Don't say goodbye - Bab 12 Aku Hamil!
Kembali ke kediaman Xia, melihat semua hal yang familiar, gambaran yang muncul di benak Fanny Xia semuanya adalah saat-saat Ibunya masih ada di dunia, dia dimanjakan oleh orang tuanya, lalu memiliki saudara perempuan yang cantik, potret keluarga yang bahagia.
Dalam beberapa tahun, semuanya telah berubah, orang-orang dalam keluarga tidak lagi menghormatinya, seolah memperlakukannya seperti tamu orang asing, dengan acuh tak acuh memanggil "Nona besar", lalu mendiamkannya di ruang tamu.
Dia tersenyum sendiri, Ayahnya sudah mengumumkan bahwa dia telah memutuskan hubungan dengannya, dia benar-benar telah menjadi orang luar.
Gelembung bunga lily yang muncul di dalam teh yang disukai Christin Xia, ah, sebelumnya dia berpikir bahwa adik perempuannya seperti teh lily yang dia sukai yang membawa kebersihan, baik, murni, tetapi kenyataannya adalah bahwa Christin Xia adalah bunga lily hitam yang beracun, menipu semua orang dengan penampilannya yang polos!
"Kakak, kamu sudah pulang?"
Christin Xia mengenakan baju tidur satin sutra putih murni, berdiri di lantai dua, seperti kepingan salju, lalu tersenyum.
"Apa yang ingin kamu lakukan dengan studio Ibu?"
Jika bukan tentang masalah barang yang paling disukai oleh Ibunya selama beliau masih hidup, Fanny Xia tidak berniat untuk kembali ke sini, dia tidak ingin melihat Ayahnya yang kecewa, Ayahnya pasti yakin bahwa rumor di luar tentang dirinya adalah benar, baru kemudian memutuskan hubungan dengan dia.
"Aku memutuskan untuk membawa semua lukisan Ibu ke pelelangan, Ayah sudah setuju."
“Tidak mungkin!” Fanny Xia tidak percaya, Ayahnya sangat mencintai Ibunya, sudah 2 tahun juga tidak menikah lagi, bagaimana mungkin tega menjual lukisan peninggalan ibunya!
"Mengapa tidak mungkin, Ayah sangat mencintai Ibu, lukisan-lukisan ini hanya akan membuatnya terluka."
“Itu kamu, karena kamu benar kan!” Fanny Xia tidak bisa tahan lalu berjalan ke hadapan Christin Xia untuk bertanya. Selama 2 tahun tidak ada perubahan, jadi bagaimana bisa tiba-tiba diputuskan seperti ini?
Christin Xia tersenyum, tidak menyangkalnya.
"Kamu gila! Itu adalah satu-satunya yang peninggalan Ibu!" Fanny Xia tidak tahan lalu mengangkat tangannya, menghempaskannya, tetapi tangannya ditangkap oleh Christin Xia.
"Lalu mau bagaimana lagi? Dari kecil sampai besar, Di mata Ibu hanya ada kamu! Aku juga putrinya! Tetapi bahkan dia tidak meninggalkan sedikit saham untukku! Menyimpan lukisan-lukisan ini hanya akan mengingatkan Ibuku akan kenyataan bahwa dia menyayangi kau!" Jika bukan karena kamu, Ibu tidak akan mati! Jika dia masih hidup, tahu hal-hal yang kamu lakukan, dia pasti akan menyesal! Yang menikah dengan Marvin Luo juga pasti bukan kamu! "
"Christin Xia, kamu sama sekali tidak pantas menjadi anak dari Ibu!"
Christin Xia terrtawa, memegang sesuatu lalu menggoyangkannya di depan Fanny Xia: "Kakak, apakah kamu masih mengenali benda ini?"
Fanny Xia memperbesar matanya, ini adalah waktu ulang tahunnya saat umur 5 tahun, dia dengan Ibu bersama-sama membuat boneka lilin, sekarang hanya ada satu bagian yang tersisa.
"Di rumah ini, aku punya kata-kata terakhir, jika kamu tidak ingin lukisan-lukisan ini jual, kamu harus menyerah soal saham, dan bercerai dengan Marvin Luo!"
