Sang Pendosa - Bab 40 Ibunya Julia Gu Menyerang Polisi
Jeni Sun sangat kesal, pelakunya sudah di depan mata, tapi malah dibiarkan kabur begitu saja.
“Kita kejar, jangan biarkan dia lolos. Di malam yang sunyi ini, dia pasti tidak jauh perginya dan bisa saja dia bersembunyi di dalam koridor tangga.”
Setelah Jeni Sun selesai berbicara, tidak menunggu jawaban dari Stephen Tang, langsung membuka pintunya, sambil memegang pistol dan lari menuju keluar.
“Aaaa!!”
Satu kaki baru menginjak pintu depan rumah, di luar pintu tiba-tiba muncul sebuah tangan, dengan erat menangkap tangan Jeni Sun yang memegang pistol, dan tangan satunya lagi dengan erat memegang pinggang Jeni Sun.
Jeni Sun tiba-tiba diikat dan ditahan, sepertinya orang ini sudah bersiap-siap menunggu di luar dan orang yang keluar pertamalah yang akan ditangkapnya.
Jeni Sun merupakan lulusan akademi kepolisian yang sangat terampil, ilmu bela diri adalah keahlian dia. Tapi orang ini tidak hanya tenaganya saja yang kuat, kekuatan dan kecerdasannya juga tidak bisa dibandingkan dengan yang lain.
Meskipun Jeni Sun mendorongnya dengan siku tangan kiri selama apapun, orang ini tetap tidak bisa diajak kompromi, bahkan ia sampai mengeluarkan suara sakit pun, tetap tidak mau dilepasnya.
Sepertinya kalau ingin menangkapnya, orang tersebut harus dikorbankan.
“Nona, lebih baik kamu tidak usah bersusah payah lagi. Meskipun saya tidak punya keahlian bela diri, tapi setidaknya saya masih punya banyak tenaga. Dari pinggang kecil kamu ini, saya bahkan tidak perlu mengeluarkan tenaga! Kalau kamu tidak mau pinggang ini terluka, hentikanlah sekarang juga!”
Dari mendengar suaranya sudah jelas seperti suara Natalie Shen.
Dia tidak pergi, tetapi malah menunggu mereka di depan pintu. Natalie Shen ini sangat bodoh dan juga licik.
Jeni Sun dengan kesal berpikir.
“Kamu tahu apa yang kamu lakukan sekarang? Jika kamu menyerang polisi, kesalahan kamu akan bertambah satu lagi! Kalau kamu berani melukai pinggangku, kamu akan dikenakan sanksi berat dan kamu tidak akan bisa lolos!”
Jeni Sun begitu disentuh olehnya, ia merasa kelelahan dan tidak berdaya, tetapi mulutnya masih terus berbicara dan menasehati Natalie Shen.
“Pinggangmu luka atau tidak, saya tetap sudah terkena hukuman berat, saya hanya bertambah satu kasus saja”, Natalie Shen berkata dengan jujur.
“Kamu adalah……pelaku yang mencongkel bola mata dan menyiram asam sulfat itu?
Natalie Shen dengan bangga tertawa berkata, ”Menurut kamu bagaimana?”
Jeni Sun bergetar, dan berpikir: Wanita yang sudah tidak waras ini, hal apapun bisa saja dilakukannya, jika…..jika di badan Natalie Shen menyimpan asam sulfat, jika asal sulfat itu disiramkan ke muka dia, maka itu… itu akan …..
Sangat seram!
Jeni Sun tidak berani berpikir lagi, jika tidak bisa dilawan dengan cara keras, jadi pakai cara lembut saja. Orang baik tidak melawan orang gila, menenangkan Natalie Shen terlebih dahulu, melindungi pinggang dan paling penting muka.
“Bibi, kamu bercanda kan? Kamu kelihatannya begitu baik hati, tidak kelihatan seperti orang jahat?”
“Saya tidak punya suami, tidak punya anak, tidak takut siapapun, lagipula dendam ku sudah dibalaskan.”
Natalie Shen sangat keras kepala.
Jeni Sun tidak mau melawan orang yang tidak takut mati, dia masih muda, karirnya baru mau berkembang dan juga belum merasakan dunia percintaan.
