Sang Pendosa - Bab 47 Mencurigai Monica Su

Sonya Ye menangis cukup lama, Monica Su tetap saja tidak menanggapinya. Jeni Sun sudah tidak tahan melihatnya, melangkah maju bersiap untuk mengangkat selimut, dan ingin memarahi Monica Su.

Saat itu juga, Monica Su membuka selimutnya dan berteriak ke arah Sonya Ye: "Apa yang kamu ributkan!"

Teriakan keras yang tiba-tiba ini membuat Jeni Sun sontak terkejut.

Wajah Monica Su awalnya sudah aneh, setelah marah, lebih menakutkan lagi, Wajahnya yang terlihat kejam seperti iblis jahat, dan dia masih menyeringai giginya, bergerak dan melompat tanpa henti!

Jeni Sun tidak berani melihatnya lagi, dengan rasa sedikit takut mundur beberapa langkah ke belakang.

Sonya Ye terdiam sesaat, lalu ia menatap ke arah Monica Su yang berjarak dekat dengan tampang yang hampir sudah tidak bisa dikenalinya, dengan lembut berseru: "Monica Su, aku adalah ibumu!"

Sambil berseru, Sonya Ye mengulurkan tangan untuk membelai putrinya.

Sebagai seorang ibu, tidak peduli seperti apa putrinya, dia masih tetap mencintainya seperti dulu, tidak merasa jijik, apalagi merasa takut.

Inilah yang membuktikan kalimat: Di mata orang tua, tidak peduli apa bagaimana jadinya anak mereka, tidak peduli apakah memiliki masa depan yang baik atau tidak, selamanya tidak akan memandang rendah dan meninggalkan anak mereka.

Tapi tangannya masih belum diulurkan keluar, Monica Su duduk dengan cepat menegakkan badannya, wajahnya tampak kaku, lalu berteriak dengan sedih: "Kamu bukan ibuku, aku benci kamu!"

Semua kata-kata kejam yang terlontar , ibarat pisau yang tajam, menancap ke lubuk hati Sonya Ye yang paling dalam.

Dibandingkan dengan kalimat 'Aku benci kamu', ungkapan yang paling menyayat hati Sonya Ye adalah kalimat 'Kamu bukan ibuku'.

Mengandung kurang lebih selama sepuluh bulan, melahirkannya dengan susah payah, dan melalui banyak kesulitan membesarkannya. Selama 20 tahun lebih, telah mencurahkan seluruh cinta kepadanya. Benar-benar seperti 'Anak yang dimanjakan orangtuanya secara berlebihan'.

Namun, sekarang ...

Sonya Ye menarik tangannya, air matanya mengalir deras.

Jelas-jelas sedih hingga ingin teriak menangis, tetapi Sonya Ye dengan kuat berusaha menahan tangisnya, dia takut suara tangisnya itu mengganggu putrinya, takut putrinya akan menjadi lebih jengkel dan membencinya ketika mendengar tangisannya.

Pada saat itu, semua perlakuan Monica Su yang keterlaluan dan tidak rasional, Sonya Ye menganggapnya sebagai lubang pahit yang ada di hati putrinya.

Sebagai seorang ibu, tidak dapat memecahkan masalah untuk putri sendiri, hanya dapat membiarkannya melampiaskan ke dirinya sendiri.

Tiba-tiba, kamar pasien hening seolah dapat mendengar bunyi jarum yang jatuh.

Jeni Sun dengan siku tangannya memberi isyarat pada Michael Fan untuk membujuk Monica Su.

Tidak peduli apa kesalahan yang pernah dilakukan Sonya Ye sebelumnya, tapi dia tetap adalah ibu kandung Monica Su, tidak ada yang dapat memutuskan hubungan darah. Kehidupan Monica Su di masa depannya masih membutuhkan perawatan dari Sonya Ye.

Michael Fan menggelengkan kepalanya, tidak hanya itu, masih menggunakan lirikan mata untuk memberi kode agar dia sedikit bersabar dan tidak gelisah.

Jeni Sun secara diam memutar mata ke arahnya, tidak mengerti mengapa dia mau menyaksikannya.

Michael Fan tidak memberi tahu Jeni Sun maksud sebenarnya membawa Sonya Ye untuk bertemu dengan Monica Su. Jeni Sun sampai saat ini masih mengira dia kasihan dengan Monica Su dan Sonya Ye.

"Kenapa kamu belum pergi juga?”, Monica Su memiringkan telinganya ke samping dan berkata dengan dingin.

Sonya Ye tersesak tanpa kata.

“Pergi, cepat pergi! Aku membencimu! Aku benci kamu!”, Monica Su marah histeris lagi.

Kali ini Jeni Sun tidak tahan lagi, langsung maju, menunjuk Monica Su dan berteriak marah.

"Monica Su, kamu sudah keterlaluan. Bagaimanapun dia juga adalah ibumu, tidak mudah membesarkanmu! Bagaimana bisa kamu memperlakukan ibumu sendiri seperti ini, dia ..."

Belum selesai bicara, Sonya Ye dengan terburu-buru memegang Jeni Sun, lalu berkata dengan air mata yang berlinang, "Sersan Sun, jangan katakan lagi. Biarkan saja dia mengatakannya, aku baik-baik saja, aku tahu di dalam hatinya terasa pahit, dan mungkin akan lebih baik jika ia mengatakannya. Salahkan saya, kalau saja saya tidak egois melakukannya, dia juga tidak akan... "

Belum selesai mengatakannya, air matanya berdesir lagi.

Meskipun Monica Su sudah tidak memiliki mata, tapi pada saat ini dia yang duduk di tempat tidur sambil mendengar percakapan antara Sonya Ye dan Jeni Sun, seperti sedang menyaksikan pertunjukan yang bagus, suasana hati menjadi baik, seolah-olah orang yang kejam itu bukanlah dia.

"Kakak Sun, kebaikanmu sudah basi”, Monica Su tiba-tiba mencibirnya, berkata dengan nada mengejek.

Mendengar hal itu, napas Jeni Sun seperti sesak tersumbat di dadanya, tidak bisa naik dan tidak bisa turun, dia sangat merasa tertekan.

Sonya Ye menyeka air mata yang ada di wajahnya, dan berkata dengan hati-hati: "Monica, sersan Sun itu maksudnya baik".

Sebelum kata-kata selesai dilontarkan, Monica Su mengangkat wajahnya, lalu berkata dengan nada dingin, "Nenek tua Ye, apa urusanmu?"

"Baik, ibu tidak bicara lagi, kamu jangan marah”, Sonya Ye segera membujuknya, takut jika dia mengatakan lebih banyak lagi, akan membuatnya semakin marah.

Melihat ibu anak ini, satunya rela menyakiti, satunya bersedia disakiti, hati Jeni Sun bagaikan sepuluh ribu ekor kuda lumpur yang sedang melaju kencang.

Berbalik kepala, melihat Michael Fan menatap dirinya sendiri seperti ingin tertawa tapi tidak tertawa, Jeni Sun seketika menjadi sangat emosi.

Tepat ketika Jeni Sun ingin memberi perhitungan kepada Michael Fan, Monica Su berbicara lagi, dan mengatakan sebuah kalimat yang mengejutkan semua orang.

Novel Terkait

Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Ten Years

Ten Years

Vivian
Romantis
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu