Don't say goodbye - Bab 20 Matilah jika Kamu Tidak Mau Tanda Tangan
"Kenapa? Baru sebentar tidak kembali, Nyonya Luo sudah tidak ingat ke mana harus pergi? ”Melihat Fanny Xia yang baru saja memasuki pintu, lalu berhenti maju. Marvin Luo menyindirnya.
Fanny Xia berhenti karena dia ingin segera kembali ke kamarnya, dan dia tidak ingin menghadapi Marvin Luo. Tetapi ketika dia melihat tangga, dia baru menyadari bahwa dia lumpuh. Saat dia berada di rumah keluarga Yan, Nathan Yan lah yang menggendongnya naik ke lantai atas.
Jadi dia pindah menuju ke ruang tamu tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Marvin Luo berkata kepada Edbert chu: "Pergi, periksa apakah kakinya benar-benar lumpuh."
Edbert Chu lahir dari keluarga praktisi pengobatan Tiongkok, meskipun dia tidak mendalaminya, tetapi dia tahu dasar-dasar dari ilmu kedokteran.
Fanny Xia menolak: "Tidak perlu!"
Tatapan Marvin Luo menjadi gelap: "Bagaimana aku tahu jika kamu tidak sedang berpura-pura?"
Oh, tentu saja!
Dia tidak pernah mencurigai motif tersembunyi dari Cristin Xia, tetapi dia selalu mencurigai Fanny.
"Aku kembali karena aku masih Ny. Luo! Aku beritahu kamu! Kamu ingin memaksaku untuk bercerai, memaksaku untuk melepaskan bagian sahamku, Tentu! Saja! Tidak! Mungkin! ”
Dia tidak akan pernah bercerai!
Marvin Luo meraih kerah bajunya dan mengangkat Fanny Xia dari kursi roda: "Aku tidak sepenurut Nathan yan, apakah kamu yang lumpuh ini ingin melawanku?" Dia melempar surat perjanjian perceraian dengan kejam ke wajahnya: "Tanda tangani itu segera!"
Edbert Chu menggelengkan kepalanya di samping, sifat keras kepala Fanny Xia yang ini tidak berubah, sama seperti dulu saat dia menyukai Marvin Luo. Dia tidak pernah berpikir kalau Marvin Luo paling benci orang menentangnya, dia hanya akan menderita melakukan ini, mengapa harus repot-repot.
Wajah Fanny Xia terbakar dan matanya terluka oleh kertas. Dia menahan tangannya dan tidak mau menunjukkan kelemahan: "Aku, tidak, akan menandatanganinya! Jika kamu ingin aku menandatanganinya, boleh, dengan syarat aku melahirkan seorang anak! Jika tidak, kamu dan Christin Xia tidak akan bisa bersama secara terang-terangan di bawah hukum selama hidup kalian, dan mendapatkan bagian sahamku! Insiden janinnya gugur adalah pembalasannya! Dia membunuh anakku, dan dia juga harus menggunakan nyawa anaknya untuk membayarnya! ”
"Kenapa bukan kamu dan dia saja yang mati! Marvin Luo! Salah satu keputusan terburuk yang pernah aku lakukan adalah jatuh cinta padamu! Menikah denganmu! ”
Matanya meneteskan air mata, dan tidak jelas apakah dia terengah-engah karena dia tidak bisa bernafas atau karena bekas luka pada kelenjar lakrimalnya.
Bibir Marvin Luo merapat, urat biru di dahi seperti melompat-lompat. Dan kata-katanya yang kejam terbang keluar seperti pisau tajam: "Ingin aku mati? Jika kamu tidak menandatangani ini, maka yang mati adalah kamu! Kesabaranku selalu sedikit, Edbert Chu ! ”
Edbert Chu melambaikan tangannya sambil berjalan: "Marvin, aku tidak ingin memukul wanita."
Marvin Luo menampar wajahnya, dan Fanny Xia jatuh kembali ke kursi roda: "Tahan bahunya!"
Dia harus tanda tangan hari ini!
Edbert Chu melaksanakan perintahnya. Fanny Xia hanya memiliki sepasang tangan dan tidak bisa melawan mereka.
Marvin Luo meraih salah satu tangannya dan mengiris sebuah luka dengan pisau tanpa belas kasihan. Dan bermaksud menempelkan cap tangannya pada surat perjanjian.
"Aku tidak akan tanda tangan! Aku tidak akan tanda tangan! ” Fanny Xia berusaha keras untuk menarik tangannya, seolah kertas tipis itu adalah seekor binatang buas.
Edbert Chu pun merasa sedikit kasihan, Jika dia bercerai, dia tidak memiliki apa-apa dan kehilangan kemampuannya untuk berjalan .......
Tap!
Ketika sidik jari dengan warna darah jatuh di atas kertas, Fanny Xia tercengang, hubungan satu-satunya antara dia dan Marvin Luo, sudah tidak ada ...
Rasanya seperti ada tali yang melilit tubuhnya, dan kemudian sedikit demi sedikit mengencangkan lilitan di dagingnya, tiba-tiba dia merasa kebingungan, dia bersikeras untuk tidak bercerai, apakah itu demi balas dendam, atau ...karena masih cinta?
Fanny Xia terbanting ke depan dan jatuh dengan keras di tanah, dan dia memegang surat perjanjian perceraian yang direbut dengan segenap nyawanya.
Tidak. Ini masih belum berakhir. Tidak bisa berakhir seperti ini!
Marvin Luo menundukkan kepalanya dan tatapan matanya sedingin es: "Aku bisa membiarkanmu menandatangani sebuah salinan, maka aku tidak akan takut kamu merobeknya. Sebelum kamu memikirkannya baik-baik, kamu akan tinggal di sini, cuma seseorang yang cacat, aku masih bisa memeliharamu. "
Ketika mereka pergi, Fanny Xia masih berada di lantai, tanpa ada yang membantunya, dia tidak bisa bangun sendiri.
Novel Terkait
Jalan Kembali Hidupku
Devan HardiGaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangCinta Di Balik Awan
KellyGet Back To You
LexyThe Richest man
AfradenLove In Sunset
ElinaAwesome Guy
RobinDon't say goodbye×
- Bab 1 Anaknya sudah tiada
- Bab 2 Kamu tidak tau sifat nya?
- Bab 3 Bagaimana rasanya membunuh anak sendiri?
- Bab 4 Meninggal dengan tidak tenang
- Bab 5 Aku akan membawanya pergi!
- Bab 6 Pasti akan membalaskan dendam untukmu
- Bab 7 Barang yang ditinggalkan untuk Fanny Xia
- Bab 8 Ingin membuatnya benar-benar gila!
- Bab 9 Kamu membuatku merasa jijik!
- Bab 10 berikan aku seorang anak
- Bab 11 Operasi
- Bab 12 Aku Hamil!
- Bab 13 Dorong Dia!
- Bab 14 Wanita
- Bab 15 Transfusi Darah Secara Paksa
- Bab 16 Kehilangan Kemampuan Untuk Berjalan
- Bab 17 Kebenaran Yang Kejam
- Bab 18 Mendirikan Batu Nisan
- Bab 19 Memaksanya Kembali
- Bab 20 Matilah jika Kamu Tidak Mau Tanda Tangan
- Bab 21 Mengumumkan pertunangan
- Bab 22 Perang terakhir
- Bab 23 Dia membunuhnya!
- Bab 24 Tidak akan memberikan dia kepadamu!
- Bab 25 Sudah cukup ia lalui ini semua!
- Bab 26 Sejak awal sudah mengetahuinya!
- Bab 27 Anak itu bukanlah anakku!
- Bab 28 Mencintainya dan juga membencinya
- Bab 29 Pengkhianat
- Bab 30 Hidup Kembali
- Bab 31 Lamaran Keempat Kali
- BAB 32 Aku Ingin Ayah
- BAB 33 Pertemuan Yang Tak Disengaja
- BAB 34 Kematian Ibuku Bukanlah Kecelakaan
- BAB 35 Kembali Mencari Bukti
- Bab 36 Ditemukan di Rumah Sakit
- Bab 37 Dia Bukan Anakmu
- Bab 38 Aku Ingin Bertemu Dengannya!
- Bab 39 Tidak Akan Membiarkannya Pergi
- Bab 40 Kenapa Kamu Tidak Mati Saja!
- Bab 41 Ternyata dia telah salah paham
- Bab 42 Kebenaran kematian
- Bab 43 Fanny, Apakah kamu masih mencintainya?
- Bab 44 Ikatan Hati
- Bab 45 Anak itu tidak mati
- Bab 46 Aku ingin membunuhmu !
- Bab 47 - Kau cari mati !
- Bab 48 Kau ingin menemuinya?
- Bab 49 Bukan anak perempuannya!
- Bab 50 - Identitasnya.
- Bab 51 Ayah dan anak saling mengenal
- Bab 52 Kebahagian setelah penderitaan