Unperfect Wedding - Bab 15 Melihatnya Dengan Mata Kepala Sendiri
Tidak tahu ciuman itu berlangsung berapa lama, ketika Lisa tidak bisa bernafas, dia akan mendorong Hendra untuk mengambil nafas, ketika Hendra berpikir akan berhenti, Lisa menciumnya lagi, dan seterusnya, sampai Lisa benar-benar kehilangan keseimbangan pada kakinya.
Paru-paru Hendra seperti paru-paru besi, sudah berciuman begitu lama, tetapi tidak terengah-engah seperti Lisa.
Mungkin karena dia baru saja berciuman, dia tampak santai dan agak malas saat ini, bahkan dia ada minat untuk menggoda Lisa.
Hendra masih dengan erat memeluk Lisa di pelukannya, menyeringai, dan kata-kata yang dia ucapkan sangat provokatif: "Apakah ini tidak cukup?"
Jalan pikiran Lisa sangat berbeda dengan Hendra, sekarang dia begini hanyalah untuk membuat Cindy panas.
Lisa berkata: "Cindy sudah emosi."
Benar saja, wajah Hendra berubah pada detik berikutnya, dia menoleh untuk melihat Cindy, dan dia mendapati Cindy dengan tatapan yang penuh dengan kebencian.
"Bukankah kamu ingin memanfaatkanku untuk membuatnya panas? Aku akan membantumu." Dia meremehkan, tetapi tidak ada yang tahu tentang kepahitan batin dan penghinaan dirinya.
Cindy pun pergi karena emosi, Hendra lalu mendorong Lisa pergi, dan mengejar ke tempat Cindy pergi.
Tujuan Hendra tercapai, Lisa tidak ingin membuat Cindy merasa lebih baik, tetapi hati Lisa benar-benar suram, karena Cindy tidak bahagia, maka Hendra akan pergi untuk menghiburnya, akhirnya Lisalah yang adalah badut kecil.
Suhunya turun di malam hari, bahkan saat musim panas, Lisa merasa sedikit dingin. Dia ingin mencari Hendra untuk memintanya membawanya pulang, tetapi dia tidak melihat siapa pun, dia tidak tahu Hendra mencari Cindy sampai kemana.
Dia hanya bisa jalan pulang ke villa dan mencoba mencari seseorang.
Naik ke lantai dua, koridor itu kosong, dan keheningan aneh membuat Lisa merasa lebih dingin. Dia mengulurkan tangan dan memeluk lengannya untuk meredakan sedikit kedinginan, dan terus berjalan.
Berbelok di tikungan, depan adalah ujung koridor, ada sedikit cahaya, dan kemudian ada teriakan seorang wanita yang bisa membuat pipi memerah.
Lisa mendengarnya dengan telinga memerah, dia berhenti berjalan, dan ingin kembali, tidak ingin mengganggu sejoli ini.
Dia kemudian mendengar suara rendah yang familiar, membuatnya seperti jatuh ke dalam jurang yang sangat dingin dalam sekejap.
Dia tidak pernah mendengar suara Hendra yang seperti ini, dengan kelembutan yang tak terbatas, dia memanggil: "Cindy..."
Bahkan jika Lisa sedang bersamanya di atas tempat tidur, dia juga belum pernah mendengar Hendra memanggilnya selembut ini, Hendra tidak pernah memanggilnya seperti ini.
Suara-suara ini seperti memikatnya, dia bergidik dan berjalan langkah demi langkah menuju pintu yang sedikit mengkilap.
Ada suara yang bertanya padanya: Lisa, bahkan jika kamu tahu pemandangan berikutnya akan menyakitimu, apakah kamu tetap ingin masuk?
Ya, dia akan masuk.
Melalui celah-celah pintu, dia melihat ada tubuh pria dan wanita di atas ranjang, dan Hendra mencium wanita yang terjebak di ranjang putih tersebut.
Pemandangan sejoli yang sedang jatuh cinta dan tak terpisahkan ini, bahkan jika Lisa tidak mau mengakuinya, dia harus mengatakan bahwa Hendra pasti sangat mencintai wanita di depannya, baru dia bisa selembut ini.
Lisa teringat bahwa kecemasan, iri hati, dan kelembutan yang jarang terlihat dalam ekspresi Hendra, semuanya terlihat saat dia bersama dengan Cindy, dia benar-benar mencintai Cindy.
Hatinya sakit, lebih sakit dari ketika kehilangan anak, tampaknya kastil yang dibangunnya untuk Hendra di dalam hatinya sudah hancur, pria ini memberinya harapan untuk membuat harapan ini tumbuh sesukanya dan hancur.
Matanya penuh dengan air mata, dia sudah tidak melihat dengan jelas pemandangan di dalam kamar, begini juga bagus, sangat bagus, dia tidak perlu melihatnya lagi.
Langkah kaki itu seperti diisi dengan timah, selangkah demi selangkah, semakin berat.
Tiba-tiba dia menabrak sesuatu, dia seperti sudah mau jatuh, kemudian dia dipapah oleh seseorang.
Novel Terkait
Get Back To You
Lexy1001Malam bersama pramugari cantik
andrian wijayaMy Goddes
Riski saputroPRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeThe Gravity between Us
Vella PinkyUnperfect Wedding×
- Bab 1 Meninggalkannya
- Bab 2 Sumbangan
- Bab 3 Rencana Berhasil
- Bab 4 Tetap Tinggal
- Bab 5 Dibiarkan Mati
- Bab 6 Orang Ketiga
- Bab 7 Bukan Keputusanmu
- Bab 8 Hamil
- Bab 9 Tidak Boleh Dilahirkan
- Bab 10 Pemeriksaan
- Bab 11 Obat Penggugur Janin
- Bab 12 Kemunafikan
- Bab 13 Memutuskan Hubungan
- Bab 14 Membuatnya Marah Lagi
- Bab 15 Melihatnya Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 16 Menyembunyikannya
- Bab 17 Aku yang Mengantarkan Pacarku
- Bab 18 Mainan
- Bab 19 Demam
- Bab 20 Sebaskom Air Dingin
- Bab 21 Sekali Lagi Memanfaatkanku
- Bab 22 Menggoda
- Bab 23 Kepribadian Palsu
- Bab 24 Tengelamkan Dia
- Bab 25 Ditinggalkan
- Bab 26 Kami Berpisah
- Bab 27 Berpindah
- Bab 28 Menyamar Menjadi Tahanan
- Bab 29 Mengingkari Kepercayaan
- Bab 30 Tidak Cukup Melihatnya.
- Bab 31 Menikahiku
- Bab 32 Melepaskannya Pergi
- Bab 33 Danau Yang Dalam
- Bab 34 Dia Mencintai Lisa
- Bab 35 Pernikahan Ini Kembali Gagal
- Bab 36 Kecelakaan Mobil
- Bab 37 Tidak Bisa Bangun
- Bab 38 Mau Meninggalkannya Lagi
- Bab 39 Hilang Ingatan
- Bab 40 Kenapa Tidak Disebutkan
- Bab 41 Bukan Tipe Yang Ku Suka
- Bab 42 Mengusirnya Dari Villa
- Bab 43 Bertemu Dengan Hendra Lagi
- Bab 44 Orang Yang Menolongnya
- Bab 45 Terjadi Sesuatu
- Bab 46 Tidak Bisa Hidup Lagi
- Bab 47 Perjalanan Terakhir
- Bab 48 Dari Ingatan yang Tidak Pernah Terjadi
- Bab 49 Dia Tidak Mati
- Bab 50 Siapa Yang Kamu Hindari?
- Bab 51 Bersandiwara
- Bab 52 Mengirim Orang Untuk Mengikutinya
- Bab 53 Mencintaiku Dari Awal Lagi
- Bab 54 Aku Akan Menemanimu
- Bab 55 Hendra Menyiapkan Makanan
- Bab 56 Ingin Menyakitiku Lagi?
- Bab 57 Sebuah Adegan
- Bab 57 Malaikat Di Balik Layar
- Bab 59 Berkencan
- Bab 60 Siraman Kopi
- Bab 61 Pelukan yang Hangat
- Bab 62 Kau Harus Menungguku