Di saat ini jangan sampai Natalie shen melukai pinggangku, kalau sampai akibatnya cacat? Jangan sampai Natalie Shen merusak kecantikan dia, membuat dia tidak berani untuk bertemu orang-orang.
Jeni sun berjuang melawannya lagi, ternyata tenaga Natalie Shen sangat kuat, lengan yang ada di pinggangnya meskipun kurus, tapi tulang itu sekeras besi yang memegangku dengan erat, tangan ku yang memegang pistol juga dipegang dengan erat olehnya.
Dia sangat khawatir dan berteriak: "Stephen Tang, Michael Fan, Kalian berdua lama sekali, cepat tolong saya!”
Stephen Tang memang bernyali kecil, kali ini dia juga tidak membawa pistol, jadi di saat Jeni sun membuka pintunya dan tertangkap, dia langsung mundur.
Di saat ini, terdengar teriakan dari Jeni Sun, kalau dia bersembunyi terus juga tidak ada gunanya, jadi, dia langsung berjalan keluar rumah.
Natalie Shen menatapnya, dengan waspada menyuruhnya: “Keluarkan pistol kamu. Kalau tidak saya akan patahkan pinggang dia!”
“Saya tidak punya pistol”, Stephen Tang berkata.
“Sembarangan! Kalian polisi melaksanakan tugas, mana mungkin tidak membawa pistol?”
“Saya hanyalah seorang juru IT, bertanggung jawab di bagian teknologi, melaksanakan tugas dengan menangkap orang bukan urusan saya.”
“Ada apa kamu datang kemari? Kamu kira sayang gampang untuk dilawan?”, Natalie Shen mengencangkan tenaganya dan mengeluarkan ekspresi yang jahat.
Jeni Sun berteriak kesakitan, dia merasa kalau begini terus, usus dia bisa terluka.
“Haah, dia tidak membohongi kamu, di dalam kantor polisi dia adalah seorang juru IT. Dia tidak membawa pistol, kalau tidak percaya, kamu boleh mengeceknya.”
“Suruh saya mengeceknya? Kamu kira saya gampang ditipu? Nona, kalau kamu mau mencoba bermain dengan saya, masih belum waktunya!”
“Dia bilang dia tidak membawa pistol, kamu tidak percaya, suruh kamu periksa, kamu malah kira aku mempermainkanmu, jadi apa maumu?”
“Keluarkan kantongmu!”, Natalie Shen menyuruh Stephen Tang
Untuk membuktikan bahwa kamu tidak membawa pistol, kantong pakaian Stephen tang sudah semua dicek, pokoknya semua tempat untuk menyimpan pistol sudah diperlihatkan semua kepada Natalie Shen.
Selain ponsel, satu USB dan beberapa data, di badan nya tidak ada barang lagi, apalagi pistol.
“Saya tidak membohongi kamu”, Stephen Tang berkata.
Natalie Shen agak meringakan tangannya, tapi tetap memegang erat tangan Jeni Sun.
Setelah Stephen Tang selesai berbicara, Michael Fan tiba-tiba jalan keluar dari rumah tersebut.
Jeni Sun sangat kesal, orang kutu buku ini tidak datang di saat kondisi menengangkan, sekarang juga merasa sangat santai, apakah dia tidak mendengar kalau aku berteriak kesakitan?
Gara-gara dia, aku jadi begini, tertangkap oleh si pelaku, tapi dia malah tidak panik dan tidak membantu, benar-benar sangat jahat!
Jeni Sun dengan kesal memarahi di dalam hati Michael Fan.
“Kamu siapa lagi? Cepat keluarkan pistolmu, atau saya akan mematahkan pinggangnya”, Natalie Shen panik, menatap Michael Fan dengan sikap waspada sambil mengarah mendekati Michael Fan.
Dari sekian banyak orang, kali ini Natalie Shen tiba-tiba panik.
“Saya tidak punya pistol”. Michael Fan berkata
“Tidak mungkin! Kalian telah membohongi saya sekali, jangan harap bisa membohongi saya untuk yang kedua kali. Nona, temanmu tidak ada satu pun yang membelamu. Terpaksa saya harus merelakanmu”, Setelah itu, Natalie Shen dengan sekuat tenaga memegang erat tangannya lagi.
“Aaaa…..”, Jeni Sun berteriak kesakitan.
“Saya tidak membohongi kamu, saya adalah seorang dokter psikolog, saya mendengar kabar kalau Julia Gu sedang terbaring di kasurnya, saya datang ke sini khusus untuk mengobati dan menolong dia”, Michael Fan dengan cepat menjawabnya.
Mendengar penjelasannya, Natalie Shen meringankan tangannya lagi.
Novel Terkait
Sang Pendosa×
- Bab 1 Serangan di Tengah Malam
- Bab 2 Teror Kembali Terulang
- Bab 3 Orang yang Selamat (1)
- Bab 4 Orang yang Selamat (2)
- Bab 5 Orang yang Selamat (3)
- Bab 6 Hipnotis
- Bab 7 Semuanya Sudah Siap
- Bab 8 Tempat Kejadian Peristiwa
- Bab 9 Ruangan Bawah Tanah Tempat Pembuatan Narkoba
- Bab 10 Mayat dalam Dapur
- Bab 11 Orang yang Dicurigai (1)
- Bab 12 Orang yang Dicurigai (2)
- Bab 13 Orang yang Dicurigai (3)
- Bab 14 Robert Su dan Istrinya
- Bab 15 Keberadaan yang Tidak Diketahui
- Bab 16 Menghipnotis Lagi
- Bab 17 Penemuan yang Tak Terduga
- Bab 18 Berita dari Kedokteran Forensik
- Bab 19 Berburu Sosok Tidak Berlengan (1)
- Bab 20 Berburu Sosok Tidak Berlengan (2)
- Bab 21 Berburu Sosok Tidak Berlengan (3)
- Bab 22 Berburu Sosok Tidak Berlengan (4)
- Bab 23 Ternyata Seorang Wanita
- Bab 24 Identitas Orang Tidak Berlengan
- Bab 25 Musibah yang Diakibatkan oleh Narkoba
- Bab 26 Efek dari Kecanduan Narkoba
- Bab 27 Keanehan Monica Su
- Bab 28 Kebingungan Michael Fan
- Bab 29 Kebenaran di Bawah Godaan (1)
- Bab 30 Kebenaran di Bawah Godaan (2)
- Bab 31 Kebenaran di Bawah Godaan (3)
- Bab 32 Kebenaran di Bawah Godaan (4)
- Bab 33 Menyelidiki Robert Su
- Bab 34 Kekasih Robert Su (1)
- Bab 35 Kekasih Robert Su (2)
- Bab 36 Kekasih Robert Su (3)
- Bab 37 Menulis Surat untuk Julia Gu
- Bab 38 Kebodohan Julia Gu
- Bab 39 Pelakunya adalah Ibunya Julia Gu
- Bab 40 Ibunya Julia Gu Menyerang Polisi
- Bab 41 Ibunya Julia Gu Menyalahkan Dirinya Sendiri
- Bab 42 Menghipnotis Ibunya Julia Gu (1)
- Bab 43 Menghipnotis Ibunya Julia Gu (2)
- Bab 44 Menginterogasi Ibunya Julia Gu
- Episode 45 Partisipasi Reporter
- Episode 46 Pertemuan Ibu dan Anak
- Bab 47 Mencurigai Monica Su
- Bab 48 Kecurigaan yang Mulai Terungkap
- Bab 49 Percakapan di Dalam Penjara (1)
- Bab 50 Percakapan di Dalam Penjara (2)
- Bab 51 Perubahan Natalie Shen
- Bab 52 Bunuh Diri
- Bab 53 Penangkapan Michael Fan (1)
- Bab 54 Penangkapan Michael Fan (2)
- Bab 55 Penangkapan Michael Fan (3)
- Bab 56 Michael Fan Kabur
- Bab 57 Menginterogasi Michael Fan
- Bab 58 Berjalan Keluar dengan Langkah Besar
- Bab 59 Hasil Identifikasi yang Dicurigai
- Bab 60 Meminta Bantuan Stephen Tang
- Bab 61 Penemuan yang Luar Biasa
- Bab 62 Berterus Terang
- Bab 63 Kebenaran yang Mengejutkan
- Bab 64 Niatan yang Timbul Seketika
- Bab 65 Pengkhianat Tim Satuan Tugas Khusus
- Bab 66 Seekor Rubah Licik
- Bab 67 Membongkar Kebohongan (1)
- Bab 68 Membongkar Kebohongan (2) (Tamat)