Unperfect Wedding - Bab 4 Tetap Tinggal
Pandangan Hendra menunjukkan aura dingin yang haus darah, "Kalau begitu aku bunuh dia."
Cindy terkejut, dan berbisik padanya, "Hendra! Jangan bertindak bodoh! Jangan menyakiti dirimu sendiri, hanya karna satu orang!"
"Dia telah menyakiti aku." Dia menatap Cindy sejenak.
Cindy terdiam, tidak menjawab apa-apa.
Dering handphone tiba-tiba berbunyi, tangan Hendra mengangkat handphone dan menjawab, tapi pandangannya tidak lepas dari Cindy.
"Pak direktur, adiknya nona Lisa mengalami masalah saat operasi." Asisten menginformasikan, dan menunggu instruksi dari direktur.
"Mengapa adiknya Lisa bisa masuk ke ruang operasi?"
"Ginjal dan hati nona Lisa harus segera ditransplantasi, jadi adiknya mendonorkan organnya untuk nona Lisa."
Perasaan Hendra sangat gelisah, ia tidak tahu dia bisa sakit separah itu, tidak terpikir sampai Luke harus mendonorkan 2 organnya sekaligus.
"Dimana? Saya segera kesana."
"Rumah sakit Pusat ruang operasi lantai 9."
Cindy mendengar jelas percakapan telfon tadi, ia tahu bahwa Hendra akan pergi ke tempat Lisa, seketika hatinya tertekan, ia tidak ingin Hendra pergi, ngapain ia harus mengurusi wanita lain.
Setelah Hendra selesai bertelepon, ia berencana untuk menenangkan Cindy, baru pergi ke lantai 9 memeriksa situasi.
Tapi belum ia membuka suara, pinggangnya telah diselimuti oleh tubuh yang hangat, Cindy memeluknya erat-erat.
"Hendra, aku takut sendiri saja, kamu jangan pergi ya?" Tubuhnya bergetar tanpa sadar, suaranya merendah.
Dia dari dulu sudah tahu bagaimana meluluhkan hati laki-laki, termasuk hati Hendra yang keras bagai batu ini, terlebih lagi ia tahu bahwa Hendra mencintainya.
Hendra terdiam, galau antara ingin pergi atau tinggal, tetapi pada akhirnya dia memilih untuk tinggal, wanita di depannya adalah orang yang selalu dia cintai, bukan? Jika dia bilang sedang ketakutan, ada alasan apalagi untuk tidak tinggal disini?
Asisten Aiden menunggu sampai operasi selesai pun tak ada keluarga atau direktur yang datang, agak memilukan, nona Lisa bagaikan bidak catur yang tidak dipedulikan.
Untungnya, walaupun kakak beradik ini melewati operasi yang sangat sulit, operasinya berjalan dengan sangat sukses, selanjutnya tinggal pemulihan pasca operasi.
Lisa telah dibawa masuk ke ruang perawatan intensif, dalam 72 jam setelah operasi tidak ada reaksi yang abnormal, maka dapat dikatakan bahaya sepenuhnya telah lewat, Luke telah menyelamatkan nyawa kakaknya tepat pada waktunya.
Setelah asisten Aiden menyampaikan berita baik ini kepada direktur, dan atas perintahnya disuruhnya perawat untuk merawat mereka berdua, lalu ia pergi membayar biaya operasi dan biaya nginap.
Luke sudah sadar, tak lama setelah anastesinya pudar.
Dia bisa merasakan tubuhnya tidak nyaman, juga sangat lemah, tetapi tidak ada penyesalan, kakaknya adalah segalanya bagi dia, meskipun ia harus menukar nyawanya demi keselamatan kakanya, ia rela.
Setelah menyumbangkan dua organ tubuhnya, hidup yang akan ia hadapi selanjutnya akan sangat menderita, dan masih harus melewati masa pemulihan yang lama.
"Asisten Aiden, aku ingin meminta sesuatu padamu."
"Masalah apa?"
