Unperfect Wedding - Bab 52 Mengirim Orang Untuk Mengikutinya
Menyedihkan, ahh bagaimana bisa kata ini digunakan untuk dirinya.
Lisa menghapus air matanya, wajahnya sinis, berlari berlawanan arah dengan orang itu, makin lama makin jauh, sampai akhirnya menghilang.
Hendra menoleh ke belakang setelah beberapa langkah berjalan, Dia berharap Lisa menoleh ke belakang, agar Lisa dapat menyadari bahwa Hendra terus menunggunya.
Tapi Lisa tidak melakukannya, langkah kaki Lisa sangat tegas, sama sekali tidak memiliki keinginan untuk menoleh ke belakang.
Tapi jika hanya karena penolakan dari Lisa, Hendra akan mundur dan tidak berani melangkah maju lagi, tapi itu bukan Hendra namanya, dan tidak akan ada lagi yang namanya Hendra.
Urusan kantor dapat ia tangani dengan mudah, tapi untuk urusan mengejar wanita, ia sama sekali tak berpengalaman, lagi pula sepertinya Lisa adalah wanita yang sulit ditaklukan dibandingkan wanita lain.
Pada awalnya mereka berdua pernah bersama, sebenarnya bagaimana caranya dia mendapatkan wanita itu?
Dia tak dapat menahan untuk bertanya pada asistennya, Asisten memberinya jawaban: “Pak, Nona Lisa sangat menyukai Anda sebelumnya, Anda tidak perlu mengejarnya, Nona Lisa pasti bersedia bersamamu.”
Sejak setelah Lisa dan Hendra bersama, sangat tidak menutupi perasaannya sama sekali, saat menatap Hendra, tatapan matanya dipenuhi rasa cinta.
Asisten Aiden tak dapat menahan untuk berkata: “Tapi Anda yang dulu, sangat sampah, bahkan tidak dapat memahami perasaan Nona Lisa sama sekali, dan tidak berhenti melakukan hal-hal yang menyakiti orang lain.”
Raut wajah Hendra menunjukkan ia tak menyangka, dia menyipitkan mata menatap lurus Asisten Aiden.
Seketika Asisten menyadari kesalahannya, lalu dia segera bersikap dengan baik, “Maaf pak, saya salah, saya bersedia kerja lembur untuk kesalahan saya.”
Dengan tidak sabar Hendra mengambil alih, “keluar kamu.”
Lisa menyukainya, informasi ini membuatnya sangat puas, suasana hatinya berubah menjadi sangat baik, dia benar-benar mengabaikan dua kata sebelumnya, dan dia mendapatkan kembali suasana hatinya yang baik.
Tapi sekarang Lisa tak punya tempat menetap yang ia pasti kunjungi setiap hari, selain pergi ke hotel mencari orang, Hendra tidak tahu harus pergi kemana untuk mencari Lisa, dan ia juga tidak tahu apa yang ingin Lisa lakukan, dia hanya bisa mengirim orang untuk mengikutinya.
“Pak, apakah benar-benar mau seperti ini? Jika hal ini diketahui oleh Nona Lisa, dia bisa sangat marah.” Asisten Aiden mengingatkannya.
dengan tanpa ekspresi Hendra menjawab: “Dapat diketahui dengan mudah masih mencari buat apa? Ingin mencari ya cari yang terbaik.”
“Baik pak.” Setelah meninggalkan ruangan, Asisten Aiden tak dapat menahan diri untuk berkata: “Cara Anda mengejar orang sangat istimewa.”
Hendra: “Masih belum keluar juga?”
“Ini mau keluar.”
Kantor benar-benar menjadi sepi.
Hendra berpikir, mengejar seorang wanita, tetntu saja harus mengetahui posisinya dengan baik, memberi kesempatan bagi diri sendiri untuk melihat wanita itu kapan saja, lagi pula, ia akan dapat melindunginya kapan saja, menghindari hal-hal buruk seperti penculikan terjadi.
Beberapa hari berlalu, Hendra dengan sabar menahan untuk tidak bertemu Lisa, membiarkan Lisa agar kemarahannya hilang terlebih dulu.
Setiap hari ada foto yang terkirim ke email Hendra, selain bekerja, dia akan meluangkan waktu untuk melihat foto-foto ini, dan semakin dia melihat, semakin dia merasa bahwa Lisa terlihat cantik.
Di Kota A Lisa tak punya pekerjaan, terus menerus tinggal di hotel, orang-orang yang mengikutinya berkata bahwa dia sepertinya sedang mencari sesuatu, perilakunya, seperti menunjukkan bahwa ia bisa meninggalkan tempat itu kapan saja jika sesuatu itu sudah ia temukan.
Tapi Hendra tidak akan membiarkan hal seperti itu terjadi.
Menahan dua hari, Hendra memutuskan untuk pergi menemui Lisa.
Setiap hari pukul 8 Lisa akan keluar dari Hotel, pukul 7 Hendra sudah duduk di sofa lobby hotel menunggunya, dengan sabar menunggu satu jam, saat jarum jam menunjukkan pukul 8, Lisa muncul.
Dengan sangat natural Hendra berjalan mendekat, seolah-olah hal tidak mengenakkan tidak terjadi sebelumnya.
Hendra bertanya: “Sudah sarapan?”
Novel Terkait
Cinta Di Balik Awan
KellyGue Jadi Kaya
Faya SaitamaLoving The Pain
AmardaMy Charming Lady Boss
AndikaMbak, Kamu Sungguh Cantik
Tere LiyeDon't say goodbye
Dessy PutriUnperfect Wedding×
- Bab 1 Meninggalkannya
- Bab 2 Sumbangan
- Bab 3 Rencana Berhasil
- Bab 4 Tetap Tinggal
- Bab 5 Dibiarkan Mati
- Bab 6 Orang Ketiga
- Bab 7 Bukan Keputusanmu
- Bab 8 Hamil
- Bab 9 Tidak Boleh Dilahirkan
- Bab 10 Pemeriksaan
- Bab 11 Obat Penggugur Janin
- Bab 12 Kemunafikan
- Bab 13 Memutuskan Hubungan
- Bab 14 Membuatnya Marah Lagi
- Bab 15 Melihatnya Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 16 Menyembunyikannya
- Bab 17 Aku yang Mengantarkan Pacarku
- Bab 18 Mainan
- Bab 19 Demam
- Bab 20 Sebaskom Air Dingin
- Bab 21 Sekali Lagi Memanfaatkanku
- Bab 22 Menggoda
- Bab 23 Kepribadian Palsu
- Bab 24 Tengelamkan Dia
- Bab 25 Ditinggalkan
- Bab 26 Kami Berpisah
- Bab 27 Berpindah
- Bab 28 Menyamar Menjadi Tahanan
- Bab 29 Mengingkari Kepercayaan
- Bab 30 Tidak Cukup Melihatnya.
- Bab 31 Menikahiku
- Bab 32 Melepaskannya Pergi
- Bab 33 Danau Yang Dalam
- Bab 34 Dia Mencintai Lisa
- Bab 35 Pernikahan Ini Kembali Gagal
- Bab 36 Kecelakaan Mobil
- Bab 37 Tidak Bisa Bangun
- Bab 38 Mau Meninggalkannya Lagi
- Bab 39 Hilang Ingatan
- Bab 40 Kenapa Tidak Disebutkan
- Bab 41 Bukan Tipe Yang Ku Suka
- Bab 42 Mengusirnya Dari Villa
- Bab 43 Bertemu Dengan Hendra Lagi
- Bab 44 Orang Yang Menolongnya
- Bab 45 Terjadi Sesuatu
- Bab 46 Tidak Bisa Hidup Lagi
- Bab 47 Perjalanan Terakhir
- Bab 48 Dari Ingatan yang Tidak Pernah Terjadi
- Bab 49 Dia Tidak Mati
- Bab 50 Siapa Yang Kamu Hindari?
- Bab 51 Bersandiwara
- Bab 52 Mengirim Orang Untuk Mengikutinya
- Bab 53 Mencintaiku Dari Awal Lagi
- Bab 54 Aku Akan Menemanimu
- Bab 55 Hendra Menyiapkan Makanan
- Bab 56 Ingin Menyakitiku Lagi?
- Bab 57 Sebuah Adegan
- Bab 57 Malaikat Di Balik Layar
- Bab 59 Berkencan
- Bab 60 Siraman Kopi
- Bab 61 Pelukan yang Hangat
- Bab 62 Kau Harus Menungguku