Sang Pendosa - Bab 28 Kebingungan Michael Fan
Sebenarnya apa yang dia sembunyikan?
Michael Fan juga tdak tahu, tetapi dia yakin itu pasti sesuatu yang tidak diketahuinya.
“Polisi telah menangkap orang yang telah menyerangmu”, kata Michael Fan sambil memperhatikan reaksi dari Monica Su.
Seketika suasana menjadi tenang.
“Benarkah? Baguslah kalau begitu. Dia di mana sekarang?”
Monica Su pun tersenyum, bisa dibilang, itu adalah senyuman yang sangat tak enak dilihat.
Hidung dan bibir yang terluka parah hingga berubah bentuk karena disiram asam sulfat. Wajah yang belum sembuh membuat lukanya sedikit terbuka saat tersenyum, dikarenakan sakit, seluruh wajahnya pun kembali mengerut.
Meskipun Michael Fan telah melihat wajah seperti ini berkali-kali, namun dampak yang dia rasakan terus bertambah dan tidak berkurang sedikitpun.
Melihat gadis yang sekarang terbaring di depannya telah kehilangan kecantikannya, membuat Michael Fan kembali menolak pemikiran yang tadi, bagi anak perumpuan yang berada di masa kasmaran seperti sekarang, apakah ada yang lebih penting daripada parasnya?
“Dia sedang terluka, jadi sekarang sedang berada di departemen bedah!”
“Ooh”, jawab Monica Su yang terlihat sedikit kecewa.
Kenapa dia terlihat kecewa? Apakah karena polisi tidak langsung memasukkan Sonya Ye ke penjara?
Michael Fan bertanya dalam hati.
“Kamu sudah tahu siapa pelakunya?”, tanya Michael Fan dengan pasti.
Tiba-tiba keheningan menyelimuti kamar itu.
Michael Fan mengira dia tidak akan menjawabnya atau mengatakan dia lupa pelakunya siapa, bagaimanapun dia pernah mengalami amnesia sesaat..
“Aku tahu”, jawab Monica Su.
Michael Fan pun mendengar suara dia menggertakan giginya.
Begitu bencinya kah dia dengan ibunya?
Ooh, benar juga, Sonya telah menghancurkan wajahnya dan mencongkel bola matanya. Jika dia membencinya itu merupakan hal yang wajar.
“Kamu tidak usah khawatir, dia tidak akan bisa menyakitimu lagi. Sekarang dia sudah berada di tangan polisi, dan dia tidak akan bisa lolos dari sanksi hukum yang berlaku”, Michael Fan mencoba untuk menghiburnya dan mencoba mengangkat kebencian dari hatinya.
Bagaimanapun dia masih muda, perjalanan hidupnya masih sangat panjang, tidak mungkin dia hidup dalam kebencian terus-menerus.
“Lebih baik siksa dia hingga tubuhnya terbelah-belah, atau langsung mencongkel tulangnya saja”, kata Monica Su dengan penuh kebencian.
Setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Monica Su, Michael Fan merasa seluruh tubuhnya menjadi dingin, apakah ini perkataan dari seorang manusia? Ini seperti hantu yang berasal dari neraka.
Seorang anak bisa begitu membenci ibunya sendiri, apakah ini merupakan kegagalan yang besar bagi seorang ibu?
“Sebenarnya sekarang dia sudah sangat menderita, tidak ada suami maupun anak-anak di sampingnya, dan setiap hari dia juga harus merasakan pahitnya kecanduan narkoba”, kata Michael Fan secara tidak sengaja, dengan mata yang mengarah pada wajah Monica Su.
“Itu sangat pantas untuknya!”, sepenuhnya tidak ada rasa prihatin dan simpati kepada ibunya, tidak hanya itu, Michael Fan juga merasa sepertinya dia sangat senang dengan apa yang telah diderita ibunya sekarang.
Monica Su yang sekarang sangatlah normal, tidak terlihat seperti orang yang kehilangan akal sehat.
Michael Fan bertanya dengan ragu: “Menurutmu Robert Su itu orang yang seperti apa?”
Setelah mendengar pertanyaan itu, Monica Su sedikit terdiam.
Michael Fan dengan sabar menunggu jawaban darinya, dia juga ingin tahu bagi Monica Su sosok ayahnya itu seperti apa, dia ingin tahu pendapatnya tentang pria yang telah menggunakan narkoba untuk menghancurkan istrinya.
