Unperfect Wedding - Bab 23 Kepribadian Palsu
Adrian masih saja tertawa, “Tadi bukannya saya sudah bilang, jangan panggil saya Tuan Adrian.”
Lisa tidak mengatakan apapun, dan masih berjuang melawan kekuatan pria itu.
Tiba-tiba Hendra datang ke depan mereka berdua, dia seperti melihat penyelamat, berharap Hendra bisa menyelamatkannya.
“Tuan Adrian anda terus memegang tangan tunanganku bukankah itu tidak pantas, tidakah kamu takut dilihat istrimu lalu dia akan cemburu.” Hendra menarik tangan Lisa, lalu membawanya kembali ke sisinya.
Sekali ini Adrian dengan segera melepaskan tangannya, “Sepertinya Lisa terlihat tidak enak badan, saya hanya peduli terhadapnya, Cindy tidak akan begitu mempermasalahkannya.”
“Menunjukan keprihatinan itu memiliki banyak cara, tidak perlu mengatakannya terlalu dekat.” Setelah dia selesai bicara mengandeng tangannya Lisa, dia mengandengnya lebih sopan dari pada cara Adrian mengandengnya, Hendra tidak memberi pria itu muka sedikitpun.
Lisa memperbolehkan Hendra memegang tangannya, hanya terdiam mengikutinya dari belakang, tanpa mengatakan satu pata katapun.
Hendra membawanya ke halaman, lalu memdorongnya ke dinding, lalu satu tangannya memegang lehernya. Tangannya memegangnya tanpa tenaga, hanya saja tindakan yang di lakukannya membuat Lisa takut.
“Hendra, kamu mau melakukan apa!” Punggungnya yang terbanting ke dinding, terasa pedas.
“Saya malahan mau berbalik bertanya apa yang mau kamu lakukan? Apakah kamu sekarang menganti target, menyukai Adrian? Jadi hari ini berpakaian seperti ini untuk merayunya? Kamu sungguh tidak sabar untuk menikah?” Matanya melihatnya tanpa berkedip sedikitpun.
“Apa yang sedang kamu bicara! Saya sama sekali tidak berpikir seperti itu!”
“Apakah kamu pikir saya bisa mempercayaimu, kalau bukan kamu yang merayunya, bagaimana bisa dia tertarik kepadamu?” Kata-kata Cindy terus melayang di dalam benaknya, dia telah menentukan bahwa Lisa lah yang merayu Adrian.
“Hendra, kamu tahu perasaanku kepadamu, kenapa kamu selalu meragukanku? Saya dari awal tidak pernah ada pemikiran untuk merayu siapapun.”
Mata Lisa memerah, dari dahulu dia tidak pernah memikirkan, bahwa ketulusan hatinya suatu hari bisa di pertanyakan.
Hati Hendra tergetar, betul, Dia tahu perasaan Lisa terhadapnya. Namun, terakhir kali dia berada di villa, jelas-jelas dia tidak sakit perut, tetapi mencari alasan untuk menemui Adrian untuk mengambil obat sakit perut. Bagaimana cara untuk menjelaskan semua ini?
Setelah memikirkan hal ini, hati yang telah melunak itu pun menghilang, dan berkata: “Saya hanya percaya pada apa yang saya lihat dengan mataku sendiri. Jangan lagi mengunakan perasaan palsu ini untuk membohongiku.”
“Perasaan palsu? Bagaimana bisa kamu mengatakan kata-kata yang seperti itu. Jika saya mengunakan perasaan palsu, mengapa saya harus bertahan bahwa orang yang saya cintai jelas-jelas mencintai orang lain, tetapi masih bersedia untuk bersamanya? Hendra, apakah kamu pernah memikirkan hal ini?”
Lisa tidak menunggu dia untuk berbicara, dengan menangis berkata: “Kamu mengatakan bahwa kamu hanya percaya apa yang kamu lihat. Apakah kamu benar-benar melihatnya? Apakah kamu melihat saya di paksa oleh Adrian? Apakah Kamu melihat saya berusaha melawannya? Kamu tidak melihatnya, tidak melihatnya sama sekali!”
Dia menangis sampai tidak bersuaranya, dia merasa sangat tidak adil, sungguh tidak adil!
Hendra tidak mencintainya, lalu menindasnya, menghinanya, dan bahkan sekarang mulai mencurigai cintanya kepadanya!
“Kamu pergi, saya tidak mau melihatmu lagi! ” Dia mendorongnya dengan kuat, menghapus air matanya lalu berlari ke arah samping.
Hendra didorongnya mundur satu langkah kebelakang, dia hanya terdiam melihat bayangan tubuh kurus Lisa. Dia ingin mengejarnya, tetapi tidak tahu kenapa sepertinya ada paku yang menghentikan langkah di kakinya, tidak dapat bergerak.
Mengapa Hendra mau mengejarnya? Dia juga tidak mencintainya, wanita itu merasa tidak adil, menangis, tidak ada hubungan dengannya. Apakah bersalah jika pergi menghiburnya?
Lisa tidak berlari dengan sangat cepat, bahkan dia dengan sengaja mengendalikan kecepatannya. Dia berharap pria itu mengejarnya lalu menghiburnya, jika begitu dia akan mempertimbangkan apakah akan memaafkannya. Tidak, jika Hendra datang menghiburnya, dia pasti akan memaafkannya.
Tetapi sampai dia berbalik melihat ke belakang, di belakangnya tidak ada langkah kaki yang mengikutinya. Dia sungguh tidak ada maksud untuk menghiburnya.
Dia menundukan kepalanya dan terus berjalan lurus, suasana hatinya sudah jauh lebih tenang, tetapi wajahnya penuh dengan air mata yang telah mengering. Dia mengambil ponsel, lalu menfoto wajahnya sendiri, wanita yang berada di camera itu sangat mengerikan. Hari ini dia benar-benar telah menghancurkan dirinya sendiri.
“Lisa, kenapa kamu ada disini?” Suara tiba-tiba Cindy terdengar dari belakang, membuat Lisa terkejut.
Novel Terkait
Cintaku Pada Presdir
NingsiGue Jadi Kaya
Faya SaitamaThe Gravity between Us
Vella PinkyCinta Di Balik Awan
KellyMenaklukkan Suami CEO
Red MapleUnperfect Wedding×
- Bab 1 Meninggalkannya
- Bab 2 Sumbangan
- Bab 3 Rencana Berhasil
- Bab 4 Tetap Tinggal
- Bab 5 Dibiarkan Mati
- Bab 6 Orang Ketiga
- Bab 7 Bukan Keputusanmu
- Bab 8 Hamil
- Bab 9 Tidak Boleh Dilahirkan
- Bab 10 Pemeriksaan
- Bab 11 Obat Penggugur Janin
- Bab 12 Kemunafikan
- Bab 13 Memutuskan Hubungan
- Bab 14 Membuatnya Marah Lagi
- Bab 15 Melihatnya Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 16 Menyembunyikannya
- Bab 17 Aku yang Mengantarkan Pacarku
- Bab 18 Mainan
- Bab 19 Demam
- Bab 20 Sebaskom Air Dingin
- Bab 21 Sekali Lagi Memanfaatkanku
- Bab 22 Menggoda
- Bab 23 Kepribadian Palsu
- Bab 24 Tengelamkan Dia
- Bab 25 Ditinggalkan
- Bab 26 Kami Berpisah
- Bab 27 Berpindah
- Bab 28 Menyamar Menjadi Tahanan
- Bab 29 Mengingkari Kepercayaan
- Bab 30 Tidak Cukup Melihatnya.
- Bab 31 Menikahiku
- Bab 32 Melepaskannya Pergi
- Bab 33 Danau Yang Dalam
- Bab 34 Dia Mencintai Lisa
- Bab 35 Pernikahan Ini Kembali Gagal
- Bab 36 Kecelakaan Mobil
- Bab 37 Tidak Bisa Bangun
- Bab 38 Mau Meninggalkannya Lagi
- Bab 39 Hilang Ingatan
- Bab 40 Kenapa Tidak Disebutkan
- Bab 41 Bukan Tipe Yang Ku Suka
- Bab 42 Mengusirnya Dari Villa
- Bab 43 Bertemu Dengan Hendra Lagi
- Bab 44 Orang Yang Menolongnya
- Bab 45 Terjadi Sesuatu
- Bab 46 Tidak Bisa Hidup Lagi
- Bab 47 Perjalanan Terakhir
- Bab 48 Dari Ingatan yang Tidak Pernah Terjadi
- Bab 49 Dia Tidak Mati
- Bab 50 Siapa Yang Kamu Hindari?
- Bab 51 Bersandiwara
- Bab 52 Mengirim Orang Untuk Mengikutinya
- Bab 53 Mencintaiku Dari Awal Lagi
- Bab 54 Aku Akan Menemanimu
- Bab 55 Hendra Menyiapkan Makanan
- Bab 56 Ingin Menyakitiku Lagi?
- Bab 57 Sebuah Adegan
- Bab 57 Malaikat Di Balik Layar
- Bab 59 Berkencan
- Bab 60 Siraman Kopi
- Bab 61 Pelukan yang Hangat
- Bab 62 Kau Harus Menungguku