Don't say goodbye - Bab 42 Kebenaran kematian

Fanny Xia kehilangan kendali dan dia terus berpikir apakah empat tahun yang lalu dia abaikan sesuatu. Marvin Luo kenapa mau melakukan hal ini?Kenapa dia tidak bicara apapun!

Ariel Lin batuk dengan suara kecil, dan Fanny baru kembali sadar. Untungnya Christin Xia tidak menyadari telah dihina dan tidak mengetahui ketidaktahuan Fanny Xia. Apabila dia tahu bahwa Fanny Xia telah menipunya, dan dia dengan sengaja menggantikan Marvin Luo untuk menjelaskan kepada Fanny Xia semua kejadian pada empat tahun yang lalu, dia mungkin bisa gila.

Fanny Xia juga tidak perduli dan tidak berpikir banyak, langsung maju dua langkah dan bertanya kepada dia : “Christin Xia! Apakah kamu yang membunuh ibu!”

Seluruh tubuh Christin Xia bergetar dan dengan ketakutan melihat Fanny Xia. Apakah dia telah tahu?! Ini tidak mungkin! Bahkan Marvin Luo pun tidak tahu.

“Kamu itu yang membunuh ibu! Apa hubungannya denganku!”

Masalah ini telah dia buat dengan sangat mulus, Fanny Xia tidak mungkin tahu!

“Kakak, kamu ingin menggunakan kesalahan Bibi lalu memberikannya kepadaku dan menginginkan aku mati kan? Jangan mimpi!”

Fanny Xia melihat dia dengan penuh kemarahan, dan berbicara dengan jelas dan tenang : “ Aku dan kamu bukan saudara! Kamu hanyalah seorang wanita yang tidak sah yang didapatkan ayah dari luar! Kamu dari awal sebenarnya udah tau, iya kan!”

Christin Xia kali ini terkejut dan matanya melotot : “Bagaimana kamu tahu!”

“Aku di Paris sudah bertemu dengan ayah dan ibu hina mu itu. Aku dengan telinga sendiri mendengar bahwa kematian ibu adalah kamu yang melakukannya!”

Christin Xia tertawa dengan lembut : “ Kalau kamu tahu, sekarang aku akan berbicara dengan jujur denganmu. Itu benar! Sebenarnya aku yang melakukannya! Lalu kenapa? Apakah kamu ada bukti?”

Fanny Xia mengambil nafas pendek ,lalu menamparnya dan bibirnya keluar darah: “Kamu bukan manusia!”

Christin Xia membuang ludah yang penuh dengan darah, dan tertawa : “Seharusnya dia memang begitu! Aku ingin benar-benar memperlakukannya sebagai seorang ibu, tetapi dia hanya baik kepadamu dan membiarkan kamu menikah dengan Marvin Luo, dia itu pantas mati."

Dari dulu Chrstin Xia sudah tahu bahwa ibu selalu tidak menampilkan muka baik terhadapnya. Dia berpikir bahwa karena melahirkan dia, ibu tidak bisa lagi turun dari kasur dan berjalan dan akhirnya tidak suka kepadanya. Tetapi, pada satu hari ayah membawanya untuk menemukan ibu kandungnya. Perempuan mata duitan dan tidak ada otak itu mana mungkin bisa menjadi ibunya.

Dia pada awalnya berpikir, asalkan Rissa Bai setuju membiarkannya untuk menikah dengan Marvin Luo, dia hanya mengenalnya. Tidak sangka bahwa Rissa Bai yang lagi dirumah sakit marah kepada Christin. Bahkan pembagian itu tidak ada satupun jadi miliknya.

Memikirkan hal ini, Christin Xia pun jadi benci : “ Dia tidak memberikan pembagian itu kepadaku, kalau begitu aku akan mengambil sendiri. Dia juga bodoh, memberikan hampir semua pembagian itu kepadamu, Bagaimana ayah bisa menerimanya? Hanya membuat perhitungan kepada kesayangannya dan anaknya. Asalkan dia dan Marvin Luo bercerai dan mati, warisan itu akan terus diturukan ke tangan papanya.”

Fanny Xia mendengarnya sampai seluruh tubuh dan darahnya kaku, jantungnya sampai sakit, dan mulai bernapas berat dan tidak bisa berbicara. Ariel Lin bergegas ke depan dan menekan beberapa titik akupunturnya. Tangannya mengenggam tangan Crystal dan mundur sampai depan pintu dan menunggu.

Fanny Xia mengigit lidahnya sendiri dan tetap terjaga : “Bagaimana kamu melakukan hal itu terhadap ibu?”

Christin Xia memandangnya dengan penuh kemenangan : “Bukan aku, tapi kamu! Aku hanya membuat beberapa aksi diatas bajumu, Ada hal-hal yang membuat dia menjadi alergi, itu adalah strategi papa.”

Setiap kali Fanny Xia kerumah sakit menjenguk mamanya, dia akan menyisir rambut mamanya, menyuapi makan, pijit. Dan kadang-kadang ibu dan anak itu berbicara tentang satu sama lain. Rissai Bai membiarkan Fanny Xia berbaring dilengannya. Christin Xia tahu tentang hal ini sehingga bisa mulai bergerak diatas bajunya Fanny Xia. Rissai Bai mempunyai alergi yang sangat serius. Hal ini telah direncanakan dengan cermat oleh Ayahnya Xia.

Muka Fanny Xia memudar, dan tangannya dikepal erat, menggunakan kuku menekan telapak tangan, otot disebelah gigi berkedut, dan udara dingin didalam tubuh mengalir.

Dan dirinya menjadi pengigat ibu yang sudah meninggal!

Novel Terkait

Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu