Sang Pendosa - Bab 24 Identitas Orang Tidak Berlengan

Jack Li memotret wajah orang tidak berlengan, lalu memberikannya ke Lili Liu untuk diidentifikasi, dan mengkonfirmasi apakah dia adalah orang yang menyerangnya saat itu.

Setelah melakukan pemotretran, ia berpesan kepada Stephen Tang dan Kleyson Fan untuk menaikkan orang tidak berlengan ke dalam mobil dan mengirimnya langsung ke rumah sakit kota untuk perawatan dan transfusi darah.

Jack Li datang ke kamar rumah sakit Lili Liu.

Ketika Lili Liu melihat Jack Li, dia segera duduk dan bertanya, "Apakah pembunuhnya sudah tertangkap?"

“Lihat ini, apakah dia orang itu?”, Jack Li membuka ponselnya dan menunjukkan foto orang tidak berlengan itu.

Setelah Lili Liu melihat dan berkata tanpa ragu: "Ya, orang yang mengenakan pakaian ini, hanya dia yang berpenampilan seperti itu. Terima kasih, akhirnya kalian menangkapnya. Hei ... tunggu sebentar ... , biar aku lihat sekali lagi!"

Aku tidak tahu mengapa, Lili Liu memegang ponsel Jack Li sampai tidak melepasnya lagi, dan tampak senang melihat orang yang menyerangnya telah tertangkap.

“Apa lagi yang ingin kamu lihat?”, Jack Li bertanya dengan bingung.

"Kenapa bisa orang itu adalah perempuan?"

"Ya, dia itu seorang wanita."

“Tenaga yang begitu kuat, aku pikir itu laki-laki!”, kata Lili Liu dengan suara rendah, kemudian ia masih melihat foto dengan teliti. “Ketika dia menyerang aku, aku tidak melihat penampilannya yang spesifik. Sekarang wajahnya bersih. Aku lihat dia..... kenapa begitu tidak asing ya?"

"Familiar? Di mana kamu melihatnya?"

"Apakah ini satu-satunya gambar? Apakah ada yang lebih jelas?"

“Ada”, Jack mencari foto lain, seluruh foto orang tidak berlengan itu anggota tubuhnya diterlihat dengan jelas, Seluruh fitur wajah pria dengan lengan yang patah itu sangat jelas dalam foto itu, foto ini hanya melihatkan muka close-up saja.

Lili Liu hanya melihat sekilas, “Ah!” dengan nada suara yang mengejutkan, karena dia terlalu kaget, ia langsung melemparkan ponselnya ke Jack Li.

“Ada apa?”, tanya Jack Li curiga.

Lili Liu seperti melihat hantu, wajahnya menjadi pucat dan tubuhnya gemetaran.

Tidak seperti sedang berpura-pura, Jack Li tahu itu.

"Sebenarnya ada apa?"

“Dia ... aku kenal dia”, Lili Liu panik dan bahkan tergagap.

Ada sesuatu yang terjadi.

Jack Li dengan cepat bertanya: "Apakah kamu kenal dia? Siapa dia?"

"Dia adalah Ye Ming. Pria yang meninggal itu adalah suaminya."

"Sonya Ye?!", Jack Li terkejut, "Apakah kamu ... apakah kamu yakin? Orang ini telah menjadi seperti ini."

"Aku yakin. Meskipun dia lebih kurus dari sebelumnya, tapi ini memang orang itu."

Jack Li berjalan keluar dari kamar rumah sakit Lili Liu dengan perasaan yang sangat bingung dan rumit.

Dugaan tentang si pembunuh yang terjadi beberapa hari yang lalu, dia dan Michael Fan berdebat satu sama lain, dan Michael fan mengatakan bahwa Sonya Ye adalah yang paling patut untuk dicurigai. Pada saat itu, dia mengejek dan mengkritik Michael Fan di hadapan semua orang, bahwa ia adalah orang yang sangat tidak normal.

Karena saat itu dia merasa bahwa dugaan Michael Fan salah.

Tapi sekarang si pembunuh sudah di depannya, dan itu adalah Sonya Ye. Dia tidak pernah berpikir bahwa Sonya Ye (ibu dari Monica Su, istri dari Robert Su) ternyata adalah pembunuhnya.

Saat mengetahui bahwa dugaan Michael Fan benar, Jack Li, yang selalu sombong itu, saat itu merasa sangat canggung dan malu.

"Bos, dokter mengatakan bahwa alat medis di sini terbatas, dan sementara hanya dapat merawat lukanya pasien dan melakukan sedikit transfusi darah untuknya, tetapi dia masih harus dipindahkan ke rumah sakit yang lebih besar untuk transfusi darah", ucap Kleyson Fan yang datang dari luar.

Jack Li berkata, "Setelah melakukan transfusi darah, pergi ke Rumah Sakit Rakyat Pertama di Kota Mei Jiang", Kebetulan Monica Su juga dirawat di sana, Apa yang akan terjadi jika ibu dan anak perempuannya bertemu?

Jack Li pun tidak tahu, dan dia bertanya-tanya dalam hati.

***

Saat kembali ke Rumah Sakit Rakyat Pertama di Kota Meijiang, salju turun begitu lebat.

Pembunuh diberikan transfusi darah dan infus, kemudian masa kritis telah lewat.

Pada saat ini, dia diisolasi pada kamar terpisah, dengan kaki diborgol dan diikat ke ranjang rumah sakit.

Meskipun dia hanya seorang wanita tua kurus, tetapi dia adalah seorang kriminal pembunuh brutal. Jack Li tidak berani bertindak ceroboh, sehingga mengutus Jeni Sun dan Kleyson Fan untuk melakukan penjagaan, dan mencari kesempatan untuk mempertanyakan motifnya dalam melakukan kejahatan.

Pembunuh itu hanya diam dan diam. Namun, setelah beberapa jam kemudian, Jeni Sun dan Kleyson Fan tetap tidak mendapatkan informasi apapun dari si pembunuh tersebut.

Tidak tahu apakah si pembunuh itu sengaja atau ada masalah dengan kepalanya, tidak peduli bagaimana mereka berdua menggunakan cara apapun, tetap saja tidak mendapatkan informasi sedikit pun.

Ketika Jack Li mendorong pintu untuk masuk, dia melirik pembunuh tersebut dan bertanya kepada Jeni Sun dan Kleyson Fan: "Apakah dia sudah mau bicara?"

Kleyson Fan memegang kepalanya dengan satu tangan dan menatap pembunuh di tempat tidur, tidak tahu apa yang dipikirkan oleh si pembunuh.

“Tidak, tidak bicara apapun sama sekali, sama seperti orang bisu dan tuli saja”, Jeni Sun menggelengkan kepalanya.

Jack Li tidak percaya bahwa dia tuli dan bisu, sebelumnya dia masih bicara, siapa yang tahu dia pura-pura bodoh.

"Apakah kamu masih mengenaliku?"

Jack Li tiba-tiba mendekatkan wajahnya dan menakut-nakuti wanita itu, hampir seluruh tubuhnya menempel ke dinding, dan badan yang kurus seperti monye dengan kedua mata yang besar, hampir seperti siput, menatap cemas ke arah Jack Li.

Ada reaksi, ini bukan tuli dan jika bisu pun ini sangat mustahil.

"Berpura-pura bodoh! Aku tahu siapa kamu", Jack Li menatap mata wanita itu dengan senyum yang sinis.

Tiba-tiba!

Wanita itu melompat-lompat di tempat tidur dan gerakan yang sangat ingin menyerang Jack Li.

Tindakan ini mengejutkan Jeni Sun dan Kleyson Fan, dan Jack Li dengan cepat melangkah mundur, menatap wanita yang tiba-tiba berbuat hal yang tak normal.

Tubuh wanita itu meronta-ronta dengan rantai besi yang mengibas dan akhirnya jatuh ke tempat tidur.

Wanita itu terengah-engah, gemetar, giginya terkikik, dan matanya yang besar seperti siput menatap Jack Li dengan amarah.

“Kamu tidak bilang, aku juga tahu siapa kamu”, Jack Li berkata, “Kamu adalah Sonya Ye.”

Kata-kata itu memang pendek, tetapi seolah memukuli wajah wanita itu dengan cambuk.

Wajahnya seketika masam dan ia mulai menggigil. Sepasang mata menakutkan itu seakan menyala terang, dan dia berteriak dengan nyaring, "Kamu jahanam! Kenapa kamu tidak mati saja! Mengapa kamu tidak mati saja!"

Di dalam kamar itu, hanya dia satu-satunya yang berseru dengan air mata dan kesakitan, seperti singa yang marah, tampak mengerikan.

Pada saat ini, ketiganya percaya bahwa dia tidak hanya bisa mencongkel bola mata dan menyiram asam sulfat, tetapi juga dapat memakan orang. Tidak mudah bagi Monica Su untuk bertahan hidup dari kejaran seekor singa.

Demikian pula, kata-kata yang pendek itu mengejutkan Kleyson Fan dan Jeni Sun.

"Bos, dari mana kamu tahu dia adalah Sonya Ye?", tanya Jeni Sun. Dia memang biasanya tidak bisa menahan kata-katanya, terutama saat mendengar berita mendadak seperti ini.

Kleyson Fan memandang Jack LI sambil menunggu jawabannya.

"Lili Liu mengenalinya."

Jeni Sun berkata, "Ternyata yang dikatakan oleh Michael Fan benar."

"Lalu mengapa dia harus mencelakai Monica Su? Itu putrinya sendiri!", Kleyson Fan tidak bisa mempercayai telinganya sendiri.

“Aku juga ragu, masih ada banyak misteri yang belum terselesaikan di dalam 2 kasus ini”, kata Jack Li sambil mengerutkan kening.

Selain pertanyaan ini, Jack Li memiliki serangkaian pertanyaan yang menunggu untuk dijawab.

Misalnya: Sonya Ye adalah seorang profesor universitas yang pensiun dalam waktu setengah tahun. Mengapa dia menjadi seperti ini sekarang?

Kedua, mengapa dia membunuh keluarganya sendiri? Apa yang terjadi padanya dan Robert Su? Apakah dia wanita yang berhubungan intim dengan Robert Su?

Kemudian, siapa yang meninggal dalam kasus di tanggal 18 Agustus? Mengapa kedua orang itu naik ke dalam mobil dari tempat yang berbeda tapi bisa turun di tempat yang sama? Apakah itu sebuah kebetulan atau sudah membuat janji terlebih dahulu?

Novel Terkait

Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu