Sang Pendosa - Bab 10 Mayat dalam Dapur

Stephen Tang, Jeni Sun, Kleyson Fan dan Michael Fan, mereka berempat telah bersiap untuk melaksanakan tugas yang diatur oleh Jack Li.

Ketika mereka keluar dari ruang bawah tanah, tiba-tiba, terdengar suara dari pintu di luar rumah, seolah-olah seseorang telah mendorong pintu dan masuk kemari.

Keempat orang itu sekejap tersentak. Kleyson Fan menarik pistol dari pinggangnya dan berbisik kepada yang lain, "Biar aku yang pergi periksa dulu."

Jeni Sun mengerling pada Stephen Tang, "Kamu tinggallah dan lindungi dia."

Sembari berkata, dia mengeluarkan pistolnya dan menyusul Kleyson Fan keluar.

Keduanya melirik ke luar, namun tidak melihat apa-apa, seakan suara itu hanya ilusi mereka saja.

"klang ... tang ...!"

Tampaknya ada seseorang yang tidak sengaja menendang panci dan wajan, dengkingannya seperti suara guntur yang menggelegar di dalam ruangan yang begitu sunyi, keempat orang itu dibuat terkejut.

Dapur!

Keduanya yakin kalau orang-orang yang menyelinap masuk itu ada di dapur sekarang, bersamaan mereka melompat keluar dari kamar, bergegas ke dapur, mengangkat pistol mereka, dan serempak berseru: "Jangan bergerak!"

"Guk Guk Guk..." Seekor anjing hitam yang besar menyalak pada mereka dengan gigi terkatup.

Keduanya tertegun sesaat, itu bukanlah orang, melainkan seekor anjing besar yang ada di dapur.

“Bikin kaget saja!”, Jeni Sun agak ketakutan dan tidak karuan sambil bergerak mundur ke belakang Kleyson Fan.

“Kita sudah mengganggu dia makan, pasti dia marah sekali”, Kleyson Fan sama sekali tidak takut pada anjing, terutama anjing besar seperti ini, dia justru sangat menyukainya.

Melihat anjing hitam besar itu menatap mereka dengan ganas, Kleyson Fan tidak hanya tidak takut, tetapi ia malah bersiul ke arahnya.

Anehnya, setelah suara siulan ini terdengar, anjing hitam yang besar itu berhenti menggonggong, matanya sekejap berubah jadi ramah, dan justru menyibak-nyibakan ekornya ke arah Kleyson Fan.

Saat Kleyson Fan melambaikan tangan, anjing hitam itu seketika bersemangat berlari ke arahnya, ia menengadahkan kepala untuk menatapnya, dan ekornya menyibak lebih hebat lagi.

Jeni Sun menghela nafas lega, lalu menggoda Kleyson Fan, "Yang shio anjing memang berbeda ya!"

Kleyson Fan merasa tidak setuju, ia mengelus-elus kepala anjing hitam itu, dan bertanya, "Sedang apa kamu di sini? Sedang mencari makanan ya?"

"Guk."

Anjing itu sepeti mengerti apa yang dia katakan, dan Kleyson Fan sekejap merasa sangat senang, seolah dia telah menemukan harta karun yang luar biasa.

"Kamu salah tempat, mana ada makanan di sini?"

"Guk ... Guk ..." Anjing hitam besar itu melompat riang, dan matanya terus-terusan memandang ke arah kompor.

“Apa yang kamu lakukan?”, Kleyson Fan bingung.

Setelah anjing hitam besar itu melompat beberapa kali, ia menggigit tepi celana Kleyson Fan dan menyeretnya ke arah kompor.

"Memangnya ada makanan di dalam panci? Kalau begitu kamu pergi makan saja?", tentunya Kleyson Fan yakin anjing ini bisa meraih kompornya, dan ia juga bisa membuka tutup pancinya sendiri.

Apa mungkin ...

Di dalam kepala Kleyson Fan tiba-tiba terlintas, apakah anjing itu menemukan sesuatu makanya ia sengaja menariknya ke situ?

Sesampainya di tepi kompor, anjing hitam itu menyalak "guk ... guk ..." ke arah kompor.

Kompor itu adalah kompor kayu bakar tradisional yang biasa ada di pedesaan, Tungkunya agak besar, namun hanya ada satu panci, kira-kira diameter pancinya berkisar 90 cm, panci ini ditutupi dengan penutup panci yang terbuat dari kayu.

