Don't say goodbye - Bab 15 Transfusi Darah Secara Paksa
Di pintu ruang gawat darurat, Fanny Xia seperti seorang tahanan yang menunggu hukuman mati, tangannya sudah diikat terlalu lama, ia kehilangan kesadaran.
Rumah sakit ini adalah industri yang dimiliki oleh Perusahaan Besar Luo, Fanny Xia juga di sini saat kehilangan anaknya, saat menjadi gila, melakukan operasi sterilisasi, sekarang giliran Christin Xia yang harus diselamatkan.
Haruskah dia senang?
Apakah ini termasuk balas dendam? Tapi siapa yang bisa berpikir bahwa ini hanyalah kejahatan Christin Xia!
Lampu di ruang operasi masih menyala, seorang dokter keluar, tampak berwibawa: "Tuan Xia."
Ayah Xia mengusap sebentar lalu berdiri, ia sangat gugup: "Bagaimana putriku?"
"Sangat disayangkan, Nona Xia telah keguguran, dan karena cidera, itu mungkin memengaruhi masalah kesuburannya di masa depan."
"Bagaimana mungkin, dokter harus menyembuhkan putriku!"
Dokter menghela napas, menganggukan kepala, "Saya akan berusaha yang terbaik, sekarang Nona Xia telah kehilangan banyak darah, dia tidak sadarkan diri, dan dia dalam masa kritis, dia membutuhkan transfusi darah yang banyak baru bisa melanjutkan operasi, tetapi sekarang persediaan sedang tidak cukup ........"
Implikasinya adalah bahwa tanpa sumbangan darah, Christin Xia akan berada dalam bahaya!
Seketika itu, ada kelegaan di hati Fanny Xia, anak Christin Xia sudah tidak ada, hidup dibayar dengan hidup, mau dikatakan bagaimana pun Christin Xia adalah saudara perempuannya sendiri.
Fanny Xia berpikir dirinya harus menahan senyum, dirinya ternyata tidak cukup kejam!
Saat ini, Ayah Xia berjalan mendekat ke arah Fanny Xia dan membawanya ke arah dokter: "Darah tidak cukup, lalu ambil saja darahnya, tidak usah tes darah lagi, mereka berdua adalah saudara kandung!"
Dokter melirik ke wajah pucat Fanny Xia, sedikit ragu: "Jumlah darah yang diperlukan untuk operasi sangat banyak, saya pikir tubuh Fanny Xia tidak cocok..."
"Tidak perlu banyak bicara, aku adalah Ayahnya, ini adalah keputusan ku, bawa dia masuk!"
Dokter tidak bicara lagi, para pengawal menekan Fanny Xia lalu membawanya pergi ke ruang operasi.
"Lepaskan aku! Kenapa aku harus menyumbang darahku untuknya! Dia yang menjatuhkan dirinya sendiri dari tangga, aku tidak mendorongnya! Aku tidak setuju dengan transfusi darah."
Wajah Fanny Xia memerah, sambil berteriak sambil mencoba membebaskan diri.
Dia tidak bisa lagi mengeluarkan darah, masih banyak hal yang harus dia lakukan, dia tidak ingin membuang-buang darahnya di tubuh Christin Xia!
Ayah Xia meraung: "Dasar wanita jalang! Mendorong adikmu ke bawah, menyebabkan dia keguguran dan masih ingin mengelak dari tanggung jawab! Seret dia masuk!"
Di dalam ruang operasi, Fanny Xia dipaksa oleh pengawal dan beberapa dokter dan perawat untuk mengikat tangan dan kakinya ranjang rumah sakit.
Jarum yang tajam dimasukkan ke dalam lengannya, dengan cepat aliran darah mengalir ke tabung ke sisi lain tirai, di mana Christin Xia.
Saat ia kehilangan darah, Fanny Xia tidak lagi memiliki kekuatan untuk melawan, wajahnya semakin pucat, dan bibirnya menjadi biru dan ungu karena kehilangan banyak darah.
Entah sudah berapa lama, kesadaran Fanny Xia perlahan menghilang, terdengar seruan di telinganya: "Tidak bagus!"
Lalu terdengar suara Ayah Xia: "Apa yang terjadi? Apakah ini putriku?"
"Operasi masih berlangsung, tetapi Nona Xia yang di sini jika terus mentransfusikan darahnya, dia akan ..."
Akan mati.
"Kehidupan putriku adalah yang paling penting, teruskan transfusi darahnya! Ini adalah masalah putriku, dia tidak bisa hidup!"
Ini adalah Ayah yang selalu mencintainya!
Fanny Xia membuka matanya dan berteriak, "Kalau begitu biarkan dia mati saja! Kami juga telah putus hubungan! Kau bukan ayah saya, aku bukan milikmu!"
