Unperfect Wedding - Bab 5 Dibiarkan Mati
Hendra dengan datar berkata: "Beristirahatlah, jangan mudah marah."
Luke dengan keras membalas: "Hendra, pergilah kamu jauh-jauh dari kakakku, kamu sama sekali tidak mencintainya! Kamu tidak pantas untukknya!"
Hendra menyeringai dan berkata: "Luke, kamu tidak bisa membuat keputusan untuk kakakmu, dari awal aku tidak pernah memaksanya untuk bersamaku."
"Hendra, apakah kamu masih manusia? Gara-gara kamu, kakakku jadi kecelakaan mobil, saat dia setengah mati mengenaskan tergeletak di jalan, apa yang kamu lakukan? Kalau kamu tidak kabur dari pernikahan, kakakku tidak akan pergi keluar, yang akhirnya berujung kecelakaan!"
Jahitan luka Luke terasa sangat menyakitkan, dia merasa sangat kasihan pada kakaknya, mengapa harus mencintai bajingan berdarah dingin dan tak berperasaan ini, dia sama sekali tidak pantas untuk dicintai oleh kakakku, dia sama sekali tidak menghargai kasih sayang dari kakakku!
"Tapi dia tidak mati kan?" sahut Hendra, yang langsung berbalik keluar bangsal.
Dia tidak ingin mengakui bahwa kata-kata Luke sangat menusuk, bagaimana mungkin ia tidak pantas dengannya? Bukannya ia yang ingin denganku?
Setelah Hendra pergi, Luke muntah darah, tangan yang menutupinya basah kuyup, jahitan lukanya robek, ruangan itu penuh dengan bau darah, dia hampir tidak bisa menahannya.
Emosinya meluap-luap dan detak jantungnya berdetak terlalu cepat, ia tahu ada yang tidak benar dengan tubuhnya, ia ingin meraih bel darurat di kepala ranjang, tetapi tubuhnya sakit sampai tak bisa bergerak.
Ditengah kelinglungannya, ia melihat sesosok wanita.
Dia bergumam, dan kembali memuntahkan darah dari mulutnya: "Tolong..... Aku......"
Wanita tersebut hanya berdiri di pintu dan memandangi ranjang, ia sedang sekarat dan tak bergerak lagi. Saat melihat orang di ranjang tersebut telah pingsan sepenuhnya, wanita tersebut menutup pintu dan pergi.
Tidak ada yang memperhatikan didalam kamar eksklusif ini, ada seseorang yang diam-diam telah meninggal.
Setelah beberapa hari koma, Lisa akhirnya sadar dan membuka mata pada langit-langit yang putih, seluruh tubuhnya sangat tidak nyaman, tenggorokannya pun kering sampai tak dapat bersuara.
Ada air hangat yang mengalir ke bibirnya, sendok kecil yang menyuapinya air hangat, saat ini ia berharap orang yang memberikan air hangat itu adalah Hendra, tapi saat ia membuka mata yang ia lihat hanyalah seolah perawat yang tak ia kenal.
"Nona Lisa, akhirnya sudah siuman!" perawat itu tampak sangat bahagia, meskipun ia memang dibayar mahal, ia tetap bekerja dengan sugguh-sungguh sepenuh hati.
"Hendra? Aku ingin bertemu dengannya." Hal pertama yang dicarinya setelah siuman adalah Hendra, ingatannya masih terhenti sampai di hari Hendra meninggalkannya saat pernikahan.
"Nona Lisa, saya juga belum pernah bertemu dengan majikan, hanya ada asisten yang sesekali datang kemari." Seperti biasanya, perawatlah yang merawat Nona Lisa seharian, tetapi hanya pernah bertemu asisten saja, tidak ada orang lain.
Lisa sangat sedih, mengapa Hendra sama sekali tidak pernah menengoknya? Apakah dia tidak tahu kalau dirinya mengalami kecelakaan? Apakah dia masih bersama dengan Cindy?
Semakin dipikir, semakin pedih hatinya.
Tapi ia masih bisa menunggu, menunggu sampai dia melepaskan semuanya, menunggu sampai dia mencintainya lagi. Ia telah menunggu selama 10 tahun, kenapa tidak menunggu lagi?
Terkadang ia merasa benci terhadap dirinya sendiri, dulu ia diam-diam menunggu Hendra, ia sudah merasa senang, tapi saat setelah sudah bersama Hendra, ia semakin hari semakin ingin Hendra menjadi miliknya seutuhnya, diri ini menjadi terlalu serakah , dan tidak bisa dikendalikan lagi.
Diantara pikiran yang campur aduk ini, tidak menyangka Hendra datang.
"Bagaimana keadaanmu?" Dia mendengar kabar bahwa ia telah siuman, baru mengambil waktu untuk mengunjunginya.
"Kurang baik." Lisa menatapnya dengan bersalah, berharap ia akan dihibur.
Tetapi itu semua hanyalah ilusi.
Novel Terkait
Love In Sunset
ElinaCutie Mom
AlexiaCinta Yang Dalam
Kim YongyiCinta Pada Istri Urakan
Laras dan GavinAnak Sultan Super
Tristan XuMata Superman
BrickUnperfect Wedding×
- Bab 1 Meninggalkannya
- Bab 2 Sumbangan
- Bab 3 Rencana Berhasil
- Bab 4 Tetap Tinggal
- Bab 5 Dibiarkan Mati
- Bab 6 Orang Ketiga
- Bab 7 Bukan Keputusanmu
- Bab 8 Hamil
- Bab 9 Tidak Boleh Dilahirkan
- Bab 10 Pemeriksaan
- Bab 11 Obat Penggugur Janin
- Bab 12 Kemunafikan
- Bab 13 Memutuskan Hubungan
- Bab 14 Membuatnya Marah Lagi
- Bab 15 Melihatnya Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 16 Menyembunyikannya
- Bab 17 Aku yang Mengantarkan Pacarku
- Bab 18 Mainan
- Bab 19 Demam
- Bab 20 Sebaskom Air Dingin
- Bab 21 Sekali Lagi Memanfaatkanku
- Bab 22 Menggoda
- Bab 23 Kepribadian Palsu
- Bab 24 Tengelamkan Dia
- Bab 25 Ditinggalkan
- Bab 26 Kami Berpisah
- Bab 27 Berpindah
- Bab 28 Menyamar Menjadi Tahanan
- Bab 29 Mengingkari Kepercayaan
- Bab 30 Tidak Cukup Melihatnya.
- Bab 31 Menikahiku
- Bab 32 Melepaskannya Pergi
- Bab 33 Danau Yang Dalam
- Bab 34 Dia Mencintai Lisa
- Bab 35 Pernikahan Ini Kembali Gagal
- Bab 36 Kecelakaan Mobil
- Bab 37 Tidak Bisa Bangun
- Bab 38 Mau Meninggalkannya Lagi
- Bab 39 Hilang Ingatan
- Bab 40 Kenapa Tidak Disebutkan
- Bab 41 Bukan Tipe Yang Ku Suka
- Bab 42 Mengusirnya Dari Villa
- Bab 43 Bertemu Dengan Hendra Lagi
- Bab 44 Orang Yang Menolongnya
- Bab 45 Terjadi Sesuatu
- Bab 46 Tidak Bisa Hidup Lagi
- Bab 47 Perjalanan Terakhir
- Bab 48 Dari Ingatan yang Tidak Pernah Terjadi
- Bab 49 Dia Tidak Mati
- Bab 50 Siapa Yang Kamu Hindari?
- Bab 51 Bersandiwara
- Bab 52 Mengirim Orang Untuk Mengikutinya
- Bab 53 Mencintaiku Dari Awal Lagi
- Bab 54 Aku Akan Menemanimu
- Bab 55 Hendra Menyiapkan Makanan
- Bab 56 Ingin Menyakitiku Lagi?
- Bab 57 Sebuah Adegan
- Bab 57 Malaikat Di Balik Layar
- Bab 59 Berkencan
- Bab 60 Siraman Kopi
- Bab 61 Pelukan yang Hangat
- Bab 62 Kau Harus Menungguku