Sang Pendosa - Bab 54 Penangkapan Michael Fan (2)

Monica Su dengan tenang berbaring diatas ranjang, dokter pun membuka ikatan kain yang membungkus matanya, untuk memeriksa perkembangannya.

Setelah Michael Fan masuk, dia secara diam berdiri di samping Monica Su sambil melihat.

Pengobatan anti-inflamasi yang memakan waktu lebih dari setengah bulan, sekarang lukanya sudah sedikit membaik.

Raut wajahnya juga tidak seperti dulu yang hitam, perlahan-lahan mencoba untuk kembali normal, tetapi bibir yang telah berubah dan keriput kulit karena luka tersebut itu seperti nya tidak akan bisa hilang selamanya.

Dan kedua mata itu, meskipun sekarang sudah tidak ada darah, tapi melihat mata gelap gulita itu membuat orang merasa sedikit kasihan.

Setelah dokter selesai melakukan pemeriksaan, kemudian berkata kepada Monica Su: “Luka mu sekarang sudah sembuh, tidak perlu lagi menggunakan obat anti-inflamasi.”

“Aku sudah boleh keluar rumah sakit kan?”

Wajah Monica Su terlihat datar, tidak bisa melihat apakah senang atau sedih, bahkan sampai berbicara sekalipun sangat tenang bagaikan air yang ada di danau, tidak beriak.

Mengenai identitasnya, dokter maupun suster semua sudah tahu, kasihan yang ditambah dengan rasa tidak berdaya.

“Benar sekali. Kamu bisa menyuruh keluarga........”, Dokter hanya berkata separuh, dan langsung mengingat kedua orang tuanya, tiba-tiba berhenti dan melirik Michael Fan, “atau teman yang membantumu untuk keluar dari rumah sakit.”

“Terima kasih dokter.”

Setelah dokter pergi, Michael Fan menutup pintu.

“Siapa?”, tanya Monica Su karena mendengar bunyi pintu tertutup.

“Ini aku.”

Monica Su langsung menghela nafas.

Michael Fan pun mendekati ranjang Monica Su, mengusap halus kepalanya dengan lembut berkata: “Jangan takut, aku tidak akan menyakitimu.”

Monica Su berusaha menolak sentuhan dari Michael Fan, dan berkata: “Untuk apa kamu kesini?”

Tangan Michael Fan pun berhenti, dengan pandangan lembut melihat Monica Su, “Kamu itu. Bagaimanapun juga kamu itu termasuk pasienku. Bukankah lah yang wajar jika seorang dokter mengunjungi pasiennya?”

“Terima kasih”, raut wajah yang acuh tak acuh.

Setelah berbicara, langsung berbaring menghadap samping, dengan membelakangi Michael Fan, dengan masksud agar dia menjauh.

Dengan sedikit bingung Michael Fan memandangi Monica Su.

“Monica Su, Ada sesuatu yang ingin aku sampaikan padamu”, kata Michael Fan.

Monica Su sedikit bergerak, tetapi dengan wajah yang tetap mengarah kearah sana, membelakangi dia.

“Baik lah, sepertinya kamu tidak begitu ingin mendengarnya”, Michael Fan berjalan beberapa langkah, dan bersiap untuk pergi.

Monica Su membalikkan badan dan bertanya: “Ada apa?”

Michael Fan sedikit tersenyum dan kembali berjalan mendekati ranjang, “Aku sudah tahu siapa kekasih ayahmu”.

“Siapa?”, dengan nada yang sedikit gugup dan takut.

Michael Fan tidak lansung menjawabnya, dia hanya diam menatap Monica Su, reaksi yang dikeluarkan oleh Monica Su sesuai dengan apa yang di perkirakannya.

“Kamu pernah bertemu dengannya?”, Monica Su kembali bertanya dengan nada yang cepat. Bukan, lebih tepatnya, dia ingin tahu apakah Michael Fan benar-benar mengetahui siapa kekasih Robert Su, karena masalah ini sangat penting untuknya.

“Aku pernah pergi kerumahnya.”

“Rumahnya berada dimana?”

“Sebuah kawasan perumahan tua di Jalan Xicheng, Distrik Utara, Kota Meijiang.”

“Kamu....kamu pernah bertemu dengannya dan keluarganya? Dia....dia sekarang bagaimana?”, Monica Su terus-menerus bertanya, dengan dua tangan yang dengan kuat menyeret selimut.

Michael Fan mendengar sepertinya Monica Su sudah tergoda dengan pembicaraan ini, dan tersenyum dengan dingin.

Jika sebelumnya, dia mengira Monica Su takut jika kekasih dari Robert Su akan membalaskan dendam padanya.