Dokter yang tadi itu berkata, "Begitu nyawa pasien terancam, keluarga harus menandatangani surat, Nona Xia adalah Istri Kepala Luo, hanya dengan Kepala Luo berbicara, maka ia dapat melanjutkan transfusi darah."
Ayah Xia bergegas, lalu segera menelepon: "Ini aku, anak yang dikandung oleh Christin mati karena didorong oleh Fanny Xia, sekarang masih menjalani operasi dan hidupnya dalam bahaya, dia membutuhkan transfusi darah yang banyak, Fanny Xia tidak ingin mati kehilangan darah. pihak rumah sakit ingin mendengar pendapatmu baru berani bertindak, bagaimana menurutmu?"
Marvin Luo sedang dalam perjalanan bisnis, mendengar kabar itu seperti ada api menyala di dalam hatinya: "Panggil dokter itu, biar aku yang berbicara dengannya."
Fanny Xia! Sangat ketakutan!
Dokter menerima telepon dan berkata dengan integritas dan agak takut: "Ya, ya, ya, baik, saya akan melakukannya." Setelah dia dan Ayah Xia saling memandang, mereka menunjuk ke perawat: "Maksud Kepala Luo, menjaga nyawa Nona Christin Xia adalah yang terpenting, silakan dilanjutkan."
Darah kering mengalir lagi, Fanny Xia menarik sudut mulutnya, lalu dia mendengar detak jantungnya melemah.
Orang yang paling dekat dan orang yang disayanginya demi Christin Xia, mengabaikan hidup dan matinya!
Sudah diputuskan!
Akhirnya, karena kehilangan banyak darah kelopak mata Fanny Xia tertutup rapat, dan dunia menjadi gelap.
Dia berpikir, kali ini benar-benar bisa mati ...
Novel Terkait
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO
Chantie LeeMy Charming Wife
Diana AndrikaLove And War
JaneThe Great Guy
Vivi HuangEternal Love
Regina WangHabis Cerai Nikah Lagi
GibranThe Richest man
AfradenDon't say goodbye×
- Bab 1 Anaknya sudah tiada
- Bab 2 Kamu tidak tau sifat nya?
- Bab 3 Bagaimana rasanya membunuh anak sendiri?
- Bab 4 Meninggal dengan tidak tenang
- Bab 5 Aku akan membawanya pergi!
- Bab 6 Pasti akan membalaskan dendam untukmu
- Bab 7 Barang yang ditinggalkan untuk Fanny Xia
- Bab 8 Ingin membuatnya benar-benar gila!
- Bab 9 Kamu membuatku merasa jijik!
- Bab 10 berikan aku seorang anak
- Bab 11 Operasi
- Bab 12 Aku Hamil!
- Bab 13 Dorong Dia!
- Bab 14 Wanita
- Bab 15 Transfusi Darah Secara Paksa
- Bab 16 Kehilangan Kemampuan Untuk Berjalan
- Bab 17 Kebenaran Yang Kejam
- Bab 18 Mendirikan Batu Nisan
- Bab 19 Memaksanya Kembali
- Bab 20 Matilah jika Kamu Tidak Mau Tanda Tangan
- Bab 21 Mengumumkan pertunangan
- Bab 22 Perang terakhir
- Bab 23 Dia membunuhnya!
- Bab 24 Tidak akan memberikan dia kepadamu!
- Bab 25 Sudah cukup ia lalui ini semua!
- Bab 26 Sejak awal sudah mengetahuinya!
- Bab 27 Anak itu bukanlah anakku!
- Bab 28 Mencintainya dan juga membencinya
- Bab 29 Pengkhianat
- Bab 30 Hidup Kembali
- Bab 31 Lamaran Keempat Kali
- BAB 32 Aku Ingin Ayah
- BAB 33 Pertemuan Yang Tak Disengaja
- BAB 34 Kematian Ibuku Bukanlah Kecelakaan
- BAB 35 Kembali Mencari Bukti
- Bab 36 Ditemukan di Rumah Sakit
- Bab 37 Dia Bukan Anakmu
- Bab 38 Aku Ingin Bertemu Dengannya!
- Bab 39 Tidak Akan Membiarkannya Pergi
- Bab 40 Kenapa Kamu Tidak Mati Saja!
- Bab 41 Ternyata dia telah salah paham
- Bab 42 Kebenaran kematian
- Bab 43 Fanny, Apakah kamu masih mencintainya?
- Bab 44 Ikatan Hati
- Bab 45 Anak itu tidak mati
- Bab 46 Aku ingin membunuhmu !
- Bab 47 - Kau cari mati !
- Bab 48 Kau ingin menemuinya?
- Bab 49 Bukan anak perempuannya!
- Bab 50 - Identitasnya.
- Bab 51 Ayah dan anak saling mengenal
- Bab 52 Kebahagian setelah penderitaan