Sang Pendosa - Bab 5 Orang yang Selamat (3)

Hal yang terjadi ini sungguh di luar dugaan Jeni Sun, perempuan itu secara ajaib mulai tenang di bawah pengaruh Michael Fan.

“Tanganmu ajaib sekali! Hanya dengan sekali sentuh, dia langsung membaik.“ Jeni Sun sangat kagum dan melihat Michael Fan tatapan lurus.

“Ini bukan apa-apa, tadi yang dia rangsang adalah titik Baihui di atas kepala dan titik Fengchi yang dipancarkan dari belakang telinga. Kedua titik akupuntur ini bisa menenangkan emosi, dalam dunia medis sering digunakan untuk mengobati kegilaan. Ucapanku tidak salah, kan, Dokter Fan?“, tiba-tiba muncullah suara dengan nada yang rendah.

Michael Fan menoleh ke belakang dan melihat seorang pria berusia 40 tahun-an dengan wajah serius dan ia tidak tahu sejak kapan orang itu berdiri di belakangnya.

Wajah pria itu tampan, di bawah alis yang tebal terdapat sepasang mata yang bersinar cerah, pria itu menatap Michael Fan dengan tatapan penuh provokasi.

Michael Fan merasa kebingungan, dalam hati pun berpikir, apakah aku pernah melakukan kesalahan kepada orang ini? Kenapa dia merasa tidak tahu apa-apa. Namun, wajahnya sepertinya tidak asing bagiku, dia seperti pernah bertemu orang itu di suatu tempat.

Saat itu juga, terdengar suara Jeni Sun berkata “Kakak, kamu kenapa datang“, Michael Fan baru sadar bahwa dia seharusnya adalah ketua tim satuan tugas.

“Ini adalah Guru Fan.“, ucap Jeni Sun dengan ramah sambil memperkenalkannya pada si ketua.

“Aku tahu, kamu adalah Michael Fan.“ Lelaki itu menganggukkan kepala dan menyalami Michael Fan, “Aku adalah ketua tim satuan tugas, namaku adalah Jack Li.“

“Oh, salam kenal.“ Michael Fan menjabat tangannya.

“Yang tadi kukatakan tidak salah, kan, Dokter Fan?“, walaupun perkataannya terdengar sopan dan tidak menyombongkan diri, tetapi Michael Fan tidak merasa seperti itu.

“Memang benar.“ Michael Fan tersenyum kecil, mencoba menarik kembali tangannya dari genggaman pria itu, tetapi ia baru menyadari bahwa si ketua itu malah semakin menguatkan genggamannya.

Orang yang menjadi polisi semuanya mempunyai teknik bela diri, tenaganya jelas tidak bisa dibandingkan dengan Michael Fan yang bertahun-tahun hanya meneliti tentang psikologi ini.

Michael Fan mengerutkan alis, melihat Ketua Li dengan bingung, lalu mendapati wajahnya yang bertuliskan ‘tantangan‘, ini membuat Michael Fan menjadi sangat kebingungan. Jelas-jelas dia yang mengundangku kemari, kenapa malah tidak suka aku?

Tepat di saat Michael Fan sedang dalam kebingungan, Jack Li melepaskan genggaman tangannya.

“Oh, ternyata seperti itu.“ Jeni Sun sangat tertegun sebelumnya, kemudian karena penjelasan Jack Li itu membuat seolah-olah hal yang tadi terjadi itu terlihat biasa saja.

“Tetapi tadi saat kami di taman belakang, kami melihat dia berdiri baik-baik di depan jendela, kenapa tiba-tiba dia malah lepas kendali? Bahkan aku pun juga ditolaknya. Apakah mungkin otaknya ada masalah?“, Jeni Sun kembali bertanya dengan khawatir.

“Apakah otaknya ada sesuatu yang tidak beres atau tidak, aku belum bisa yakin sekarang, boleh mencoba untuk melakukan CT Scan otak.“, Michael Fan berkata, “Lalu kelakuannya itu dikarenakan oleh psikologisnya. Lepas kendali tiba-tiba, emosional yang berlebihan, ini merupakan ciri utama dari gangguan stres pasca trauma.“

“Lalu, apakah dia bisa seperti ini terus?“

“Ini sulit dikatakan, semua tergantung dari kemauannya sendiri. Jika dalam jangka waktu pendek, mungkin bisa beberapa hari, jika jangka panjang bisa 1-2 tahun.“

Jack Li tiba-tiba menyela: “Kita sudah tidak ada waktu untuk menunggu.“

"Memangnya kalian ingin bagaimana?"

