Unperfect Wedding - Bab 51 Bersandiwara
“Kamu harus punya sedikit rasa tahu diri.” Lisa menjawabnya dengan dingin, mereka telah melewati pintu putar, setelah meninggalkan hotel ini, Lisa harus terbebas dari pengganggu ini.
“ini yang aku tidak punya, yang lain malah punya, tidak tahu kamu mau tidak memberiku saran.” Rasa dingin di tangan berangsur-angsur menghilang, setelah berubah sama hangatnya dengan tangannya, ia melepaskan tangannya.
Lisa berpikir bahwa dia tidak akan terjerat, dia pergi ke arah yang berlawanan, tetapi tangan yang lain ditahan.
Sama seperti yang dipikirkan Hendra, sama dengan dulu dinginnya.
Perempuan ini sedang berdiam di dalam ruangan, kedua tangannya sangat dingin, tampaknya daya tahan tubuhnya tidak begitu baik, berbalik menyuruh Asisten Aiden mencarikannya dokter yang lama.
Kedua tangan Lisa kembali hangat, suhu dingin dalam tubuhnya berkurang, saat sampai di tempat yang tidak banyak orang, ia ditarik oleh Hendra.
“Lepaskan aku.” Saat berbicara, Lisa sama sekali tidak melihatnya.
“tanganmu sangat dingin, tunggu sebentar nanti baru dilepas.” Hendra berbicara dengan sangat natural, bahkan dia sendiri tak habis pikir, dirinya sejak kapan menjadi sangat peka? Perilaku seperti ini sepenuhnya tidak disadari pikirannya sendiri.
Lisa juga tak habis pikir, tepatnya merasa ngeri, Keanehan Hendra seperti itu membuatnya merasa takut, tidak tahu datang dari mana rasa takut itu, Lisa juga tidak tahu apa yang ingin dilakukan oleh Hendra.
Alis lisa menyatu, sangat tidak sabar: “tanganku dingin atau tidak itu bukan urusanmu, lepaskan, aku masih ada hal penting yang harus kukerjakan, tidak ada waktu meladenimu.”
Hendra tidak membalas perkataannya, malah menjulurkan tangannya yang lain, dengan lembut menekan dahi di antara kedua alis Lisa, mengusap dengan ibu jarinya, seolah ingin menghaluskannya.
Hendra berkata: “jangan cemberut, nanti keriput, jadi jelek.”
Seketika, Lisa seperti kucing yang terbakar bulunya, menghentakkan tangannya dengan keras, berteriak: “Hendra, kamu udah gila ya?!”
“sebenarnya kamu keriput juga tetap cantik.” Hendra melepaskan tangannya, dan tidak marah, malah berpikir Lisa galak seperti ini lucu, tak heran dia dulu bisa suka padanya, sekarang tentu saja ia masih suka.
Hendra kamu bersandiwara menurutmu menarik?” Lisa masih belum tahu Hendra hilang ingatan, merasa perilaku Hendra kepadanya menjijikkan, jelas jalannya suram, sekarang masih memperlakukannya seperti ini.
Kehangatan dalam tatapan Hendra menghilang, memasang muka serius, dia berkata: “Aku tidak tahu apa alasannya kamu mengira aku sedang bersandiwara, tapi aku sedang tidak bersandiwara.”
“Oke, kamu tidak bersandiwara. Alasanku, aku tidak suka padamu, aku membencimu, jadi jika melihatmu, aku merasa seperti dikelilingi oleh roh jahat, aku merasa bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.”
“Tidak mungkin ada sesuatu buruk terjadi, aku berjanji tidak akan membiarkan hal-hal buruk terjadi, jika kamu berkata kamu diculik......” Hendra belum selesai bicara, diputus oleh tangisan yang lemah.
Bola mata Lisa memerah, “Kamu tidak usah bicara! Kumohon, pergi, kemunculanmu bisa membuatku teringat hal-hal yang buruk, aku jadi tersiksa, mengapa kamu harus terus mengikutiku, sebenarnya apa salahku padamu?”
