Don't say goodbye - Bab 51 Ayah dan anak saling mengenal
Christin Xia dijatuhi hukuman mati, Hendy Xia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, Marvin Luo dan Fanny Xia mengatakan dia gila, daripada mati dan bebas, lebih baik hidup seperti ini, dengan sisa hidupnya untuk penebusan.
Pada hari persidangan, Christin Xia gila setelah mendengar keputusan jaksa, mulutnya tanpa berhenti terus berteriak bahwa dia ingin mati bersama dengan Fanny Xia, dan akhirnya dipaksa dibawa pergi, Hendy Xia hanya tertawa konyol selama persidangan, ayah dan putri itu menjadi kondisi seperti ini, membuat orang menghela nafas.
Saat Edbert Chu memberitahu bahwa Nathan Yan sudah bangun, Fanny Xia langsung pergi ke rumah sakit, tentang identitasnya dan keterikatan ibunya dan keluarganya, harus membiarkannya tahu.
Setelah mendengarkan, Nathan Yan tersenyum sedikit terpaksa: "Fanny, apakah kamu hanya membuat hatiku merasa lebih baik, sehingga menggunakan alasan ini untuk menolakku?"
Setelah dia bangun, dia diberitahu bahwa orang yang paling dia cintai adalah saudari tirinya, bagaimana cara membuatnya terima? Bahkan jika itu benar, dia juga tidak akan percaya.
Fanny Xia tidak lagi berbicara, suasana hatinya sama-sama kacau, dia tahu berapa banyak pikiran yang Nathan Yan habiskan pada dirinya, bahkan dia saja tidak bisa menerima identitasnya sendiri, apalagi dia?
Beberapa kata tidak perlu dikatakan banyak, Fanny Xia tahu bahwa Nathan Yan sudah percaya.
"Fanny, kamu pulanglah, aku ingin tenang sendiri." Wajah yang kehilangan darah terlalu banyak membawa kelemahan dan kelelahan, Nathan Yan tidak lagi melihatnya, menutupi matanya, tidak ada orang yang tahu bagaimana perasaannya.
Periode waktu berikutnya, Fanny Xia tidak pernah pergi ke rumah sakit lagi, tidak berani melihat tatapan Nathan Yan yang terluka.
Namun Nathan Yan mengambil inisiatif untuk datang mencarinya, dan juga membawa seseorang.
Fanny Xia terdiam di depan pintu, melihat pria paruh baya yang mengenakan baju dengan rapi, dan wajahnya yang tegas, berbeda dengan temperamen Nathan Yan yang elegan, dia tampaknya lebih dingin dan tegas.
Dia Nicholas Yan, yaitu ayah kandung dia…...
Bulu mata Fanny Xia bergetar, menghindari tatapan yang mengikutinya.
"Fanny, apakah kamu tidak bermaksud untuk mengundang kami masuk dan duduk?" Nathan Yan tersenyum, seolah-olah kembali lagi ke tampang dulu yang lembut, dan mata yang bersih melihatnya.
Fanny Xia dengan diam menuntun mereka ke ruang tamu, menjamu dengan teh, dalam waktu pendek ini suasana dalam ruangan sedikit hening dan bosan, Marvin hanya mengerakkan alisnya saat dia turun dan melihat keadaan ini, kemudian dia duduk di sebelah Fanny Xia dan memegang tangannya, dan memang benar tangannya dingin dan gemetar.
"Kedatangan Bapak Yan kali ini apakah untuk mengenali kembali Fanny?"
Nicholas Yan bergegas datang kesini saat dia mendengar dari Nathan Yan bahwa Fanny Xia adalah putrinya, tetapi juga tidak tahu harus berkata apa, terhadap Marvin Luo memang tidak dikasih wajah yang baik, dia tentu tahu bahwa putrinya dalam beberapa tahun terakhir mengalami banyak penderitaan karena dia!
Jadi dia hanya dengan dingin berkata "huh" dan tidak menjawabnya, malahan Nathan Yan yang menjawabnya: "Marvin Luo, Fanny Xia pada akhirnya adalah putri dari keluarga Yan, hari ini aku menemani ayahku kemari, adalah ingin membuat sebuah pernyataan, bahkan jika Fanny Xia dalam sesaat tidak bisa menerima identitas keluarganya, keluarga Yan tetaplah dukungan nya, asalkan dia ingin, kita bisa membawanya pergi setiap saat!"
"Apakah ini provokasi? Marvin Luo selalu tahu titik kelemahannya: "kamu ini cepat sekali sesuaikan diri sebagai abang."
Ekspresi Nathan Yan langsung kaku, Fanny Xia tidak dapat melihatnya lagi, diam-diam mencubit Marvin Luo: "Nathan, aku tahu kamu berbuat ini untuk kebaikanku, dan juga…... Bapak Yan. Dia melihatnya dan menatap lagi ke bawah:" Aku dengan Marvin sangat baik, dan untuk keluarga Yan, aku, aku minta maaf…... "
"Anak" Nicholas Yan menyela perkataannya: "aku tahu hal ini sangat sulit bagi kamu untuk menerimanya, aku kemari hanya ingin memberitahu kamu hal tentang aku dengan ibumu."