"Tentang saya mendonorkan organ ini, kakakku tidak boleh tahu tentang hal ini, aku mohon padamu." Dia tidak ingin kakaknya tahu dan menyesal seumur hidup, dia sangat tidak ingin melihat itu terjadi.
Asisten Aiden menyatakan bahwa ia mengerti dan akan merahasiakan ini, memastikan bahwa Lisa tidak akan pernah tahu.
Luke meminta asisten Aiden untuk memindahkannya ke rumah sakit lain, ke rumah sakit di pinggiran kota, dengan ini bisa menghindari untuk bertemu kakaknya di kemudian hari, ia tidak mau Lisa melihat keadaanya yang lemah ini.
Tak disangka-sangka, sebelum pindah rumah sakit, ia melihat orang yang kabur dari pernikahannya sendiri, yang menyebabkan kakaknya dalam bahaya, langsung saat itu juga ia merasa naik darah.
"Dasar bajingan, berani-beraninya kamu masih muncul disini!" Mukanya yang marah bertambah pucat, bagaikan selembar kertas tipis.
Novel Terkait
Unperfect Wedding×
- Bab 1 Meninggalkannya
- Bab 2 Sumbangan
- Bab 3 Rencana Berhasil
- Bab 4 Tetap Tinggal
- Bab 5 Dibiarkan Mati
- Bab 6 Orang Ketiga
- Bab 7 Bukan Keputusanmu
- Bab 8 Hamil
- Bab 9 Tidak Boleh Dilahirkan
- Bab 10 Pemeriksaan
- Bab 11 Obat Penggugur Janin
- Bab 12 Kemunafikan
- Bab 13 Memutuskan Hubungan
- Bab 14 Membuatnya Marah Lagi
- Bab 15 Melihatnya Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 16 Menyembunyikannya
- Bab 17 Aku yang Mengantarkan Pacarku
- Bab 18 Mainan
- Bab 19 Demam
- Bab 20 Sebaskom Air Dingin
- Bab 21 Sekali Lagi Memanfaatkanku
- Bab 22 Menggoda
- Bab 23 Kepribadian Palsu
- Bab 24 Tengelamkan Dia
- Bab 25 Ditinggalkan
- Bab 26 Kami Berpisah
- Bab 27 Berpindah
- Bab 28 Menyamar Menjadi Tahanan
- Bab 29 Mengingkari Kepercayaan
- Bab 30 Tidak Cukup Melihatnya.
- Bab 31 Menikahiku
- Bab 32 Melepaskannya Pergi
- Bab 33 Danau Yang Dalam
- Bab 34 Dia Mencintai Lisa
- Bab 35 Pernikahan Ini Kembali Gagal
- Bab 36 Kecelakaan Mobil
- Bab 37 Tidak Bisa Bangun
- Bab 38 Mau Meninggalkannya Lagi
- Bab 39 Hilang Ingatan
- Bab 40 Kenapa Tidak Disebutkan
- Bab 41 Bukan Tipe Yang Ku Suka
- Bab 42 Mengusirnya Dari Villa
- Bab 43 Bertemu Dengan Hendra Lagi
- Bab 44 Orang Yang Menolongnya
- Bab 45 Terjadi Sesuatu
- Bab 46 Tidak Bisa Hidup Lagi
- Bab 47 Perjalanan Terakhir
- Bab 48 Dari Ingatan yang Tidak Pernah Terjadi
- Bab 49 Dia Tidak Mati
- Bab 50 Siapa Yang Kamu Hindari?
- Bab 51 Bersandiwara
- Bab 52 Mengirim Orang Untuk Mengikutinya
- Bab 53 Mencintaiku Dari Awal Lagi
- Bab 54 Aku Akan Menemanimu
- Bab 55 Hendra Menyiapkan Makanan
- Bab 56 Ingin Menyakitiku Lagi?
- Bab 57 Sebuah Adegan
- Bab 57 Malaikat Di Balik Layar
- Bab 59 Berkencan
- Bab 60 Siraman Kopi
- Bab 61 Pelukan yang Hangat
- Bab 62 Kau Harus Menungguku