Sesungguhnya Hendra tidak mengerti mengapa Lisa sangat menentangnya, dalam ingatannya yang hilang, apa yang telah terjadi, dia tidak bisa mengingatnya sama sekali.
Ada yang mengganjal dan dalam benak Hendra, Masih ada kesedihan yang tak bisa digambarkan, dia bahkan merasa sedikit dirugikan.
“Jangan menangis, aku akan pergi.” Jantung Hendra berdebar, dia mengangkat tangannya untuk menyeka air mata Lisa, tapi ditepis dengan kasar oleh Lisa, Lisa memasang ekspresi jijik, tanpa disembunyikan.
Hendra melepaskan tangannya, berbalik pergi, sosok punggungnya yang panjang membuat orang melihatnya sangat menyedihkan.
Novel Terkait
My Beautiful Teacher
Haikal ChandraThe Richest man
AfradenWaiting For Love
SnowDiamond Lover
LenaStep by Step
LeksAir Mata Cinta
Bella CiaoUnperfect Wedding×
- Bab 1 Meninggalkannya
- Bab 2 Sumbangan
- Bab 3 Rencana Berhasil
- Bab 4 Tetap Tinggal
- Bab 5 Dibiarkan Mati
- Bab 6 Orang Ketiga
- Bab 7 Bukan Keputusanmu
- Bab 8 Hamil
- Bab 9 Tidak Boleh Dilahirkan
- Bab 10 Pemeriksaan
- Bab 11 Obat Penggugur Janin
- Bab 12 Kemunafikan
- Bab 13 Memutuskan Hubungan
- Bab 14 Membuatnya Marah Lagi
- Bab 15 Melihatnya Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 16 Menyembunyikannya
- Bab 17 Aku yang Mengantarkan Pacarku
- Bab 18 Mainan
- Bab 19 Demam
- Bab 20 Sebaskom Air Dingin
- Bab 21 Sekali Lagi Memanfaatkanku
- Bab 22 Menggoda
- Bab 23 Kepribadian Palsu
- Bab 24 Tengelamkan Dia
- Bab 25 Ditinggalkan
- Bab 26 Kami Berpisah
- Bab 27 Berpindah
- Bab 28 Menyamar Menjadi Tahanan
- Bab 29 Mengingkari Kepercayaan
- Bab 30 Tidak Cukup Melihatnya.
- Bab 31 Menikahiku
- Bab 32 Melepaskannya Pergi
- Bab 33 Danau Yang Dalam
- Bab 34 Dia Mencintai Lisa
- Bab 35 Pernikahan Ini Kembali Gagal
- Bab 36 Kecelakaan Mobil
- Bab 37 Tidak Bisa Bangun
- Bab 38 Mau Meninggalkannya Lagi
- Bab 39 Hilang Ingatan
- Bab 40 Kenapa Tidak Disebutkan
- Bab 41 Bukan Tipe Yang Ku Suka
- Bab 42 Mengusirnya Dari Villa
- Bab 43 Bertemu Dengan Hendra Lagi
- Bab 44 Orang Yang Menolongnya
- Bab 45 Terjadi Sesuatu
- Bab 46 Tidak Bisa Hidup Lagi
- Bab 47 Perjalanan Terakhir
- Bab 48 Dari Ingatan yang Tidak Pernah Terjadi
- Bab 49 Dia Tidak Mati
- Bab 50 Siapa Yang Kamu Hindari?
- Bab 51 Bersandiwara
- Bab 52 Mengirim Orang Untuk Mengikutinya
- Bab 53 Mencintaiku Dari Awal Lagi
- Bab 54 Aku Akan Menemanimu
- Bab 55 Hendra Menyiapkan Makanan
- Bab 56 Ingin Menyakitiku Lagi?
- Bab 57 Sebuah Adegan
- Bab 57 Malaikat Di Balik Layar
- Bab 59 Berkencan
- Bab 60 Siraman Kopi
- Bab 61 Pelukan yang Hangat
- Bab 62 Kau Harus Menungguku