Setelah menunggu hingga waktu yang sangat-sangat lama, hingga Michael Fan mengira dia tidak akan menjawab pertanyaan tersebut, Monica Su tida-tiba menggerakkan bibirnya, mengatakan sesuatu yang membuat Michael Fan sedikit kebingungan.
“Kadang-kadang...... dia sangat baik, kadang juga....sangat tidak perhatian....sangat egois.”
Tidak perhatian? Egois?
Ini adalah pernyataan seorang putri tentang sosok ayahnya? Kenapa terlihat seperti pernyataan seorang putri pada belahan jiwanya?
Namun, ada hal yang lebih penting jika dibandingan dengan Sonya Ye, dia terlihat tidak terlalu membenci Robert Su, jadi penyebabnya itu apa?
Michael Fan berpikir keras tetapi tetap buntu.
Jika dipikir-pikir lagi, semua masalah ini terjadi karena Robert Su. Karena perselingkuhan yang dilakukan olehnya, menyebabkan Sonya Ye melakukan semua ini, dan juga Robert Su lah yang memberikan narkoba itu pada Sonya Ye, hingga menyebabkan Sonya Ye menjadi overdosis, itulah yang menyebabkan bola mata Monica Su dicongkel dan wajahnya hancur.
Bagaimana pun, seharusnya kebenciannya pada Robert Su jauh lebih besar dibandingkan pada Sonya Ye.
Tetapi malah kebalikannya, dia hanya mengatakan, “Kurang perhatian, egois” dan “Kadang kala sangat baik”.
Kepala Michael Fan penuh dengan pertanyaan, tidak mengerti atas apa yang terjadi, dia sampai tidak tahu pertanyaan apa yang harus di berikan kepada Monica Su.
“Apakah aku salah mengatakan sesuatu?”, tanya Monica Su secara tiba-tiba.
Mungkin merasa setelah selesai menjawab, belum terdengar suara dari Michael Fan lagi.
Michael Fan tidak menjawabnya, dan kembali bertanya: “Menurutmu apakah dia seorang ayah yang baik?”
Monica Su terdiam sebentar, kemudian dengan pelan menganggukkan kepalanya.
Melihat respons dari Monica Su, tidak tahu kenapa, aura kemarahan muncul di dalam hati Michael Fan.
“Apa yang bagus dari dia?”, tanya Michael Fan dengan nada marah.
Monica Su seakan merasakan kemarahan dari dia, dan tiba-tiba mengatakan sesuatu, “Dia mencintaiku dan menyayangiku”.
Michael Fan terdiam, kata-kata yang baru keluar dari mulut Monica Su seakan menahan tenggorokannya untuk berbicara, dan di saat itu juga api kemarahannya pun hilang.
Apakah ada yang lebih penting dari “Mencintaiku dan menyayangiku”.
Kemarahan Michael Fan pun padam, dalam hati berpikir: Mungkin dia telah berpikir ke arah yang salah. Robert Su hanya membenci Sonya Ye, meskipun dia bukanlah seorang suami yang baik, tapi dia adalah seorang ayah yang baik.
“Kenapa kamu menjadi diam?”, dengan nada sedikit mengejek.
Michael Fan pun sudah tidak berbicara dengan Monica Su, dia pun tidak mempedulikan ejekan dari Monica Su.
Monica Su juga terlihat tidak memiliki niat untuk berbicara lagi, hanya menutup mulutnya dan tidur.
Michael Fan pun berdiri, dan berjalan ke arah jendela, langit pun perlahan-lahan mulai gelap, lampu jalan yang biasanya menyilaukan sekarang berubah menjadi sedikit gelap, dan keadaan ini menjadi sangat membingungkan.
“Mungkinkah aku sudah salah?”, tanya Michael Fan pada dirinya sendiri.
Yang menjawab pertanyaan dia adalah kesunyian yang ada di sekitarnya dan juga jurang tanpa dasar didalam hatinya.
Selama menjadi seorang dokter psikolog, selain masalah yang terjadi 5 tahun lalu, dia tidak pernah seperti hari ini, bagaikan tidak bisa keluar dari timbunan lumpur, meskipun terkadang muncul kilat cahaya didalam pikirannya yang gelap, namun disaat dia melihatnya lebih jelas ke arah gelap tersebut, kilatan cahaya tersebut bagaikan bunga yang mekar tiba-tiba menghilang.
Dia sudah kebingungan, dia seperti tersesat, berpikir jika dia bisa lebih dulu mengungkapkan kasus ini, tetapi di saat seperti, dia menyadari jika kebenaran masih berada sangat jauh dari jangkauannya.
Novel Terkait
My Cute Wife
DessyPenyucian Pernikahan
Glen ValoraLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieMr. Ceo's Woman
Rebecca WangHarmless Lie
BaigeUnperfect Wedding
Agnes YuMy Lifetime
DevinaSang Pendosa×
- Bab 1 Serangan di Tengah Malam
- Bab 2 Teror Kembali Terulang
- Bab 3 Orang yang Selamat (1)
- Bab 4 Orang yang Selamat (2)
- Bab 5 Orang yang Selamat (3)
- Bab 6 Hipnotis
- Bab 7 Semuanya Sudah Siap
- Bab 8 Tempat Kejadian Peristiwa
- Bab 9 Ruangan Bawah Tanah Tempat Pembuatan Narkoba
- Bab 10 Mayat dalam Dapur
- Bab 11 Orang yang Dicurigai (1)
- Bab 12 Orang yang Dicurigai (2)
- Bab 13 Orang yang Dicurigai (3)
- Bab 14 Robert Su dan Istrinya
- Bab 15 Keberadaan yang Tidak Diketahui
- Bab 16 Menghipnotis Lagi
- Bab 17 Penemuan yang Tak Terduga
- Bab 18 Berita dari Kedokteran Forensik
- Bab 19 Berburu Sosok Tidak Berlengan (1)
- Bab 20 Berburu Sosok Tidak Berlengan (2)
- Bab 21 Berburu Sosok Tidak Berlengan (3)
- Bab 22 Berburu Sosok Tidak Berlengan (4)
- Bab 23 Ternyata Seorang Wanita
- Bab 24 Identitas Orang Tidak Berlengan
- Bab 25 Musibah yang Diakibatkan oleh Narkoba
- Bab 26 Efek dari Kecanduan Narkoba
- Bab 27 Keanehan Monica Su
- Bab 28 Kebingungan Michael Fan
- Bab 29 Kebenaran di Bawah Godaan (1)
- Bab 30 Kebenaran di Bawah Godaan (2)
- Bab 31 Kebenaran di Bawah Godaan (3)
- Bab 32 Kebenaran di Bawah Godaan (4)
- Bab 33 Menyelidiki Robert Su
- Bab 34 Kekasih Robert Su (1)
- Bab 35 Kekasih Robert Su (2)
- Bab 36 Kekasih Robert Su (3)
- Bab 37 Menulis Surat untuk Julia Gu
- Bab 38 Kebodohan Julia Gu
- Bab 39 Pelakunya adalah Ibunya Julia Gu
- Bab 40 Ibunya Julia Gu Menyerang Polisi
- Bab 41 Ibunya Julia Gu Menyalahkan Dirinya Sendiri
- Bab 42 Menghipnotis Ibunya Julia Gu (1)
- Bab 43 Menghipnotis Ibunya Julia Gu (2)
- Bab 44 Menginterogasi Ibunya Julia Gu
- Episode 45 Partisipasi Reporter
- Episode 46 Pertemuan Ibu dan Anak
- Bab 47 Mencurigai Monica Su
- Bab 48 Kecurigaan yang Mulai Terungkap
- Bab 49 Percakapan di Dalam Penjara (1)
- Bab 50 Percakapan di Dalam Penjara (2)
- Bab 51 Perubahan Natalie Shen
- Bab 52 Bunuh Diri
- Bab 53 Penangkapan Michael Fan (1)
- Bab 54 Penangkapan Michael Fan (2)
- Bab 55 Penangkapan Michael Fan (3)
- Bab 56 Michael Fan Kabur
- Bab 57 Menginterogasi Michael Fan
- Bab 58 Berjalan Keluar dengan Langkah Besar
- Bab 59 Hasil Identifikasi yang Dicurigai
- Bab 60 Meminta Bantuan Stephen Tang
- Bab 61 Penemuan yang Luar Biasa
- Bab 62 Berterus Terang
- Bab 63 Kebenaran yang Mengejutkan
- Bab 64 Niatan yang Timbul Seketika
- Bab 65 Pengkhianat Tim Satuan Tugas Khusus
- Bab 66 Seekor Rubah Licik
- Bab 67 Membongkar Kebohongan (1)
- Bab 68 Membongkar Kebohongan (2) (Tamat)