Ternyata dia adalah anjing yang bergegas melompati dinding, Fanny Xia tersenyum: "Bagaimana? Apakah Marvin Luo tidak pernah memberitahumu? Aku memintanya untuk memberiku seorang anak, saya akan memberinya saham, asalkan sehari aku tidak mempunyai anak, kamu sehari pun jangan berpikir akan menjadi Nyonya Luo! "
Wajah Christin Xia berubah seketika, dia memikirkan sesuatu lalu tersenyum: "Aku hamil, sudah hampir sebulan."
Fanny Xia melirik, perutnya berputar seperti sakit, dia baru saja kehilangan kualifikasi untuk menjadi seorang ibu, Christin Xia sedang hamil!
Sungguh ironis!
Ketika memikirkan Marvin Luo disaat yang sama menginginkan dirinya, juga memiliki kepala dan ekor dengan Christin Xia, ia merasa mual. Dia sengaja mengabaikan rasa sakit hatinya, dia tidak menunjukkan keanehan di wajahnya: "Seorang anak haram kamu pikir aku akan memikirkannya? Adikku yang baik daripada memikirkan bagaimana menjelaskan kepada dunia luar dan saudara iparmu untuk melahirkan seorang anak. Citra yang kau buat telah hancur, coba bilang, kamu yang kalah atau aku yang kalah? "
Novel Terkait
Perjalanan Selingkuh
LindaBeautiful Love
Stefen LeeThat Night
Star AngelSee You Next Time
Cherry BlossomCutie Mom
AlexiaMr Huo’s Sweetpie
EllyaUangku Ya Milikku
Raditya DikaDon't say goodbye×
- Bab 1 Anaknya sudah tiada
- Bab 2 Kamu tidak tau sifat nya?
- Bab 3 Bagaimana rasanya membunuh anak sendiri?
- Bab 4 Meninggal dengan tidak tenang
- Bab 5 Aku akan membawanya pergi!
- Bab 6 Pasti akan membalaskan dendam untukmu
- Bab 7 Barang yang ditinggalkan untuk Fanny Xia
- Bab 8 Ingin membuatnya benar-benar gila!
- Bab 9 Kamu membuatku merasa jijik!
- Bab 10 berikan aku seorang anak
- Bab 11 Operasi
- Bab 12 Aku Hamil!
- Bab 13 Dorong Dia!
- Bab 14 Wanita
- Bab 15 Transfusi Darah Secara Paksa
- Bab 16 Kehilangan Kemampuan Untuk Berjalan
- Bab 17 Kebenaran Yang Kejam
- Bab 18 Mendirikan Batu Nisan
- Bab 19 Memaksanya Kembali
- Bab 20 Matilah jika Kamu Tidak Mau Tanda Tangan
- Bab 21 Mengumumkan pertunangan
- Bab 22 Perang terakhir
- Bab 23 Dia membunuhnya!
- Bab 24 Tidak akan memberikan dia kepadamu!
- Bab 25 Sudah cukup ia lalui ini semua!
- Bab 26 Sejak awal sudah mengetahuinya!
- Bab 27 Anak itu bukanlah anakku!
- Bab 28 Mencintainya dan juga membencinya
- Bab 29 Pengkhianat
- Bab 30 Hidup Kembali
- Bab 31 Lamaran Keempat Kali
- BAB 32 Aku Ingin Ayah
- BAB 33 Pertemuan Yang Tak Disengaja
- BAB 34 Kematian Ibuku Bukanlah Kecelakaan
- BAB 35 Kembali Mencari Bukti
- Bab 36 Ditemukan di Rumah Sakit
- Bab 37 Dia Bukan Anakmu
- Bab 38 Aku Ingin Bertemu Dengannya!
- Bab 39 Tidak Akan Membiarkannya Pergi
- Bab 40 Kenapa Kamu Tidak Mati Saja!
- Bab 41 Ternyata dia telah salah paham
- Bab 42 Kebenaran kematian
- Bab 43 Fanny, Apakah kamu masih mencintainya?
- Bab 44 Ikatan Hati
- Bab 45 Anak itu tidak mati
- Bab 46 Aku ingin membunuhmu !
- Bab 47 - Kau cari mati !
- Bab 48 Kau ingin menemuinya?
- Bab 49 Bukan anak perempuannya!
- Bab 50 - Identitasnya.
- Bab 51 Ayah dan anak saling mengenal
- Bab 52 Kebahagian setelah penderitaan