"Saat itu aku dengan ibumu saling mencintai, dua keluarga Yan dan Bai juga senang melihatnya, namun kemudian, kemudian karena beberapa kesalahpahaman ibumu memutuskan hubungan denganku, sebelum dia menikah dengan Hendy Xia, aku pernah mencarinya, tapi Rissa sangatlah keras kepala, dia tidak mau mendengarkan penjelasanku, jadi kita terlewat begitu saja, dan kemudian aku tidak lagi kontak dengannya saat aku tahu bahwa dia sudah hamil, aku pikir dia hidup dengan baik, dan dalam hidup ini satu-satunya orang yang paling aku cintai adalah ibumu!
"Beraninya Hendy Xia mencelakai Rissa! Aku tidak tahan ingin membunuhnya!" Mata Nicholas Yan terlintas tatapan ganas, dengan banyak kekuatan untuk mengendalikan tinjunya tidak memukul pada meja, dia takut dapat menakuti putrinya.
Fanny Xia menurunkan matanya, Nicholas Yan asing baginya, meski Hendy Xia bukanlah ayak kandungnya, namun memang benar bahwa dia memainkan peran ayah selama pertumbuhannya.
Nicholas Yan melihat ketidaknyamanannya: "Aku kemari hanya ingin melihatmu, tidak peduli kamu ingin mengenali aku atau tidak, keluarga Yan akan tetap berada di sisimu, kamu juga tidak usah menolaknya, aku tidak bisa membiarkan putriku ditindas lagi oleh bocah keluarga Luo ini!"
Novel Terkait
Adieu
Shi QiTakdir Raja Perang
Brama aditioSee You Next Time
Cherry BlossomKamu Baik Banget
Jeselin VelaniKisah Si Dewa Perang
Daron JayCinta Adalah Tidak Menyerah
ClarissaGue Jadi Kaya
Faya SaitamaAwesome Husband
EdisonDon't say goodbye×
- Bab 1 Anaknya sudah tiada
- Bab 2 Kamu tidak tau sifat nya?
- Bab 3 Bagaimana rasanya membunuh anak sendiri?
- Bab 4 Meninggal dengan tidak tenang
- Bab 5 Aku akan membawanya pergi!
- Bab 6 Pasti akan membalaskan dendam untukmu
- Bab 7 Barang yang ditinggalkan untuk Fanny Xia
- Bab 8 Ingin membuatnya benar-benar gila!
- Bab 9 Kamu membuatku merasa jijik!
- Bab 10 berikan aku seorang anak
- Bab 11 Operasi
- Bab 12 Aku Hamil!
- Bab 13 Dorong Dia!
- Bab 14 Wanita
- Bab 15 Transfusi Darah Secara Paksa
- Bab 16 Kehilangan Kemampuan Untuk Berjalan
- Bab 17 Kebenaran Yang Kejam
- Bab 18 Mendirikan Batu Nisan
- Bab 19 Memaksanya Kembali
- Bab 20 Matilah jika Kamu Tidak Mau Tanda Tangan
- Bab 21 Mengumumkan pertunangan
- Bab 22 Perang terakhir
- Bab 23 Dia membunuhnya!
- Bab 24 Tidak akan memberikan dia kepadamu!
- Bab 25 Sudah cukup ia lalui ini semua!
- Bab 26 Sejak awal sudah mengetahuinya!
- Bab 27 Anak itu bukanlah anakku!
- Bab 28 Mencintainya dan juga membencinya
- Bab 29 Pengkhianat
- Bab 30 Hidup Kembali
- Bab 31 Lamaran Keempat Kali
- BAB 32 Aku Ingin Ayah
- BAB 33 Pertemuan Yang Tak Disengaja
- BAB 34 Kematian Ibuku Bukanlah Kecelakaan
- BAB 35 Kembali Mencari Bukti
- Bab 36 Ditemukan di Rumah Sakit
- Bab 37 Dia Bukan Anakmu
- Bab 38 Aku Ingin Bertemu Dengannya!
- Bab 39 Tidak Akan Membiarkannya Pergi
- Bab 40 Kenapa Kamu Tidak Mati Saja!
- Bab 41 Ternyata dia telah salah paham
- Bab 42 Kebenaran kematian
- Bab 43 Fanny, Apakah kamu masih mencintainya?
- Bab 44 Ikatan Hati
- Bab 45 Anak itu tidak mati
- Bab 46 Aku ingin membunuhmu !
- Bab 47 - Kau cari mati !
- Bab 48 Kau ingin menemuinya?
- Bab 49 Bukan anak perempuannya!
- Bab 50 - Identitasnya.
- Bab 51 Ayah dan anak saling mengenal
- Bab 52 Kebahagian setelah penderitaan