Don't say goodbye - Bab 45 Anak itu tidak mati

Crystal Xia masihlah kecil, setelah badannya pulih kembali, terhadap bisa berteman dengan teman baru di TK pastilah sangat bersemangat bagi dia, tiap kali kembali ke rumah dia akan masuk ke dalam pelukan Marvin Luo dan memberitahu kepadanya hal-hal yang membuatnya senang, dan sangat manja, dibiarkan Marvin Luo sampai semakin nakal, wataknya juga semakin aktif.

Fanny Xia terkadang juga bisa khawatir, tetapi Marvin Luo sambil mengendong putrinya dan berkata dengan merasa itu seharusnya begitu: "putri aku Marvin Luo merupakan putri dari kota Jakarta."

Mereka berdua selalu bertengkar karena pendapat yang berbeda akan masalah pendidikan anak, Tekad Fanny Xia untuk tidak tinggal di sini semakin kuat.

"Fanny Xia, aku Edbert Chu, datanglah ke rumah sakit jika kamu punya waktu." Belum menunggu Fanny Xia menjawab dia sudah menutup telepon, ternyata Edbert Chu bisa menelponnya, Apakah kematian ibu sudah ada buktinya?"

Saat tiba di rumah sakit, kata-kata pertama yang dikeluarkan Edbert Chu adalah: "aku dengar kamu tidak ingin tinggal di sisi Marvin?"

Fanny Xia masih terengah, dan ketika dia mendengar apa yang dia katakan, dia sudah tahu ini tidak ada hubungannya dengan urusan ibunya: "Apakah kamu datang kesini untuk menjadi pelobi?"

Edbert Chu memalingkan bibirnya:"Aku tidak begitu tidak ada kerjaan, hanya berpikir kamu perlu tahu sesuatu hal.

Sambil berkata dia berjalan ke depan, menyuruhnya mengikuti, Fanny Xia ada sedikit ragu, namun masih saja mengikutinya.

Setelah jalan beberapa belokan, Fanny Xia sudah sedikit terengah: "ada masalah apa sebenarnya?"

Ketika Edbert Chu berhenti, Fanny Xia putar dari belakangnya dan jalan ke depan: "apa yang kamu ingin kulihat..."

Perkataannya mendadak terputus, dia tidak lagi berkata, berdiri seperti kayu tegak di depan jendela kaca besar sebuah ruangan perawatan kritis, Fanny Xia seperti didiamkan, tatapannya memandang lurus melihat dalam ruangan, Marvin Luo menutup matanya dan berbaring, sebuah tabung dimasukkan ke dalam bagian hati, tabung lain tampaknya menusuk pada bagian belakang leher, ada seorang dokter sedang menggunakan sebuah jarum memasukkan dalam kepalanya, tampaknya sedang memompa sesuatu.

Dan di sampingnya sedang berbaring seorang Marvin Luo dalam versi kecil, sangatlah kurus, kulitnya tampak putih pucat, memakai masker oksigen, hampir seluruh tubuhnya dimasukkan dengan tabung besar dan kecil.

Hanya sekilas, Fanny Xia sudah tahu, itu adalah anaknya! Wilson! Wilson Luo! Anak yang dilempar mati oleh Christin Xia waktu itu!

Ternyata masih hidup!

Air mata Fanny Xia secara langsung mengalir keluar, dia menutupi mulutnya dengan keras, matanya terus melihat anak itu tanpa memejamkan, tubuhnya membongkok, dan menangis tanpa bersuara.

"Aku juga belum lama baru mengetahui hal ini, ketika Marvin bergegas ke rumah sakit waktu itu, tidak terpikir masih saja terlambat, demi tidak membiarkan Christin Xia curiga, dia hanya bisa berperilaku seperti itu terhadap mu, secara pribadi malah mentransferkan anak yang hanya tinggal napas terakir ke tempat lain, anak terlalu kecil, dan masih dilemparkan ke tanah, meskipun hidup, tetapi didiagnosis sebagai kematian otak, Marvin sudah mengundang dokter paling ahli, dokter berkata akan ada risiko yang besar jika melakukan operasi kraniofacial, bayi tidak bisa menanggungnya, jadi setiap minggu dalam beberapa tahun ini dia akan datang ke sini untuk melakukan pemeriksaan, mengambil sumsum tulang dan otak mielin, membantu anaknya mengelap badan, pijat, hanya berharap tulang dan mekanisme tubuh anak bisa bertumbuh normal untuk menjalani operasi, dan pada hari ini.

Fanny Xia hampir berbaring di depan jendela, melihat anaknya dengan serakah, dia tidak berani membayangkan berapa banyak penderitaan yang diderita oleh anak yang paling dia merasa bersalah, air matanya membentuk selantai noda air di depan jendela.

Edbert Chu mengatakan: "Semua penderitan yang kamu alami dikarenakan dia, tetapi kamu seharusnya tahu, Mavin Luo tumbuh di keluarga Luo, dia memiliki kebanggaannya sendiri, tampaknya tidak ada perasaan, namun dia memperlakukan kamu seperti itu hanya karena tidak tahan, kamulah yang memiliki keraguan paling besar dalam kematian ibunya, kamu selalu mengatakan bahwa kamu dengan Marvin Luo hidup bersama dari kecil, tetapi kamu lupa yang sebenarnya hidup bersama dari kecil itu adalah kamu dengan Nathan Yan, ditambah dengan foto yang diambil oleh Christin Xia dengan sengaja, watak Marvin sudahlah seperti itu, jika cemburu dia juga tidak akan mengakuinya.

"Saat kamu kehilangan darah, Marvin sudah menghentikannya, ayahmu dan Christin Xia lah yang menyogok dokter dan dokter itu tidak melindungimu sesuai dengan perintah Marvin, dan juga tidak berani membiarkanmu mati, sehingga dia melakukan sesuatu pada tangan dan kakimu, kehidupan dokter itu tidak perlu kukatakan lagi, kamu juga sudah melihat Christin Xia, ayahmu juga sudah dipaksa oleh Marvin sampai ke jalan buntu, dia itu licik, tetapi juga tidak bisa baik-baik begitu lama lagi."

Perkataan Edbert Chu pas menghadapi simpul hati yang tidak bisa Fanny Xia lepaskan selama ini, sekarang dia akhirnya tahu segala sesuatu, menangis sampai tidak bisa mengendalikan emosinya, matanya memerah dan bengkak, hampir tidak bisa menahan untuk masuk ke dalam dan memeluk mereka!

Marvin Luo! Dia sudah memaafkannya!

Fanny Xia yang emosional dan Edbert Chu tidak menyadari, ada sebuah sisi baju yang berwana putih kehijauan muncul sekilas di sudut ujung.

Novel Terkait

Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu