Unperfect Wedding - Bab 55 Hendra Menyiapkan Makanan

Saat kembali ke sofa, Lisa membesarkan volume TV menjadi paling keras, sampai tidak terdengar lagi bunyi bel pintu yang sangat mengganggu itu, jantung yang tadinya berdebar-debar panik perlahan stabil.

Lisa mengambil Roti dan melanjutkan makan, fokusnya tertuju pada siaran drama TV, alur pada serial TV sudah mencapai klimaks, pemeran utama wanita akan segera tahu siapa yang bermain-main dengan hantu.

Lisa terlalu berkonsentrasi menonton TV, sampai sama sekali tidak sadar bahwa pintu kamarnya telah terbuka.

Hendra masuk ke dalam ruangan dan langsung melihat Lisa yang mengenakan jubah mandi sedang bersila di atas kursi sofa, Lisa terlihat baik-baik saja, Hendra bernapas lega, seketika ia mengerutkan kening.

Manajer hotel yang tidak melihat adanya masalah disitu segera pergi, Hendra adalah pemegang saham terbesar di hotel mereka, Lisa juga merasa terganggu karena ini.

Lisa terlambat menyadari bahwa ada orang yang masuk, setelah melihat bahwa orang itu adalah Hendra, emosinya meluap, kenapa dengan hotel ini, bisa sembarangan membukakan pintu untuk orang lain, lain kali ia tak akan mau menginap disitu.

Hendra membuka mulut mengatakan sesuatu, Lisa tidak mendengarnya dengan jelas, telinganya hanya mendengar volume suara TV yang tidak pada umumnya, sekarang Lisa hanya ingin komplain kepada pihak hotel, dan menyeret Hendra keluar.

Hendra tahu apa yang dikatakannya tidak didengar oleh Lisa, dia melangkah dan mematikan TV, seketika ruangan itu sunyi senyap.

Hendra duduk di dekat Lisa, mengambil mie instan di tangannya pergi, dengan muka datar ia berkata, : “Kamu makan ini?”

“Apa urusanmu, cepat kembalikan, lalu tinggalkan tempat ini.” Ucap lisa sambil berusaha mengambil mie instan nya kembali.

Tubuh Hendra mengarah ke belakang, dan membuang mie instant ke dalam tong sampah.

Usaha Lisa sia-sia, baru saja dia berdiri langsung melihat mie instant nya yang tersayang dibuang oleh Hendra dengan tanpa perasaan.

Lisa berkata: “Apa yang kamu lakukan? Apa masalahmu sampai membuang makanan milik orang lain!”

“Ini adalah makanan sampah, kamu tahu berapa banyak bahan pengawet yang ditaruh didalamnya? Makan ini tidak ada manfaatnya buatmu.” Hendra menjelaskan pada Lisa dengan sabar.

Tidak mungkin Lisa tidak mengetahui hal sepele seperti ini, tapi memang Lisa ingin melakukannya ke Hendra, “Benar, kamu konglomerat yang egois, mie instant di matamu hanyalah sampah.”

“menginap di hotel mewah, kamu juga termasuk konglomerat.” Hendra mengucapkan ini dengan tidak enak hati, Lisa tidak punya pekerjaan, semua biaya yang keluar atas nama Adrian.

Lisa sedikit marah, dimana ia tinggal ada hubungan apa dengannya?

“Keluar kamu!”

Hendra tidak ingin pergi, juga tidak ingin bertengkar dengannya, “Jangan membuat masalah, lain kali jangan makan mie instan, apa yang ingin kamu makan, akan kubuatkan untukmu.”

Lisa seperti mendengar lelucon, ia tertawa mengejek, Hendra memasak? Dia sedang bercanda? Dia mana bisa memasak, Lisa belum pernah sekalipun melihatnya memasak.

Bos besar ini tidak bisa diusir, dengan wajah kusut Lisa kembali duduk di sofa, Lagi pula sebentar lagi ia akan pergi ke bandara, Lisa tidak percaya jika Hendra akan tetap menunggu disini.

Hotel itu memiliki penampilan seperti apartment, di dalam ruangan ada dapur, Hendra pergi ke dapur, memikirkan apa yang harus dia masak untuk Lisa.

terdengar suara dari dapur, Lisa tak menyangka bahwa Hendra sungguh-sungguh memasak untuknya.

Dia merasa tersindir, dia sudah lama bersama Hendra, dia bahkan tidak tahu Hendra bisa memasak, jangan-jangan yang satu-satunya orang yang pernah memakan masakannya hanyalah cindy.

Sejujurnya Hendra sangat jarang ke dapur, tapi itu bukan berarti tidak bisa memasak, saat ini belum ada orang yang terhormat yang bisa memakan masakannya.

Ia membuka pintu kulkas, bahan-bahan makanan di dalamnya sangat lengkap dan segar. Kalau saja Hendra tahu, Sebelumnya Lisa telah pergi membeli sayuran untuk Adrian, sepertinya dia bisa marah

Hendra mencuci bersih udang segar dan kerang, lalu mengupas kulitnya, menggunakan minyak yang telah dipanaskan untuk menumis bawang, lalu menaruh bahan makanan yang telah dicuci masuk ke dalam panci, lalu mengaduknya, ia menaruh tumisan itu ke atas mie yang telah matang. Dia mengerjakan semuanya dengan penuh skill.

Lisa yang duduk di sofa sudah mencium aroma yang datang dari dapur, cacing di dalam perutnya kelaparan, mie instantnya tadi baru ia makan beberapa suap, perutnya sekarang semakin lapar.

Tidak lama kemudian, Hendra memegang semangkuk spaghetti seafood dari dapur, menaruh mangkuk itu dan sepasang sumpit di depan Lisa.

Dia berkata dengan ringan: “makanlah.”

Selesai bicara, Hendra duduk di sofa sebelah, tapi dalam hatinya ia mengkhawatirkan komentar Lisa ke masakan buatannya, diam-diam ia menanti-nanti.

Perasaan yang belum pernah ia miliki sebelumnya, ia juga peduli dengan pandangan wanita terhadapnya.

Novel Terkait

Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu