Unperfect Wedding - Bab 21 Sekali Lagi Memanfaatkanku
Hendra mengingatkannya untuk memakan pil KB, untuk menghindari masalah yang tidak diinginkan. Tapi tidak menyangka itu membuat Lisa masuk ke rumah sakit, hanya bisa mengantarnya ke rumah sakit, lalu disana tidak sengaja bertemu dengan Cindy.
Setelah itu dia terus menemani Cindy di kamar pasien. Tetapi tidak tahu kenapa, pada saat itu pikirannya selalu tidak berada di sini, itu terjadi sampai Andrian kembali ke sini perasaan itu pun menghilang.
Pada hari yang sama Lisa keluar dari rumah sakit, Naik taksi lalu dia mengirim pesan kepada Hendra, memberi tahu bahwa dia sudah meminum pil KB.
Lisa lelah dan menyenderkan tubuhnya di jendela mobil, dia memikirkan bahwa masih belum ingin hamil. Dia masih mau pergi kuliah, tidak mungkin dengan perut yang membesar pergi kuliah.
Setelah beberapa hari kemudian Hendra tidak datang kemari untuk mencarinya, dia juga tidak berinisiatif untuk mencari Hendra.
Suatu hari dia menerima sebuah surat di rumahnya. Dia membuka surat itu ternyata isinya adalah surat undangan dari Cindy, isi surat undangan untuk merayakan satu tahun pernikahannya bersama Andrian.
Lisa akhirnya memiliki alasan untuk mencari Hendra duluan. Dia menfoto surat undangan tersebut, lalu menambahkan tanda tanya di belakang pesannya.
Dengan cepat telponnya berdering, dia mengangkat telepon tersebut menunggu Hendra berbicara terlebih dahulu.
Dia bilang: “Kamu pergi bersamaku.”
Dia menyeringainya dan bertanya dengan satu kalimat: “Apakah kamu sekali lagi akan memanfaatkanku?”
“Iya.”
Menutup teleponya, Lisa baru saja kehilangan momen untuk melampiaskan amarahnya, dia sudah tahu kalau akhirnya pasti akan begini. Tetapi mengapa perasaan sakit di hati ini tidak bisa terhindarkan.
Pada malam pesta tersebut, Hendra datang menjemputnya.
Hendra berdiri di samping mobil, wajahnya memperlihatkan bahwa dia sudah tidak sabar menunggu, wajahnya terlihat sedikit murung.
Lisa mengangkat alisnya menunjukan kalau dia tidak peduli, suara langkah sepatu hak tinggi. terdengar menuruni tangga.
Hendra mendengar langkah kakinya dan mengangkat kepalanya, waktu dia membuka mulut menyampaikan ketidak puasannya karena telah membuatnya menunggu lama. Melihat wanita yang di depan matanya sekejap membuatnya lupa mau mengatakan apa.
Cindy menikah dengan keluarga kaya, perayaan pernikahannya pasti tidak akan kalah dari pesta pernikahannya.
Sampai-sampai mengunakan surat undangan yang resmi. Lisa tidak mengerti isi hatinya, tetapi nyonya rumah mengambil inisiatif untuk mengundang dia datang. Dengan senang hati dia menerimanya, tentu saja dia akan berdandan dengan cantik.
Rok di tubuhnya itu dia memesannya waktu musim semi dan musim panas, rok itu terbuat dari kain kasa berbordir bintang, terlihat angun Lalu tubuh bagian atas mengunakan baju yang lehernya berbentuk V, memperlihatkan tengkuk lehernya yang putih, terlihat sedikit seksi. Dua macam gaya berbusana di padukan menjadi satu, sungguh menarik perhatian orang lain.
Hendra tidak pernah membatasinya, ini dikarenakan dia juga jarang mengeluarkan kartu as, dan hari ini adalah pengecualian. Tetapi dia masih ingin mengalahkan Cindy, dia berharap Hendra lebih banyak menaruh perhatian terhadapnya, bukan kepada Cindy.
Mata Hendra melihat dia dari kepala sampai ke kaki, dan garis pandangannya berakhir di tengkuk lehernya yang putih.
Dia harus mengakuinya bahwa Lisa memang sangat cantik. Pada malam ini dandanannya pada malam ini tidak terlalu banyak menambahkan asesoris.
Hatinya merasa sedikit tidak senang, tetapi perasaan tidak senang ini tidak tercermin di wajahnya.
Perasaan untuk membantunya membukakan pintu mobil pun sudah hilang, Hendra hanya duduk di kursi untuk mengemudi mobil.
Lisa hanya terpaku menatap Hendra, melihat tingkah lakunya, dengan kecewa membuka pintu mobil lalu masuk ke dalam. Lisa memang tidak berarap Hendra bisa memuji bahwa dirinya bisa berdandan, tetapi...
“Kamu berdandan seperti itu untuk siapa?”
Lisa melihat dengan mengerutkan alisnya, mendengar Hendra bicara dengan nada jijiknya membuat dia merasa tidak nyaman, “Memangnya penampilan saya seperti apa?”
Tidak bisa memuji dirinya, juga tidak usah mengeluarkan pertanyaan yang membinggunkan hanya untuk menghina penampilannya.
Hendra tidak mengeluarkan suara lagi, mulutnya tertutup rapat, lalu hanya fokus mengemudi mobil.
Setelah sampai di tempat pesta diadakan, disana telah banyak tamu yang datang, Hendra dan dia termasuk datang sedikit terlambat.
Lisa ingin mengandeng tangan dia masuk ke dalam, tetapi hasil pria tersebut menarik tangannya, memang tidak berencana untuk mengandeng tangannya. Lisa di belakang hanya meliriknya saja, tidak bergandengan ya sudah.
Pada akhirnya mereka berdua berjalan satu di depan dan satu di belakang.
Novel Terkait
Unperfect Wedding×
- Bab 1 Meninggalkannya
- Bab 2 Sumbangan
- Bab 3 Rencana Berhasil
- Bab 4 Tetap Tinggal
- Bab 5 Dibiarkan Mati
- Bab 6 Orang Ketiga
- Bab 7 Bukan Keputusanmu
- Bab 8 Hamil
- Bab 9 Tidak Boleh Dilahirkan
- Bab 10 Pemeriksaan
- Bab 11 Obat Penggugur Janin
- Bab 12 Kemunafikan
- Bab 13 Memutuskan Hubungan
- Bab 14 Membuatnya Marah Lagi
- Bab 15 Melihatnya Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 16 Menyembunyikannya
- Bab 17 Aku yang Mengantarkan Pacarku
- Bab 18 Mainan
- Bab 19 Demam
- Bab 20 Sebaskom Air Dingin
- Bab 21 Sekali Lagi Memanfaatkanku
- Bab 22 Menggoda
- Bab 23 Kepribadian Palsu
- Bab 24 Tengelamkan Dia
- Bab 25 Ditinggalkan
- Bab 26 Kami Berpisah
- Bab 27 Berpindah
- Bab 28 Menyamar Menjadi Tahanan
- Bab 29 Mengingkari Kepercayaan
- Bab 30 Tidak Cukup Melihatnya.
- Bab 31 Menikahiku
- Bab 32 Melepaskannya Pergi
- Bab 33 Danau Yang Dalam
- Bab 34 Dia Mencintai Lisa
- Bab 35 Pernikahan Ini Kembali Gagal
- Bab 36 Kecelakaan Mobil
- Bab 37 Tidak Bisa Bangun
- Bab 38 Mau Meninggalkannya Lagi
- Bab 39 Hilang Ingatan
- Bab 40 Kenapa Tidak Disebutkan
- Bab 41 Bukan Tipe Yang Ku Suka
- Bab 42 Mengusirnya Dari Villa
- Bab 43 Bertemu Dengan Hendra Lagi
- Bab 44 Orang Yang Menolongnya
- Bab 45 Terjadi Sesuatu
- Bab 46 Tidak Bisa Hidup Lagi
- Bab 47 Perjalanan Terakhir
- Bab 48 Dari Ingatan yang Tidak Pernah Terjadi
- Bab 49 Dia Tidak Mati
- Bab 50 Siapa Yang Kamu Hindari?
- Bab 51 Bersandiwara
- Bab 52 Mengirim Orang Untuk Mengikutinya
- Bab 53 Mencintaiku Dari Awal Lagi
- Bab 54 Aku Akan Menemanimu
- Bab 55 Hendra Menyiapkan Makanan
- Bab 56 Ingin Menyakitiku Lagi?
- Bab 57 Sebuah Adegan
- Bab 57 Malaikat Di Balik Layar
- Bab 59 Berkencan
- Bab 60 Siraman Kopi
- Bab 61 Pelukan yang Hangat
- Bab 62 Kau Harus Menungguku