Unperfect Wedding - Bab 44 Orang Yang Menolongnya
“Direktur Hendra, siapakah wanita itu?” wakil direktur cukup penasaran, tidak menyangka direktur mereka seromantis ini, sayangnya hujan terlalu deras, dia hanya melihat jelas bahwa itu adalah seorang wanita.
“Tidak kenal.” Hendra menjawab, dengan intonasi yang tidak sabar, merasa hari ini ia telah salah makan obat, hingga bisa bertindak terhadap seorang wanita asing.
Seluruh tubuhnya basah, membuatnya semakin kesal, dia berkata kepada wakil presiden yang masih melihat-lihat: “Dimana rumahmu? Bawa jalan.”
“Oh oh, direktur Hendra, sebelah sini.”
Dua pria berjalan di tengah hujan dengan langkah cepat, menghilang dengan sangat cepat.
Setelah Lisa meninggalkan apartemennya cukup jauh, ia baru berani untuk memutar kepalanya untuk melihat ke belakang, Hendra tidak mengejarnya.
Dia sama sekali tidak tahu masalah mengenai Hendra yang telah hilan ingatan, dan tidak tahu bahwa Hendra telah menganggapnya sebagai wanita asing, hanya merasa hatinya sangat kebingungan, tidak ingin memiliki koneksi dengannya sedikit pun lagi.
Dia kembali ke hotel, melempar payung hitam itu ke dalam tong sampah, menuju ke tempat keberadaannya menggunakan lift.
Bersandar pada dinding yang dingin, orang yang berada di dalam lift melihat ia menutup matanya, menatap dirinya dengan aneh, rok Lisa basah hingga menembus, menempel erat pada tubuhnya, lengkungannya sangat jelas, bahkan warna pakaian dalamnya pun tampak jelas.
Lift berhenti, Lisa mendadak membuka mata, beberapa pandangan orang yang melekat pada tubuhnya belum merespon, wanita di hadapan mereka telah menyeringai, melihat mereka sekilas, sangat menghina.
Suara “ding”, pintu dibuka, dia tidak menyalakan lampu, hanya membuka alat pemanas, tak lama kemudian, tubuh yang dingin pelan-pelan menghangat.
Dia melepaskan pakaiannya, masuk ke dalam kamar mandi, membuka shower, air mengalir, hanya 3 menit, dia sedikit tak tahan, kepalanya dikeluarkan dari pancuran air, tidak membiarkan air membasahi bagian kepalanya, lalu ketakutannya menghilang.
Dia tidak bisa membiarkan seluruh tubuhnya masuk dalam air, dia akan ketakutan, seperti membatasi sendiri dalam suatu ruangan, ketakutan ini muncul, sejak beberapa bulan yang lalu.
Saat ia mengira bahwa ia dilempar ke dalam danau dan mati tenggelam, dia ditolong oleh seseorang, seperti menemukan pelampung renang, dia sangat ingin bernafas, namun kesadaran yang buram membuatnya tak bisa melakukan perjuangan apapun.
Dia ditarik hingga ke tepi, karung dibuka, kain yang menutup mulutnya dibuka, namun dia sudah tak memiliki tenaga untuk bernafas, dia ingin bernafas, namun tidak bisa.
Lalu ada sesuatu yang hangat menempel di bibirnya, dengan kuat membuka mulutnya, memberinya nafas, dia seperti orang yang sangat haus dan kelaparan, sangat menginginkan udara yang lebih banyak.
Masalah dramatis seperti ini, saat dalam bahaya, dia sudah diselamatkan.
Orang yang menyelamatkannya bukanlah adiknya, Luke, juga bukanlah Hendra, melainkan……
Bel telepon yang mendadak berbunyi menyela pemikirannya, dia mandi dengan sangat lambat, memegang handuk, bel masih blm berhenti berbunyi.
Dia mengambil telepon dan langsung angkat, dengan halus berkata: “Hello.”
“Kamu pergi kemana, tak ada dirimu di rumah.” Terdengar suara pria, sedikit gelisah.
