Sang Pendosa - Bab 29 Kebenaran di Bawah Godaan (1)
Selain angin keras yang melolong di cuaca yang dingin, sekelilingnya tampak sunyi dan suram.
Entah kapan salju akan berhenti turun, di bawah cahaya lampu pinggir jalan, jalan pun tampak berwarna putih, membuat orang tidak dapat melihat ujung jalan.
Seperti yang diketahui, setelah Jack Li menggendong Sonya Ye masuk ke dalam mobil, ia bukannya membawa dia ke panti rehabilitasi, malah membawanya ke penjara interpol tingkat kota.
Mengenai tersangka pemakaian narkoba, sebagai seorang polisi yang mempunyai segudang pengalaman, dia seharusnya mengerti, pertama-tama harus merehabilitasi tersangka, lalu membawanya ke penjara untuk diinterogasi.
Namun, cara menghadapi masalah Jack Li kali ini jauh berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya.
Pertanyaannya adalah, dia berbuat seperti ini sebenarnya karena apa?
Tiga orang lain yang berjalan bersamanya pun juga terheran dan bertanya-tanya.
“Pak ketua, jika menghentikan pengobatannya secara mendadak dan memenjarakan Sonya Ye, ini akan sangat membahayakan dia. Apakah tidak sebaiknya kita menempatkan dia di panti rehabilitasi dulu untuk berobat, lalu setelah diberi keputusan barulah pindah ke penjara atau diinterogasi?”
“Aku punya rencana sendiri”, Jack Li menjawab secara spontan dan tidak menghiraukan peringatan Karina Huang.
Karina Huang melirik Jack Li, mengambil nafas dalam-dalam, mengambil resiko untuk kehilangan pekerjaannya dan bertanya sekali lagi: “Apakah kamu sudah menyiapkan dokter dan peralatan medis di dalam penjara untuk menangani Sonya Ye?”
“Tidak.”
“Kalau begitu, ini…….bukankah sedikit tidak pantas? Kalau sampai Direktur Zhou tahu, maka akan......“ Ucapan selanjutnya tidak diucapkan Karina Huang.
Karina Huang tahu pasti emosi Jack Li, karena itu ada beberapa perkataan yang hanya bisa diucapkan sampai situ.
Walaupun begitu, dia tidak menyerah begitu saja. Dengan siku tangannya, ia menyenggol Kleyson Fan, memberi isyarat agar dia membantunya berbicara.
Meskipun setiap kali menjalankan tugas, Kleyson Fan tidak pernah takut akan mara bahaya dan selalu berada di paling depan, tetapi jika menyuruh dia berbicara untuk menentang keputusan atasannya, maka dia pantas menjadi seorang penakut yang sebenarnya.
Melihatnya tidak ada pergerakan, Karina Huang marah sembari mengatupkan mulutnya.
Yang takut akan ketegasan Jack Li tidak hanya Kleyson Fan seorang, namun termasuk Jeni Sun.
Jeni Sun tahu posisinya yang rendah dan kurang dianggap, ditambah lagi ia merupakan anak magang yang baru bergabung dengan tim interpol bulan lalu. Tentang keputusan ketua, dia tidak enak untuk mengutarakan pendapat, takutnya bukannya bisa membantu, malah merepotkan diri sendiri.
Tepat di saat ketiga orang tersebut saling memberikan isyarat, mereka mendengar Jack Li berkata dengan tenang: “Aku tidak mau peduli terlalu banyak, asalkan kasus bisa terselesaikan, itu saja sudah cukup.”
Apa?
3 orang itu membelalakkan mata, melihat Jack Li dengan tidak percaya, dalam hati berkata: Apakah dia ini masih Ketua Li yang sama yang sangat diandalkan Direktur Zhou itu?
Karina Huang tidak berhasil mengutarakan pendapatnya, hanya bisa menutup mulut tak berdaya, kepalanya disandarkan ke kursi, lalu istirahat sejenak.
***
Karena jalanan tertutupi salju, mobil pun berjalan pelan. 1 jam kemudian, akhirnya tibalah di kantor interpol tingkat kota.
Selagi Sonya Ye sedang tertidur pulas, Jack Li dan Kleyson Fan perlahan-lahan membawanya masuk ke penjara interpol.
Begitu saja, Sonya Ye terkurung di penjara yang gelap gulita itu.
Sambil menunggu dia terbangun, langit sudah sangat terang, keadaan akan berubah total.
Michael Fan baru mendapat kabar ini pada hari kedua.
Ketika dia segera menyusul ke kantor interpol tingkat kota, Sonya Ye baru saja tidur. Karena kecanduannya kambuh, Jack Li menyuruh Karina Huang untuk kembali menyuntiknya obat penenang.
“Kebenarannya saja belum terungkap, lalu kenapa kamu mengurungnya di penjara?”, Michael Fan bertanya terengah-engah kepada Jack Li.
“Barang bukti berupa orang dan bendanya sudah ada, pelakunya adalah dirinya. Harus bagaimana lagi supaya terungkap?”, wajah Jack Li berubah masam.
“Semua barang bukti yang ada di tanganmu itu belum tentu asli.”
Jack Li seolah mendengar cerita fantasi, sesaat kemudian tertawa terbahak-bahak, “Barang bukti di tanganku ini bukankah kamu yang memberinya? Rapat sebelumnya kamu juga bilang pelakunya adalah Sonya Ye. Kenapa baru beberapa hari saja, kamu sudah mengubah opinimu?”
Setelah berkata demikian, tawa di wajahnya menghilang dan kembali dingin dan serius.
Michael Fan agak canggung, beberapa hari kemarin memang benar dia yang menebak bahwa pelakunya adalah Sonya Ye, lagipula kedua orang itu juga sempat berdebat.
Namun, tepat pada hari kemarin, dia tiba-tiba merasa ada yang tidak beres, di mana ketidakberesan itu, dia saat ini belum bisa mengatakannya.
Melihat Michael Fan tidak berbicara, Jack Li mendengus dan berkata dengan santai: “Yang mengatakan pelakunya adalah Sonya Ye adalah dirimu, tetapi sekarang yang mengatakan Sonya Ye bukan pelakunya juga adalah kamu. Sebenarnya apa maksudmu? Apa kamu merasa mempermainkan orang itu menyenangkan?“
“Aku tidak mempermainkan kalian, aku hanya merasa ada teka-teki yang belum terselesaikan”, dari mata Michael Fan tampak kejujurannya.
“Teka-teki apa?”
“Monica Su.”
“Bukankah Monica Su adalah korban? Kamu selalu berhubungan dengannya, apakah kamu menemukan sesuatu?“
Michael Fan menggelengkan kepala.
Wajah Jack Li merah padam, lalu mengucapkan kata-kata kasar, “Kalau tidak menemukan apa-apa, untuk apa kamu bicara yang tidak penting itu!“
“Sementara ini aku belum menemukannya, tetapi itu tidak berarti aku tidak dapat menemukannya.“
“Kalau begitu tunggu kamu bisa menemukannya barulah bicara!”, Jack Li mulai marah.
Setelah berkata demikian, ia lalu pergi ke arah ruang rapat.
Michael Fan melangkah berlari ke depan dan menghadang Jack Li.
“Apa yang sebenarnya mau kamu lakukan?“, Jack Li mulai gusar.
“Kenapa kamu tidak membawanya ke panti rehabilitasi dulu?“, Michael Fan bertanya. Ini adalah tujuan utama dia datang secepat mungkin ke kantor interpol tingkat kota.
Awalnya, dia tidak habis pikir mengapa Jack Li berubah, tetapi kemudian dia berpikir lagi, Michael Fan merasa Jack Li pasti mempunyai tujuan yang lain.
Mengenai apa itu tujuannya, dia seakan sudah dapat menebaknya. Namun, dia berharap itu tidak seperti tebakannya, kalau tidak, dia benar-benar akan memandang rendah Jack Li yang mempunyai julukan “Badan Intelijen yang Jujur” itu.
Jack Li mengernyitkan alis, menatap tajam pemuda yang keras kepala itu, lalu berkata dengan dingin : “Bukan urusanmu.”
“Bukan urusanku?”, Michael Fan tertawa kecil, “Kalau memang bukan urusanku, lalu kenapa menyuruhku datang untuk membantu tim satuan tugas?”
“Aku mengundangmu hanya untuk menghipnotis Monica Su, urusan yang lain tidak perlu kamu khawatirkan.”
Setelah berkata itu, Jack Li tidak lagi mempedulikan Michael Fan. Wajahnya cemberut, lalu berjalan lurus ke ruang rapat.
Amarah Michael Fan tak terbendung lagi, dengan suara keras menghadap punggung Jack Li dan berkata: “Dasar kacang yang lupa pada kulitnya! Tak disangka kalian ayah dan anak semuanya tidak berguna!”
Tubuh Jack Li bergetar, ia menoleh, lalu melangkah tepat di depan Michael Fan.
“Kamu bilang apa? Ucapkan sekali lagi!”
Pada saat yang bersamaan, otot wajahnya bergerak menunjukkan amarah yang meluap. Ia mengepalkan kedua tangannya, seakan-akan sedang berusaha sekuat tenaga untuk menahan agar tangannya tidak melayang ke wajah Michael Fan.
Michael Fan sedikit bergetar, Jack Li yang sedang gusar memang sedikit menyeramkan. Akan tetapi, ia tidak boleh kalah. Lagipula, ia juga adalah pria yang hebat dan perkasa, bagaimana mungkin bisa takut dengan Jack Li?
“Kalau begitu, apakah kamu dan ayahmu bukan kacang lupa kulitnya?“
“Jangan menilai sesuatu hanya dari hal kecil. Ayahku dari dulu adalah orang yang berhati besar, selamanya tidak akan melupakan jasa orang yang telah membantunya. Tetapi kamu, ucapanku ini mungkin agak kasar, kredibilitasmu ini patut dipertanyakan“, Ucapan Jack Li penuh makna, sangat jelas bahwa ia sedang membicarakan masalah Michael Fan yang mengatakan Sonya ye bukan pelakunya.
Alis Michael Fan bergerak sedikit, lalu ia menatap wajah depan matanya yang tak asing itu, terkejut dan tampak kecewa, “Memang buah jauh tak jatuh dari pohonnya! Aku sudah paham. Kalau bisa, aku berharap tidak pernah mengenal ayahmu.“
Ini adalah ucapannya yang jujur, jika waktu boleh diputar kembali, dia tidak akan berteman dengan David Li. Jika tidak mengenalnya, maka hidupnya pasti akan jauh lebih indah. Sayangnya, waktu tidak dapat diputar ulang......
Suara itu perlahan menghilang, pintu ruang rapat terbuka, direktur kepolisian yang baru menjabat, Deni Zhou karena mendengar ada pergerakan lalu berjalan keluar.
Melihat suasana dua orang yang penuh amarah itu, Deni Zhou langsung berkata sembari tersenyum: “Wah, Dokter Fan sudah datang. Kebetulan sekali, tadi aku baru saja berkata kepada Jeni Sun dan menyuruhnya memberitahumu untuk datang rapat. Ketua Li sungguh hebat bisa menemukanmu, dalam mengerjakan 2 kasus ini, kerja sama kalian sangat bagus dan kompak. Setelah kasus ini selesai, aku akan memberi laporan kepada pihak provinsi. Aku percaya pihak atasan pasti akan sangat kagum pada kalian, masa depan kalian juga akan sangat terang!“
Ucapan ini benar-benar seperti “satu orang bekerja akan lebih baik dibanding bekerja ramai-ramai“, keduanya sama-sama dipuji. Memang tidak salah dia adalah atasan tertinggi kepolisian, ilmu membujuknya juga sangat hebat.
Jack Li kembali tenang, lalu melirik Michael Fan, tak tahan dia pun berkata: “Yang lalu biarlah berlalu, menjadi pria harus jantan, untuk apa meributkan hal-hal yang lalu.“
“Aku tidak seperti kebanyakan orang yang tidak berani mengingat masa lalu. Kuberitahu, semua orang yang tidak berani mengenang masa lalu, dia pasti sedang takut akan hal itu”, Michael Fan tidak memberi muka pada Jack Li, ucapannya terlihat jelas menyakitkan.
Wajah Jack Li menunjukkan sedikit rasa tidak percaya diri, tetapi itu hanya sebentar saja. Tak lama kemudian, ia kembali tenang.
“Ketua, mari kita masuk! Semua orang sudah menunggu.”