Tetapi sekarang.....

“Dia sudah mati.”

“Ooo, Bagaimana bisa mati?”

Ucapan “Ooo”, Michael Fan mendengar Monica Su seperti sangat lega.

Michael Fan dengan lancang memandanginya. Dia adalah orang buta, dia tidak akan tahu meskipun memandanginya berapa lama pun.

Sekarang, Michael Fan melihat raut wajah dari Monica Su tidak segugup tadi.

Dari awal mereka berbicara, semua perubahan wajah dari Monica Su tidak luput dari pandangannya.

Lagi pula masih muda, pengalaman yang dilaluinya terbatas, meskipun sudah menyimpannya dengan sangat rapat, di waktu-waktu kritis pasti akan kelihatan juga, itu adalah reaksi alami, yang tidak bisa dibuat-buat.

Bagi Michael Fan, setiap gerak-gerik yang dilakukan oleh dia semua seperti mengamati pola telapak tangan.

“Natalie Shen bilang sudah meninggal, tapi sudah mati apa belum, masih belum di ketahui”, kata Michael Fan.

“Ibu nya sudah mengatakan dia mati, berarti pasti telah mati.”

Monica Su berkata dengan buru-buru.

Semakin dia panik, semakin terlihat seperti apa yang telah ditebak oleh Michael Fan. Karena dia belum pernah mengatakan kepada Monica Su jika ibu dari Julia Gu bernama Natalie Shen, bagaimana dia bisa tahu jika Natalie Shen adalah ibu dari kekasih Robert Su? Jika bukan karena itu, memangnya apa lagi.

“Natalie Shen sekarang sudah menyerahkan diri pada pihak kepolisian.” Michael Fan berkata dengan pelan.

Monica Su langsung mengubah posisinya menjadi duduk, dengan wajah panik, dan kedua tangan yang meraba-raba, hingga menggenggam lengan Michael Fan, dengan gugup bertanya: “Dia.....kenapa dia menyerahkan diri?”

Dengan cepat, merasa dirinya sedikit gugup, langsung melepaskan lengan Michael Fan, dengan buru-buru menjelaskan: “Maksud aku mamanya adalah pelakunya, ini adalah berita yang sangat mengagetkan. Aku sama sekali tidak mengira jika orang yang mencongkel bola mata dan menyirami asam sulfat tersebut adalah mamanya.”

“Bukan hanya kamu, bahkan pihak kepolisian pun merasa sedikit terkejut.”

“Jadi apakah dia sudah di tangkap?”

“Awalnya memang di masukkan ke penjara, tapi setelah itu dibebaskan lagi. Pihak kepolisian merasa dia bukanlah pelaku sebenarnya, yang menyerang kamu dan Robert Su itu sosok tidak berlengan, tetapi dia memiliki lengan yang utuh, jadi pihak kepolisian sekarang masih menganggap jika pelaku sebenarnya adalah Sonya Ye”, Michael Fan berbohong.

Monica Su menganggukkan kepala, dan mulutnya mengeluarkan sedikit senyuman, dan tampaknya sedang dalam suasana hati yang baik.

Michael Fan juga tertawa, tetapi tawa yang dia miliki berbeda dengan Monica Su. Dia tertawa karena apa yang dia tebak ternyata benar.

“Mau mendengar sebuah cerita? Kebetulan hari ini aku ada waktu, akan kubacakan cerita untukmu”, Michael Fan berusaha mengalihkan pembicaraan, sekarang dia sangat tidak sabar untuk mengambil bukti mengungkapkan kebohongannya.

“Boleh!”, Monica Su kembali berbaring.

“Sebelum cerita dimulai, bagaimana kalau kita bermain sebuah game yang menyenangkan?”

Monica Su menganggukkan kepala dengan wajah yang tampak santai.

“Kita bermain game menghitung angka, dulu aku pernah memainkannya. Kamu hitung 1, aku hitung 2, kamu hitung 3, aku hitung 4, dan begitulah selanjutnya. Mengerti?”

“Mengerti.”

“Jika kamu bermain bagus, aku akan memberimu hadiah!”

“Oke”, Monica Su tertawa dengan indah.

Michael Fan mengambil ponselnya, membuka musik hipnotisnya, dengan nada pelan dan lembut berkata: “Renggangkan badanmu, renggangkan seluruh anggota tubuhmu, kita akan memulai permainan menghitungnya.”

Kita mulai ya,

“1”

“2”

“3”

“4”

“……”

Melihat Monica Su sudah mulai bereaksi, Michael Fan langsung berkata, “Tidur.”

Monica Su langsung berhenti menghitung, dan masuk ke dalam kondisi terhipnotis.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu