Unperfect Wedding - Bab 17 Aku yang Mengantarkan Pacarku

Lisa sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, dengan hati yang tidak puas berkata: "Kamu amati dengan sangat teliti."

Adrian juga ikut tertawa, dan merasa Lisa sangat menarik, "Kamu sangat lucu."

"Kita sudah mempunyai keluarga, jangan mengatakan perkataan yang menimbulkan kesalahpahaman," hati Lisa pun merasa tidak nyaman.

Adrian hanya bisa berkata: "Itu hanyalah pujian yang murni"

Dia harus pergi ke kotak obat untuk mengambil obat sesuai dengan yang perintah dokter, dengan teliti membaca buku paduannya, setelah mengambil 3 butir obat, menyediakan air hangat dan diberikan ke Lisa.

"Makanlah, ini akan membuat perutmu membaik."

Lisa merasa malu, tetapi dia tidak bisa melakukan apa-apa, kalau benar-benar memakan obat tersebut apakah bisa mati atau tidak.

Harus bisa menanggung perbuatannya sendiri, sudahlah, makan saja obatnya, Hendra sangat kaya, dia bisa saja membawanya ke rumah sakit selama 2 hari untuk mencuci perutnya.

Dia seperti seorang pahlawan yang mati dalam kepahlawanannya, obat dari tangan Adrian langsung di telannya ke dalam perut.

Di dalam ruangan besar tersebut hanya terdengar suara Adrian yang sedang tertawa, "hahahahahaha....."

Lisa melihatnya dengan aneh, merasa sedikit kaget dengan tingkahnya.

Adrian pun mejelaskan: Bu Lisa, bolehkah aku memanggilmu Lisa? kamu sangat menarik, yang aku berikan padamu bukan obat sakit perut, melainkan obat untuk pencernaan, tenang saja"

Dia tidak merasa lucu, dan hanya merasa takut, orang ini sama sekali tidak percaya dengan sakit perutnya, lalu dia…..

Dia tidak merespon Adrian, dan hanya ingin pergi, orang ini membuatnya merasa takut.

Waktu terus berjalan, Lisa sudah tidak bisa berduduk diam lagi, tidak ingin berlama-lama disini dengan Adrian, dia berdiri dan keluar dari villa.

Tamu yang ada diluar pun juga ikut pergi meninggalkan villa, Hendra masih juga belum turun, memikirkan hal ini, dia merasa sedih.

“Aku mengantarmu pulang.” Kata Adrian setelah melihatnya berjalan keluar, dan mengikuti belakangnya.

“Tidak perlu, aku menunggu Hendra saja.” Sambil menganggukkan kepalanya.

“Dia juga masih sibuk, ini sudah terlalu malam, disini juga sangat susah untuk memesan taxi, aku saja yang mengantarmu.”

“Terima kasih Tuan Adrian, tapi….”

Kata menolak juga belum tersampaikan, tiba-tiba terdengar suara pria yang memotong pembicaraannya, “Terima kasih Tuan Adrian atas kebaikkanmu, tetapi biarkan aku saja yang mengantar pacarku sendiri.”

Tidak peduli apa yang mau dikatakan oleh Hendra, dia dengan tenang membawa Lisa dan pergi, terlihat dia menggenggam tangannya dengan sangat kuat seperti ingin mematahkan tangannya yang kurus tersebut.

Lisa menahan rasa sakit itu, dan menatap orang-orang yang ada disekitarnya.

Dia membuka pintu mobil, dan mendorong Lisa ke dalam mobil. Dia menekan bibirnya dan terlihat tidak jelas, pada saat itu , Lisa juga sudah sangat lelah.

Kejadian hari ini, sampai mengenal Adrian, membuatnya merasa seperti kehilangan tenaganya.

Hendra langsung menyalakan mesin mobil, dengan kecepatan yang sangat cepat, sehingga membuat Lisa terkejut dan berpegangan dengan erat.

“Kamu pelan sedikit!”

Hendra bukan memperlambatnya, melainkan dia mempercepat kecepatan mobilnya, Lisa pun lihat \ ke arah jendela dengan tidak jelas, semua terlihat membingungkan.

“Kamu sudah gila, Hendra, ini bisa kecelakaan!” dia menjeritnya, tidak tahu apa yang terjadi dengannya.

Melihat mobilnya hamper menabrak mobil yang ada di seberangnya, dia langsung memutar belok mobilnya, menghindar mobil itu, kecepatan mobil pun melambat, dan berhenti di samping jalan.

Lisa langsung membuka pintu mobil, mendekat ke pohon karena ingin muntah, akan tetapi tidak ada muntahan yang keluar, pikirannya masih sangat panik.

Dia sangat marah, kaget, dan berbicara dengan cepat. Dia menjerit: “Hendra, kalau kamu tidak senang, jangan menghubungkannya denganku!”

Kamu merasa kalau tidak berantam akan merasa kurang.

Hendra menghadap dan menatapnya dengan tatapan marah. Dia juga tidak tahu apa yang terjadi dengannya, dia tidak bisa mengatur perasaannya, rasa ini sangat tidak baik.

Dia berkata: “Benar, saya tidak senang.”

Novel Terkait

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu