Unperfect Wedding - Bab 27 Berpindah
Hati Hendra tiba-tiba terasa sakit, seakan-akan ada sebuah duri tajam yang menusuknya. Diapun akhirnya meninggalkan, sepatah katapun tidak keluar dari mulutnya.
Suara pintu pun mengikuti kepergian Hendra “boom”.
Lisa menutup matanya, air matanya mengalir keluar.
Seperti inilah, dia sudah lelah, tidak ingin meneruskan hubungan ini lagi, ia tidak menerima apa-apa dari semua yang telah dia korbankan.
Dia ingin melupakan lelaki itu, bahkan jika harus menghabiskan banyak waktu, iapun juga tidak ragu. Lebih baik meninggalkannya daripada harus menunggu kedatangannya untuk kembali.
Hatinya sangat sakit, bagaikan ditusuk oleh pisau yang tajam, darah mengucur keluar tanpa henti, ingin mengeluarkan orang yang bernama Hendra itu dari dalam hatinya.
Dia menutup dirinya menggunakan selimut, tak lama kemudian, ada getaran kecil, membalikkan badan dan menangis.
Cinta dalam diam yang Lisa alami selama sepuluh tahun akhirnya bisa dia akhiri hari ini.
Dia menyewa rumah kecil, dia tidak membawa barang apapun untuk pindah dari apartemennya. Semua barang yang Hendra berikan kepadanya, satupun dia tak membawanya.
Dia mencari pekerjaan di dekat rumah dia tinggal, di waktu luangnya dia terus belajar, dia menata jadwalnya dengan padat. Dengan begini dia tidak memiliki waktu untuk memikirkan Hendra.
Dia ingin menggunakan cara ini untuk melupakan Hendra.
Beberapa hari telah terlewati seperti biasanya, dia merasa bahwa dirinya sangat cocok dengan kehidupan yang dijalaninya sekarang.
Waktu berjalan dengan begitu bebasnya, bisa melakukan apa yang dia inginkan.
Tidak perlu memikirkan bagaimana mengimbangi Hendra, tidak perlu memikirkan bagaimana cara membuatnya bahagia. Dia bisa menjadi dirinya sendiri.
Namun, kebiasaan seseorang itu sulit untuk dirubah.
Misalnya menyiapkan makan malam, selalu menyiapkan porsi untuk dua orang; pada saat jam pulang kantor tiba, dia akan menantikan bel pintu berbunyi. Namun semuanya tidak ada lagi. ketika ia bangun pagi dan melihat ke samping, yang dilihatnya adalah sebuah bantal tanpa pemilik.
Hari ini tidak berkerja, ia membereskan bantal tersebut dan kembali berbaring di atas ranjang, satu orang tertidur di ranjang yang luas, berencana untuk tidur sepanjang hari.
Setelah bangun dari tidurnya, dia menyadari bahwa terdapat kekosongan di sebagian ranjangnya.
Ia terlihat sedih, mengambil bantal dan melemparkannya ke bawah ranjang.
Setelah beranjak dari tempat tidur, ia segera memasak mie untuk dirinya sendiri. Mie yang dimasak terlalu banyak, telur yang dimasak ada dua porsi. Ia membuang semua makanan yang telah dimasaknya ke dalam tong sampah.
Keluar dengan membawa tas, pergi ke perpustakaan terdekat.
Mungkin karena pengaruh dari orang-orang di sekitarnya, dia akhirnya bisa membaca buku dengan sungguh-sungguh.
Tidak tahu telah membaca berapa lama, lehernya terasa mulai berat. Dia melihat ke kanan dan kiri, tidak ada seseorang pun yang tersisa, ia pun bergegas meninggalkan perpustakaan tersebut.
Saat berpikir ingin makan apa, sebuah suara terompet menghancurkan pikirannya, ia mengikuti suara tersebut melihat-lihat, tirai mata hitam yang tidak asing baginya.
Dari matanya terpancar kepanikan, berjalan dengan cepat, tidak ada napsu untuk makan, hanya ingin bergegas untuk meninggalkan tempat ini.
Langkah kakinya semakin lama semakin cepat, sampai-sampai seperti ingin berlari, belum sempat berlari, pergelangan tangannya telah dipegang. Sepasang tangan yang memegangnya sangat kuat dan dingin, dia ingin melarikan diri.
Hendra turun dari mobilnya, gerakan tangan dan kakinya sangat cepat, dengan mudah mengejar Lisa yang melarikan diri.
“Siapa yang membolehkanmu pindah dari rumah?” suara dingin yang khas terdengar dari atas kepalanya, membuatnya tercengang-cengang.
Novel Terkait
Unlimited Love
Ester GohHis Soft Side
RiseGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangMy Beautiful Teacher
Haikal ChandraPria Misteriusku
LylyUnplanned Marriage
MargeryBretta’s Diary
DanielleUnperfect Wedding×
- Bab 1 Meninggalkannya
- Bab 2 Sumbangan
- Bab 3 Rencana Berhasil
- Bab 4 Tetap Tinggal
- Bab 5 Dibiarkan Mati
- Bab 6 Orang Ketiga
- Bab 7 Bukan Keputusanmu
- Bab 8 Hamil
- Bab 9 Tidak Boleh Dilahirkan
- Bab 10 Pemeriksaan
- Bab 11 Obat Penggugur Janin
- Bab 12 Kemunafikan
- Bab 13 Memutuskan Hubungan
- Bab 14 Membuatnya Marah Lagi
- Bab 15 Melihatnya Dengan Mata Kepala Sendiri
- Bab 16 Menyembunyikannya
- Bab 17 Aku yang Mengantarkan Pacarku
- Bab 18 Mainan
- Bab 19 Demam
- Bab 20 Sebaskom Air Dingin
- Bab 21 Sekali Lagi Memanfaatkanku
- Bab 22 Menggoda
- Bab 23 Kepribadian Palsu
- Bab 24 Tengelamkan Dia
- Bab 25 Ditinggalkan
- Bab 26 Kami Berpisah
- Bab 27 Berpindah
- Bab 28 Menyamar Menjadi Tahanan
- Bab 29 Mengingkari Kepercayaan
- Bab 30 Tidak Cukup Melihatnya.
- Bab 31 Menikahiku
- Bab 32 Melepaskannya Pergi
- Bab 33 Danau Yang Dalam
- Bab 34 Dia Mencintai Lisa
- Bab 35 Pernikahan Ini Kembali Gagal
- Bab 36 Kecelakaan Mobil
- Bab 37 Tidak Bisa Bangun
- Bab 38 Mau Meninggalkannya Lagi
- Bab 39 Hilang Ingatan
- Bab 40 Kenapa Tidak Disebutkan
- Bab 41 Bukan Tipe Yang Ku Suka
- Bab 42 Mengusirnya Dari Villa
- Bab 43 Bertemu Dengan Hendra Lagi
- Bab 44 Orang Yang Menolongnya
- Bab 45 Terjadi Sesuatu
- Bab 46 Tidak Bisa Hidup Lagi
- Bab 47 Perjalanan Terakhir
- Bab 48 Dari Ingatan yang Tidak Pernah Terjadi
- Bab 49 Dia Tidak Mati
- Bab 50 Siapa Yang Kamu Hindari?
- Bab 51 Bersandiwara
- Bab 52 Mengirim Orang Untuk Mengikutinya
- Bab 53 Mencintaiku Dari Awal Lagi
- Bab 54 Aku Akan Menemanimu
- Bab 55 Hendra Menyiapkan Makanan
- Bab 56 Ingin Menyakitiku Lagi?
- Bab 57 Sebuah Adegan
- Bab 57 Malaikat Di Balik Layar
- Bab 59 Berkencan
- Bab 60 Siraman Kopi
- Bab 61 Pelukan yang Hangat
- Bab 62 Kau Harus Menungguku