Unperfect Wedding - Bab 24 Tengelamkan Dia
Dia di dalam hati menghinanya: wanita ini bagaimana bisa berjalan tidak mengeluarkan suara, padahal saya masih ingin membandingkan dia yang dulu dan sekarang. Sekarang bukanlah waktu yang baik melihat tampangku yang begini, jika tidak menakutinya itu sudah bagus.
Dia tidak menjawab lalu balik bertanya: “Kenapa kamu bisa disini?”
“Ini adalah rumahku, terserah saya mau dimana saja. ” dia mengatakannya dengan nakal sambil mengedipkan matanya.
Cindy sengaja membuatnya terlihat imut membuat Lisa merasa jijik, Lisa merasa bahwa dia tidak bisa mempelajari sifatnya yang palsu itu.
“Oh.” Dia hanya merespon dengan kata-kata yang tidak jelas, dan tidak mau berbicara dengannya lagi.
Tetapi Cindy jelas terlihat dalam suasana hati yang baik. Saya terus berjalan dengannya, dan dia terus mencari topik untuk berbicara dengannya.
Lisa sama sekali tidak ingin berbicara dengannya, dia pikir Cindy juga memiliki perasaan yang sama, “Apa yang ingin kamu lakukan? Jika kamu ingin mengatakan sesuatu katakanlah, tidak perlu berpura-pura bahwa kita memiliki hubungan yang baik, hentikan tindakan palsumu itu.”
“Karena kamu sudah mengatakan ini, maka saya akan langsung saja mengatakannya.” Tiba-tiba nada bicara Cindy berubah dingin, “Kamu tinggalkan Hendra, dan jangan pernah muncul lagi di sekitar dia.”
Lisa mencibir dan mengejeknya , “Nona Cindy kamu pikir posisi kamu sekarang itu siapa dapat mengatakan perkataan yang seperti itu?”
“Kekasihnya.” dengan senyumnya Cindy berkata, itu adalah senyum penuh dengan kesombongan.
“Nona Cindy, berdasarkan fakta yang saya tahu, kekasihmu itu adalah Tuan Adrian. Kamu mengatakan kata-kata yang seperti itu, jika dia mengetahuinya, apakah dia bisa memaafkanmu? Kamu itu mau membuat semua akar rambut dia berubah menjadi hijau, wanita yang sudah menikah lebih baik menjaga jalan pernikahannya.
Setelah selesai mengatakannya dia pun mau pergi, dia terlalu malas melihat wajah Cindy yang marah.
“Menikah” satu kata ini merupakan duri yang terbesar di hati Cindy, menikah dengan orang yang tidak di cintainya, dia pikir enak rasanya?
Jika bukan karena ingin membalas dendam, sudah lama dia menikah dengan Hendra, mungkin juga sudah memiliki anak yang sudah berusia beberapa tahun, dan bagaimana bisa Lisa yang mendapatkannya.
Amarah di dalam hatinya menjadi lebih besar lagi, sangat membencinya sampai ingin membunuhnya. Dia mau melenyapkan Lisa dari dunia ini, lalu tidak ada yang menghalanginya lagi.
Tidak jauh di depan ada kolam renang sedalam 2 meter. Dia berjalan ke belakang Lisa, waktu dia mau mendorong Lisa ke dalam kolam. Sekilas terlihat olehnya bayangan orang yang mendekatinya mendekatinya.
Seketika, dia berubah pikiran.
“Lisa.” Suara dia memanggil Lisa dari belakang.
Secara alami Lisa mendengarnya, tetapi dia tidak berencana mempedulikannya.
Tiba-tiba tangannya di tangkap olehnya, langka kaki Lisa terhenti, lalu dia memalingkan kepala melihat Cindy, tidak tahu dia mau melakukan apa?
Tiba-tiba Cindy melepaskan tangannya, berjalan ke arah kolam renang lalu melompat ke dalam kolam renang, Lisa tidak mempercayai apa yang di lakukannya, sebenarnya wanita ini mau melakukan apa?
Tanpa disadarinya dia menariknya, dia berjalan sempoyongan tanpa di tarik ke dalam, dia terjatuh ke dalam kolam.
Tanpa persiapan untuk bernafas, wajahnya menghantam ke permukaan air, air masuk ke dalam mulutnya, hidungnya, kebanyakan air masuk ke bagian wajahnya, membuat kepala Lisa pusing.
Dia juga tidak bisa memperhatikan bagaimana keadaan Cindy, untuk yang pertama kali menaikan kepala mengambil nafas, jika tidak dia akan terbunuh karena air.
