Don't say goodbye - Bab 14 Wanita
Christin Xia terjatuh ke lantai, dahinya membiru, luka di wajahnya juga karena saat terjatuh dari tangga tidak berhenti menyentuh lantai dan menjadi daging berdarah yang tidak jelas, di antara kedua kakinya mengeluarkan banyak darah, terutama darah merah yang berada di gaun warna putih sangat menyilaukan mata.
Fanny Xia berdiri di lantai atas, melihat dengan agak takut, teringat akan dirinya waktu adegan berdarah ketika ia kehilangan anaknya, dia tidak punya anak, sangat menyakitkan, bahkan untuk anak itu, dia bisa melepaskan kesempatan untuk menjadi seorang ibu lagi, tetapi Christin Xia demi uang dan cinta, bahkan rela membunuh hidup seseorang dengan tangannya sendiri!
Hendy Xia mengangkat Christin Xia, berteriak dengan lantang: "Cepat panggil ambulans!"
Para pengasuh dan pengawal yang mendengar berita itu sibuk membuat pergerakan.
Christin Xia mencengkeram erat lengan baju Ayah Xia, dengan rapuh membuat orang merasa kasihan, tidak bisa mengatakan sepatah kata pun: "Ayah, jangan salahkan kakak, Christin Xia yang tidak baik, kakak berkata bahwa demi anaknya dia harus membalas dendam, aku tidak sengaja, sungguh."
"Baiklah, baiklah, jangan bicara lagi, Ayah tahu kalau kamu anak yang baik, masalah anak itu aku tahu, tidak ada hubungannya dengan kamu, kakak mu lah yang melawan dirinya sendiri, Ayah tidak akan membiarkanmu terluka!"
Christin Xia benar-benar kesakitan, tapi dia kejam, meskipun trik ini kuno, tetapi masih bisa digunakan untuk kedua kalinya, jadi dia menunjukkan senyum yang menenangkan, lalu pingsan.
Fanny Xia bergegas mendatangi Ayah Xia: "Ayah, bukan begitu ... Itu Christin Xia, dia ingin menjebakku, dia sendiri yang menjatuhkan diri! Aku punya ..."
Plak!
Tamparan keras Ayah Xia mengenai wajahnya, juga masuk ke hatinya.
Luka yang belum sembuh sepenuhnya terbuka lagi, dari kain kasa keluar darah.
"Jangan panggil aku Ayah Aku tidak punya anak perempuan yang jahat sepertimu! Masih tidak cukup membunuh ibumu, sekarang masih mau menyakiti adikmu! Sebelumnya tentang masalah kamu hampir membunuh Christin Xia aku tidak akan melupakannya!"
Fanny Xia menatap Ayah Xia, rasa jijik di mata Ayahnya itu sangat menyakitinya!
Mengapa? Bahkan Ayah yang paling ia cintai juga mengatakan bahwa Ibunya meninggal itu juga salahnya.Sebenarnya apa yang terjadi? Dua tahun yang lalu, setiap hari dia pergi ke rumah sakit untuk mengunjungi Ibunya, saat itu Ibunya hanya bisa tersenyum saat melihatnya, hari itu, dia bertanya kepada dokter, Ibunya akan segera keluar dari rumah sakit,dia sangat senang dan memberi tahu Ibunya tentang kabar ini lalu setelah tidak lama setelah pulang ke rumah, menerima kabar bahwa Ibu tiba-tiba meninggal.
Apakah karena dia adalah orang terakhir yang bertemu dengan ibunya, lalu langsung menjadi seorang pembunuh? Sama seperti kematian Ibu Marvin?
Apa yang dikatakan dunia, Fanny Xia tidak peduli, tetapi Ayahnya dari kecil sampai besar melihatnya tumbuh dewasa, mengapa dia lebih baik memutuskan hubungan dengannya juga tidak percaya pada dirinya!
Luka darah lebih padat daripada air, inci per-inci darah berjatuhan, juga air mata jatuh tanpa ia sadari.
Ketika masih kecil selalu memeluk Ayah yang mengangkat kepalanya dan berkata pada diri sendiri bahwa "sayangku" Ayahnya tidak akan kembali seperti dulu lagi,bahkan ia telah kehilangan saudara satu-satunya.
Ayah Xia bahkan tidak ingin Fanny Xia, melambaikan tangannya, beberapa pengawal memegangnya, dengan sekuat tenaga, seakan dia adalah penjahat yang keji.
"Bawa dia ke rumah sakit."
Fanny Xia melawan: "Lepaskan aku! Aku tidak akan pergi! Ayah, tidak peduli kau percaya atau tidak, ini semua seperti yang direncanakan oleh Christin Xia,aku tidak bersalah!"
Ayah Xia maju selangkah, dengan dingin berkata: "Saya punya mata untuk melihatnya! Awalnya tentang Ibu mu, aku tidak mau mengungkit masalah yang dulu, tetapi saya tidak menyangka kau tidak berubah, pulang ke rumah dan berbuat liar, mencelakai adikmu, jika terjadi sesuatu pada adikmu! Aku ingin kau membayarnya dengan nyawamu, jangan salahkan aku karena tidak memikirkan hubungan Ayah dan Anak! "
Novel Terkait
Gaun Pengantin Kecilku
Yumiko YangThe Richest man
AfradenLove at First Sight
Laura VanessaIstri kontrakku
RasudinMore Than Words
HannyAku bukan menantu sampah
Stiw boyUangku Ya Milikku
Raditya DikaDon't say goodbye×
- Bab 1 Anaknya sudah tiada
- Bab 2 Kamu tidak tau sifat nya?
- Bab 3 Bagaimana rasanya membunuh anak sendiri?
- Bab 4 Meninggal dengan tidak tenang
- Bab 5 Aku akan membawanya pergi!
- Bab 6 Pasti akan membalaskan dendam untukmu
- Bab 7 Barang yang ditinggalkan untuk Fanny Xia
- Bab 8 Ingin membuatnya benar-benar gila!
- Bab 9 Kamu membuatku merasa jijik!
- Bab 10 berikan aku seorang anak
- Bab 11 Operasi
- Bab 12 Aku Hamil!
- Bab 13 Dorong Dia!
- Bab 14 Wanita
- Bab 15 Transfusi Darah Secara Paksa
- Bab 16 Kehilangan Kemampuan Untuk Berjalan
- Bab 17 Kebenaran Yang Kejam
- Bab 18 Mendirikan Batu Nisan
- Bab 19 Memaksanya Kembali
- Bab 20 Matilah jika Kamu Tidak Mau Tanda Tangan
- Bab 21 Mengumumkan pertunangan
- Bab 22 Perang terakhir
- Bab 23 Dia membunuhnya!
- Bab 24 Tidak akan memberikan dia kepadamu!
- Bab 25 Sudah cukup ia lalui ini semua!
- Bab 26 Sejak awal sudah mengetahuinya!
- Bab 27 Anak itu bukanlah anakku!
- Bab 28 Mencintainya dan juga membencinya
- Bab 29 Pengkhianat
- Bab 30 Hidup Kembali
- Bab 31 Lamaran Keempat Kali
- BAB 32 Aku Ingin Ayah
- BAB 33 Pertemuan Yang Tak Disengaja
- BAB 34 Kematian Ibuku Bukanlah Kecelakaan
- BAB 35 Kembali Mencari Bukti
- Bab 36 Ditemukan di Rumah Sakit
- Bab 37 Dia Bukan Anakmu
- Bab 38 Aku Ingin Bertemu Dengannya!
- Bab 39 Tidak Akan Membiarkannya Pergi
- Bab 40 Kenapa Kamu Tidak Mati Saja!
- Bab 41 Ternyata dia telah salah paham
- Bab 42 Kebenaran kematian
- Bab 43 Fanny, Apakah kamu masih mencintainya?
- Bab 44 Ikatan Hati
- Bab 45 Anak itu tidak mati
- Bab 46 Aku ingin membunuhmu !
- Bab 47 - Kau cari mati !
- Bab 48 Kau ingin menemuinya?
- Bab 49 Bukan anak perempuannya!
- Bab 50 - Identitasnya.
- Bab 51 Ayah dan anak saling mengenal
- Bab 52 Kebahagian setelah penderitaan