Unperfect Wedding - Bab 38 Mau Meninggalkannya Lagi
"Tidak pasti seperti itu, mungkin saja satu hari, dua hari, sepuluh hari, satu bulan, atau satu tahun, jangan membuat perencanaan terburuk terlebih dahulu. Jika waktunya belum tiba, kita tidak dapat mendiagnosisnya sebagai orang yang vegetatif, siapa tahu tingkat kesadaran pasien untuk bangun sangat tinggi."
"Orang vegetatif..." Bibir Cindy ringan, kakinya melemas, dia hampir tidak bisa berdiri stabil, dia tidak menyangka, hasilnya akan menjadi seperti ini.
Dokter berhasil menolongnya tepat waktu, anggota keluarga seperti ini sudah sering dilihatnya. "Pergi ke kamar pasien untuk menemui tuan Hendra dulu, dia masih membutuhkanmu, jadi kamu tidak boleh pingsan."
Cindy pergi ke kamar pasien unit perawatan intensif, saat dia mendorong pintu, dia tiba-tiba tidak berani masuk, dia tidak sanggup menghadapi seorang Hendra yang mungkin tidak akan pernah bangun lagi.
Jantungnya sakit, dia duduk di lantai depan pintu dan mengerang kesakitan.
Setelah asisten Aiden menerima berita itu, dia pun segera bergegas ke rumah sakit, dari jauh dia melihat seorang Cindy yang menangis terseduh-seduh di depan pintu kamar pasien, hatinya memantulkan firasat buruk, operasi itu tidak terlalu berhasil, lantas apakah terjadi sesuatu?
Dia berjongkok dan memegang lengan Cindy, "Bagaimana dengan direktur? Bagaimana dengan direktur!"
Cindy berkata: "Hendra.. dia, dia mungkin saja tidak bisa bangun lagi, dan mungkin saja menjadi vegetatif!"
Asisten Aiden kaget, orang yang vegetatif tidak pernah bisa bangun, tetapi sebenarnya masih hidup, bukankah ini seperti keberuntungan dalam nasib sial?
Dia bertanya kepada wanita di depannya: "Jadi? Apakah kamu akan meninggalkan direktur sekarang? Karena dia akan menjadi orang yang vegetatif, jadi kamu memutuskan untuk meninggalkannya lagi!"
Cindy berhenti menangis dan melihat asisten Aiden dengan terkejut, ada kilasan panik di matanya, ya, dia pernah kepikiran bahwa Hendra akan menjadi vegetatif, tetapi dia tidak pernah ingin meninggalkannya, dia tidak mau.
Dia menyeka air matanya dan berkata, "Aku tidak ingin meninggalkannya, aku tidak akan meninggalkannya."
“Kamu sebaiknya ingat apa yang kamu katakan!” Setelah asisten Aiden mengatakan kalimat ini, dia mendorong pintu dan masuk ke kamar pasien.
Hendra membutuhkan orang untuk merawatnya, hasil terburuknya adalah dia tidak akan pernah bangun, tetapi itu tidak berarti dia tidak bisa bangun. Jika Cindy memilih untuk menyerah, asisten Aiden juga akan mencarikan perawat untuk direktur, dia tidak akan menyerah.
Tidak ada kerabat di sekitar direktur, bahkan wanita yang benar-benar mencintainya hanya ada satu yaitu Lisa, tetapi dia diusir oleh direktur sendiri.
Asisten Aiden merasa kasihan kepada direktur, jika ada Lisa sekarang, Lisa pasti akan menjaganya tanpa mengatakan apa-apa.
Sayangnya, tidak ada kata 'jika' di dunia ini, sebenarnya Lisa ada dimana, takutnya setelah mereka menemukannya, dia mungkin saja tidak mau kembali pada Hendra setelah Hendra melukainya berkali-kali.
Cindy merasa hidupnya sangat menyedihkan, dengan susah payah dia melakukan pembalasannya, satu-satunya wanita di sekitar Hendra sudah dihabisi olehnya, sekarang malah terjadi hal seperti itu. Apakah Tuhan tidak ingin dia melewati hari yang lebih baik?
Hendra mengalami koma selama dua bulan, pernafasannya stabil, luka-lukanya sembuh dengan sangat baik, tetapi masih belum ada tanda-tanda kesadaran, semua orang terus mengharapkan keajaiban.
Selama periode ini, Cindy telah merawatnya, dia tidak bisa mengatakan apa-apa, dia mampu bertahan karena besar cintanya untuk Hendra di dalam hatinya, tetapi sebenarnya dia tidak tahu berapa lama dia bisa bertahan.
Pria yang berbaring di ranjang rumah sakit, dengan wajah yang sangat tampan, keganasan yang tampak di masa lalu, ekspresinya lembut dan santai, hanya saja sepasang mata itu tertutup rapat, dan dia tidak tahu bahwa ada seseorang yang sangat mengkhawatirkannya.
Cindy menangis, "Hendra, kamu cepat bangun, aku mohon, kenapa kamu begitu kejam padaku, aku benar-benar tidak tahu berapa lama aku bisa bertahan..."
Novel Terkait
Cinta Tak Biasa
SusantiMata Superman
BrickLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaHabis Cerai Nikah Lagi
GibranMy Greget Husband
Dio ZhengLove From Arrogant CEO
Melisa StephanieKisah Si Dewa Perang
Daron JayUnperfect Wedding×
- Bab 1 Meninggalkannya
- Bab 2 Sumbangan
- Bab 3 Rencana Berhasil
- Bab 4 Tetap Tinggal
- Bab 5 Dibiarkan Mati
- Bab 6 Orang Ketiga
- Bab 7 Bukan Keputusanmu
- Bab 8 Hamil
- Bab 9 Tidak Boleh Dilahirkan
- Bab 10 Pemeriksaan
- Bab 11 Obat Penggugur Janin
- Bab 12 Kemunafikan
- Bab 13 Memutuskan Hubungan
- Bab 14 Membuatnya Marah Lagi
- Bab 15 Melihatnya Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 16 Menyembunyikannya
- Bab 17 Aku yang Mengantarkan Pacarku
- Bab 18 Mainan
- Bab 19 Demam
- Bab 20 Sebaskom Air Dingin
- Bab 21 Sekali Lagi Memanfaatkanku
- Bab 22 Menggoda
- Bab 23 Kepribadian Palsu
- Bab 24 Tengelamkan Dia
- Bab 25 Ditinggalkan
- Bab 26 Kami Berpisah
- Bab 27 Berpindah
- Bab 28 Menyamar Menjadi Tahanan
- Bab 29 Mengingkari Kepercayaan
- Bab 30 Tidak Cukup Melihatnya.
- Bab 31 Menikahiku
- Bab 32 Melepaskannya Pergi
- Bab 33 Danau Yang Dalam
- Bab 34 Dia Mencintai Lisa
- Bab 35 Pernikahan Ini Kembali Gagal
- Bab 36 Kecelakaan Mobil
- Bab 37 Tidak Bisa Bangun
- Bab 38 Mau Meninggalkannya Lagi
- Bab 39 Hilang Ingatan
- Bab 40 Kenapa Tidak Disebutkan
- Bab 41 Bukan Tipe Yang Ku Suka
- Bab 42 Mengusirnya Dari Villa
- Bab 43 Bertemu Dengan Hendra Lagi
- Bab 44 Orang Yang Menolongnya
- Bab 45 Terjadi Sesuatu
- Bab 46 Tidak Bisa Hidup Lagi
- Bab 47 Perjalanan Terakhir
- Bab 48 Dari Ingatan yang Tidak Pernah Terjadi
- Bab 49 Dia Tidak Mati
- Bab 50 Siapa Yang Kamu Hindari?
- Bab 51 Bersandiwara
- Bab 52 Mengirim Orang Untuk Mengikutinya
- Bab 53 Mencintaiku Dari Awal Lagi
- Bab 54 Aku Akan Menemanimu
- Bab 55 Hendra Menyiapkan Makanan
- Bab 56 Ingin Menyakitiku Lagi?
- Bab 57 Sebuah Adegan
- Bab 57 Malaikat Di Balik Layar
- Bab 59 Berkencan
- Bab 60 Siraman Kopi
- Bab 61 Pelukan yang Hangat
- Bab 62 Kau Harus Menungguku