepertinya hanya digunakan untuk menaruh catatan kecil atau surat saja.
Sekian lama mencari, akhirnya aku menemukan benda yang sepertinya berharga ini, dalam hati Michael Fan ada sedikit kegirangan.
Ketika ia mengeluarkan tumpukan kertas dari dalam amplop tersebut dan membuka salah satu kertas, ia langsung melihat isi kertas tersebut. Kemudian, wajahnya pun membeku.
Jeni Sun yang penasaran pun bertanya: “Apa ini?”
“Surat”, Kata Michael Fan, “Surat yang ditulis Julia Gu untuk Robert Su.”
Stephen Tang sibuk membuka kertas-kertas yang lain dan menyadari bahwa semuanya adalah surat. Namun, semua surat itu tidak dikirimkan.
Jeni Sun mengulurkan tangannya, membuka satu surat yang belum dibuka, melihatnya sebentar, lalu menghirup napas dalam-dalam.
“Apa yang kamu temukan?”
“Arwah Julia Gu benar-benar hadir di sini.”
……
Novel Terkait
Si Menantu Dokter
Hendy ZhangLove Is A War Zone
Qing QingPria Misteriusku
LylyCinta Dan Rahasia
JesslynMr. Ceo's Woman
Rebecca WangThat Night
Star AngelSang Pendosa×
- Bab 1 Serangan di Tengah Malam
- Bab 2 Teror Kembali Terulang
- Bab 3 Orang yang Selamat (1)
- Bab 4 Orang yang Selamat (2)
- Bab 5 Orang yang Selamat (3)
- Bab 6 Hipnotis
- Bab 7 Semuanya Sudah Siap
- Bab 8 Tempat Kejadian Peristiwa
- Bab 9 Ruangan Bawah Tanah Tempat Pembuatan Narkoba
- Bab 10 Mayat dalam Dapur
- Bab 11 Orang yang Dicurigai (1)
- Bab 12 Orang yang Dicurigai (2)
- Bab 13 Orang yang Dicurigai (3)
- Bab 14 Robert Su dan Istrinya
- Bab 15 Keberadaan yang Tidak Diketahui
- Bab 16 Menghipnotis Lagi
- Bab 17 Penemuan yang Tak Terduga
- Bab 18 Berita dari Kedokteran Forensik
- Bab 19 Berburu Sosok Tidak Berlengan (1)
- Bab 20 Berburu Sosok Tidak Berlengan (2)
- Bab 21 Berburu Sosok Tidak Berlengan (3)
- Bab 22 Berburu Sosok Tidak Berlengan (4)
- Bab 23 Ternyata Seorang Wanita
- Bab 24 Identitas Orang Tidak Berlengan
- Bab 25 Musibah yang Diakibatkan oleh Narkoba
- Bab 26 Efek dari Kecanduan Narkoba
- Bab 27 Keanehan Monica Su
- Bab 28 Kebingungan Michael Fan
- Bab 29 Kebenaran di Bawah Godaan (1)
- Bab 30 Kebenaran di Bawah Godaan (2)
- Bab 31 Kebenaran di Bawah Godaan (3)
- Bab 32 Kebenaran di Bawah Godaan (4)
- Bab 33 Menyelidiki Robert Su
- Bab 34 Kekasih Robert Su (1)
- Bab 35 Kekasih Robert Su (2)
- Bab 36 Kekasih Robert Su (3)
- Bab 37 Menulis Surat untuk Julia Gu
- Bab 38 Kebodohan Julia Gu
- Bab 39 Pelakunya adalah Ibunya Julia Gu
- Bab 40 Ibunya Julia Gu Menyerang Polisi
- Bab 41 Ibunya Julia Gu Menyalahkan Dirinya Sendiri
- Bab 42 Menghipnotis Ibunya Julia Gu (1)
- Bab 43 Menghipnotis Ibunya Julia Gu (2)
- Bab 44 Menginterogasi Ibunya Julia Gu
- Episode 45 Partisipasi Reporter
- Episode 46 Pertemuan Ibu dan Anak
- Bab 47 Mencurigai Monica Su
- Bab 48 Kecurigaan yang Mulai Terungkap
- Bab 49 Percakapan di Dalam Penjara (1)
- Bab 50 Percakapan di Dalam Penjara (2)
- Bab 51 Perubahan Natalie Shen
- Bab 52 Bunuh Diri
- Bab 53 Penangkapan Michael Fan (1)
- Bab 54 Penangkapan Michael Fan (2)
- Bab 55 Penangkapan Michael Fan (3)
- Bab 56 Michael Fan Kabur
- Bab 57 Menginterogasi Michael Fan
- Bab 58 Berjalan Keluar dengan Langkah Besar
- Bab 59 Hasil Identifikasi yang Dicurigai
- Bab 60 Meminta Bantuan Stephen Tang
- Bab 61 Penemuan yang Luar Biasa
- Bab 62 Berterus Terang
- Bab 63 Kebenaran yang Mengejutkan
- Bab 64 Niatan yang Timbul Seketika
- Bab 65 Pengkhianat Tim Satuan Tugas Khusus
- Bab 66 Seekor Rubah Licik
- Bab 67 Membongkar Kebohongan (1)
- Bab 68 Membongkar Kebohongan (2) (Tamat)