Unperfect Wedding - Bab 39 Hilang Ingatan
Lagi-lagi gebrakan emosional lainnya, ketika asisten Aiden datang mengunjungi direktur, dia selalu melihat wanita tersebut dengan tampilan seperti itu, dia menghela nafas dan berdiri di luar untuk menunggu orang di dalam berhenti menangis.
Dia bersandar di dinding sambil berpikir: Perusahaan itu tidak ada pemiliknya selama beberapa bulan, dia juga tidak tahu berapa lama lagi dia bisa bertahan, jika Direktur tetap tidak bangun, dia takut perusahaannya akan berpindah tangan.
Tangisan di kamar pasien tiba-tiba berakhir, asisten Aiden berpikir bahwa akhirnya Cindy berhenti menangis dan mendorong pintu untuk masuk, tetapi dia tidak menyangka akan melihat gambar lain.
Dia dengan cepat mendekat dan suaranya sedikit tidak stabil: "Direktur, kamu sudah bangun!"
Setelah Hendra membuka matanya, ada saat dimana dia tidak melihat jelas, dia mendengar Cindy memanggilnya, suaranya serak, rasa bahagianya seperti sedang dicampur dengan ekstasi.
“Hendra, akhirnya kamu bangun!” Cindy memaksakan dirinya untuk tenang, tetapi dia tidak bisa mengendalikannya, dan air matanya pun jatuh.
“Kenapa aku bisa di rumah sakit?” Dia bertanya, mengerutkan kening, dia ingin menggerakkan tubuhnya tetapi tidak bisa.
Suasana hati asisten Aiden telah lama stabil, dia mendengar ini dan bertanya, "Direktur, apakah Anda lupa apa yang terjadi pada Anda?"
“Apakah terjadi sesuatu padaku?” Hendra kembali ke Hendra yang berdarah dingin.
Dia melirik mata dingin Hendra, asisten Aiden berkata, "Direktur, Anda mengalami kecelakaan mobil dan telah koma selama dua bulan. Saya hampir berpikir bahwa Anda tidak akan bangun lagi."
Berbicara tentang keluhan di belakang, mata asisten Aiden memerah.
Melihat asisten Aiden meneteskan air mata, Hendra sedikit kecewa, "Aku belum mati."
Apa yang dia pikirkan, ekspresinya menjadi serius lagi, "Koma selama dua bulan? Jadi bagaimana dengan perusahaan sekarang?"
"Direktur kamu tenang saja, perusahaan berjalan dengan baik." Asisten Aiden meyakininya, bahwa tidak ada karyawan yang berani keluar.
"Gimana dengan pasar saham."
"Mengenai ini, saat Anda tidak ada..." Asisten Aiden tertegun, sangat sungkan untuk mengatakan bahwa perusahaannya menderita kerugian besar, dan banyak pemegang saham juga mengatakan bahwa mereka akan menarik dana.
“Oke, aku akan kembali ke perusahaan dan mengurusnya, cepat atur aku keluar dari rumah sakit.” Suara Hendra memotong, perusahaan tidak memiliki eksekutor dalam dua bulan, dia juga tidak tahu hasilnya akan menjadi apa.
Tidak mudah bagi Cindy untuk memotong kalimatnya dan berkata: "Hendra, kamu seharusnya jangan terburu-buru meninggalkan rumah sakit, kamu baru saja bangun, biarkan dokter melakukan pemeriksaan secara intensif padamu."
Hendra baru melihat wajah wanita di sebelahnya itu, dia mengerutkan kening dan bertanya: "Kamu siapa?"
Wajah Cindy seketika pucat dan ekspresinya kaku, suaranya bergetar: "Hendra, ini aku."
"Jadi kamu siapa?" Wajah Hendra sudah tidak sabaran, dia berkata kepada asisten: "Kenapa bisa ada wanita asing yang masuk ke kamarku, atau dia adalah perawat yang kamu cari?"
Asisten merasa sangat canggung, dia tidak pernah berpikir bahwa direktur akan bangun, tetapi gejalanya ini seperti amnesia. Jelas-jelas bahwa direktur masih ingat dengan dia.
“Hendra, ini aku, Cindy, kamu tidak ingat aku?” Cindy terpaksa tenang, air matanya terus mengalir.
“Aku tidak ingat,” jawab Hendra cepat dengan dinginnya.
“Bagaimana kamu bisa tidak mengingatku, kamu ingat asisten yang tidak berguna ini tetapi tidak bisa mengingatku?” Cindy berteriak, mengarahkan jarinya langsung ke asisten Aiden.
Asisten Aiden menyeringai, hatinya sangat kesal, dia adalah orang yang menemani direktur, dia juga sangat penting oke?
Alis Hendra mengerut semakin dalam dan dalam. "Wanita ini, silahkan segera pergi, jika Anda masih membuat keributan lagi, saya akan memanggil polisi."
“Oke, aku pergi, aku pergi, kamu jangan menyesal ketika aku pergi!” Mata Cindy memerah, lalu dia mengambil tas dan pergi.
Novel Terkait
Sederhana Cinta
Arshinta Kirania PratistaAngin Selatan Mewujudkan Impianku
Jiang MuyanUangku Ya Milikku
Raditya DikaSang Pendosa
DoniAdieu
Shi QiUnperfect Wedding×
- Bab 1 Meninggalkannya
- Bab 2 Sumbangan
- Bab 3 Rencana Berhasil
- Bab 4 Tetap Tinggal
- Bab 5 Dibiarkan Mati
- Bab 6 Orang Ketiga
- Bab 7 Bukan Keputusanmu
- Bab 8 Hamil
- Bab 9 Tidak Boleh Dilahirkan
- Bab 10 Pemeriksaan
- Bab 11 Obat Penggugur Janin
- Bab 12 Kemunafikan
- Bab 13 Memutuskan Hubungan
- Bab 14 Membuatnya Marah Lagi
- Bab 15 Melihatnya Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 16 Menyembunyikannya
- Bab 17 Aku yang Mengantarkan Pacarku
- Bab 18 Mainan
- Bab 19 Demam
- Bab 20 Sebaskom Air Dingin
- Bab 21 Sekali Lagi Memanfaatkanku
- Bab 22 Menggoda
- Bab 23 Kepribadian Palsu
- Bab 24 Tengelamkan Dia
- Bab 25 Ditinggalkan
- Bab 26 Kami Berpisah
- Bab 27 Berpindah
- Bab 28 Menyamar Menjadi Tahanan
- Bab 29 Mengingkari Kepercayaan
- Bab 30 Tidak Cukup Melihatnya.
- Bab 31 Menikahiku
- Bab 32 Melepaskannya Pergi
- Bab 33 Danau Yang Dalam
- Bab 34 Dia Mencintai Lisa
- Bab 35 Pernikahan Ini Kembali Gagal
- Bab 36 Kecelakaan Mobil
- Bab 37 Tidak Bisa Bangun
- Bab 38 Mau Meninggalkannya Lagi
- Bab 39 Hilang Ingatan
- Bab 40 Kenapa Tidak Disebutkan
- Bab 41 Bukan Tipe Yang Ku Suka
- Bab 42 Mengusirnya Dari Villa
- Bab 43 Bertemu Dengan Hendra Lagi
- Bab 44 Orang Yang Menolongnya
- Bab 45 Terjadi Sesuatu
- Bab 46 Tidak Bisa Hidup Lagi
- Bab 47 Perjalanan Terakhir
- Bab 48 Dari Ingatan yang Tidak Pernah Terjadi
- Bab 49 Dia Tidak Mati
- Bab 50 Siapa Yang Kamu Hindari?
- Bab 51 Bersandiwara
- Bab 52 Mengirim Orang Untuk Mengikutinya
- Bab 53 Mencintaiku Dari Awal Lagi
- Bab 54 Aku Akan Menemanimu
- Bab 55 Hendra Menyiapkan Makanan
- Bab 56 Ingin Menyakitiku Lagi?
- Bab 57 Sebuah Adegan
- Bab 57 Malaikat Di Balik Layar
- Bab 59 Berkencan
- Bab 60 Siraman Kopi
- Bab 61 Pelukan yang Hangat
- Bab 62 Kau Harus Menungguku