Jack Li melihat gadis itu, lalu berkata kepada Michael Fan: "Dokter Fan, disini tidak terlalu nyaman untuk berbicara, kita pindah tempat saja bicaranya."

Michael Fan mengikutinya berjalan keluar dari kamar pasien menuju tempat yang sepi, Jack Li menyalakan sebatang rokok, memandang langit yang penuh warna, dengan suara beratnya menceritakan kejadian menyeramkan yang terjadi 5 hari yang lalu.....

Waktu menunjukkan kira-kira jam 5 sore, saat itu matahari belum terbenam.

TK di pinggir daerah Donghu, para orang tua berbaris di luar pintu gerbang untuk menjemput anak-anak mereka. Pada saat yang bersamaan, ada seorang wanita berambut acak-acakan yang menyerobot ke sekerumunan orang. Bajunya berlumuran darah, langkahnya tertatih-tatih, kepalanya terbentur di badan seorang wanita yang sedang hamil.

Wanita hamil itu baru saja menjemput anaknya, ia mengira ada seorang yang ingin menculik anaknya, dengan sekuat tenaga mendorongnya dan berteriak: “Ada penculik anak!“

Teriakan itu membuat suasana di pintu gerbang TK menjadi ribut, semuanya panik ketakutan.

Setelah wanita berambut acak-acakan itu didorong-dorong oleh sekerumunan orang tua murid, ia jatuh ke tanah dan tidak bergerak sama sekali.

Para orang tua murid sebenarnya masih ketakutan, begitu melihat ada orang yang terbaring di atas tanah dan tak bergerak sama sekai, dan juga tubuh yang berlumuran darah, karena takut akan terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan, mereka pun segera memeriksanya.

Jika tidak melihatnya, maka tidak akan tahu, sekali melihat benar-benar dapat membuat para orang tua murid hampir jatuh pingsan.

Sesosok wajah terbakar seperti arang, sepasang mata yang tidak ada bola matanya, hanya ada dua rongga mata yang besar, seperti dua gua yang dalam, dan pada saat itu sedang meneteskan darah segar yang sangat banyak.

Tepat di saat para orang tua murid bersiap untuk lari terbirit-birit, wanita yang terbaring itu membuka mulutnya, dengan lemah berkata : “Tolong aku... Tolong aku...“

Para orang tua murid pun segera menelepon polisi.

Ambulans dan mobil polisi datang secara bersamaan, wanita itu segera dibawa ke Rumah Sakit Rakyat Pertama di Kota Meijiang. Setelah melewati proses penyelamatan, akhirnya dia dapat keluar dari bahaya yang mengancam jiwanya. Para polisi menyadari bahwa kejadian wanita itu sama dengan korban 4 bulan yang lalu, tak lama mereka pun melapor kepada tim interpol.

Setelah melewati pemeriksaan, tim interpol kota menyadari bahwa pelaku dari 2 kejadian itu adalah orang yang sama, 2 kali mencongkel bola mata orang, menyiram asam sulfat, tetapi orang yang selamat kali ini ternyata malah hilang ingatan sehingga tidak dapat menjelaskan detail rupa si penyerang dan kejadian penyerangan.

Pihak interpol sama sekali tidak dapat mengungkap kasus ini, karena itu mereka melaporkan kasus ini kepada pihak provinsi.

Tim satuan tugas berada di bawah kendali Departemen Keamanan Publik tingkat provinsi, di dalamnya ada banyak orang hebat, awalnya mereka mengira kalau tim satuan tugas yang turun tangan, maka kasus akan dapat terselesaikan dengan cepat.

Namun, kali ini, tim satuan tugas juga menemukan hambatan yang belum pernah ditemui sebelumnya.

Ada banyak pertanyaan sulit yang terpampang di depan mata:

Kenapa korban wanita itu muncul di TK di pinggir daerah Donghu?