Tiba-tiba satu tangan menangkap kakinya, dia berusaha mendorong diri sendiri keluar sekuat tenaga, tetapi Cindy mencengkeramnya dan berusaha menenggelamkannya?
Air terus mengalir deras ke dalam hidung, membuatnya sangat menderita, tidak dapat bernafas, dan otaknya mulai kekurangan oksigen
Dia juga bukan perenang yang handal, dia hanya dapat berenang dalam tahap gaya kodok, dia tidak bisa bertahan terlalu lama, jika begini terus, dia benar-benar bisa terbunuh oleh Cindy.
Dia mengunakan seluruh kekuatan berusaha untuk melepaskan diri, akhirnya dia berhasil membuka tangannya.
Sepertinya tenaganya terkuras habis, dia berusaha untuk naik ke atas, tetapi mengapa tubuhnya tidak dapat berenang ke atas, dia tidak berharap Cindy menyelamatkannya.
Dia merasa sedikit putus asa, dia benci terhadap dirinya sendiri mengapa dari awal tidak belajar berenang dengan baik. Apakah sekarang dia akan mati tenggelam di dalam kolam renang rumahnya Cindy?
Dari kolam renang ini lagi-lagi mengeluarkan percikan air yang sangat besar. Seseorang melompat ke dalam, Itu adalah Hendra!
Novel Terkait
The True Identity of My Hubby
Sweety GirlSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiMr. Ceo's Woman
Rebecca WangThat Night
Star AngelGet Back To You
LexyUnperfect Wedding×
- Bab 1 Meninggalkannya
- Bab 2 Sumbangan
- Bab 3 Rencana Berhasil
- Bab 4 Tetap Tinggal
- Bab 5 Dibiarkan Mati
- Bab 6 Orang Ketiga
- Bab 7 Bukan Keputusanmu
- Bab 8 Hamil
- Bab 9 Tidak Boleh Dilahirkan
- Bab 10 Pemeriksaan
- Bab 11 Obat Penggugur Janin
- Bab 12 Kemunafikan
- Bab 13 Memutuskan Hubungan
- Bab 14 Membuatnya Marah Lagi
- Bab 15 Melihatnya Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 16 Menyembunyikannya
- Bab 17 Aku yang Mengantarkan Pacarku
- Bab 18 Mainan
- Bab 19 Demam
- Bab 20 Sebaskom Air Dingin
- Bab 21 Sekali Lagi Memanfaatkanku
- Bab 22 Menggoda
- Bab 23 Kepribadian Palsu
- Bab 24 Tengelamkan Dia
- Bab 25 Ditinggalkan
- Bab 26 Kami Berpisah
- Bab 27 Berpindah
- Bab 28 Menyamar Menjadi Tahanan
- Bab 29 Mengingkari Kepercayaan
- Bab 30 Tidak Cukup Melihatnya.
- Bab 31 Menikahiku
- Bab 32 Melepaskannya Pergi
- Bab 33 Danau Yang Dalam
- Bab 34 Dia Mencintai Lisa
- Bab 35 Pernikahan Ini Kembali Gagal
- Bab 36 Kecelakaan Mobil
- Bab 37 Tidak Bisa Bangun
- Bab 38 Mau Meninggalkannya Lagi
- Bab 39 Hilang Ingatan
- Bab 40 Kenapa Tidak Disebutkan
- Bab 41 Bukan Tipe Yang Ku Suka
- Bab 42 Mengusirnya Dari Villa
- Bab 43 Bertemu Dengan Hendra Lagi
- Bab 44 Orang Yang Menolongnya
- Bab 45 Terjadi Sesuatu
- Bab 46 Tidak Bisa Hidup Lagi
- Bab 47 Perjalanan Terakhir
- Bab 48 Dari Ingatan yang Tidak Pernah Terjadi
- Bab 49 Dia Tidak Mati
- Bab 50 Siapa Yang Kamu Hindari?
- Bab 51 Bersandiwara
- Bab 52 Mengirim Orang Untuk Mengikutinya
- Bab 53 Mencintaiku Dari Awal Lagi
- Bab 54 Aku Akan Menemanimu
- Bab 55 Hendra Menyiapkan Makanan
- Bab 56 Ingin Menyakitiku Lagi?
- Bab 57 Sebuah Adegan
- Bab 57 Malaikat Di Balik Layar
- Bab 59 Berkencan
- Bab 60 Siraman Kopi
- Bab 61 Pelukan yang Hangat
- Bab 62 Kau Harus Menungguku