Unperfect Wedding - Bab 45 Terjadi Sesuatu
“Saya sangat baik, tidak apa-apa.” dia terdiam sebentar, kembali berkata: “Saya telah telah berpapasan dengan Hendra, dia tidak melakukan apapun kepada saya, menganggap saya sebagai orang asing, begini juga bagus.”
Orang itu tidak tahu harus mengatakan apa, setelah beberapa saat lalu mengganti topik pembicaraan: “Mau saya bantu pesankan tiket pulangmu?”
“Tidak usah, tidak menemukan abu jenazah adik saya, untuk sementara saya tidak pulang.”
Kembali diam dalam telepon, entah kenapa dipenuhi oleh kesedihan.
Dua orang kembali ngobrol, telepon ditutup oleh Lisa terlebih dahulu.
Dia menggenggam segelas kopi, pahit, pahit hingga ke dalam hatinya.
Dia kembali terbenam dalam pemikirannya lagi, yaitu Adrian.
Adrian kembali menyelamatkan dirinya.
Orang yang tak pernah ia sangka, ia berjuang memikirkan orang-orang yang ingin pergi, dia mengira dia bukanlah orang yang baik, pria itu lah yang muncul pada tepat waktu, menyelamatkan nyawanya.
Pria itu membawanya dan meninggalkan kota A, pergi ke negera yang sangat asing baginya.
Awalnya dia sedikit menolak Adrian, dan seketika pemikirannya terhadap orang itu langsung berubah, dia masih sangat takut kepadanya.
Dia sama sekali tidak mengerti apa yang mau pria itu lakukan, dalam tekanan batin, masih perlu waspada terhadap Adrian.
Waktu telah berlalu lama, perlahan dia baru mulai menerima Adrian, tidak menolaknya seperti dulu.
Dia telah memahami banyak hal melalui Adrian, satu per satu bentuk cerita ia katakan kepadanya, kemalangan yang ia hadapi sewaktu kecil, dia mengatakan bahwa dia hidup dalam dendam, dan berpapasan dengan Cindy yang juga ingin melakukan balas dendam.
Akhirnya Lisa mengerti pada momen ini, ternyata Cindy dan Hendra, dari awal telah saling jatuh cinta, bahkan jika mereka berpisah, mereka juga tidak pernah melupakan pasangan mereka.
Dia dan Adrian adalah peran pendukung yang konyol dalam dunia mereka, tidak, dia, dia berangan-angan tentang Hendra, namun Adrian tidak ada perasaan terhadap Cindy, dialah yang paling konyol.
Setelah Lisa diselamatkan oleh Adrian, lalu ia takut akan air, bahkan jika melihat foto lautan, pun bisa membuatnya panik hingga sesak.
Adrian lah yang menyertainya, selangkah demi selangkah untuk menaklukkan rasa takut itu, meskipun tidak sepenuhnya, namun setidaknya sudah mencapai tingkat dimana tidak takut melihat air lagi, kehidupannya kembali seperti normal berkat bantuan Adrian.
Semenjak itu, dia telah mengenali sosok Adrian yang berbeda, dia berpendidikan, lembut, ramah, sangat berbeda dengan pria yang munafik lainnya.
Hari yang tenang berakhir dengan percakapan Adrian.
“Saya selalu merasa sangat disayangkan bahwa saya tidak memiliki adik kandung, bagaimana denganmu? Kamu ada?”
Lisa baru teringat, adiknya sendiri sedang sekolah, metode komunikasinya dari awal sudah tiada, jika Luke pernah meneleponnya, malah menyadari bahwa tidak bisa dihubungi, tentunya akan sangat khawatir.
“Ada seorang adik, sudah sangat lama saya tidak berkomunikasi dengannya, saat ini mungkin dia sedang mencari saya dengan gelisah.” Lisa sedikit gelisah, hatinya terdesak ingin menghubungi Luke.
“Cepat telepon dia, mungkin dia masih belum tahu masalahmu.”
Lisa menganggukkan kepalanya, menekan nomor yang telah dihafalkannya.
“Non-aktif.” Lisa berkata, lanjut menelepon ulang tiada henti, tetap non-aktif, sama seperti beberapa bulan lalu.
Lisa menatap Adrian dengan tak berdaya, “Dia bilang dia ingin sekolah di luar negeri, akan sangat sibuk, maka kami hampir tidak pernah berkomunikasi.”
Namun sudah satu tahun tidak berkomunikasi, ini terlalu aneh.
Dia gemetar ketakutan dan berkata: “Adikku, apakah terjadi sesuatu?”
Novel Terkait
My Greget Husband
Dio ZhengLoving Handsome
Glen ValoraUntouchable Love
Devil BuddyCinta Tapi Diam-Diam
RossieLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaCinta Yang Dalam
Kim YongyiUnperfect Wedding×
- Bab 1 Meninggalkannya
- Bab 2 Sumbangan
- Bab 3 Rencana Berhasil
- Bab 4 Tetap Tinggal
- Bab 5 Dibiarkan Mati
- Bab 6 Orang Ketiga
- Bab 7 Bukan Keputusanmu
- Bab 8 Hamil
- Bab 9 Tidak Boleh Dilahirkan
- Bab 10 Pemeriksaan
- Bab 11 Obat Penggugur Janin
- Bab 12 Kemunafikan
- Bab 13 Memutuskan Hubungan
- Bab 14 Membuatnya Marah Lagi
- Bab 15 Melihatnya Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 16 Menyembunyikannya
- Bab 17 Aku yang Mengantarkan Pacarku
- Bab 18 Mainan
- Bab 19 Demam
- Bab 20 Sebaskom Air Dingin
- Bab 21 Sekali Lagi Memanfaatkanku
- Bab 22 Menggoda
- Bab 23 Kepribadian Palsu
- Bab 24 Tengelamkan Dia
- Bab 25 Ditinggalkan
- Bab 26 Kami Berpisah
- Bab 27 Berpindah
- Bab 28 Menyamar Menjadi Tahanan
- Bab 29 Mengingkari Kepercayaan
- Bab 30 Tidak Cukup Melihatnya.
- Bab 31 Menikahiku
- Bab 32 Melepaskannya Pergi
- Bab 33 Danau Yang Dalam
- Bab 34 Dia Mencintai Lisa
- Bab 35 Pernikahan Ini Kembali Gagal
- Bab 36 Kecelakaan Mobil
- Bab 37 Tidak Bisa Bangun
- Bab 38 Mau Meninggalkannya Lagi
- Bab 39 Hilang Ingatan
- Bab 40 Kenapa Tidak Disebutkan
- Bab 41 Bukan Tipe Yang Ku Suka
- Bab 42 Mengusirnya Dari Villa
- Bab 43 Bertemu Dengan Hendra Lagi
- Bab 44 Orang Yang Menolongnya
- Bab 45 Terjadi Sesuatu
- Bab 46 Tidak Bisa Hidup Lagi
- Bab 47 Perjalanan Terakhir
- Bab 48 Dari Ingatan yang Tidak Pernah Terjadi
- Bab 49 Dia Tidak Mati
- Bab 50 Siapa Yang Kamu Hindari?
- Bab 51 Bersandiwara
- Bab 52 Mengirim Orang Untuk Mengikutinya
- Bab 53 Mencintaiku Dari Awal Lagi
- Bab 54 Aku Akan Menemanimu
- Bab 55 Hendra Menyiapkan Makanan
- Bab 56 Ingin Menyakitiku Lagi?
- Bab 57 Sebuah Adegan
- Bab 57 Malaikat Di Balik Layar
- Bab 59 Berkencan
- Bab 60 Siraman Kopi
- Bab 61 Pelukan yang Hangat
- Bab 62 Kau Harus Menungguku