Unperfect Wedding - Bab 7 Bukan Keputusanmu

Cindy merasa hal ini agak lucu, dia memancingnya lagi berkata: "Lisa, dari awal Hendra seharusnya adalah milikku, dan kamu adalah orang ketiganya."

Suara tamparan pun terdengar oleh Lisa kepada Cindy. Saat ini dia sudah melewati waktu yang sangat lama di rumah sakit untuk pulih, sebenarnya ia sudah lama bisa bergerak, memukul sesorang pun bukan hal yang sulit untuknya, hanya saja ia masih belum terlalu kuat.

Dia sungguh panas saat mendengar nada bicara Cindy, jelas-jelas pada awalnya Cindy lah yang telah membuang Hendra dan menikah dengan orang lain, ia telah menyakiti hati Hendra, dan setelah semua itu, ia masih bisa bicara seperti ini, sungguh keterlaluan.

Setelah Hendra mengangkat telepon dari Cindy, ia segera menuju ke rumah sakit, tetapi siapa sangka, saat ia sampai di pintu masuk, ia mendengar sebuah suara tamparan.

Ia mendorong pintu kamar, sebuah tangan telah mendarat di pipi Cindy.

Tangan itu sungguh menusuk Hendra, seorang wanita yang ia pegang di hatinya, bahkan ia sendiri tidak tega untuk menyakiti wanita itu, dan sekarang wanita itu dipukuli oleh orang lain, ini sungguh membuat hatinya marah.

Dia berjalan dengan wajah tanpa ekspresi, tetapi melalui tatapan matanya dapat dilihat bahwa amarahnya sangat terpacu, "Lisa, ada hak apa kamu memukul dia!"

"Hendra!" Cindy berkata sambil teriak, tetapi dalam hatinya ia sungguh puas.

Lisa ditampar kembali oleh Hendra, tamparan ini membuat seluruh kepala dan tubuhnya terasa begitu sakit, dia merasa ia akan ditampar beberapa kali oleh Hendra sampai ia mati, tapi tidak, sesaat setelah memukulnya ia menggandeng tangan Cindy lalu pergi.

Lisa tertegun duduk diatas kasur, melihat bayangan kedua orang itu perlahan-lahan pergi, ia menjulurkan tangannya untuk mengusap wajahnya, air matanya tercucur keluar merasakan kepedihan di hatinya.

Hendra, aku hanyalah cinta kepadamu, sangat cinta, maka itu aku memukulnya, kenapa kamu tidak mengerti?

Dia sungguh sangat hancur di hari itu, buku pun tak disentuhnya lagi, setelah ia makan makanan yang diantarkan oleh suster, ia langsung tidur.

Didalam kamar yang redup, tidak ada satupun orang yang tau bahwa ia menangis sampai tertidur.

Dia tidur dengan hati yang tidak tenang, ia selalu tidur setengah sadar, jadi ketika tubuhnya muncul indikasi-indikasi, ia bisa langsung terbangun.

Pertama kali bahkan ia sangat panik dan ingin berteriak minta tolong, tetapi mulutnya terasa seperti terkunci, dan suara tidak keluar dari mulutnya.

Tetapi tak lama kemudian ia merasakan kehadiran seseorang yang sangat familiar, yaitu Hendra.

Bagaimana kamu kembali?

Sebuah tangan yang besar merogoh tubuh Lisa, beberapa kancing bajunya pun dibuka, kekuatan tangan Hendra sangat besar, sungguh tidak lembut, Lisa pun merasakan kesakitan di tubuhnya.

"Hendra, stop" ia menggunakan tangannya untuk menghentikan Hendra, tetapi Hendra menghentikannya balik.

"Stop apa? Lisa, bukannya inilah yang kamu mau?" ia mengigit setiap area di tubuh Lisa, tak peduli sudah berapa kali Lisa kesakitan, tenaganya semakin besar.

"Apa yang salah denganmu?"

"Yang salah denganku? Kamu masih bertanya kepadaku? Apakah aku begitu buruk kepadamu? Kenapa kamu memancing Cindy, apa salah dia kepadamu?"

Jadi, dia sampai kesini hanya gara-gara Cindy?

"Aku tidak memancing dia, lepaskan." Nada bicara agak dingin, dan tidak senang, dia tidak suka seperti ini.

"Kalimat ini bukan keputusanmu." mata Hendra terlihat ada sepintas cahaya.

Ia melepaskan celana Lisa, segera mengambil sebuah tali pinggang, lalu mencambuknya, seperti seorang tentara yang sedang mencongklang.

Hendra hari ini sungguh sangat tidak senang, karena ia telah melihat suatu kejadian perkara yang sangat tidak ia ingin lihat dalam hidupnya, Cindy dan Adrian berpegangan didepan matanya, bahkan Cindy dan Adrian terlihat sangat dekat dan intim di depannya, terlihat seperti dua orang yang jatuh cinta, membuatnya sangat iri dan benci.

Dia tau Cindy sengaja membuatnya marah, dan ia berhasil, tetapi ia tidak dapat berbuat apa-apa.

Jadi dia melampiaskan amarahnya ke tubuh Lisa, bukannya ini memang gunanya dia? Sebagai alat pelampiasan saat dibutuhkan.

Novel Terkait

You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu