Unperfect Wedding - Bab 1 Meninggalkannya

Lisa pernah memiliki cinta rahasia yang begitu dalam.

Ketika cinta rahasianya tidak menjadi sebuah rahasia lagi, seluruh perasaan cinta di hatinya semuanya terpampang jelas dari wajahnya, dan Lisa sangat menghargai dan berlaku hati-hati dalam menjalani hubungannya ini.

Oleh karena itu ketika Hendra melamarnya, dia tanpa berpikir lagi langsung menerima lamarannya.

...

Pernikahan mereka dirayakan di tepi pantai.

Lisa dengan wajah bahagianya berjalan menuju pengantin prianya, Hendra.

Mereka berdiri bersama di atas panggung pelaminan, pendeta baru akan memulai pidatonya.

Panggung pelaminan yang seharusnya cuma untuk 3 orang berdiri, tiba-tiba bertambah satu orang berjas hitam naik ke atas panggung.

“Pak, ada telepon.” Asisten itu menerobos para tamu membuat para tamu menatapnya heran, ia naik ke atas panggung lalu memberikan hpnya pada Hendra.

Hendra tidak marah pada asistennya yang sudah menyela acara pernikahannya, karena dia dari awal sudah berpesan kepada asistennya, kalau ada telepon dari Cindy, tidak peduli keadaan yang seperti apa asistennya harus mengangkat dan memberikan teleponnya padanya. Dia baru memanggil nama “Cindy”, dan dari seberang telepon terdengar suara tangisan dan teriakan Cindy yang nyaring.

“Hendra, selamatkan aku hu-hu, selamatkan aku, aku hampir mati dipukul Adrian, selamatkan aku, Hendra tolong datang selamatkan aku, Hendra...”

Suara Cindy terdengar begitu menyayat hati, Lisa yang berdiri di sebelah Hendra mendengar semuanya dengan jelas, dan dia terkejut menatap wajah Hendra.

Ekspresi dan sorot mata Hendra berbeda dari yang sebelumnya, ekspresinya kali ini terlihat khawatir dan Lisa sebelumnya tak pernah melihat Hendra yang seperti ini, otak besarnya berdengung, dan Lisa seketika menjadi gelisah, seperti mendapat suatu firasat, ketika Hendra hendak melangkahkan kakinya, Lisa menangkap dan memegang erat pergelangan tangan Hendra, Mata Hendra menatap tangan Lisa yang memegang tangannya lalu menatap wajah Lisa.

“Hendra, jangan pergi.” Suara Lisa kecil dan terdengar begitu lemah, ia memohon pada Hendra dan deru nafasnya tidak beraturan.

Mata Hendra menggelap, melihat Lisa dengan kata per-kata menjawab Lisa: “Aku tidak pergi, tapi mau melihat Cindy mati? ”

“Kamu lapor polisi saja, gerak polisi pasti lebih cepat dari kamu! Hari ini adalah hari pernikahanku, kamu tidak bisa meninggalkan aku, aku mohon jangan tinggalkan aku.” Mata Lisa memerah, wajahnya terlihat tak berdaya membuat semua orang yang melihatnya turut prihatin atas apa yang terjadi.

Tapi Hendra tidak seperti orang pada umumnya, dan juga tidak punya banyak waktu untuk merasa prihatin, karena seluruh perasaannya hanya untuk Cindy, dan dia hanya menjawab: “Cindy tidak bisa tanpaku.”

Selesai menjawab perkataan Lisa, dia melempar tangan Lisa yang memegang lengannya, tenaga yang Hendra keluarkan begitu besar membuat Lisa termundur beberapa langkah dan pinggangnya menabrak mimbar, rasa sakitnya membuat keringat dingin Lisa bercucuran.

Telepon dari Cindy tidak dimatikan, Hendra masih meletakkan hp di telinganya, mendengar suara Cindy yang meminta pertolongan semakin lemah dan kecil.

Langkah kaki Hendra semakin besar dan cepat, tekadnya meninggalkan Lisa, pengantin wanitanya sudah bulat, ia bahkan tidak mempedulikan tamu undangan dan tetap pergi meninggalkan tempat.

“Hendra!” Lisa dengan menahan rasa sakit menyeret gaun pengantinnya yang berat dan tebal pergi mengejar Hendra, tapi semua sia-sia, karena langkah kaki Hendra yang begitu cepat dan besar.

Lisa tidak mempedulikan tatapan mata juga tawa para tamu yang mencela dan mencemoohnya, terus berlari mengejar Hendra, dengan mata yang memerah berteriak memanggil Hendra: “Hendra, jangan pergi!”

Hendra, tolong jangan pergi, kamu bagaimana bisa meninggalkan aku sendiri? Hari ini adalah hari pernikahan kita, kamu bagaimana bisa hanya karena sebuah telepon lalu pergi meninggalkan aku?!

Mata Lisa merah menahan tangis yang sudah pecah, berlari mengejar bayangan Hendra yang tinggi, heels yang dipakai Lisa sudah tidak tahu kapan lepasnya, batu kerikil besar dan kecil menusuk kakinya, membuat kakinya sakit, tapi rasa sakit kakinya tidak sebanding dengan rasa sakit hatinya saat ini.

Semakin Lisa mengejar semakin banyak luka yang dia dapat, dia telah mengerahkan seluruh tenaganya tapi tetap saja tidak terkejar, dari kejauhan dia melihat Hendra yang sudah duduk di dalam mobil dan meninggalkan tepi pantai.

Setelah mobil melaju, dari kaca mobil terlihat Lisa dengan gaun putihnya masih berlari mengejar mobil Hendra, dalam hati Hendra merasa aneh, kakinya menekan kuat gasnya.

Mobil Hendra melaju kencang, dan keadaan Lisa sekarang ini, mengejar Hendra yang berjalan sendiri saja tidak terkejar, apalagi mengejar mobil yang melaju semakin kencang?

Lisa seperti kehilangan akal sehat, ia berlari di belakang mobil, terus mengejar selama dia masih ada tenaga, dia tidak akan menyerah.

Karena dia benar-benar tidak rela Hendra pergi meninggalkannya.

Di jalan tiba-tiba ada satu mobil lain lewat, Lisa dengan gaun putihnya yang berlari di tengah jalan mengagetkan supir mobil itu, dan selanjutnya yang terjadi terdengar bunyi nyaring tarikan rem mobil yang kuat.

Tapi semuanya terlambat, Lisa tertabrak dan terhempas jauh beberapa meter.

Darah menyebar dengan cepat di segala sisi tubuh, gaun yang mulanya berwarna putih seketika berubah menjadi warna merah darah, membentuk gambar bunga yang cantik.

Novel Terkait

Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Gue Jadi Kaya

Gue Jadi Kaya

Faya Saitama
Karir
4 tahun yang lalu