Kleyson Fan tidak tahu apa yang ada di dalam panci itu, namun firasatnya mengatakan pasti ada sesuatu di dalamnya!

Anjing hitam besar itu berhenti menggonggong dan menatap Kleyson Fan, kilatan matanya jelas menunggu Kleyson untuk membuka tutup panci itu.

Stephen Tang dan Michael Fan mendengar gonggongan anjing dan bergegas datang kemari.

“Apa mungkin yang ada di dalam panci itu adalah bom?”, Jeni Sun sedikit khawatir.

"Setelah membukanya, kita akan tahu itu adalah bom atau bukan", sembari berkata, Kleyson Fan membuka tutupnya dan bau busuk sekejap menusuk hidungnya.

Di dalam panci itu bukanlah bom, melainkan seorang mayat yang telanjang bulat!

"Hoek ...", Jeni Sun tidak tahan dengan bau tengik yang kuat ini dan mulai muntah-muntahan.

Stephen Tang menutupi hidungnya dan berdiri dari kejauhan, Michael Fan mengeluarkan sapu tangannya untuk menutupi hidungnya dan memiringkan kepalanya untuk menilik mayat di dalam panci itu dengan teliti.

Tubuh mayat itu menggulung, wajahnya mengarah ke dalam panci dan tidak terlihat jelas, tangannya terungkup di bagian bawah tubuhnya, dilihat dari gaya rambut dan jenis tubuhnya, seharusnya dia adalah seorang laki-laki.

"Apa yang kamu lakukan? Jangan menghancurkan TKP!"

Untuk mengkonfirmasi dugaannya, Michael Fan memaksa untuk membuka tangan si mayat dengan spatula, tiba-tiba terdengar suara orang yang marah di belakangnya, ia dibuat terkejut dan buru-buru menarik tangannya.

Saat menoleh, dokter forensik Karina Huang sedang menenteng sebuah kotak dan menatapnya dengan tajam, Jack Li juga datang bersamaan denganya.

Michael Fan menggaruk-garuk kepalanya dan berkata, "Kalian sudah naik ke sini?"

"Kamu untuk apa masuk ke sini? Ini bukan tempat yang harus kamu datangi", Jack Li tidak terlalu menyukai pria yang rasa penasarannya terlalu tinggi itu.

“Aku mendengar anjing menggonggong barusan, jadi aku datang untuk lihat ... Um ... mayatnya benaran bau sekali”, Michael Fan menutup hidungnya dan otomatis mundur menjauhi kompor.

Karina Huang mengenakan masker, kemudian mengeluarkan tiga pasang sarung tangan lateks, dan memberikannya masing-masing sepasang untuk Kleyson Fan dan Jack Li, "Angkat dia ke meja itu".

Mayat terbaring di atas meja, dan semua bagian tubuhnya terlihat jelas. Ketika melihat kondisi mayat yang tragis itu, semua orang sekejap tercengang.

Seperti dua korban sebelumnya, matanya digali dan wajahnya dihancurkan, namun ada satu hal lagi, yaitu, tubuh bagian bawah mayat ini diremuknya sampai hancur.

Namun, ketika Karina Huang menyampaikan hasil otopsinya, semua orang terbelalak kaget, pria itu ternyata diperkosa dan dibunuh, dan bagian atas pahanya masih tersisa cairan hasil sekresi wanita dan air mani.

"Bagaimana mungkin ada cairan sekresi wanita? Jangan-jangan ada yang salah kali? Tidak mungkin pembunuhnya itu perempuan, jelas-jelas yang muncul dalam video kamera pengawas itu si sosok yang tidak berlengan", Jeni Sun meragukan.

"Kita hanya tahu kalau pembunuhnya adalah sosok yang tidak berlengan, tapi kita tidak tahu jelas jenis kelaminnya, mungkin saja sosok tidak berlengan itu adalah seorang perempuan", kata Stephen Tang.

"Pertama-tama dia diperkosa oleh seorang perempuan, dan kemudian dibunuh oleh seorang perempuan lagi, ya ampun, perempuan zaman sekarang benar-benar tangguh ya!", Kleyson Fan menghela nafas.

“Jangan langsung menuduh perempuan dong, siapa tahu dia yang memperkosa perempuan itu duluan!”, balas Jeni Sun.

...

Ketika mereka bertiga saling membantah satu dengan yang lain, Michael Fan dan Jack Li justru termenung.

Novel Terkait

Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu