Unperfect Wedding - Bab 30 Tidak Cukup Melihatnya.
2 hari kemudian, berita kehancuran keluarga Adrian seluruhnya menjadi judul berita media di kota A. Televisi, koran semuanya melaporkan hal yang berkaitan, situasinya sangat kacau, membuat semua orang mengkritik.
Keluarga Adrian terlambat untuk memberikan tanggapan, dan orang yang berkaitan dengan kecelakaan, seluruhnya dimasukkan ke dalam penjara.
Cindy sedang duduk di villa keluarga Adrian yang kosong. Dengan matanya sendiri melihat beberapa orang ditangkap oleh polisi. Matanya memancarkan tatapan bahagia karena telah menyelesaikan aksi balas dendam, matanya dalam sekejap langsung memerah.
"Selamat. Akhirnya balas dendam mu terbalaskan." Dari pintu terdengar suara berat bercampur dengan tawa ringan.
"Kamu..." Cindy terkejut melihat Adrian. Mengapa pria itu tidak ditangkap? Apakah dirinya masih kekurangan bukti lainnya?
Adrian masih tersenyum, hanya tersenyum tipis, "Cindy, kamu merasa dirimu memiliki dasar apa bisa menghancurkan fondasi kokoh keluarga Adrian di kota A?"
"Kamu!" Cindy berdiri dengan tidak seimbang. Aura dingin dari kaki mulai tersebar.
Ternyata pria ini dari awal sudah tahu, bukti semuanya yang dia dapatkan karena Adrian ingin memberikannya, maka dirinya bisa mendapatkannya.
Kesadaran ini membuat Cindy merasa bahwa pria ini sangat menakutkan.
Adrian melepas baju setelannya, lalu duduk di sofa. Tanpa melihat Cindy dia berkata: "Aku bukan orang bodoh. Tujuanmu menggunakanku adalah untuk mendekati keluargaku. Dari awal aku sudah menyadarinya."
"Tapi kamu masih membantuku..." Cindy tak mengerti. Pria ini mengapa membantu orang lain untuk menyakiti keluarganya sendiri.
"Kamu hanya memperburuk segalanya." Adrian tak ingin bicara banyak. Dia memegang selembar kertas lalu memberikannya ke hadapan Cindy, "Setelah kamu menandatangani ini, pergilah. Jangan muncul di hadapanku lagi."
Cindy bergetar saat mengambil kertas tersebut, perjanjian hitam putih itu ternyata adalah surat perceraian. Adrian sudah terlebih dahulu menandatangani. Setelah menandatangani surat perceraian, Cindy langsung meninggalkan kediaman besar keluarga Adrian.
Begitu keluar, matahari bersinar tinggi di langit, tetapi Cindy masih merasa tubuhnya menggigil kedinginan.
Akhirnya dia mengerti seluruhnya. Akhirnya mengerti alasan Adrian tidak bersedia bertemu dengannya. Bukan karena pria itu memiliki penyakit yang disembunyikan, tapi pria itu hanya menggunakan dirinya saja.
"Cindy!" Suara Hendra yang terengah-engah terdengar di depannya.
Pandangan mata mereka saling bertemu, Cindy langsung berlari ke sisi prianya. Sekarang dia tidak ingin memikirkan apapun, hanya ingin memeluk prianya.
Cindy berkata: "Hendra, semuanya sudah selesai, sudah selesai."
Hendra dipaksa menerima pelukan tiba-tiba wanita itu, sekilas tubuhnya membeku, lalu dengan segera menarik wanita itu masuk ke dalam pelukannya. Menepuk-nepuk punggung Cindy, menenangkannya dalam diam.
Cindy menahan air matanya, dengan lembut berkata: "Hendra, balas dendamku telah selesai. Akhirnya kita bisa bersama secara bebas dan terbuka."
Hendra tidak merespon, hanya memegang erat tangan Cindy, tatapannya mengarah ke depan. Adrian berdiri di gerbang kediaman keluarganya, bertemu pandang dengan Hendra, berhadapan dengannya sambil tersenyum lalu kembali masuk ke villa.
"Jangan menangis, kita pergi dari sini." Hendra melepas pelukan Cindy, menggandeng tangan Cindy lalu membawanya masuk ke dalam mobil.
Cindy menurut, mengikuti Hendra masuk ke mobil. Cindy mengejapkan matanya berulang kali sambil menatap Hendra. Semakin dilihat, dia semakin merasa kalau pria yang dia sukai semakin tampan.
Hendra dari awal sudah merasa tatapan panas Cindy, memanfaatkan waktu selagi lampu merah, Hendra dengan sembarang berkata: "Masih belum cukup melihatnya?"
Cindy diomongi seperti itu merasa malu. Pandangannya tidak lagi menatap lurus Hendra, tetapi seringkali kepalanya menengok ke samping untuk melihat Hendra
Pikiran Hendra tiba-tiba linglung. Dia ingat juga pernah bertanya ke Lisa. Saat itu nada suaranya bahkan tidak sabaran, tetapi Lisa menjawab seperti ini, Lisa berkata: "Tidak cukup. Bagaimana bisa cukup melihatnya? Aku ingin tiap hari tiap malam melihatmu baru merasa cukup."
Saat itu, Lisa dan dirinya mengakui bahwa hubungan mereka sudah berjalan satu minggu.
Novel Terkait
Loving Handsome
Glen ValoraPergilah Suamiku
DanisIstri kontrakku
RasudinKisah Si Dewa Perang
Daron JayAwesome Husband
EdisonPredestined
CarlyBeautiful Love
Stefen LeeGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraUnperfect Wedding×
- Bab 1 Meninggalkannya
- Bab 2 Sumbangan
- Bab 3 Rencana Berhasil
- Bab 4 Tetap Tinggal
- Bab 5 Dibiarkan Mati
- Bab 6 Orang Ketiga
- Bab 7 Bukan Keputusanmu
- Bab 8 Hamil
- Bab 9 Tidak Boleh Dilahirkan
- Bab 10 Pemeriksaan
- Bab 11 Obat Penggugur Janin
- Bab 12 Kemunafikan
- Bab 13 Memutuskan Hubungan
- Bab 14 Membuatnya Marah Lagi
- Bab 15 Melihatnya Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 16 Menyembunyikannya
- Bab 17 Aku yang Mengantarkan Pacarku
- Bab 18 Mainan
- Bab 19 Demam
- Bab 20 Sebaskom Air Dingin
- Bab 21 Sekali Lagi Memanfaatkanku
- Bab 22 Menggoda
- Bab 23 Kepribadian Palsu
- Bab 24 Tengelamkan Dia
- Bab 25 Ditinggalkan
- Bab 26 Kami Berpisah
- Bab 27 Berpindah
- Bab 28 Menyamar Menjadi Tahanan
- Bab 29 Mengingkari Kepercayaan
- Bab 30 Tidak Cukup Melihatnya.
- Bab 31 Menikahiku
- Bab 32 Melepaskannya Pergi
- Bab 33 Danau Yang Dalam
- Bab 34 Dia Mencintai Lisa
- Bab 35 Pernikahan Ini Kembali Gagal
- Bab 36 Kecelakaan Mobil
- Bab 37 Tidak Bisa Bangun
- Bab 38 Mau Meninggalkannya Lagi
- Bab 39 Hilang Ingatan
- Bab 40 Kenapa Tidak Disebutkan
- Bab 41 Bukan Tipe Yang Ku Suka
- Bab 42 Mengusirnya Dari Villa
- Bab 43 Bertemu Dengan Hendra Lagi
- Bab 44 Orang Yang Menolongnya
- Bab 45 Terjadi Sesuatu
- Bab 46 Tidak Bisa Hidup Lagi
- Bab 47 Perjalanan Terakhir
- Bab 48 Dari Ingatan yang Tidak Pernah Terjadi
- Bab 49 Dia Tidak Mati
- Bab 50 Siapa Yang Kamu Hindari?
- Bab 51 Bersandiwara
- Bab 52 Mengirim Orang Untuk Mengikutinya
- Bab 53 Mencintaiku Dari Awal Lagi
- Bab 54 Aku Akan Menemanimu
- Bab 55 Hendra Menyiapkan Makanan
- Bab 56 Ingin Menyakitiku Lagi?
- Bab 57 Sebuah Adegan
- Bab 57 Malaikat Di Balik Layar
- Bab 59 Berkencan
- Bab 60 Siraman Kopi
- Bab 61 Pelukan yang Hangat
- Bab 62 Kau Harus Menungguku