Don't say goodbye - Bab 21 Mengumumkan pertunangan
Direktur perusahaan Luo dan Christin Xia, anak kedua dari perusahan Xia akan mengumumkan pertunangan!
Di lokasi pengumuman, penuh riuh pikuk suara manusia, masing-masing wartawan sibuk mempersiapkan perlengkapan, dengan hati yang tidak sabaran mereka siap siaga untuk konferensi pers kali ini.
Ini akan jadi berita besar!
Harus diketahui istri direktur Luo, oh tidak, mantan istri, adalah Fanny Xia, anak pertama dari perusahaan besar Xia. Dia dan Christin itu saudara kandung, kakak ipar bercerai dengan sang kakak dan menikah dengan adik ipar, cerita di baliknya pasti sangat seru!
Harus diketahui hubungan antara kakak ipar dan adik ipar itu paling gampang menjadi sasaran omongan orang banyak, tapi cerita Marvin dan Christin malah berbeda, opini orang-orang malah menyudutkan yang satunya.
Ini harus mulai diceritakan dari 2 tahun yang lalu, Fanny dan Marvin awalnya sudah ada janji pernikahan, tapi dikarenakan kecelakaan yang di alami ibu Fanny di tahun itu, juga foto-foto mesra yang tersebar itu menyudutkan Fanny, dan ditambah lagi beberapa tahun ini Christin berusaha membangun imagenya dan berusaha memalukan Fanny, sekarang semua orang pada mengira Fanny adalah orang yang kejam dan jahat, yang mencelakai mertua sendiri, yang mencelakai anak sendiri demi melontarkan tuduhan palsu kepada adik kandungnya, yang hampir mencelakai dua nyawa dengan mendorong adik kandungnya jatuh dari lantai atas, dan juga yang terang-terangan tinggal di rumah pria selingkuhannya.
Di bawah lampu sorot yang begitu banyak, Christin masih dengan penampilan kurang sehat, ia tersenyum tenang, sudut matanya mengalir kebahagiaan yang tak bisa dipendam, akhirnya, detik ini juga dia bisa mendapatkan apa yang diharapkannya!
“Nona Xia, dengar-dengar kamu keguguran, apakah nona Fanny yang mendorong kamu? Kenapa dia mendorong kamu? Sudah sejak kapan kamu berhubungan dengan direktur Luo?”
“Kakak bukan sengaja, dia hanya salah paham saja, sejak kakak kehilangan bayinya karena tidak sengaja jatuh, emosinya jadi tidak stabil, saat tahu saya hamil baru iri hati sesaat...... Kalaupun dia tidak mau mendonorkan darahnya untuk menolong saya, itu bukan salahnya, kakak dan Marvin sudah bercerai sejak satu tahun yang lalu, kabar ini tidak disebarkan karena saat itu kakak...... dalam keadaan hamil, saya tidak ingin kakak mendapatkan bahaya.”
Christin sudah ada persiapan yang matang, dengan begitu gampang dia hapus kemungkinan dia berselingkuh dengan kakak ipar, jeda di waktu yang pas akan membuat wartawan berpikir, satu tahun yang lalu sudah bercerai, berarti
“Apakah kehamilan itu memang sengaja direncanakan?”
“Tidak, kakak hanya terlalu mencintai Marvin saja.” Penjelasannya yang terburu-buru membuat hal yang ditutupinya semakin kentara, wartawan mengangkat pulpennya dan menulis, kesan baik terhadap Fanny jatuh merosot seketika.
Satu kilasan mata dari Christin, ini masih belum cukup!
“Heh, wanita sialan itu! Benar-benar memalukan kami keluarga Xia, anak itu bukan punya Marvin! Christin selalu mempertimbangkan perasaan kakaknya, tidak disangka Fanny bukan hanya tidak berterima kasih, bahkan melakukan banyak perbuatan kejam yang tak berperikemanusiaan! Hampir saja Christin tidak bisa menjadi seorang ibu, saya tidak ada anak seperti Fanny!”
Ayah yang duduk di sebelah sama sekali tidak ada kata-kata baik untuk putrinya.
Para wartawan yang mendengar itu mulai saling berbisik-bisik mencela Fanny, melihat air mata Christin yang berpura-pura tegar semakin membuat yang lain merasa Christin dan Marvinlah pasangan yang serasi, kalau bukan saat itu Fanny menghancurkan janji pernikahan itu, mereka pasti sudah bersatu sejak awal!
“Direktur Luo, tahun itu Fanny Xia dicurigai terlibat dalam kasus mencelakai ibu Anda, tapi Anda masih tetap menikahinya apakah karena Fanny Xia merencanakan .......” Kelanjutan dari kalimat wartawan itu otomatis hilang dengan tatapan Marvin yang serius itu.
“Hari ini tujuannya adalah mengumumkan pertunangan kami, saya tidak ingin mendengar apa pun yang berkaitan dengan wanita itu lagi!”
Wartawan lain diam-diam memaki : Dasar! Cari masalah sendiri, Marvin dari dulu tak pernah mau meladeni media, maka kemudian para wartawan membelokkan bahan pembicaraan, mulai memberikan ucapan selamat.
Siapa yang tahu, tiba-tiba pintu utama terbuka lebar, Fanny masuk dengan kursi roda.
“Tidak bercerai tapi berani mengumumkan pertunangan, apa kalian takut tak ada yang tahu hubungan gelap kalian?”
Novel Terkait
The Gravity between Us
Vella PinkyUangku Ya Milikku
Raditya DikaAwesome Husband
EdisonGadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku
Rio SaputraLove and Trouble
Mimi XuDon't say goodbye×
- Bab 1 Anaknya sudah tiada
- Bab 2 Kamu tidak tau sifat nya?
- Bab 3 Bagaimana rasanya membunuh anak sendiri?
- Bab 4 Meninggal dengan tidak tenang
- Bab 5 Aku akan membawanya pergi!
- Bab 6 Pasti akan membalaskan dendam untukmu
- Bab 7 Barang yang ditinggalkan untuk Fanny Xia
- Bab 8 Ingin membuatnya benar-benar gila!
- Bab 9 Kamu membuatku merasa jijik!
- Bab 10 berikan aku seorang anak
- Bab 11 Operasi
- Bab 12 Aku Hamil!
- Bab 13 Dorong Dia!
- Bab 14 Wanita
- Bab 15 Transfusi Darah Secara Paksa
- Bab 16 Kehilangan Kemampuan Untuk Berjalan
- Bab 17 Kebenaran Yang Kejam
- Bab 18 Mendirikan Batu Nisan
- Bab 19 Memaksanya Kembali
- Bab 20 Matilah jika Kamu Tidak Mau Tanda Tangan
- Bab 21 Mengumumkan pertunangan
- Bab 22 Perang terakhir
- Bab 23 Dia membunuhnya!
- Bab 24 Tidak akan memberikan dia kepadamu!
- Bab 25 Sudah cukup ia lalui ini semua!
- Bab 26 Sejak awal sudah mengetahuinya!
- Bab 27 Anak itu bukanlah anakku!
- Bab 28 Mencintainya dan juga membencinya
- Bab 29 Pengkhianat
- Bab 30 Hidup Kembali
- Bab 31 Lamaran Keempat Kali
- BAB 32 Aku Ingin Ayah
- BAB 33 Pertemuan Yang Tak Disengaja
- BAB 34 Kematian Ibuku Bukanlah Kecelakaan
- BAB 35 Kembali Mencari Bukti
- Bab 36 Ditemukan di Rumah Sakit
- Bab 37 Dia Bukan Anakmu
- Bab 38 Aku Ingin Bertemu Dengannya!
- Bab 39 Tidak Akan Membiarkannya Pergi
- Bab 40 Kenapa Kamu Tidak Mati Saja!
- Bab 41 Ternyata dia telah salah paham
- Bab 42 Kebenaran kematian
- Bab 43 Fanny, Apakah kamu masih mencintainya?
- Bab 44 Ikatan Hati
- Bab 45 Anak itu tidak mati
- Bab 46 Aku ingin membunuhmu !
- Bab 47 - Kau cari mati !
- Bab 48 Kau ingin menemuinya?
- Bab 49 Bukan anak perempuannya!
- Bab 50 - Identitasnya.
- Bab 51 Ayah dan anak saling mengenal
- Bab 52 Kebahagian setelah penderitaan