Deni Zhou menganggukkan kepala, dengan ramah menarik lengan Michael Fan, lalu membujuknya dan berkata: “Mari, Dokter Fan, kamu juga ikut masuk.”
Novel Terkait
His Soft Side
RiseCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinKisah Si Dewa Perang
Daron JayGue Jadi Kaya
Faya SaitamaSang Pendosa×
- Bab 1 Serangan di Tengah Malam
- Bab 2 Teror Kembali Terulang
- Bab 3 Orang yang Selamat (1)
- Bab 4 Orang yang Selamat (2)
- Bab 5 Orang yang Selamat (3)
- Bab 6 Hipnotis
- Bab 7 Semuanya Sudah Siap
- Bab 8 Tempat Kejadian Peristiwa
- Bab 9 Ruangan Bawah Tanah Tempat Pembuatan Narkoba
- Bab 10 Mayat dalam Dapur
- Bab 11 Orang yang Dicurigai (1)
- Bab 12 Orang yang Dicurigai (2)
- Bab 13 Orang yang Dicurigai (3)
- Bab 14 Robert Su dan Istrinya
- Bab 15 Keberadaan yang Tidak Diketahui
- Bab 16 Menghipnotis Lagi
- Bab 17 Penemuan yang Tak Terduga
- Bab 18 Berita dari Kedokteran Forensik
- Bab 19 Berburu Sosok Tidak Berlengan (1)
- Bab 20 Berburu Sosok Tidak Berlengan (2)
- Bab 21 Berburu Sosok Tidak Berlengan (3)
- Bab 22 Berburu Sosok Tidak Berlengan (4)
- Bab 23 Ternyata Seorang Wanita
- Bab 24 Identitas Orang Tidak Berlengan
- Bab 25 Musibah yang Diakibatkan oleh Narkoba
- Bab 26 Efek dari Kecanduan Narkoba
- Bab 27 Keanehan Monica Su
- Bab 28 Kebingungan Michael Fan
- Bab 29 Kebenaran di Bawah Godaan (1)
- Bab 30 Kebenaran di Bawah Godaan (2)
- Bab 31 Kebenaran di Bawah Godaan (3)
- Bab 32 Kebenaran di Bawah Godaan (4)
- Bab 33 Menyelidiki Robert Su
- Bab 34 Kekasih Robert Su (1)
- Bab 35 Kekasih Robert Su (2)
- Bab 36 Kekasih Robert Su (3)
- Bab 37 Menulis Surat untuk Julia Gu
- Bab 38 Kebodohan Julia Gu
- Bab 39 Pelakunya adalah Ibunya Julia Gu
- Bab 40 Ibunya Julia Gu Menyerang Polisi
- Bab 41 Ibunya Julia Gu Menyalahkan Dirinya Sendiri
- Bab 42 Menghipnotis Ibunya Julia Gu (1)
- Bab 43 Menghipnotis Ibunya Julia Gu (2)
- Bab 44 Menginterogasi Ibunya Julia Gu
- Episode 45 Partisipasi Reporter
- Episode 46 Pertemuan Ibu dan Anak
- Bab 47 Mencurigai Monica Su
- Bab 48 Kecurigaan yang Mulai Terungkap
- Bab 49 Percakapan di Dalam Penjara (1)
- Bab 50 Percakapan di Dalam Penjara (2)
- Bab 51 Perubahan Natalie Shen
- Bab 52 Bunuh Diri
- Bab 53 Penangkapan Michael Fan (1)
- Bab 54 Penangkapan Michael Fan (2)
- Bab 55 Penangkapan Michael Fan (3)
- Bab 56 Michael Fan Kabur
- Bab 57 Menginterogasi Michael Fan
- Bab 58 Berjalan Keluar dengan Langkah Besar
- Bab 59 Hasil Identifikasi yang Dicurigai
- Bab 60 Meminta Bantuan Stephen Tang
- Bab 61 Penemuan yang Luar Biasa
- Bab 62 Berterus Terang
- Bab 63 Kebenaran yang Mengejutkan
- Bab 64 Niatan yang Timbul Seketika
- Bab 65 Pengkhianat Tim Satuan Tugas Khusus
- Bab 66 Seekor Rubah Licik
- Bab 67 Membongkar Kebohongan (1)
- Bab 68 Membongkar Kebohongan (2) (Tamat)