Di mana sebenarnya dia diserang oleh pelaku?

Apakah dia dibebaskan pelaku atau dia sendiri yang melarikan diri?

Kenapa dia bisa hilang ingatan?

Apa yang sebenarnya terjadi dengan tubuhnya?

Kenapa pelaku mau menyerang dia?

Apa hubungan antara dia dengan pelaku?

......

Setelah menerima tugasnya, mereka memeriksa dan menginterogasi beberapa puluh orang selama 5 hari. Selain itu, kamera CCTV di beberapa jalan raya juga diambil, harapannya supaya bisa menemukan dari mana asal korban. Namun, sampai sekarang belum ada hasil sama sekali.

Daerah Donghu terletak di pinggir Desa Chengbei, di sekitarnya ada jalan raya besar G25 dan jalan tol S66, dari beberapa kamera jalan yang tidak berhubungan, terlihat korban sepertinya datang dari arah jalan raya besar G25, tetapi di gerbang pembayaran jalan raya besar G25 tidak tampak si korban. Korban wanita tersebut bisa jadi datang dari jalan raya sekitar G25, di sana terdapat 3 jalan terpisah yang menghubungkan 3 daerah yang berbeda, 3 jalan terpisah itu melewati banyak sekali desa.

Kalau begini, lingkup pencariannya terlalu besar.

Mengenai kasus 4 bulan yang lalu, tim yang telah ditentukan memutuskan untuk memanggil seorang psikolog yang hebat untuk membantu mengungkap kasus, mungkin saja dia mendapatkan cara untuk mengembalikan ingatan korban.

Setelah mendengar penjelasan Jack Li, teringat akan tindakan provokatifnya tadi, Michael Fan pun berkata dengan santainya : “Sepertinya kamu ada masalah denganku.“

Mata Jack Li berkedip, “Jangan kira kalau kamu adalah psikolog, kamu bisa seenaknya menebak saya.“

Nada bicara ini sepertinya pernah didengar olehnya, pikir Michael Fan dalam hati.

“Pasti berbohong! Aku lihat matamu berkedip, ini adalah ciri-ciri orang yang sedang berbohong.“

“Terserah kamu mau berpikir apa. Semua proses pemeriksaan kasus, kamu juga sudah tahu. Sampai saat ini satu-satunya petunjuk adalah orang yang selamat itu. Kamu adalah psikolog yang terkenal, pastinya kamu sudah mempunyai cara.”, Jack Li kembali ke topik pembicaraan.

Michael Fan merenung sejenak, lalu bertanya: “Kalian jauh-jauh datang mencariku supaya aku bisa menghipnotis dia?“

Jack Li menganggukkan kepala: “Benar, kami memang berencana seperti itu. Jika kamu bisa membuatnya mengatakan siapa pelakunya dan bagaimana kejadian detailnya, itu bagus sekali.“

“Kalau sudah tidak ingin aku untuk ikut memeriksa, untuk apa berkata ini padaku? Kalau aku tidak salah menebak, kalian dari pihak kepolisian ada banyak psikolog kriminal.“ Michael Fan mengubah topik pembicaraan kembali ke topik awal.

Raut wajah Jack Li pun berubah, matanya seakan menyorotkan tatapan yang rumit, Michael Fan pun menangkap maksud dari tatapan itu.

“Jujur saja, ini adalah permintaan dari pihak direktur.“

“Direktur David Li? Jika dia yang mengundangku, maaf, lebih baik kalian cari orang lain saja.“, Michael Fan berkata dengan dingin.

“Aku kira Dokter Fan adalah orang yang sangat adil! Tidak disangka, hanya segini saja“, Jack Li menjawab dengan dingin, di ujung mulutnya nampak sedikit senyum yang licik.

Michael Fan tercengang, ekspresi ini, sikap ini, kenapa terasa begitu familiar?

“Terserah kamu mau berkata apa!“ Setelah berkata demikian, Michael Fan berbalik badan lalu pergi.

Raut muka Jack Li tiba-tiba berubah menjadi panik, lalu berteriak: “Direktur Deni Zhou lah yang meminta bantuanmu, David Li sudah lama pensiun.“

Novel Terkait

Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu