Don't say goodbye - Bab 8 Ingin membuatnya benar-benar gila!
Ketika Fanny Xia kembali ke Villa, telah di sambut dengan amarah yang siap-siap di keluarkan Marvin, Fanny sangat mengenal Marvin, Marvin selalu bangga pada dirinya sendiri, tidak akan pernah membiarkan siapapun untuk melawannya, kali ini Fanny Xia sendiri yang ingin bertemu Nathan Yan, dan hasilnya tidak bisa di hindari.
Kalau saja ini dulu, Fanny tidak akan berbuat begitu, seperti kecelakaan dua tahun yang lalu, Fanny tidak lagi bertemu dengan Nathan Yan, takut Marvin berpikir salah paham lagi, tetapi sekarang, dia tidak akan melakukannya lagi.
Oleh karena itu, ketika Fanny Xia tidak siap melihat Christin Xia duduk di ruang tamu seperti nyonya, matanya yang membesar.
“Kenapa? Sepertinya kakak terkejut melihatku?”
Christin Xia mengambil cangkir kopi, dengan lembut menghembusnya: “Biar kutebak, jangan-jangan kakak berpikir karena masalah kamu pergi bertemu dengan Nathan maka aku disini menunggumu?”
Tidak menghiraukan sindirannya, Fanny Xia berjalan langsung naik ke atas, suasana hatinya saat menghadapi Christin Xia dan Marvin Luo tidak bisa mengontrol ekspresi wajahnya, tidak ada obat, hanya bisa distimulasi oleh mereka.
Bagaimana Christin Xia akan dengan mudah membiarkan Fanny Xia.
“Benar juga, kakak suka berbuat dan merasa puas untuk diri sendiri, selalu ingin mencoba perasaan Marvin, bukankah kali ini aku sebagai adik akan menuruti kemauan kakak.”
Mengatakan, setumpuk foto di lempar ke wajah Fanny Xia, menyebar kemana-mana, semua lembaran foto itu adalah foto pertemuan dia dan Nathan Yan hari ini, orang yang mengambil foto itu sangat tepat, gambar yang di fotokan semua adalah gerakan mesra dia dan Nathan, jika tokoh dalam foto itu bukan dia, dia pasti akan percaya itu benar.
“Aku telah mengirimi semua foto ini ke kantor dan menempatkannya di meja Marvin, dan hasilnya aku datang kemari, kamu tidak tahu bagaimana mencintai, Marvin hanya akan membencimu, bagaimana dia tidak akan marah?”
Fanny Xia menutup matanya, mengambil napas dalam-dalam, dia menginjak foto dan pergi, dia tahu Christin Xia ingin melihat leluconnya sendiri, jadi dia mencari orang untuk mengikutinya, Christin sedang memperhitungkan masalah pernikahannya.
“Christin, bahkan jika Marvin tidak mencintaiku, kita juga tidak akan bercerai. Kamu ingin dengan lancarnya hidup bersamanya? Bermimpilah!”
Selama Fanny tidak bercerai, bahkan jika membalas Christin adalah cara yang terbaik, bahkan jika dia mati dia akan mengambil posisinya sebagai Nyonya Luo.
Christin tersenyum, dan mengedipkan mata sambil mengatakan mengincar terus posisi Fanny Xia: “Kakak, apakah kamu tahu mengapa Marvin tidak ingin bercerai denganmu?”
“Ibu sangat pilih kasih, bukankah dia memberikan semua saham dan mas kawinnya kepada kakak? Kamu bilang bagaimana Marvin bisa melepaskan kesempatan untuk memperbesar Perusahaan Besar Luo ini?”
Fanny Xia berkeringat dingin.
“Apa maksudmu?”
“Apakah kakak tidak mengerti? Kamu kira dua tahun yang lalu kamu mencelakai ibu Marvin, Marvin masih bersedia menikahimu?”
Tidak! Dia tidak percaya!
Fanny Xia hanya merasa darahnya telah mengalir, tenggorokannya seperti di potong oleh pisau tajam dan mulutnya tercekik oleh manisan.
Christin berdiri, dalam pose yang lebih tinggi, menekan bahunya dengan keras.
“Fanny Xia, dari awal hingga akhir, pernikahan yang bahagia kamu adalah lelucon besar, Marvin bukan menikahimu! Dia menikahi saham yang di tanganmu! ”
Fanny Xia memuntahkan darah, jantungnya berdetak cepat, pikirannya berangsur-angsur menjadi kosong, dan pandangannya kabur.
Benar, harus begini!
Dia hanya ingin melihat keruntuhan emosional Fanny Xia, mengapa hanya dia yang bisa mendapatkan semua saham, mengapa hanya dia yang bisa menikah dengan Marvin dan mendapatkan posisi Nyonya Luo! Mengapa dia seorang Nona Besar keluarga Xia bisa mengambil semua harta pergi!
Mata Christin Xia berkelap-kelip dalam cahaya, dia kan menghancurkan segala yang Fanny punya.
“AH——!Christin aku ingin membunuhmu!”
Terakhir Fanny Xia kehilangan akal sehatnya, dia membanting Christin ke lantai, tangannya mencekik lehernya, matanya dipenuhi dengan kekejian.
“Tolong! Kakak, tolong!”
Mulut Christin mengelurkan kata-kata yang nyata, matanya malah menjadi perhitungan, dia menyapu satu set gelas porselen, dengan suara pecah akhirnya memanggil pengasuh untuk datang, tetapi dia tidak bisa menghentikan Fanny yang sudah gila.
Tujuannya telah tercapai, Christin sewenang-wenang mengambil asbak dan menghantam ke kepala Fanny, di tempat yang tidak di lihat oleh pengasuh, Christin dengan sekuat tenaga membuat Fanny terjatuh di sepihan kaca itu.
“Cepat, cepat panggil dokter kemari, kakak kambuh lagi”
Lehernya Christin yang biru, tetapi dia masih pergi memberikan tangan kepada Fanny.
Pengasuh itu memukul dada lega, bangkit berdiri dan pergi, tadi Nyonya sangat menakutkan! Nona Xia sangat berbaik hati!
Christin melihat wajah Fanny yang terluka, darah yang terus mengalir jatuh ke pipinya, wajahnya dipenuhi dengan keluhan, dia benar-benar sangat beruntung!
Berpikir, mengambil sepihan porselen yang rusak, dan menghadap wajah yang di bencinya selama lebih dari sepuluh tahun dan mengoreskannya!
Novel Terkait
King Of Red Sea
Hideo TakashiSang Pendosa
DoniAkibat Pernikahan Dini
CintiaMenunggumu Kembali
NovanMore Than Words
HannyMy Lady Boss
GeorgeDon't say goodbye×
- Bab 1 Anaknya sudah tiada
- Bab 2 Kamu tidak tau sifat nya?
- Bab 3 Bagaimana rasanya membunuh anak sendiri?
- Bab 4 Meninggal dengan tidak tenang
- Bab 5 Aku akan membawanya pergi!
- Bab 6 Pasti akan membalaskan dendam untukmu
- Bab 7 Barang yang ditinggalkan untuk Fanny Xia
- Bab 8 Ingin membuatnya benar-benar gila!
- Bab 9 Kamu membuatku merasa jijik!
- Bab 10 berikan aku seorang anak
- Bab 11 Operasi
- Bab 12 Aku Hamil!
- Bab 13 Dorong Dia!
- Bab 14 Wanita
- Bab 15 Transfusi Darah Secara Paksa
- Bab 16 Kehilangan Kemampuan Untuk Berjalan
- Bab 17 Kebenaran Yang Kejam
- Bab 18 Mendirikan Batu Nisan
- Bab 19 Memaksanya Kembali
- Bab 20 Matilah jika Kamu Tidak Mau Tanda Tangan
- Bab 21 Mengumumkan pertunangan
- Bab 22 Perang terakhir
- Bab 23 Dia membunuhnya!
- Bab 24 Tidak akan memberikan dia kepadamu!
- Bab 25 Sudah cukup ia lalui ini semua!
- Bab 26 Sejak awal sudah mengetahuinya!
- Bab 27 Anak itu bukanlah anakku!
- Bab 28 Mencintainya dan juga membencinya
- Bab 29 Pengkhianat
- Bab 30 Hidup Kembali
- Bab 31 Lamaran Keempat Kali
- BAB 32 Aku Ingin Ayah
- BAB 33 Pertemuan Yang Tak Disengaja
- BAB 34 Kematian Ibuku Bukanlah Kecelakaan
- BAB 35 Kembali Mencari Bukti
- Bab 36 Ditemukan di Rumah Sakit
- Bab 37 Dia Bukan Anakmu
- Bab 38 Aku Ingin Bertemu Dengannya!
- Bab 39 Tidak Akan Membiarkannya Pergi
- Bab 40 Kenapa Kamu Tidak Mati Saja!
- Bab 41 Ternyata dia telah salah paham
- Bab 42 Kebenaran kematian
- Bab 43 Fanny, Apakah kamu masih mencintainya?
- Bab 44 Ikatan Hati
- Bab 45 Anak itu tidak mati
- Bab 46 Aku ingin membunuhmu !
- Bab 47 - Kau cari mati !
- Bab 48 Kau ingin menemuinya?
- Bab 49 Bukan anak perempuannya!
- Bab 50 - Identitasnya.
- Bab 51 Ayah dan anak saling mengenal
- Bab 52 Kebahagian setelah penderitaan