Lisa mengganti tangannya untuk mendengar telepon, tangan lainnya sedang membuatkan dirinya kopi, dia berkata: “Hm, saya ada sedikit urusan.”
“Lisa, saya sangat mengkhawatirkanmu.” Ia mendesah, seperti teringat akan sesuatu, lalu segera berkata: “Apakah kamu pergi ke kota A?”
Lisa tidak berkata, diam mewakilkan jawabannya.
Orang itu tarik nafas mendalam, “Kamu benar-benar sudah pergi ke kota A, mereka tidak melakukan apa-apa kepadamu kan, apakah kamu masih baik?”
Novel Terkait
My Enchanting Guy
Bryan WuMr. Ceo's Woman
Rebecca WangCEO Daddy
TantoUangku Ya Milikku
Raditya DikaDewa Perang Greget
Budi MaLelah Terhadap Cinta Ini
Bella CindyMenantu Bodoh yang Hebat
Brandon LiUnperfect Wedding×
- Bab 1 Meninggalkannya
- Bab 2 Sumbangan
- Bab 3 Rencana Berhasil
- Bab 4 Tetap Tinggal
- Bab 5 Dibiarkan Mati
- Bab 6 Orang Ketiga
- Bab 7 Bukan Keputusanmu
- Bab 8 Hamil
- Bab 9 Tidak Boleh Dilahirkan
- Bab 10 Pemeriksaan
- Bab 11 Obat Penggugur Janin
- Bab 12 Kemunafikan
- Bab 13 Memutuskan Hubungan
- Bab 14 Membuatnya Marah Lagi
- Bab 15 Melihatnya Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 16 Menyembunyikannya
- Bab 17 Aku yang Mengantarkan Pacarku
- Bab 18 Mainan
- Bab 19 Demam
- Bab 20 Sebaskom Air Dingin
- Bab 21 Sekali Lagi Memanfaatkanku
- Bab 22 Menggoda
- Bab 23 Kepribadian Palsu
- Bab 24 Tengelamkan Dia
- Bab 25 Ditinggalkan
- Bab 26 Kami Berpisah
- Bab 27 Berpindah
- Bab 28 Menyamar Menjadi Tahanan
- Bab 29 Mengingkari Kepercayaan
- Bab 30 Tidak Cukup Melihatnya.
- Bab 31 Menikahiku
- Bab 32 Melepaskannya Pergi
- Bab 33 Danau Yang Dalam
- Bab 34 Dia Mencintai Lisa
- Bab 35 Pernikahan Ini Kembali Gagal
- Bab 36 Kecelakaan Mobil
- Bab 37 Tidak Bisa Bangun
- Bab 38 Mau Meninggalkannya Lagi
- Bab 39 Hilang Ingatan
- Bab 40 Kenapa Tidak Disebutkan
- Bab 41 Bukan Tipe Yang Ku Suka
- Bab 42 Mengusirnya Dari Villa
- Bab 43 Bertemu Dengan Hendra Lagi
- Bab 44 Orang Yang Menolongnya
- Bab 45 Terjadi Sesuatu
- Bab 46 Tidak Bisa Hidup Lagi
- Bab 47 Perjalanan Terakhir
- Bab 48 Dari Ingatan yang Tidak Pernah Terjadi
- Bab 49 Dia Tidak Mati
- Bab 50 Siapa Yang Kamu Hindari?
- Bab 51 Bersandiwara
- Bab 52 Mengirim Orang Untuk Mengikutinya
- Bab 53 Mencintaiku Dari Awal Lagi
- Bab 54 Aku Akan Menemanimu
- Bab 55 Hendra Menyiapkan Makanan
- Bab 56 Ingin Menyakitiku Lagi?
- Bab 57 Sebuah Adegan
- Bab 57 Malaikat Di Balik Layar
- Bab 59 Berkencan
- Bab 60 Siraman Kopi
- Bab 61 Pelukan yang Hangat
- Bab 62 Kau Harus Menungguku